Sejak pagi, Hafiz tidak konsentrasi menemani papanya untuk main golf. Biasanya, Hafiz selalu bisa memasukkan bola mungil itu ke dalam lubangnya.
"Aish.. Meleset lagi" ucapnya
"Kamu kenapa sih. Gak biasanya. Kamu punya janji sama orang lain?" tanya papa.
"Ya" jawabnya singkat, sambil mengambil ancang-ancang untuk memasukkan bola kecil itu lagi.
"Perempuan atau laki-laki?" Goda papa
"Perempuan," Papa terkejut mendengarnya. Hafiz yang terkenal sifat dinginnya mempunyai teman dekat perempuan? Dia tidak percaya.
Sesekali Hafiz melihat jam di tangannya.
"Ya sudah sana, kamu pergi. Sampaikan salam papa kepadanya"
Hafiz menoleh ke papanya, dan dengan segera ia pulang ke rumah. Ia sengaja melewati kampus UB, untuk melihat bagaimana di sana. Yang terlihat, semua memakai kemeja putih. Ia melakukan kendarannya dan segera pulang.
"kok pulang sendiri, mas? Tuan mana?" tanya mbok Asih.
"Masih di lapangan, mbok" Hafiz buru-buru masuk ke kamarnya, mandi dan memakai baju.
"Nak.. mana papamu?" tanya mama Hafiz.
"Nanti juga pulang, aku pergi dulu ya ma" Hafiz menghabiskan susunya dan segera pergi lagi. Ia mengambil kontak mobil sport miliknya. Secepat kilat ia melakukan mobil itu.
#Lapangan UB
"Ikut aku", Hafiz menarik Rara ke mobilnya.
Rara terkejut dengan pemandangan itu, kemarin ia hanya memakai motor biasa. Hari ini dia memakai mobil sport, seperti yang dimiliki Rangga.
"Masuk" Rangga membukakan pintu mobilnya.
Muka Rara masih pucat, dia masih sangat ketakutan. Ia memandang sekelilingnya.
"Kemana si Rara ini?" gumam laki-laki yang terus meneror Rara. Ia kehilangan jejak Rara, Ia mencari sampai ke sisi lapangan, Tapi, semua memakai baju yang hampir sama.
"Kamu mau kemana sekarang? Pulang ke asrama atau mau tetap di sini?"
"Boleh gak dua-duanya mas? Bawa Rara keluar dari sini, mas." Rara ketakutan dan menangis.
Hafiz bingung, dan akhirnya ia menjalankan mobilnya itu.
Hafiz memberhentikan mobilnya di perpustakaan daerah.
"Ini salah satu tempat favoritku. Tidak harus membeli buku, tapi bisa menambah ilmu. Ayo turun".
Hafiz segera membukakan pintu mobil itu, dan mengajak Rara masuk.
"Tapi kan ini hari libur, pintunya saja di tutup."
"Ayo ikuti aku saja." ajak Hafiz.
Di belakang gedung itu, ada tempat baca buku, memang tidak banyak, tapi banyak anak-anak gelandang di sana.
"Mas Hafiz" teriak anak-anak itu mengahampiri Hafiz.
"Hai semua.. asik sekali bacanya. Hayu kita baca sama-sama" ajak Hafiz.
Rara melihat sosok Hafiz yang penyayang terhadap anak-anak itu.
"Sini.." ajak Hafiz.
"Mas.. bacakan dongeng lagii" teriak anak kecil.
"sudah lama, mas tidak mampir kesini. kami rindu dibacakan dongeng."
"Baiklah. kalian pilih bukunya, mas yang akan membacakan.
"Andi.. tolong belikan mas coklat biasa ya.. ini uangnya" hafiz mengeluarkan uang 3 lembar ratusan kepada Andi, dan secepat kilat ia berlari menuju mini market yang tidak jauh dari mereka berada.
Rara melihat mereka dan melihat Hafiz dengan mata berbinar. Jaman sekarang, masih ada orang yang mau berbagi kebahagiaan dengan anak-anak gelandang itu.
Hafiz membacakan dongeng dengan gaya yang lucu. Sesekali Rara ikut tertawa, Ia lupa kalau tadi ia sangat ketakutan. Ia merasakan kehangatan di sana. Ia tidak pernah melakukan hal seperti itu, padahal. Ia mampu berbuat seperti itu. Tapi.. ya sudahlah..
Hafiz bahagia melihat Rara ikut tertawa.dandi akhir sore itu, mereka makan coklat yang dibeli Andi tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Nisha Husnul
jatuh cinta ni
2021-01-16
0
Dwpu
aku sedang menyimak author..
2020-10-26
2