part 11

Bu Hartati melirik Isco di kursinya kemudian membuka kadonya, Sonya yang penasaranpun mendekat dan kaget melihat isi kado tersebut.

"Cek.." suara Sonya tertahan,

Isco tersenyum, "ibu suka?" Katanya.

"Ini untuk apa nak?" Tanya Bu Hartati bingung, sekaligus merasa tidak enak.

Isco menghela nafas panjang, lalu berbicara, "sebenarnya pertama kali saya melihat ibu, ibu mengingatkan saya sama mendiang ibu saya,, beliau juga dulu seperti ibu, sakit parah dan sayang tidak dapat diselamatkan.. Nah saya ingin membantu ibu, supaya ibu sehat kembali dan saya akan merasa bahagia, bila Bu Hartati menerima pemberian saya, memang itu tidak banyak tapi saya mohon terima ya bu. Karena dengan itu saya merasa telah membantu ibu saya, sebab dahulu saya belum bisa mencari uang, sehingga ibu saya harus meninggal."

Isco menunduk lesu seakan menahan gejolak emosi dalam dirinya.

"Tapi nak, ini terlalu banyak." Kata Bu Hartati.

"Tak apa bu, yang penting ibu terima. Saya mohon," ucap Isco memelas.

Bu Hartati melirik Sonya yang dari tadi terdiam, sekilas saling tatap antar ibu dan anak itu, kemudian Bu Hartati menarik nafas panjang, "baiklah nak, ibu terima. Terima kasih banyak."

Isco berpamitan pulang, namun kali ini Sonya mengantarnya sampai teras depan. Ya, Sonya melakukannya agar bisa berbicara berdua dengan Isco.

"Kita bisa bicara sebentar?" Tanya Sonya.

Isco menatapnya sekilas, "bicara apa?"

"Jangan di sini, tunggu sebentar." Kata Sonya sambil kembali ke dalam.

Sepersekian detik Sonya kembali, Ternyata dia berganti baju dan langsung mengajak Isco pergi, selama dalam mobil tak ada kata keluar dari mulut keduanya.

Hingga mereka sampai di sebuah danau, lalu mereka turun dan memilih duduk pada kursi yang ada di sana.

Angin yang menerpa menambah dingin suasana malam itu.

"Gak serem malem-malem main ke sini?" Kata Isco.

"Serem apanya? di sini rame ko." Kata Sonya sambil menunjuk sekeliling yang memang ramai pengunjung di danau itu.

"Terus kamu mau bicara apa, bisa-bisanya membawa bosmu ke tempat seperti ini," kata Isco sombong.

Sonya memutar bola matanya jengah lalu menarik nafas.

"Sebaiknya bapak tidak usah bertemu ibu saya lagi."

Perkataan Sonya membuat Isco menatapnya heran.

"Ya memang anda sudah banyak membantu saya dan ibu saya,, kali ini cukup pak, saya tidak mau anda terus-terusan ada diantara kami." Lanjut Sonya.

"Kamu jangan kepedean deh,, saya capek, saya pulang dulu." Kata Isco sambil berlalu meninggalkan Sonya yang menatapnya kesal.

Esok harinya, Sonya mengendarai mobilnya ke kantor, sungguh perkataan Isco semalam terngiang ngiang di telinganya.

"Aaahh shit..." Sonya berteriak kesal sambil memukul setirnya bekali kali.

"Hah kepedean?? Siapa yang kepedean dasar bos cupu,, iiiiihh." Lanjut Sonya dengan kesalnya.

Di kantor pun, Sonya tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya. Apalagi tatapan karyawan yang lain makin membuatnya frustasi.

Saat itu Isco keluar dari ruangannya diikuti sekretarisnya, semua memberi hormat, sekilas Isco melihat Sonya dan senyum tipis tergurat dari bibirnya, entah mengapa Isco senang melihat wajah Sonya yang terlihat kesal,, baginya itu sangat menggemaskan.

Sonya memang menatapnya dengan kesal berbeda dengan karyawan lain.

Ada amarah bergemuruh dalam dadanya ingin rasanya dia mencakar Isco, andai saja dia bukan bosnya.

Suasana sedikit mencair ketika Isco sudah keluar meninggalkan kantor. Gemuruh ribut karyawan yang seakan terbebas dari hukuman penjara terdengar bising di telinga Sonya.

bersambung

Terpopuler

Comments

~Si imut~🌹🌼🌷🌻🌺

~Si imut~🌹🌼🌷🌻🌺

up

2020-01-20

0

Enka Idris

Enka Idris

next maaaak next......

2019-12-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!