Julio yang melihat wanita kaya itu melompat ke arahnya dan ingin mencakarnya, dia mengangkat kakinya dan menendang langsung ke perut gemuk wanita itu.
"Aku tidak tahu siapa dirimu, tapi urus saja lelaki simpanan sialan itu sendiri, dan jangan salahkan orang lain ketika priamu melakukan kesalahan. Apalagi itu adalah wanitaku, jika tidak kau akan menanggung konsekuensinya!"
Julio menatap wanita kaya itu dan berkata dengan nada mengancam.
"Kau!"
Setelah di tendang oleh Julio, wanita kaya itu bangun dan tidak berani berada di hadapan Julio lagi.
Karena wanita tua itu tidak berani membalas perlakuan Julio, dia melampiaskan kemarahan dan kekesalannya pada pria muda simpanannya.
"Kau sampah! Kau melihat wanitamu di pukuli oleh seseorang, tapi kau masih tidak maju dan membantuku!"
"Aku... Aku..."
Lelaki simpanan itu telah melihat penampilan mengerikan Julio. Dia memandangi tubuhnya yang kurus, tidak apa apa baginya untuk menemani seorang wanita di tempat tidur, tapi jika menyuruhnya untuk berkelahi, bukankah itu sama saja dengan menyerahkan nyawanya?
"Kau sampah! Pergi!" seru wanita kaya itu lalu menampar wajah lelaki itu. Dia melirik ke arah Julio dan berkata dengan nada mengancam.
"Kau tunggu saja! Aku tidak akan membiarkanmu!"
Setelah mengatakan ini, wanita kaya itu keluar dengan marah dan laki laki di sampingnya buru buru mengikutinya dari belakang.
Melihat keduanya pergi, Julio segera menghibur Sherry yang berada di pelukannya.
"Sherry, tidak apa apa, aku telah mengusir mereka."
Sherry menyeka mata merahnya dan berkata dengan tenang,
"Terima kasih Juju, sekarang aku baik baik saja."
"Baguslah, bagaimana dengan itu? Apakah kamu suka jam tangan itu? Aku akan memberikannya kepadamu sebagai hadiah karena telah menungguku." Julio berkata sambil menunjuk ke arah rak.
"Juju, aku suka yang itu." Sherry menunjuk ke jam tangan wanita merah muda di dalam rak kaca anti peluru.
"Tolong ambil dan perlihatkan jam tangan itu." kata Julio sambil menatap ke arah pelayan toko.
"Baik tuan."
Pelayan toko yang berdiri di dalam konter melirik jam tangan uang di pakai Julio di tangan kirinya, dan segera dengan hormat mengambil barang yang diminta Julio.
"Ayo, aku akan memakaikannya untukmu." Julio mengambil jam tangan yang di serahkan oleh pelayan toko, dia menarik tangan ramping Sherry dan memasang jam tangan itu.
Melihat jam tangan indah di tangannya, Sherry meletakkan tangannya di depan Julio dengan gembira, dan terus bertanya.
"Bagaimana, apakah jam tangan ini terlihat bagus berada di tanganku?" Apakah terlihat cantik?"
"Cantik, aku akan membelikannya untukmu berapapun harganya." Julio mengangguk.
Pelayan toko segera berkata dengan senyum di wajahnya.
"Tuan, ini adalah jam tangan mekanik berlian 18k rose gold terbaru tahun ini, harga jam tangan ini 2,6 milyar."
"Ah mahal sekali?" Sherry berseru kaget dan ingin melepaskan jam tangan itu tapi segera di hentikan oleh Julio.
"Oke, saya ambil, pakai kartu saya." Julio memberikan kartu banknya secara langsung.
"Juju, kamu baik sekali!" Sherry yang merasa senang dengan berani mencium Julio.
Setalah membeli jam tangan, keduanya pergi berbelanja lagi di mall itu, tetapi kali ini Sherry yang memilih pakaian untuk Julio.
Menurut pernyataan Sherry, Julio terlalu rendah hati. Berpakaian seperti ini, tidak ada orang lain yang akan mengira bahwa dia adalah seorang pemuda yang sangat kaya.
