Memantau Perusahaan

"Ayah sangat menyebalkan, selalu saja mengacak acak rambutku!"

"Hahaha."

Kata kata gadis itu langsung membuat pasangan dewasa itu tertawa bahagia.

Julio yang memandang keluarga bahagia di depannya sedang memikirkan bagaimana caranya untuk menaklukan gadis dan wanita dewasa itu.

Hubungan keluarga di depannya ini jelas sangat baik dan tidak mudah untuk di hancurkan.

Oleh karena itu, Julio merasa harus menemukan cara untuk mengenal mereka terlebih dahulu lalu menghancurkan mereka secara perlahan.

Ketika Julio mulai memikirkan tentang cara mendekati mereka. Dia mendengar ponsel pria itu tiba tiba berdering dan pria itu mengangkat ponselnya. Setelah beberapa saat pembicaraan mereka, terlihat ekspresi yang ada di wajah pria itu menjadi sangat jelek dan dia langsung menutup telponnya dengan cepat.

Setelah menutup telpon, lelaki itu buru buru meraih tangan wanita cantik di sampingnya dan berjalan cepat keluar dari toko Armani dan bahkan tidak jadi membeli pakaian yang di pilih istrinya.

Julio memandang keluarga yang terdiri dari tiga orang itu dan dia bangkit untuk mengejar mereka dengan cepat.

"Sial! Aku belum menemukan sebuah ide, kalian malah sudah pergi sangat cepat!"

Ketika Julio mengejar mereka keluar, dia melihat keluarga itu sudah berada di dalam sebuah mobil Mercedes hitam.

Julio segera melihat nomor plat Mercedes Benz itu dengan cepat.

"MB8888!"

"Hehe, asal aku tahu nomor plat kendaraannya, aku tidak perlu khawatir untuk menemukan kalian. Dengan plat mobil itu, aku akan mengetahui siapa kalian."

Seteleh mencatat nomor plat itu, dia kembali masuk ke mall dan datang ke toko Armani tadi.

Pelayan di dalam menatap pintu toko dengan gugup dan merasa lega ketika melihat Julio datang lagi.

Pelayan mendekati Julio dan berkata dengan lembut.

"Tuan, pakaian yang anda minta sudah saya siapkan. Saya memilih beberapa pakaian kasual dengan berbagai macam model yang cocok dengan kepribadian anda. Silahkan anda periksa terlebih dahulu dan memanggil saya kembali."

"Oh, aku tidak perlu memeriksanya kembali, sebutkan saja berapa harga seluruh pakaian itu." kata Julio mengeluarkan kartu banknya.

"Totalnya 2,56 juta dollar. Karena anda adalah pelanggan utama, ada diskon untuk anda dari toko kami. Setelah di diskon totalnya menjadi 2,35 juta dollar, dan anda juga akan mendapatkan sebuah kartu member diamond dari toko kami."

Pelayan kembali berbicara dengan cepat.

"Sudah, gesek saja kartunya."

Julio pada dasarnya tidak tertarik dengan diskon atau apapun.

Karena bagi Julio sekarang, mau berapa puluh atau milyarpun sama saja, baginya itu hanya angka.

Setelah membayar, Julio mengambil sekantong besar pakaian yang di kemas oleh pelayan dan meninggalkan mall dengan cepat.

Julio melemparkan pakaian yang telah di beli itu ke kursi belakang mobilnya lalu bergegas untuk pergi ke vilanya.

***

Setelah sampai di vila, Julio pergi ke kamarnya dan menyimpan pakaian barunya lalu dia segera mandi. Karena kemarin dia lelah dan tidur tanpa mandi, setelah menggempur Eden sepanjang hari dan berkeringat deras.

Julio bisa mencium bau samar di tubuhnya.

Setelah mandi, Julio menuju ke ruang tamu di lantai satu dan duduk di sofa.

"Apa apaan!!"

Dia merasa seperti orang bodoh duduk sendirian di ruangan yang sangat luas dan kosong itu. Bahkan jarum jatuh pun bisa terdengar di kesunyian ini.

