part 17

Di dalam mobil, Ersya tak hentinya berterima kasih pada Sonya.

"Udah deh Sya, kita kan hidup harus tolong menolong." Akhirnya Sonya menyela ucapan Ersya yang terus berterima kasih.

"Tapi aku ga bisa punya hutang budi.. kamu mau apa biar aku beliin.. Mau tas, baju perhiasan bilang aja." Ersya berucap tanpa jeda.

"Aku ga butuh semua itu, Ersya..uangnya mending kamu tabung." Seru Sonya.

"Ishh kamu tuh ya.. Aku juga nabung kok mau liat saldoku," ucap Ersya sambil meraih tasnya dan akan membukanya.

"Eh eh ga usah lagian aku becanda ko," kata Sonya sambil menggerak-gerakan tangannya tanda tidak boleh, lalu Sonya sedikit tertawa karena ulah Ersya yang menurutnya manis.

"Pantas Pak Isco hmmm.." Gumam Sonya seakan berat mengatakan kalau Isco beruntung mendapatkan Ersya.

Ersya yang sedikit mendengar gumaman Sonya pun bertanya dengan heran, "heuh apa,, aku ga denger?"

"Aah bukan apa apa ko,, kita lanjut kemana ini.. Mau pulang aja atau gimana?" Sonya mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Gimana kalau ke toko kue dulu, tadi itu aku mau ke sana dan malah nyasar," kata Ersya

Sonya pun melajukan mobilnya menuju toko kue sesampainya di sana mereka turun dan memasuki toko itu.

"Untung masih ada yang buka yaa, ini hampir jam 12 malam," kata Sonya.

Ersya pun membenarkannya.

Saat sedang asik-asik memilih dengan sangat antusias, Sonya kembali bertanya, "kue sebanyak itu mau dimakan semua?"

"Semua ini kue kesukaan ka Isco,, besok kan dia pulang aku mau ngasih kue ini untuknya," kata Ersya sambil terus memasukan kue itu ke dalam troli.

Sonya membulatkan bibirnya membentuk kata oo namun tak bersuara,, entah mengapa ada perasaan sesak yang sedikit menyeruak di dadanya.

"Aah... Mungkin aku hanya iri," batin Sonya seraya tersenyum tipis.

Setelah dirasa cukup Ersya membayar belanjaannya dan kembali ke mobil dimana Sonya sudah terlebih dulu ke sana.

"Sudah,, itu kue udah kayak buat ngasih makan se rt aja." Ucap Sonya diselingi candaan.

Memang setelah bergaul dengan Ersya dirinya jadi lebih terbuka dan suka bercanda, tapi tentu kalau dihadapan ibunya dan Ersya saja.

"Sonya malam ini menginaplah di rumah kak Isco menemaniku." Pinta Ersya.

"Apa? Itu tidak mungkin lagipula ibuku sendiri di rumah," ucap Sonya dengan terkejut.

"Aku mau bikin pesta kejutan untuk ka Isco,, aku mohon kau mau membantuku." Kata Ersya sambil memelaskan wajahnya membuat Sonya tak tega dan berfikir sejenak lalu menghembuskan nafas kasar.

"baiklah,, aku telpon ibuku dulu." kata Sonya.

"Yeeeee..." Teriak Ersya dengan mata berbinar.

"Ah orang ini, pantas pak Isco...."

Lagi-lagi Sonya menggantung kalimatnya, ada perasaan berat disetiap katanya.

Setelah meminta izin pada B Hartati,Sonya pun akhirnya ikut turun sewaktu mobilnya tiba di sebuah halaman rumah yang mewah, Sonya membantu membawakan belanjaan Ersya yang banyak itu.

Setelah beristirahat sejenak, Ersya dan Sonya sibuk mempersiapkan pesta kejutan dengan dibantu dua orang asisten rumah tangga di sana.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul tiga lewat, Ersya mengajak Sonya ke kamarnya untuk beristirahat.

Mereka merebahkan tubuhnya yang dirasa sangat letih.

"Terimakasih sekali lagi kau mau membantuku," kata Ersya

Sonya tersenyum dan bicara, "sama sama."

"Sya, aku boleh nanya?" Kata Sonya ragu.

"Tanya aja.. Hmm." jawab Ersya.

"Kamu ituuu, tinggal serumah sama pak Isco?" Tanya Sonya agak canggung takut Ersya tersinggung.

"Yap... Kenapa emang??" Jawab Ersya.

"Ah ga apa apa ko." Kata Sonya sambil membenarkan posisi tidurnya tak butuh waktu lama mereka berdua pun terlelap dalam tidurnya.

bersambung.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***