"Brengsek si gendut ini! Berani beraninya langsung menutup telpon!"
Julio mendengar panggilan itu di tutup sepihak dan tidak bisa menahan diri untuk mengumpat, tetapi dia dengan cepat masuk ke mobil dan pergi ke tempat biasa yang di katakan si gendut tadi.
"Suara si gendut tadi agak aneh, apa dia tidak apa apa."
Di dalam mobil, sambil memikirkan nada bicara temannya tadi, tanpa di sadari, Julio menigkatkan kecepatan mobilnya.
Seperti dalam cerita cerita pada umumnya yang terjadi persahabatan antara si kurus dan si dendut, Julio juga memiliki sahabat yang gendut, sayangnya Julio tidak kurus sekarang.
Nama asli si gendut sialan itu adalah Jason Anthony, dia berasal dari desa yang sama dengan Julio dan keduanya sudah bersahabat sejak lama.
Mereka berdua tumbuh bersama, pergi ke sekolah yang sama, bolos kelas bersama, dan berkelahi bersama. Ada begitu banyak hal yang di lalui sehingga meskipun mereka bukan saudara sedarah, hubungan mereka lebih dalam dari sekedar saudara.
Sepuluh menit kemudian, Julio sampai di sebuah kedai makan outdoor bernama Sapi Gila BBQ. Dia memarkir mobilnya tepat di depan deretan meja terdepan.
"Gendut brengsek! Apa yang kau lakukan tadi membuatku kesal!"
Julio turun dari mobil dan melihat seorang pria gemuk yang terlihat berbobot 180 kilogram duduk di sana, memegang sebotol bir di tangan dan menuangkan ke mulutnya dengan penuh semangat.
Itulah sahabay baik Julio, Jason Anthony.
Jason tidak memperhatikan asal suara itu tetapi melihat langsung ke Land Rover di belakang Julio. Tanpa sengaja, botol bir itu terlepas dari tangannya.
PRANG!
Suara botol bir yang pecah membuat Jason kaget sendiri.
"Brengsek! Sejak kapan kau punya mobil!"
Setelah mengatakan itu, Jason bergegas melangkah ke depan Julio, dia meraih kerah baju Julio dan bersendawa keras.
"Bangsat, nafasmu seperti babi!" Julio mendorong Jason, dia mengambil tisu di atas meja dan mengibaskan di depan hidungnya.
"Kenapa memangnya? Aku baru saja membeli mobil hari ini, bagaimana? Bagus kan?"
Kemudian, Julio mengambil kunci Land Rover dan memutar mutarkan di tangannya, dia memamerkan itu pada Jason dengan ekspresi puas di wajahnya.
"Sialan! Dari mana kau mendapatkan uang untuk membeli mobil ini."
Jason pada dasarnya sangat paham dengan jelas tentang situasi Julio. Beberapa hari yang lalu, Julio datang menemui dirinya untuk meminjam dua ratus ribu untuk tambahan membayar uang sewa. Hari ini, dia punya uang untuk membeli mobil Land Rover yang harganya beberapa milyar.
"Gendut, aku harus memberitahumu sebuah rahasia sekarang."
Julio memandang Jason dengan wajah serius.
"Benarkah? Rahasia apa?" tanya Jason.
"Sebenarnya, aku memiliki paman jauh di luar negeri. Dia meninggal secara tak terduga beberapa hari yang lalu. Karena dia tidak memiliki ahli waris, dia mewarisi semua milyaran asetnya kepadaku." kata Julio dengan santai.
Keberadaan sistem harus dirahasiakan, dan Julio tidak bisa memberitahu siapapun termasuk orang tuanya.
Jadi Julio sudah menemukan cara untuk menjelaskan mengapa dia tiba tiba sangat kaya. Apakah orang lain percaya atau tidak itu bukan urusannya.
"Yang benar saja. Aku tidak tahu berapa banyak kerabat yang kau miliki di keluargamu."
Jason memutar matanya dan menatap Julio dengan malas.
"Oke, terserah kau sajalah, lupakan, kau sudah datang dan temani aku minum sampai mabuk."
Tepat ketika Julio ingin berbicara, Jason menariknya untuk duduk, lalu dia mengeluarkan dua botol wihiskey dan meletakkannya di atas meja.
"Ayo, minum!"
Melihat botol whiskey yang di letakkan Jason, Julio dengan malas mengambil botol itu, dan kemudian meminum beberapa teguk.
"Hei gendut, bagaimana kabarmu hari ini?"
