Modal

"Hmmmm....."dehem Olin terdengar saat masuk ke dalam rumah.

"Eh sudah pulang sayang" ujar Galih saat melihat istri nya berdiri di depan pintu sedangkan dia asik bermain ponsel nya.

"Sudah,mas sudah makan?"

"Sudah tadi di luar sama teman-teman"

"Mas baru pulang juga?" tanya Olin sambil berjalan ke arah kamar dan di ikuti Galih

"Ya, cari-cari kerjaan lah sayang,tadi Fadli menawarkan ku untuk kerjasama dengan dia"

"Kerja sama apa?"

"Itu loh sayang Fadli kan punya bengkel motor dia nggak punya uang buat ngisi bengkel nya,kata Fadli aku yang isi biar keuntungan nya nanti di bagi dua,kan lumayan tu sayang bisa buat nambahin pemasukan kita" jelas Galih

"Terus mas punya uang nya?"

"Ya dari kamu lah sayang, yang sekarang kerja kan kamu,aku mana punya uang! Kamu tau sendiri kan bagaimana keuangan ku sekarang buat nongkrong ke luar aja minta sama kamu"

"Mas aku nggak punya tabungan banyak karena sejak kamu nggak kerja aku yang selalu ngirimin uang buat ibu dan adik kamu,belum lagi bayar pembantu, listrik,air! gaji aku nggak seberapa mas" terang Olin

"Sayang kamu nggak boleh pelit dong sama suami sendiri,aku pinjam dulu lah uang kamu kalau berhasil kan kita juga yang nikmati nya seperti rumah ini" sahut Galih

Lagi-lagi rumah yang menjadi senjata Galih, memang rumah yang mereka tempati sekarang hasil jerih payah Galih saat bekerja dulu tapi menurut Olin sudah sewajarnya suami yang memberikan tempat perlindungan untuk istri bukan malah di ungkit terus.

"Kalau kita ngontrak sudah berapa sayang,ini kamu bisa tinggal gratis loh"

"Astaghfirullah mas, ini kan pencarian kamu sewaktu kita bersama lagi pula sejak kamu nggak kerja siapa yang kasih makan,uang jajan kamu,aku kan?? aku nggak pernah ungkit kan mas"

"Ini sekarang kamu ungkit"

"Karena kamu yang duluan mas"

"Kamu sudah mulai hitung-hitung sekarang sama aku? jadi kamu keberatan dengan semua ini?" ujar Galih dengan nada yang mulai meninggi

"Bukan begitu mas-"

"Alah bilang saja kalau kamu sudah mulai bosan dengan aku yang pengangguran ini, ya kan?"

"Mas-"

"Kalau kamu nggak mau kasih aku modal mana bisa aku usaha,kamu tau sendiri kan dengan status yang aku sandang,mantan korupsi jadi nggak akan ada perusahaan yang mau rekrut aku lagi" teriak Galih membuat Olin diam,Olin tidak ingin memperkeruh keadaan dia memilih mengalah saja.

****

"Ayo lah pa jangan di jodoh-jodohkan begitu,aku tidak suka,aku bisa cari sendiri pa" cemberut Satria

"Kapan Sat,usia kamu sudah semakin tua,Kalau nggak di jodohkan kamu nggak bakalan nikah Sat,kamu sekarang sudah mapan dan perusahaan akan papa berikan pada kamu,jadi seorang pemimpin harus memiliki pendamping"

"Pa,banyak kok yang menjadi memimpin tidak punya pendamping, kalau itu syarat nya biarkan saja aku tetap jadi wakil papa saja dari pada menikah di jodohkan"

"Sat,papa sudah tua dan kami juga ingin menimang cucu dari kamu" potong Rahmi mama Satria

"Ma,nanti kalau sudah waktunya aku juga akan menikah tapi belum sekarang aku masih menikmati waktu sendiri ku dulu ma,beri aku waktu,lagi pula aku juga baru datang lagi ke Indonesia belum begitu mengenal perempuan di sini"alasan Satria

"Terus siapa yang akan mengurus rumah baru yang kamu beli itu"

"Nanti aku akan cari pembantu ma"

"Kenalan saja dulu Sat,papa sudah terlanjur janji pada om Heru,saat Audy pulang dari Australia kamu kenalan dulu sama dia" ujar sang papa

"Lihat nanti pa,aku belum bisa memberikan jawaban" ujar Satria

Sepulang kantor tadi papa nya meminta Satria untuk pulang ke rumah karena selama ini Satria lebih memilih tinggal di apartemen dan baru beberapa hari ini papa nya mendengar kabar kalau Satria membeli rumah baru.

