part 19

Sonya terpaksa mengiyakan keinginan Ersya meski hatinya meronta minta pulang.

Ketika saat Ersya memaksa Sonya untuk ikut duduk dimeja makan untuk sarapan,, Sonya tak bisa menolak.

Duduk dengan canggungnya mendengarkan celotehan Ersya yang entah bicara apa,, masih menunggu Isco turun hingga jeda beberapa saat sampai kemudian Isco muncul dengan penampilan sederhana namun mampu membuat jantung Sonya melompat-lompat.

"Wahai hati tenanglah.. Dia ga gigit," Sonya membatin sendiri sambil menunduk, entah mengapa hidangan yang begitu banyak dan mewah yang jarang Sonya makan sama sekali tak menggugah seleranya.

Sama halnya dengan Sonya, Isco pun sangat canggung melihat Sonya duduk berhadapan dengannya.. Ada perasaan bersalah dan malu yang Isco rasakan saat ini.

"Lama bener kakak nih mandinya ,, ga tau apa aku udah laper," rengek Ersya

namun tak dihiraukan Isco, dia masih berusaha menutupi kecanggungannya dengan sikap so coolnya.

Mereka pun sarapan dengan tenang hanya sesekali Ersya berceloteh ria.

Setelah selesai sarapan Ersya mengajak semua ke halaman belakang,, tempat dimana sebuah pesta kecil dipersiapkan.

"Pesta apaan nih kok sepi?" Kata Isco.

"Emang ini pesta kecil cuma buat kita bertiga.." Kata Ersya cengengesan.

"Pasti tadinya ini pesta buat mereka berdua, duh ko aku jadi obat nyamuk ini.. Lebih baik aku pulang." Batin Sonya.

"Emmmm Sya, aku pulang yaa.. Ibuku sendiri di rumah," kata Sonya pada Ersya yang sibuk memotong kue.

"Bentar lagi laah baru juga mulai," Ersya keukeuh.

Mereka duduk dimeja kecil berbentuk bundar, hanya Ersya di sana yang nampak riang.

"Kita makan buah yaa, eh buahnya masih di dapur sebentar aku ambil," kata Ersya.

"Biar aku saja yang ambil," Sonya hendak beranjak namun Ersya keukeuh dirinya yang akan memgambil.

Akhirnya Ersya berlalu ke dapur meninggalkan dua orang yang sedang diliputi kecanggungan.

"Kenapa Ersya lama sih?" Batin Sonya.

Ekhemm..

Terdengar suara deheman disebelahnya, yaa itu Isco akan memulai pembicaraan.

"Uang tadi itu saya gak sengaja." Ucap Isco.

"Saya tau," saut Sonya sambil menunduk.

"Saya harap kamu jangan salah paham," kata Isco lagi.

Sonya mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap Isco penuh kekesalan.

Belum sempat Sonya bicara, Ersya pun datang.

Akhirnya Sonya membuang muka kesal dan bergumam dalam hati.

"Siapa juga yang salah paham, aku tau dia melakukan itu karena menyangka aku adalah Ersya,, heii tenang saja boss aku tidak selemah itu untuk geer."

Entah mengapa hati Sonya begitu panas ingin sekali dia berteriak pada Isco.

Hari sudah semakin siang, akhirnya Sonya bisa pulang juga setelah berpamitan dia pergi melajukan mobilnya menuju rumahnya.

Sementara Isco menatap kosong mobil Sonya yang belalu di jendela kamarnya.

"Saya harap kamu tidak salah paham,, aku dan Ersya sebatas sepupu," gumam Isco.

Sementara Sonya setelah sampai di rumah dia langsung berlalu mencari ibunya.

"Bu, maafin Sonya ya.. Baru pulang." Kata Sonya setelah mendapati Bu Hartati di dalam kamarnya.

Bu Hartati tersenyum lalu memeluk Sonya, "selamat yaa,,kamu sekarang punya teman," katanya sambil mengelus rambut Sonya penuh sayang.

Sonya pun hanya bisa mengangguk menahan sesak di dadanya yang seakan memuncahh,, "teman, hahh memang aku seperti anak kecil apa.... Rasanya aku ingin berteriak,, semua ini bukan mauku !!" Gumam Sonya.

Dia menyembunyikan kepedihan hatinya pada semua orang....

bersambung..

sepertinya sudah ada semilir cinta kkkkkkkk

ditunggu lanjutannya yaaa

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***