Kerumah mama

"Ma,aku belum ada uang kalau sekarang"

"Alasan saja kamu,bilang saja pelit! Bukan nya kamu yang janji akhir bulan akan kirim uang kenapa malah sekarang berbohong" oceh sang mertua pada Olin

"Ma, kemarin kami ada keperluan mendadak jadi uang nya habis, sebentar lagi juga awal bulan ma,nanti aku kirim ya sesudah gajian"ujar Olin sopan

"Tidak! Kalau kamu tidak mau mengirim kan uang nya mending kamu pisah saja dari anak saya" ketus bu Aida membuat Olin menghela nafas panjang, mertua nya selalu tidak pernah mengerti dengan apa yang terjadi pada rumah tangga nya,tapi Olin perempuan yang tidak mau melawan sang mertua dia masih menghormati Galih sebagai suami nya.

Olin memilih menutup ponselnya dari pada berdebat lalu dia membuka M-banking dan mentransfer uang sejumlah dua juta, permintaan mertua nya empat juta tapi Olin tidak mengirim kan sepenuhnya karena dia harus membelikan obat untuk ibu nya.

Tiba-tiba ponsel Olin berbunyi lagi dan cepat-cepat dia angkat.

"Iya mbak,sore ini aku mampir ke sana ya soalnya besok mau berangkat ke Bandung,nanti aku belikan ya mbak, sekalian tanya sama mama mau makan apa?"

"Buah! Nanti aku belikan juga ya mbak" lanjut Olin lalu mematikan ponsel nya.

Olin menghela nafas panjang, untung saja sang kakak ipar mau menjaga mama nya meskipun Olin harus merogoh kocek lebih besar karena harus membiayai mama nya tapi Olin bersyukur kakak ipar nya mau membantu.

Satria melihat kegelisahan di diri Olin, mungkin pujaan hati nya ini tengah memikul tanggung jawab besar tapi Olin perempuan hebat,dari awal Satria kenal Olin perempuan ini sangat baik pada siapapun juga.

****

"Ini mbak" ujar pegawai toko memberikan obat pada Olin

"Iya mbak saya mau dua strip ya"pinta Olin dan di anggukki Pelayan toko

"Beli apa Lin?" tanya Satria yang juga ada di sana

"Ngapain loe di sini Sat, buntutin gue" tuduh Olin

"Enak aja loe,gue mau beli Vitamin buat mama tadi nyokap pesan katanya sering capek sekarang" alasan Satria padahal dia memang sengaja membuntuti Olin

"Vitamin! Mama Rahmi sakit?" tanya Olin,dia juga sudah terbiasa memanggil mama Satria dengan sebutan mama karena mama Rahmi sangat sayang pada Olin.

"Nggak! cuma capek biasa"

"Sekalian yang itu mbak" ujar Satria saat membayar belanjaan nya

"Nggak usah Sat,gue bawa uang kok"

"Nggak papa bilang sama mama Yati ini dari gue ya, sudah lama nggak ketemu mama Yati jadi kangen gue"

"Nggak usah Sat, beneran deh gue udah siapin uang nya"tolak Olin

"Lin,gue sudah anggap mama Yati seperti mama gue sendiri,bukan buat loe tapi buat mama Yati" kekeh Satria menepis tangan Olin yang mengeluarkan uang

"Thanks ya brother" ucap Olin dan di anggukki Satria

"Puitis banget loe,kaya' sama siapa aja"

"Loe mau ke mana?" tanya Olin saat mereka keluar bersama dari Apotik

"Rencana nya ke rumah mama kalau Loe?"

"Sama kerumah mama soalnya besok kita mau berangkat ke Bandung kan jadi mau izin dulu"

"Boleh gue main ke rumah mama Yati soalnya kangen"

Olin terdiam sejenak memang sudah lama sekali mama nya tak bertemu Satria.

"Kangen masakan mama Yati"lanjut Satria

"Mama sekarang sudah nggak bisa masak lagi Sat,mbak Naya yang ngurus mama"

"Istri mas Gusti?"tanya Satria,itu nama kakak Olin yang pertama dan Olin anak ke dua,Olin juga punya adik lelaki yang saat ini masih kuliah.

"Sudah lama nggak ketemu mereka jadi tambah kangen dengar cerita loe Lin,gimana boleh gue ke sana?" tanya Satria,Olin mengangguk pelan.

"Motor loe di parkir di sini saja Lin,naik mobil gue nanti pulang nya gue anter lagi"

"Nggak papa Sat,ntar ngerepotin elu lagi"

"Santai aja Lin, arah kita pulang juga"

Akhirnya Olin dan Satria pergi bersama, motor Olin di titipkan Satria pada tukang parkir, Satria memberikan uang 200 pada tukang parkir untuk menjaga motor Olin sampai mereka datang lagi nanti.

