part 15

Sonya sangat terganggu dengan kelakuan Isco di depannya, bersama Ersya yang bersandar mesra di lengan kekar Isco.

"Ada masalah apa?" Tanya Isco tanpa melirik Sonya.

"Proyek kita di Batam pak..." Kata Sonya ragu.

"Hmm ada apa?" Seru Isco yang masih tak melihat Sonya.

"Pembangunan tidak sesuai dengan rencana, pihak yang bersangkutan menduga ada konspirasi dibaliknya pak," Sonya menjelaskan.

Seketika Isco langsung menatap Sonya penuh pertanyaan,, "panggil Arya!!" Titahnya, lalu beranjak ke mejanya dan melepaskan dekapan Ersya.

Ersya tampak bingung tapi kemudian dia malah asik dengan ponselnya tanpa peduli apa yang dilakukan Isco.

Arya tergesa-gesa masuk ruangan itu, saat membuka pintu Isco langsung berbicara, "Arya, kirim orang ke Batam aku pun akan ke Batam besok, kosongkan jadwalku !"

Arya sedikit kaget, baru saja masuk dia sudah ditodong tugas oleh bosnya, namun dia mengiyakannya.

"Kalian boleh keluar," seru Isco pada Sonya dan Arya.

Sonya dan Arya pun keluar, namun sambil berjalan batin Sonya terus menggerutu kesal, "pasti bos sinting itu mau lanjut pacaran.. Iuhh," gumam Sonya sambil merinding sendiri membayangkannya.

Waktu pulang telah tiba, Sonya tiba di parkiran dan menyalakan mobilnya, tapi entah apa yang terjadi, mobilnya tak bisa dinyalakan beberapa kali dia mencoba tetap saja mobilnya itu tak menyala.

Satpam yang keheranan akhirnya menghampiri Sonya, "kenapa mobilnya bu?"

"Duh ga tau pak tiba-tiba mati," seru Sonya bingung.

Satpam itu memperhatikan Sonya penuh tanya, "sebenarnya bu Sonya kelihatan orang baik, tapi kenapa karyawan di sini menjauhi dia?" batin Pak Satpam.

Ditengah kebingungannya, tiba - tiba klakson mobil terdengar dari arah kiri.

Sontak Sonya menoleh dan dilihatnya Isco turun diikuti Ersya.

"Ada apa?" Tanya Isco.

"Mobil saya mogok pak," kata Sonya.

Ersya menatapnya penuh selidik, "kenapa dua kali aku bertemu dengan wanita ini, berurusan dengan kak Isco?"

"Ayo naiklah ! Biar saya antar," kata Isco tanpa menunggu jawaban Sonya.

Sebenarnya Sonya merasa keberatan dan enggan menerima tawaran bosnya itu, tapi sikap Isco yang tak suka dibantah membuatnya terpaksa menumpang.

Di dalam mobil, Isco dan Ersya mengobrol dengan asiknya seakan lupa Sonya dari belakang mencibir mereka dalam hati, "sial.. Apes, apes, harus liat orang pacaran mulu dari pagi, hadeuuh.."

"Ekhem.. Sonya, mulai besok biarkan Ersya jadi asistenmu selama seminggu," kata Isco tiba-tiba.

"Baik pak," ucap Sonya singkat.

"Ko cuma jadi asisten sih kak, aku bisa loh ngerjain yang lain," rengek Ersya.

"Nurut aja kamu anak kecil, lagian ini juga proses kamu belajar.. Jadi selama kakak pergi, kamu harus menurut dan jadi asisten yang baik.. Oke." Kata Isco sambil mengerlingkan matanya menggoda Ersya.

Sonya membuang muka jengah ke arah samping, "ck.. ternyata bos dingin aslinya bawel banget.. Pencitraan itu namanya."

Setelah beberapa saat, tibalah di rumah Sonya, Isco dan Ersya kemudian berlalu tanpa menunggu ucapan terima kasih dari Sonya.

Sonya melangkahkan kakinya dengan kesal memasuki rumahnya.

bersambung

duh beberapa hari ini,otakku buntu banget gak bisa mikirin alur

aku harap ga kecewa ya dengan part ini

butuh beberapa hari aku menyelesaikannya

kalau ada saran tolong kasih tau ya soalnya diotakku tiba tiba muncul ide buat bikin novel baru

tapi aku mencoba konsisten menamatkan cerita isco dan sonya

jadi kaliaan harus ngerti yaa novelku ga pernah panjang

terimakasih semua

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***