Terpopuler

Comments

Romi Widyawati

Romi Widyawati

Galih itu korupsi trus uangnya buat apa? kayaknya minta uang jg belum tentu utk modal usaha...kenapa ya,pikiranku udah ngga bisa positif sama Galih

2023-06-30

3

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

masih nyimak

2023-06-30

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

semangat thorrrr kuh lanjut

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Modal
3 Bujang lapuk
4 Bonus
5 Mesin Atm
6 Uang
7 Lelah
8 Istri takut suami
9 Kerumah mama
10 Bawa aku kerumah mu
11 Ngobrol
12 Beban berat
13 Peras tenaga
14 Gara-gara petir
15 Malas berdebat
16 Pembantu baru
17 Carikan jodoh
18 kesal jadi pembantu
19 Belanja
20 Kerja sama
21 Bertengkar
22 Minta maaf
23 Kedatangan ibu Galih
24 Bingung
25 menikah lagi
26 pergi
27 Tidak tenang
28 Di rumah mama Yati
29 Jodoh
30 Ketahuan
31 Belanjaan
32 Fitnah
33 Hampir khilaf
34 Harus bahagia
35 cerita
36 tidur sekamar
37 Sah
38 Hadiah
39 Kesempatan
40 Kasmaran
41 cemburu
42 Cemburu 2
43 bertengkar
44 Calon istri
45 Marah
46 Menantu terbaik
47 Sesuai peraturan
48 Bucin
49 Tidak fokus
50 Lamaran
51 Tidak ingin bercerai
52 Kecelakaan
53 tabungan
54 hikmah di balik musibah
55 Obrolan keluarga Olin
56 Persiapan
57 Hari H
58 Ritual
59 Pindah
60 tetangga
61 berdebat
62 candu
63 bahagia
64 Abge Tua
65 Keamanan
66 Cemburu
67 kumpul kebo
68 keributan
69 blok
70 Istri
71 Makin mesra
72 Ingin bekerja
73 Kesayangan mertua
74 Hantu buah
75 Sakit
76 Hamil
77 Bucin
78 Sensitif
79 membujuk
80 bodyguard cantik
81 sindir
82 perkara hamil
83 Marah
84 Marah
85 Jual rumah
86 Pindah
87 Tujuh bulanan
88 Barang-barang bayi
89 persiapan melahirkan
90 Melahirkan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Modal
3
Bujang lapuk
4
Bonus
5
Mesin Atm
6
Uang
7
Lelah
8
Istri takut suami
9
Kerumah mama
10
Bawa aku kerumah mu
11
Ngobrol
12
Beban berat
13
Peras tenaga
14
Gara-gara petir
15
Malas berdebat
16
Pembantu baru
17
Carikan jodoh
18
kesal jadi pembantu
19
Belanja
20
Kerja sama
21
Bertengkar
22
Minta maaf
23
Kedatangan ibu Galih
24
Bingung
25
menikah lagi
26
pergi
27
Tidak tenang
28
Di rumah mama Yati
29
Jodoh
30
Ketahuan
31
Belanjaan
32
Fitnah
33
Hampir khilaf
34
Harus bahagia
35
cerita
36
tidur sekamar
37
Sah
38
Hadiah
39
Kesempatan
40
Kasmaran
41
cemburu
42
Cemburu 2
43
bertengkar
44
Calon istri
45
Marah
46
Menantu terbaik
47
Sesuai peraturan
48
Bucin
49
Tidak fokus
50
Lamaran
51
Tidak ingin bercerai
52
Kecelakaan
53
tabungan
54
hikmah di balik musibah
55
Obrolan keluarga Olin
56
Persiapan
57
Hari H
58
Ritual
59
Pindah
60
tetangga
61
berdebat
62
candu
63
bahagia
64
Abge Tua
65
Keamanan
66
Cemburu
67
kumpul kebo
68
keributan
69
blok
70
Istri
71
Makin mesra
72
Ingin bekerja
73
Kesayangan mertua
74
Hantu buah
75
Sakit
76
Hamil
77
Bucin
78
Sensitif
79
membujuk
80
bodyguard cantik
81
sindir
82
perkara hamil
83
Marah
84
Marah
85
Jual rumah
86
Pindah
87
Tujuh bulanan
88
Barang-barang bayi
89
persiapan melahirkan
90
Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!