"Mampir sebentar ya Lin,beli buah dulu" ujar Satria

"Nggak usah Sat, langsung aja"

"Masa mau lihat orang sakit nggak bawa apa-apa Lin, sebentar doang, tunggu ya" ujar Satria membuat Olin tak bisa berkata apa-apa lagi.

Tak tanggung-tanggung Satria memborong buah-buahan banyak untuk di bawa ke rumah Olin.

"Sat,ini kebanyakan,elu mau jualan apa!"

"Nggak papa Lin, sesekali juga belum tentu gue bisa ketemu mama Yati lagi nanti" jawab Satria membuat Olin hanya bisa pasrah.

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

satria lelaki sejati si galih lelaki kampret 🤩🤩.

2025-02-14

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

beuuuuuu satria suami idaman banget sih

2023-07-04

1

Romi Widyawati

Romi Widyawati

ayolah Sat...coba suruh orang buat mata2in suaminya Olin,kasian lho cuma du jadiin atm sm suami+mertua

2023-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Modal
3 Bujang lapuk
4 Bonus
5 Mesin Atm
6 Uang
7 Lelah
8 Istri takut suami
9 Kerumah mama
10 Bawa aku kerumah mu
11 Ngobrol
12 Beban berat
13 Peras tenaga
14 Gara-gara petir
15 Malas berdebat
16 Pembantu baru
17 Carikan jodoh
18 kesal jadi pembantu
19 Belanja
20 Kerja sama
21 Bertengkar
22 Minta maaf
23 Kedatangan ibu Galih
24 Bingung
25 menikah lagi
26 pergi
27 Tidak tenang
28 Di rumah mama Yati
29 Jodoh
30 Ketahuan
31 Belanjaan
32 Fitnah
33 Hampir khilaf
34 Harus bahagia
35 cerita
36 tidur sekamar
37 Sah
38 Hadiah
39 Kesempatan
40 Kasmaran
41 cemburu
42 Cemburu 2
43 bertengkar
44 Calon istri
45 Marah
46 Menantu terbaik
47 Sesuai peraturan
48 Bucin
49 Tidak fokus
50 Lamaran
51 Tidak ingin bercerai
52 Kecelakaan
53 tabungan
54 hikmah di balik musibah
55 Obrolan keluarga Olin
56 Persiapan
57 Hari H
58 Ritual
59 Pindah
60 tetangga
61 berdebat
62 candu
63 bahagia
64 Abge Tua
65 Keamanan
66 Cemburu
67 kumpul kebo
68 keributan
69 blok
70 Istri
71 Makin mesra
72 Ingin bekerja
73 Kesayangan mertua
74 Hantu buah
75 Sakit
76 Hamil
77 Bucin
78 Sensitif
79 membujuk
80 bodyguard cantik
81 sindir
82 perkara hamil
83 Marah
84 Marah
85 Jual rumah
86 Pindah
87 Tujuh bulanan
88 Barang-barang bayi
89 persiapan melahirkan
90 Melahirkan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Modal
3
Bujang lapuk
4
Bonus
5
Mesin Atm
6
Uang
7
Lelah
8
Istri takut suami
9
Kerumah mama
10
Bawa aku kerumah mu
11
Ngobrol
12
Beban berat
13
Peras tenaga
14
Gara-gara petir
15
Malas berdebat
16
Pembantu baru
17
Carikan jodoh
18
kesal jadi pembantu
19
Belanja
20
Kerja sama
21
Bertengkar
22
Minta maaf
23
Kedatangan ibu Galih
24
Bingung
25
menikah lagi
26
pergi
27
Tidak tenang
28
Di rumah mama Yati
29
Jodoh
30
Ketahuan
31
Belanjaan
32
Fitnah
33
Hampir khilaf
34
Harus bahagia
35
cerita
36
tidur sekamar
37
Sah
38
Hadiah
39
Kesempatan
40
Kasmaran
41
cemburu
42
Cemburu 2
43
bertengkar
44
Calon istri
45
Marah
46
Menantu terbaik
47
Sesuai peraturan
48
Bucin
49
Tidak fokus
50
Lamaran
51
Tidak ingin bercerai
52
Kecelakaan
53
tabungan
54
hikmah di balik musibah
55
Obrolan keluarga Olin
56
Persiapan
57
Hari H
58
Ritual
59
Pindah
60
tetangga
61
berdebat
62
candu
63
bahagia
64
Abge Tua
65
Keamanan
66
Cemburu
67
kumpul kebo
68
keributan
69
blok
70
Istri
71
Makin mesra
72
Ingin bekerja
73
Kesayangan mertua
74
Hantu buah
75
Sakit
76
Hamil
77
Bucin
78
Sensitif
79
membujuk
80
bodyguard cantik
81
sindir
82
perkara hamil
83
Marah
84
Marah
85
Jual rumah
86
Pindah
87
Tujuh bulanan
88
Barang-barang bayi
89
persiapan melahirkan
90
Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!