part 12

Setelah Isco keluar, ruangan menjadi gaduh. Sonya terduduk kembali di kursinya.

Di tempat lain tak jauh darinya, Hesti sedang bergunjing bersama teman2 nya .. "Eeh eh tadi liat ga tatapan bos sama si pembawa sial?.." Kata salah seorang temannya.

"Emang gimana?" Tanya Hesti sebal.

"Yaaaa, kayak ada ketertarikan gitu," temannya menyaut.

Hesti mengepalkan tangannya kesal sembari menatap Sonya tajam.

Di tempat lain, Isco keluar kantor dan menuju bandara, dia hendak menjemput seseorang di sana.

Setibanya di bandara, Isco duduk dan mengetik pesan pada seseorang.

5 menit sudah Isco terduduk, dan dia dikagetkan dengan sebuah tangan yang menutupi matanya.

"Ersya?" Kata Isco.

"Yaaaah kok tau??" Kata seseorang yg menutupi mata Isco yang tak lain adalah Ersya, seseorang yang dia tunggu.

Ya Ersya adalah sepupu Isco yang baru pulang dari Singapura setelah menyelesaikan pendidikannya di sana.

"Siapa lagi yang suka melakukan hal kekanakkan ya pasti kamu." Kata Isco, mencubit pipi gadis cantik itu pelan.

Ersya pun merengut namun menyambut lengan Isco dan menggandengnya mesra. Lalu mereka berjalan dan menaiki mobil untuk pulang.

"Kangen ga sama aku kak," kata Ersya sambil terus memeluk Isco dari samping, sementara supir melirik sejenak namun tetap fokus menyetir.

"Boleh lah sedikit," kata Isco acuh membuat Ersya seketika melepaskan pelukannya dan menekuk wajahnya.

Setelah itu tak ada pembicaraan lain diantara mereka..hingga sampailah di sebuah rumah mewah yang merupakan rumah keluarga Isco.

Mereka turun dan disambut oleh pelayan di sana.

Setelah salah satu pelayan menunjukan kamar yang akan di tempati Ersya, Isco pamit kembali ke kantor.

Sesampainya di kantor jam makan siang pun berakhir, Isco yang belum sempat makan pun meminta sekretarisnya untuk membelikan makanan, sedang dia disibukkan dengan pekerjaan di ruangannya.

----------------------------------------------

"Hari ini cepatlah berlalu.." Di tempat lain sonya bergumam sendirian.

"Aku ingin jatuh di kasurku," katanya lagi.

Sedang matanya masih berkutat pada layar komputer.

Waktu terus bergulir alangkah senangnya Sonya dia bersiap pulang.. "Jangan pulang dulu bantu saya mengerjakan pekerjaan ini, baru kamu boleh pulang," suara itu membuat tubuh Sonya lemas seketika.

Dengan sangat terpaksa Sonya lembur hari ini.

"Dasar uuuuuggghh... bos sedeng," batin Sonya terus menggerutu kesal.

Walaupun kekesalannya tak dapat diungkapkan.

Isco yang terduduk di depannya merasa geli dengan raut wajah Sonya yang menurutnya sangat lucu, hingga tak sadar tersungging senyuman manis di bibirnya.

--------------------------------------

"Sdah pak.. Saya akan pulang," kata Sonya kala itu jam dinding menunjukan pukul 22:45 menit.

Disela kegiatannya, Isco hanya mengangguk tanpa melihat Sonya.

Setelah Sonya berlalu barulah dia juga beranjak menuju mobilnya.

Di perjalanan Sonya merasa keheranan sebab mobil Isco terus mengikutinya.

"Kenapa tuh bos sedeng ngikutin terus, apa jangan-jangan mau ngapelin ibu.?.Lihat ya ga akan aku biarkan heuh." Sonya mendengus.

Isco terus saja mengikuti Sonya sampai tiba di rumah,, tapi Sonya lebih heran lagi setelah dirinya sampai rumah mobil Isco justru berlalu pergi.

Sonya terus menatap mobil itu sampai hilang di pandangan, "aneh.." Katanya sambil menggendikan bahunya.

---------------------------

"Semoga dia ga liat aku mengikutinya," kata Isco sambil terus fokus mengemudi.

Sementara Sonya, sebelum tidur dia masih teringat akan kelakuan Isco.

"Kenapa ga mampir ya dia?? Hmm atau mungkin gak enak karna udah malem?,,Iiiih gak enggak kenapa mikirin orang ga jelas," Kata Sonya sambil menggeleng gelengkan kepalanya kuat.

"Lebih baik aku bobo,, eeeemmmmhh selimut im coming." Katanya lagi dan kemudian dia terlelap tidur.

bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***