Julio tiba tiba merasa sangat tidak nyaman karena di landa rasa kesepian dalam sekejap.

"Ternyata begini rasanya tinggal di rumah besar. Kenapa rasanya lebih nyaman tinggal di rumah sewa lamaku, setidaknya ada suara kehidupan di sana."

Dia tidak merasakan hal seperti ini ketika dia tinggal di sebuah ruangan kecil.

Julio mengambil ponsel dan menggulir layar dengan jarinya, dia sedang berpikir apakah akan memanggil seorang wanita untuk menemaninya atau tidak.

Dari tiga wanita yang bersamanya, Eden sudah pergi dan Julio tidak memiliki nomor ponselnya.

Yang tersisa hanya, Sheery seorang streamer dan Alicia yang menjual vila.

"Hm, lupakan saja, sepertinya aku sedikit lelah karena bercinta dalam dua hari terakhir."

Akhirnya, Julio berpikir sebentar dan masih tidak menelpon siapapun.

Akhirnya dia menyalakan televisi besar sekitar 200 inch di ruang itu dan berbaring di sofa dengan wajah bosan yang teramat sangat.

Julio menonton beberapa tayangan yang sangat membosankan, secara tidak sadar dia mulai sedikit mengantuk.

Ketika Julio baru akan tertidur, tiba tiba ponsel yang di pegangnya berdering.

Julio melirik ponselnya lalu mengangkatnya.

"Hei, brengsek, ada apa?"

[Sialan! Aku telah mengambil alih perusahaan tempatku bekerja untukmu, apa kau mau ke sini dan memeriksanya?]

"Hei, mengenai perusahaan itu, setengahnya milikmu, jangan bilang itu milikku saja. Cepat juga kau membelinya, kalau begitu aku akan kesana."

Julio ingat bahwa tidak ada yang bisa dia kerjakan sekarang dan itu sangat membosankan, jadi dia memutuskan untuk memeriksa perusahaan barunya untuk menghabiskan waktu. Dan yang terpenting, dia ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi bos.

[Oke, aku akan kirim alamatnya. Cepatlah kemari, sudah begitu saja. Tutuplah telponnya.]

"Aku berangkat sekarang!"

Julio mengendarai mobilnya dan mengikuti alamat yang di berikan oleh Jason sampai akhirnya tiba di sebuah gedung berlantai 50. Dia memasuki lift dan menekan nomor lantai 38.

Saat pintu lift perlahan akan menutup, suara terengah engah tiba tiba datang dari luar lift.

"Tunggu sebentar, tolong tunggu!"

Julio menekan tombol untuk menahan pintu dan lift terbuka lagi.

"Terima kasih."

Julio melihat seorang wanita berusia 20 tahunan berjalan sambil terengah engah dan berterima kasih kepada Julio.

"Sama sama." jawab Julio sambil mengamati wanita di depannya.

Julio melihat wanita ini memakai setelan kerja formal berwarna hitam, dengan sepasang sepatu hak tinggi di kakinya dan memegang sebuah tas dokumen di tangannya. Dia juga memiliki wajah yang sangat cantik dan terlihat seperti sosok yang baik. Gunung yang gemuk dan besar seakan hampir merobek kemeja ketat dan berlari keluar untuk menghirup udara di luar.

Julio yang melihat sosok cantik muncul di depannya, menjadi sedikit bersemangat untuk beraksi.

Julio tidak tahu mengapa sejak dia mendapatkan sistem, dia merasa sangat impulsif dan bereaksi dengan cepat ketika dia melihat wanita cantik.

Mungkin sebelumnya dia sadar diri, tahu bahwa wanita cantik tidak akan mau berhubungan dengannya, jadi walaupun dia sering bertemu dengan wanita cantik, dia hanya bisa menahan keinginan untuk mendekatinya.

Dan sekarang, Julio mendapatkan sistem, sangat sedikit atau bahkan tidak ada wanita di dunia ini yang tidak bisa di dapatkannya.

Oleh karena itu, keinginan yang hanya bisa dia tahan di masa lalu, akan sepenuhnya dia dapatkan sekarang karena memiliki sistem yang sangat kuat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!