Pembantu baru

"Mas kamu sudah pulang" ujar Olin saat melihat Galih masuk ke dalam kamar

"Hmmm....."

"Mas maaf kan aku semalam-"

"Aku capek Lin"potong Galih berjalan ke arah kamar mandi membuat Olin terdiam dia juga merasa lelah lebih baik Olin tidak membahas apapun.

Olin memutuskan untuk keluar kamar dia ingin memasak untuk makan siang karena hari ini dia tidak melihat sang pembantu yang datang ke rumah nya.

Tapi saat Olin keluar kamar dia melihat perempuan duduk di ruang tamu rumah nya.

"Siapa kamu?" tanya Olin tapi perempuan itu tidak menjawab

"Mas" pekik Olin

"Mas Galih,Sini!"

"Kenapa sih Lin, pagi-pagi sudah teriak-teriak! Ini rumah bukan hutan Lin, nggak malu apa di dengar tetangga" oceh Galih

"Mas, siapa perempuan itu?" Tanya Olin menunjuk ke arah perempuan yang masih duduk manis di kursi tamu rumah nya.

"Dia, Dia ini pembantu baru yang kirim oleh ibu Lin" Jawab Galih cepat.

"Pembantu baru, maksud kamu apa mas? Kita sudah punya bik Jum mas"

"Aku lupa bilang sama kamu sayang kalau Bik Jum mengundurkan diri kemarin,dia pulang ke kampung nya karena anak pertama nya melahirkan dan Bik Jum tidak akan datang lagi"Jelas Galih

"Kenapa kamu nggak cerita dulu ke aku mas,kenapa main cari pembantu baru saja" marah Olin

Olin menarik tangan Galih untuk masuk ke dalam kamar dia harus bicara pada suaminya ini.

"Kamu kemarin pergi sayang, pagi-pagi aku telpon ibu cerita kalau pembantu kita keluar ya jadi nya ibu mengusulkan pembantu baru"

"Mas tidak bisa begini juga"

"Terus kamu mau nolak gitu usulan ibu?"

"Mas-"

"Lin,kamu ini kenapa sih, kebaikan ibu ku tidak bisa kamu terima dia sudah susah loe minta pada Gina untuk bekerja dengan kita di sini tapi kamu malah nggak menghargai begini" potong Galih.

"Jadi nama nya Gina! Terus kenapa bisa sama kamu pagi-pagi begini"

"Gina kemarin berangkat dari kampung Lin, sampai di terminal subuh jadi ya aku jemput nggak mungkin kan dia nunggu sampai pagi di terminal sendiri apalagi dia baru di Jakarta bisa di perkosa preman dia" jelas Galih membuat Olin mengerutkan keningnya.

"Kenapa lagi Lin? Nggak percaya? Kamu telpon saja ibu gih kalau nggak percaya, protes sama dia aku capek jelasin ke kamu" ucap Galih membuat Olin percaya dengan ucapan sang suami yang begitu menyakinkan nya.

Tapi di hati Olin masih sedikit mengganjal tumben sekali ibu mertua perhatian padanya padahal mereka selalu saja berselisih paham,apa Ibu mertua nya tidak mau melihat Galih kesulitan saat dia tinggal apalagi akan banyak pekerjaan saat proyek berjalan nanti.

"Sudah, kamu ini baru juga pulang sudah mikir yang aneh-aneh, lebih baik kamu mandi sana biar seger dan pikiran kotornya hilang dari otak kamu ini" Galih mengingatkan Olin saat melihat kerutan halus di dahi sang istri.

Walau masih merasa ada yang ganjil, Olin tetap mengangguk patuh.

"Mau ke mana?" tanya Olin saat melihat Galih hendak keluar kamar.

"Mau keluar nunjukin kamar pembantu pada Gina, nggak mungkin dia sama dengan bik Jum bolak-balik, Kampung Gina jauh sekalian mau kasih tau pekerjaan nya,kamu mandi saja terus istirahat pasti masih lelah kan" jawab Galih dan di anggukki Olin

"Kamar yang di ujung dekat gudang saja mas,di rapikan! " seru Olin

"Kenapa itu Lin,itu sangat kecil yang di depan dapur saja agar besar sedikit"

"Tapi itu kan untuk kamar orang tua ku kalau datang mas"

"Mama kamu nggak akan mau menginap di sini,kasih Gina saja dulu Lin!" jawab Galih lagi lalu keluar kamar.

Olin memang masih lelah tapi dia masih bingung kenapa Bik Jum keluar dari rumah tidak memberitahu pada nya, padahal dia pergi hanya sehari tapi sudah banyak kejadian di rumah nya.

"Gimana mas?" tanya Gina

"Aman,ayo mas antar kamu ke kamar" ajak Galih sambil membawa barang-barang Gina

Galih menutup pintu kamar dan meletakkan barang Gina.

Gina langsung ******* bibir sang suami hingga Galih kewalahan,Galih akui Gina sangat pintar bermain di ranjang dia bisa memuaskan Galih.

"Mas,aku masih kangen"bisik Gina

"Gin,jangan sekarang Olin ada di kamar nya, nanti dia pergokin kita malah jadi runyam"ingat Galih tapi Gina tetap saja tidak mendengar kan ucapan Galih dia terus meraba tubuh sang suami siri nya ini hingga Galih mendesis nikmat.

"Mas" panggil Olin membuat Galih mendorong tubuh Gina hingga terjatuh ke ranjang.

"Iya,kenapa sayang?" tanya Galih cepat-cepat keluar dari kamar Gina.

"Mana pembantu nya mas"

"Ada di dalam mas baru kasih tau kamar dan letak susunan barang-barang nya, kenapa sayang?"

