5

"Ra.. aku tunggu di depan asrama, kamu dimana?"

suara itu datang dari ponselnya. Baru saja ia menutup pintu, ponselnya berdering, dan tertera nama hafiz di sana.

"Ya mas. Aku turun." ucap Rara yang ngos-ngosan karena baru sampai di kamarnya. Ia melihat ponselnya , ternyata ada 5 panggilan tak terjawab dari hafiz, dan sebuah pesan singkatnya. Rara mengantongi ponselnya dan memakai jaketnya lagi.

"Kamu dari mana saja? Aku khawatir, kalau kamu diganggu orang lagi" ucap Hafiz ketika melihat Rara keluar dari pintu asramanya.

"Heh" Rara hanya bengong mendengar omongan dari hafiz.

"Ya sudah, aku pulang."kemudian hafiz melajukan kendaraannya lagi.

Rara hanya bengong melihat kelakuan Hafiz.

"Ra, siapa itu?"

Rara kaget, ketika ia membalikkan badan, melihat Dimas di belakangnya.

"Dimas!" Rara memukul tangan Dimas,

"Bikin aku kaget aja."

Dimas tertawa, "lagian, bengong gitu. Siapa dia?"

"Bukan siapa-siapa. Sudah aku mau masuk ya" ucap Rara sambil berlalu dari pandangan Dimas.

"Padahal aku mau ngabarin pesta ulang tahun UB ke dia. Ya sudahlah," kemudian Dimas kembali ke asrama putra dengan kecewa.

Minggu pagi, Ita datang ke kamarnya.

"Kamu sudah dengar kalau UB akan mengadakan pesta terbuka Minggu depan?"

tanya Ita.

"Pesta apa? Aku gak tau. Lagian untuk apa sih ramai-ramai. Aku gak akan pergi."ucap Rara enteng.

"Ih kamu, kan ini pesta kampus kita, masa gak mau ikut, lagian kita boleh ajak pacar kita kok. Ada pesta kembang api. Tapi kalau mau nonton konser, mesti bayar" jelas Ita.

"Memangnya siapa yang akan tampil?" tanya Rara lagi.

Ita mengeluarkan ponselnya, dan menunjukkan gambar dari info yang ia dapat.

"Sabtu depan ya"

"Kamu kemana aja sih Ra.. kudet banget sih. makanya, kalau abis mata kuliah, jangan langsung pulang. ngumpul dulu kenapa?"

"Hehe.. ya nona" kemudian Rara kembali ke atas sofa kecilnya dan kembali nonton tv.

"Sudah ah, aku lelah, habis jalan sama pacarku. Kamu kamu mengenalkan aku sama pacar kamu, kemarin ada yang lihat kamu di antar oleh laki-laki tampan," goda Ita.

Rara terperanjat mendengar cerita itu. Cepat sekali gosip beredar.

"Akhirnya hampir 2 semester, kamu punya pacar. Kamu gak tau kan, kalau kamu digosipin Lebong"

"Hah.. aku normal kali."

mereka tertawa, dan akhirnya Ita keluar dari kamar Rara dan masuk ke kamarnya.

Ponsel Rara bergetar. Ia berharap itu dari masnya. Ia sedang menunggu transfer bulanan dari mas Rangga.

"Hai Rara. Selamat malam. Kamu sudah dengar berita dari kampus kan? Kita akan bertemu lagi hari Sabtu, aku akan terus mengawasi kamu."

"Kamu siapa? Sudah aku bilang, jangan ganggu aku. Aku sudah bertunangan"

"Lelaki kemarin, hahaha, sepertinya tidak meyakinkan. Dia hanya datang melihatmu sebentar kan semalam? Bukan berarti dia tunangan kamu. Aku akan tetap menyukaimu. Kamu akan menjadi pasanganku di pesta Sabtu depan."

Tubuh Rara gemetar.

Ia semakin takut.

Rasanya ia ingin pulang dan kuliah ke Jakarta saja. Tapi ia malu, keputusannya untuk jauh dari keluarga, dan ia tidak mungkin menjilat ludahnya sendiri. Rara bingung harus apa.

Hari mendekati Sabtu. Semua ketua Badan ekslusif mahasiswa dan anggota setiap jurusan sedang sibuk mempersiapkan pesta dengan rasa bahagia. Tapi tidak dengan Rara. Ingin rasanya dia keluar dengan alasan menjenguk keluarga, tapi, ia tidak mempunyai siapa-siapa di sana.

"Ingat Ra, tinggal 2 hari lagi, dan kamu akan jadi pasanganku saat pesta" Pesan itu selalu mengingatkannya.

Terpopuler

Comments

EL Tari

EL Tari

smpe part ini feel aku ke dimas ya

2021-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!