Julio tidak mengatakan apa apa untuk menyangkalnya. Sebelumnya dia berpakaian seperti itu karena memang miskin, tetapi sekarang dia punya uang dan dia tidak keberatan untuk membeli beberapa pakaian bagus.
Setelah setangah jam, keduanya telah berjalan sampai di gerbang Circle Square Mall.
Julio telah mengenakan pakaian kasual Armani yang mahal, di tambah gaya rambut yang di rancang untuknya oleh seorang desainer senior di sebuah tempat pangkas rambut di mall. Dia memakai sepasang sepatu mahal dan mengenakan jam tangan senilai lebih dari 40 milyar di tangannya dan memegang ponsel paling populer di tangan kanannya.
Dia dengan penampilan ini juga memancarkan aura yang kuat saat ini. Dia telah menarik perhatian banyak wanita.
Di sebelah taksi, Sherry berjalan dengan banyak barang dan berkata dengan enggan kepada Julio sambil menyender di jendela.
"Juju, aku akan pulang sekarang, apakah kamu akan menghubungiku lagi ketika kamu punya waktu?"
"Tentu, aku pasti ada waktu karena aku hanya menganggur, kamu bisa menghubungiku setiap saat." Julio berkata dengan senyum di wajahnya.
Melihat taksi perlahan pergi, Julio tahu bahwa seharusnya tidak ada banyak kesempatan bagi mereka untuk bertemu di masa mendatang. Bagaimanapun keduanya tidak memiliki perasaan, dan semua ini hanya bisnis, dia mengeluarkan uang dan Sherry mengeluarkan tubuhnya.
Namun Julio memiliki kesan yang cukup baik untuk Sherry. Dia bukan hanya memberinya 2 miliar tunai, tetapi jumlah total barang yang di beli untuknya di Circle Square Mall hampir 6,5 miliar.
"Gila juga, aku sudah menghabiskan uang 8,5 miliar hanya untuk tidur satu malam." Julio mencengkeram rambutnya sambil berpikir liar.
***
Ketika Sherry ke asrama sambil membawa banyak tas belanjaan, tiga teman sekamarnya di asrama yang sedang bergosip mengapa Sherry tidak pulang tadi malam langsung tercengang.
Mereka melihat satu demi satu barang ber merek.
Tiga teman sekamar di asramanya tiba tiba menjadi heboh, mereka melihat barang barang yang di bawa Sherry dan bertanya apakah Sherry menjadi wanita simpanan orang kaya.
***
Setelah mengantar kepergian Sherry, Julio yang berdiri di jalan agak bingung untuk sementara waktu.
Pekerjaan Julio adalah serabutan di dapur sebuah restoran, tetapi karena belakangan ini restoran sedang di renovasi, pemilik restoran meliburkan semua orang beberapa hari.
Julio tetap seperti biasanya, kali ini dia sedang menonton live streaming di rumah sewanya dengan gembira.
Sekarang dengan kartu bank yang berisi saldo tak terbatas miliknya, tidak mungkin baginya untuk tinggal di rumah terus menerus dan hanya menonton live streaming.
Melihat berbagai mobil yang datang dan pergi di jalan, Julio berpikir dalam hati.
"Yah, mengapa tidak membeli mobil. Aku selalu ingin memiliki mobil sendiri, tetapi tidak pernah punya uang untuk membelinya."
Julio telah mengambil keputusan, segera menghentikan taksi dan mengatakan tujuannya.
Julio memikirkan apa mobil yang dia sukai dan dia mengingat bahwa dia sangat menyukai mobil Land Rover.
Mobil itu mempunyai body yang tinggi, ruangan yang besar dan kemampuan off road yang hebat.
Semua ini sangat membuat Julio terpesona.
Sepuluh menit kemudian, Julio turun dari taksi di gerbang Shine Auto Sports.
Shine Auto Sports adalah showroom mobil yang terkenal di kota Fesen, yang paling penting mereka menjual Land Rover, Julio sering melihat lihat informasi mobil Land Rover di website resminya.
Tempat Shine Auto Sports berada tidak jauh dari Circle Square Mall, jadi dia terlalu bersemangat setelah memikirkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
SiJomblo
kayak pernah baca cerita novel kyk gni
2024-01-17
0