"O.....itu mas aku mau minta tolong buat kan mie instan aku lapar"

"Sayang dia kan baru datang jadi masih lelah kamu bisa buat sendiri dulu kan! kasihan kalau langsung di suruh kerja"

"Tapi aku juga lapar mas"

"Gimana kalau pesan makanan saja sayang, sekalian untuk mas,mas juga lapar nih dari semalam tidak makan" usul Galih

"Ya sudah aku pesan gojek aja mas,aku ke kamar ambil hape dulu" ucap Olin dan di anggukki Galih

"Kenapa perempuan mandul itu mas?" tanya Gina kesal karena Olin sudah mengganggu kesenangan nya.

"Gin, hati-hati kalau bicara! Ini yang aku tidak suka bawa kamu ke sini, kita kan sudah sepakat Gin kalau kamu pura-pura jadi pembantu dulu"

"Tapi sampai kapan mas?" rengek Gina

"Sabar Gin,baru juga di mulai"

"Terserah kamu deh mas" marah Gina sambil cemberut masuk kedalam kamar nya membuat Galih menggeleng kan kepala pelan,kalau sudah begini Galih yang pusing sendiri.

Terpopuler

Comments

Yusi Lestari

Yusi Lestari

mungkin dg gina tinggal dirumah Olin maka perselingkuhan Gina dan Galih bakal cepat terbongkar

2023-07-13

4

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

semoga cepat kepergok pas lagi gituan sama pelakor nya sebel aku thorrrr kuh

2023-07-13

0

Romi Widyawati

Romi Widyawati

Olin semoga kamu segera menyadari kl suamimu sedang main drama...akutu seneng banget karya2 Kak Varo karena wanitanya tangguh dan hebat,semangaaatttt 💪

2023-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Modal
3 Bujang lapuk
4 Bonus
5 Mesin Atm
6 Uang
7 Lelah
8 Istri takut suami
9 Kerumah mama
10 Bawa aku kerumah mu
11 Ngobrol
12 Beban berat
13 Peras tenaga
14 Gara-gara petir
15 Malas berdebat
16 Pembantu baru
17 Carikan jodoh
18 kesal jadi pembantu
19 Belanja
20 Kerja sama
21 Bertengkar
22 Minta maaf
23 Kedatangan ibu Galih
24 Bingung
25 menikah lagi
26 pergi
27 Tidak tenang
28 Di rumah mama Yati
29 Jodoh
30 Ketahuan
31 Belanjaan
32 Fitnah
33 Hampir khilaf
34 Harus bahagia
35 cerita
36 tidur sekamar
37 Sah
38 Hadiah
39 Kesempatan
40 Kasmaran
41 cemburu
42 Cemburu 2
43 bertengkar
44 Calon istri
45 Marah
46 Menantu terbaik
47 Sesuai peraturan
48 Bucin
49 Tidak fokus
50 Lamaran
51 Tidak ingin bercerai
52 Kecelakaan
53 tabungan
54 hikmah di balik musibah
55 Obrolan keluarga Olin
56 Persiapan
57 Hari H
58 Ritual
59 Pindah
60 tetangga
61 berdebat
62 candu
63 bahagia
64 Abge Tua
65 Keamanan
66 Cemburu
67 kumpul kebo
68 keributan
69 blok
70 Istri
71 Makin mesra
72 Ingin bekerja
73 Kesayangan mertua
74 Hantu buah
75 Sakit
76 Hamil
77 Bucin
78 Sensitif
79 membujuk
80 bodyguard cantik
81 sindir
82 perkara hamil
83 Marah
84 Marah
85 Jual rumah
86 Pindah
87 Tujuh bulanan
88 Barang-barang bayi
89 persiapan melahirkan
90 Melahirkan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Modal
3
Bujang lapuk
4
Bonus
5
Mesin Atm
6
Uang
7
Lelah
8
Istri takut suami
9
Kerumah mama
10
Bawa aku kerumah mu
11
Ngobrol
12
Beban berat
13
Peras tenaga
14
Gara-gara petir
15
Malas berdebat
16
Pembantu baru
17
Carikan jodoh
18
kesal jadi pembantu
19
Belanja
20
Kerja sama
21
Bertengkar
22
Minta maaf
23
Kedatangan ibu Galih
24
Bingung
25
menikah lagi
26
pergi
27
Tidak tenang
28
Di rumah mama Yati
29
Jodoh
30
Ketahuan
31
Belanjaan
32
Fitnah
33
Hampir khilaf
34
Harus bahagia
35
cerita
36
tidur sekamar
37
Sah
38
Hadiah
39
Kesempatan
40
Kasmaran
41
cemburu
42
Cemburu 2
43
bertengkar
44
Calon istri
45
Marah
46
Menantu terbaik
47
Sesuai peraturan
48
Bucin
49
Tidak fokus
50
Lamaran
51
Tidak ingin bercerai
52
Kecelakaan
53
tabungan
54
hikmah di balik musibah
55
Obrolan keluarga Olin
56
Persiapan
57
Hari H
58
Ritual
59
Pindah
60
tetangga
61
berdebat
62
candu
63
bahagia
64
Abge Tua
65
Keamanan
66
Cemburu
67
kumpul kebo
68
keributan
69
blok
70
Istri
71
Makin mesra
72
Ingin bekerja
73
Kesayangan mertua
74
Hantu buah
75
Sakit
76
Hamil
77
Bucin
78
Sensitif
79
membujuk
80
bodyguard cantik
81
sindir
82
perkara hamil
83
Marah
84
Marah
85
Jual rumah
86
Pindah
87
Tujuh bulanan
88
Barang-barang bayi
89
persiapan melahirkan
90
Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!