Hafiz membanting tubuhnya di kasur empuknya. Matanya mengantuk. Ia hendak memejamkan matanya.
Ponselnya berdering
"Mas aku sudah sampai, dah" suara singkat Rara membuat rasa kantuknya hilang.
Video call rasanya tidak apa. Ia menekan nomor Rara.
"Siapa yang jemput kamu?"
"Mas Rangga, kakakku"
"Sudah dijemput?"
"belum terlihat, kamu tidur kok gak ganti baju"
"Aku belum lagi memejamkan mataku, tapi kamu mengganggu"
"Oh maaf, ya sudah, lanjutkan tidurnya"
"Mana mungkin aku tidur lagi. Aku akan temani kamu sampai kamu dijemput."
"Oh itu, mas Rangga sudah tiba. Sampai nanti, mas"
Hafiz merasa kesal. tapi dia senang, seseorang sudah menjemput Rara.
Ia memejamkan matanya lagi.
** Rara memanggil Rangga,
"Mas" sambil melambaikan tangannya.
Rangga menghampiri dan membawa adik kecilnya itu pulang.
Semua menyambut gadis kecil mereka dengan bahagia.
"Kenapa hanya 2 Minggu, kan liburnya lama." tanya ayah kecewa, karena waktu 2 Minggu hanya sedikit sekali untuk mereka bersama.
"Rara kan harus menyusun mata kuliah yang akan Rara ambil yah, Kalau Rara lama-lama di sana, takutnya Rara gk pulang ke Jakarta lagi. hahaha" canda Rara membuat mereka semua tersenyum.
Akhir pekan pertama tiba, mereka ingin mengadakan pesta barbeque kecil di rumah. Mereka mengosongkan jadwal weekend itu, Rara protes kepada ayah, dan kakaknya, sejak ia datang, belum pernah ia makan bersama lagi. Ibu juga sibuk dengan aktivitas luarnya.
Untung ada hafiz, yang sesekali menanyakan keadaannya.
"Mas, jangan lupa di bolak balik ya" ibu mengingatkan ayah yang memanggang daging di atas api sedang itu.
Rara bahagia sekali, Sabtu malam itu terbayar rindu melihat keluarganya. Sesekali ia mengambil gambar kebahagiaan mereka berempat dan membagikan moment itu di akun IG pribadinya. Tidak semua bisa melihat gambar itu, hanya orang yang ia kenal saja yang bisa melihat gambar itu.
Rara meletakkan ponselnya. Ia asik dengan keusilannya ke kakaknya. Sehingga ia harus berkejaran.
Ponsel Rara berdering. Sebuah gambar mereka berdua dengan menunjukkan jari manis terpampang di layar itu. Ibu melihatnya, dan memanggil Rara, tapi Rara dan Rangga asik bercanda. Ibu membiarkan ponsel itu terus berdering.
"Udah anak-anak, ayo kita makan." ajak ibu duduk di taman rumah mereka.
Mbak Inah dan mbak Eka menyiapkan hidangan itu.
Sambil makan, mereka menanyakan keadaan Rara selama di Malang.
"Udah punya cowok belom,dek?" tanya Rangga ke adik tersayangnya.
"Ya gak lah, aku masih mau belajar serius mas, Nanti kalau aku punya pacar, aku nikah duluan dari mas gimana?"
"Ah.. jangan dong. Aku dulu lah, kamu kan anak kecil." Rangga mulai mencubit pipi adiknya itu.
"Ra, tadi ada yang menelpon kamu. Tapi fotonya..."
"oh ya Bu.." Rara menghentikan pembicaraan itu.
"Kacau kalau sampai ibu tau kejadian itu, bisa-bisa, aku disuruh pulang ke Jakarta, dan kuliah di Jakarta."
Status WhatsApp Rara sengaja menghiden orang tuanya dan kakaknya. Ia tidak mau kalau mereka berprasangka buruk.
"Itu foto iseng aja Bu, nanti juga aku hapus.. Temanku usil Bu," dalih Rara.
** Hafiz bolak balik melihat ponselnya. Ia tidak mendapat kabar hampir sehari ini.
"Dia lupa kalau sudah kumpul dengan keluarganya. Tapi tidak apalah, sambil aku terus menyelidiki nomor pengganggu itu."
Hafiz memutuskan untuk membaca buku di ruang kerjanya. Jam menunjukkan pukul 10 malam. Dan ia tetap tidak fokus dengan bukunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Nisha Husnul
aku disini lagi
2021-01-16
0
.SiapaAku.
semangat upnya kk
2020-06-27
3
.SiapaAku.
aku datang lagi
2020-06-27
1