part 18

Pagi ini Ersya terbangun lebih dulu karena selama tidur, dia memasang alarm di bawah bantalnya.

seakan tak ingin membangunkan Sonya, dia segera mematikan alarmnya dan pergi ke kamar mandi.

Sementara di luar, ternyata Isco sudah sampai di rumah dia berniat memberi kejutan pada Ersya..

Isco memasuki rumah disambut asisten rumah tangga yang segera menghampiri namun Isco menolak,dia lebih memilih langsung pergi ke kamar Ersya

Setelah sampai di depan kamar Ersya,Isco tersenyum jahil, dia membuka pintu perlahan.

Terlihatlah sosok seorang yang terbalut selimut sedang tidur miring memunggungi pintu kamar.

Isco yang mengira itu Ersya memgendap-endap mendekati kemudian dia berbaring dan ikut masuk ke dalam selimut.

Memeluk wanita dalam selimut itu, menciumi kepala wanita itu.

Sonya terbangun merasa terganggu dengan ulah Isco, dengan setengah sadar dia membalikkan tubuhnya. Betapa kagetnya dia, karena mendapati Isco memeluknya.

Isco pun sangat terkejut sesaat mereka saling menatap lalu kemudian. "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA." Mereka berdua berteriak bersamaan.

Sonya menjauh dan jatuh ke lantai, sementara Isco berdiri ke sisi ranjang atas.

Ersya yang mendengar teriakan keluar dari kamar mandi dan mendapati adegan lucu itu.

"Ada apa ini... Aduuh Sonya kenapa jadi tidur di bawah sii, "ujar Ersya dan mendekati Sonya yang meringis memegangi bokongnya yang terasa agak sakit akibat terjatuh tadi.

Sementara Isco masih tak bergeming berdiri di atas ranjang memandangi Ersya yang tengah membantu Sonya berdiri.

"Heh.. Kakak, ngapain masih di sana, sini turun !!" Kata Ersya yang melihat Isco terdiam seperti patung.

"Euh.. Iya ini turun,, kakak ke kamar dulu," ucap Isco lalu terburu buru keluar dari kamar Ersya dan pergi ke kamarnya.

Sonya pergi ke kamar mandi, namun dia di sana hanya mondar-mandir dengan gelisahnya.

"Ya ampuun tadi tuh apaan,, apa aku mimpi?" Ucapnya berkali-kali kemudian dia menggeleng-gelengkan kepalanya lalu dia mencuci muka dan mengatur nafas berkali-kali..

Sementara di kamarnya, Isco sama gelisahnya dengan Sonya.

Isco mengusap wajahnya kasar berkali-kali'

"Kenapa Sonya sii? Arrgggh," ucap Isco tak habis fikir dengan apa yang terjadi.

Sebelum suara ketukan pintu membuyarkan fikiran-fikirannya, tanpa di suruh Ersya masuk ke kamar menghampiri Isco yang terduduk di tepi ranjang.

"Kakak kok ga ngasih tau pulangnya sepagi ini sii... Oh aku tau pasti kakak mau bikin kejutan yaa sama aku," Ersya nyerocos.

"Dasarr anak kecil,, trus kenapa Sonya ada di sini di kamar kamu lagi?" Tanya Isco kesal.

"Semalam Sonya nginep di sini, dan banyak bantuin aku.. Emang kenapa? Kakak ngelakuin apa sama Sonya tadi?" Kata Ersya dan memberikan tatapan menyelidik ke wajah Isco.

"Ngelakuin? Ngelakuin apa maksud kamu? Ah sudahlah kakak mau mandi keluar sana!" Ucap Isco mengusir Ersya.

"Iya-iyya,, tapi kalau sudah selesai aku tunggu di bawah yaa," kata Ersya.

Ersya pun keluar kamar Isco dan berpapasan dengan Sonya yang keluar dari kamarnya.

"Loh.. Mau kemana?" Tanya Ersya yang melihat Sonya sudah rapi membawa tasnya.

"Pulang, Sya.. Lagian ini udah siang," kata Sonya tanpa menhentikan langkahnya.

"Tunggu!!! Kenapa buru-buru sii kan pestanya blom mulai," Ersya mencoba mengejar Sonya.

Sonya pun menghentikan langkahnya menuruni tangga, "lain kali saja aku ikutnya ya,, sekarang aku mau pulang."

"Ga boleh,, aku rasa memang ada yang terjadi tadi antara kamu dan kak Isco hmmmm," Ersya membuat gerakan ala detektif.

Sonya segera mengelak, "enggak,,ga ada apa apa tadi."

"Kalau begitu, jangan pulang dulu doong ya ya ya," ucap Ersya sambil menggelayuti tangan Sonya.

Sonya pun menghela nafas pasrah.. Tapi demi apapun saat ini Sonya tak ingin melihat Isco dulu, namun apa boleh buat dia tak bisa menolak permintaan Ersya yang sudah mengeluarkan jurus memelasnya.

bersambung.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***