Melihat Jason mengangkat kepalanya dan setengah isi botol minuman keras itu di minum dalam satu tegukan, Julio tidak bisa menahan diri untuk berbicara lagi.
"Aku putus!"
Mata Jason sedikit memerah, dan dia berkata dengan sedih.
Julio terkejut ketika dia mendengar kata kata Jason, dan kemudian berkata.
"Tidak mungkin, bukankah hubunganmu dengan Kairi sangat baik?"
Julio ingat pacar Jason adalah Kairi Sane, dia wanita yang terlihat sangat cantik.
Bagaimana gadis cantik itu bisa berpacaran dengan pria gendut ini, Julio jadi merasa sedih mengingat jerih payah Jason saat itu.
Kairi secara tidak sengaja jatuh ke danau ketika masa kuliah dulu. Dia tidak bisa berenang. Ketika dia akan tenggelam, dia di selamatkan oleh Jason yang kebetulan lewat.
Sejak itu, mereka berdua menjadi akrab dan akhirnya berkencan.
Ketika mereka berada di tahun kedua masa kuliah, Kairi dan Jason mengkonfirmasi hubungan mereka menjadi pacaran. Setelah lulus, keduanya juga bekerja di perusahaan yang sama.
Bahkan setengah bulan yang lalu, Julio makan makan di sini dengan mereka berdua, saat itu dia tidak melihat ada masalah dengan hubungan mereka.
"Hehehe, cinta, apa gunanya perasaan cinta di dunia ini sekarang."
Senyum kecut tak berdaya muncul di mulut Jason.
"Hubungan antara aku dan dia selama tiga tahun ini, tidak lebih baik dari sebuah rumah dan mobil BMW."
Jason menenggak whiskey ke dalam mulutnya dan berkata dengan lirih.
"Sialan!"
Julio segera mengerti ketika dia mendengar ini, ini adalah versi realita dari kisah dewi yang meninggalkan pacar sampahnya dan melemparkan diri ke pelukan orang kaya.
Julio tidak tahu bagaimana caranya menghibur Jason, dia hanya bisa menepuk bahu dengan tangannya dan berkata dengan sungguh sungguh.
"Gendut, aku turut berduka cita, jangan bersedih."
Jason melepaskan tangan Julio dan berkata dengan kesal.
"Persetan! Apa itu sedih! Aku juga belum mati, sialan!"
Kemudian dia segera melanjutkan.
"Sebenarnya aku juga sudah mengetahuinya, Karena dia bisa mengkhianatiku demi uang, maka aku tidak perlu bersedih karena wanita ****** itu. Hari ini, aku hanya sedikit tidak nyaman untuk sementara waktu, jadi aku mencarimu dan mengajak keluar untuk minum minum."
"Oke, kamu bisa melupakannya seperti itu, ada banyak sekali wanita di dunia ini, tidak perlu bekerja sampai mati untuk seorang wanita tidak tahu diri seperti itu."
Julio tahu bahwa Jason baik baik saja ketika dia mendengar perkataan Jason. Dia mengangkat botol dan berkata.
"Ayo, gendut, kau dipersilahkan untuk bergabung dengan pasukan pria lajang lagi."
Secara perlahan mereka berdua menikmati barbeque dan mulai minum minum.
Setelah beberapa putaran mereka meminum tambahan wine, Jason tiba tiba bertanya pada Julio.
"Hei cabul, apakah orang tuamu tahu tentang uangmu itu?"
Setelah mendengar ini, Julio sedikit kaget. DIa bisa berbohong kepada Jason bahwa uangnya adalah warisan dari paman jauhnya.
Tapi jika dia mengatakan ini kepada orang tuanya, bukankah dia akan seperti orang tolol. Cari mati.
"Mereka belum tahu, aku berencana untuk berbicara mereka nanti."
Jadi Julio berpikir bahwa dia akan membuka bisnis kecil terlebih dahulu, jadi selama dia tidak mengambil terlalu banyak uang dan mengatakan bahwa dia membuka usaha, dia tidak akan di curigai dan dia bisa meningkatkan kehidupan keluarganya.
Kemudian perlahan lahan mengembangkan bisnisnya tumbuh lebih besar, sehingga dia bisa memiliki ide tentang uang yang dia punya.
Julio benar benar tidak ingin membicarakan tentang sumber uangnya. Jadi dia dengan cepat mengalihkan topik pembicaraannya.
"Oke, jangan bicara tentang uang yang aku punya, apa rencanamu selanjutnya, Gendut?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments