10

Hafiz melihat gambar yang berhasil ia ambil. Di foto itu, mereka tampak bahagia. Ia hanya senyum sendiri di dalam kamarnya.

"Aku harus tidur cepat, jam 8 aku harus sudah sampai di asrama." ucapnya.

*flashback

"Kamu berangkat jam berapa?" tanya Hafiz yang menghidupkan mobilnya.

"Jam 8 aku sudah harus berangkat, mas. Pesawatku jam 10.30."

"Besok, aku saja yang mengantarmu ke bandara. Aku tidak mau, kamu jadi bingung, dan dilarikan pengendara taksi"

"Wah, tunangan palsuku baik sekali. Terimakasih ya mas"

Hafiz melajukan mobilnya, dan hanya 30 menit, ia tiba di rumahnya. Satpam membukakan pintu gerbang rumahnya.

**Pagi itu, Hafiz memasang alarm, agar dia tidak ketinggalan Subuh. Matanya masih terasa berat. Ia tidak bisa tidur semalam, memikirkan Rara yang akan jauh dan tidak menggangu aktifitas rutinnya.

"Selamat pagi Bu, yah." ucap Hafiz sambil tersenyum.

"Dari mana kamu, nak. Semalam kamu pulang jam 12. Kamu ndak biasanya begitu." tanya ibu menginterogasi putra semata wayangnya itu.

Ya, walau begitu, Hafiz tidak suka pulang sampai larut malam, Sabtu malam memang dia hanya menghabiskan waktunya dengan buku. Orang tuanya berulang kali ingin menjodohkannya, karena mereka tidak pernah melihat putra kebanggaan itu menggandeng cewek, atau hanya bercerita tentang teman perempuannya.

"Jawab, hafiz. Mama bertanya, nak, kamu ngapel cewek ya" ledek papanya.

"Ini sudah rapi lagi, mau kemana kamu pagi ini? Biasanya kamu ambil bola basket kamu." papanya mulai dengan ledekannya lagi.

"Sudah ganteng belum, mbok?" tanyanya pada mbok Asih.

"Sudah, den. Sangat ganteng cah Bagus" lanjut orang yang mengasuhnya itu.

Hafiz mencium pipi mbok Asih.

"Hafiz pamit sebentar ya, makan siang di rumah kok" dia mengambil punggung tangan 3 orang kesayangannya itu, dan berlalu mengambil kontak motornya.

"Ma, kamu perhatikan tidak, perubahan Hafiz. Dari kemarin dia begitu. Apa dia sedang jatuh cinta ya ma? Bagaimana perjodohan kita dengan anaknya Arsha?" papa mulai bingung. Sebenarnya dia senang, akhirnya anaknya seperti itu. Tapi dia rada bingung, bagaimana mengucapkan menarik kembali ucapannya pada Arsha, teman baiknya sejak duduk di bangku SMA.

"Itu kan masih lama, sekarang saja umur Hafiz baru 24 tahun. Masih bisa setahun atau 2 tahun lagi lah pa. Biarkan dulu Hafiz dengan dunianya." ucap mama yang hanya tersenyum, ketika ia melihat putranya memakai helm dengan mengibaskan rambutnya.

"Seperti aku waktu masih muda ya ma" ucap ayah lagi. Mereka tertawa sambil masuk ke dalam rumah lagi. "Ayo siap-siap, kita ada acara keluar juga, memangnya hanya anak muda yang bisa begitu" Papa menggandeng istri tercintanya itu.

** Di asrama, Rara sudah siap dengan keberangkatannya.

"Ra, saya duluan ya" seseorang berteriak. Ya, asrama itu akan sepi di saat ini. Libur semester adalah saat yang mereka tunggu untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

"Sayang.. Tiket, masukkan ke dompetmu. Jangan sembarang, kamu naik apa ke bandara?" Tanya ibu menginterogasinya lewat video call.

"Ini tiketnya, Rara masukkan ke dompet, terus, Rara masukkan ke dalam tas. Sudahkan" ucapnya terkekeh melihat ibu yang ia rindukan.

"Mas yang jemput ya Bu. Aku gak mau di jemput pak eko. Aku maunya dijemput mas Rangga." rengek Rara sambil menoleh ke bawah. Motor hafiz ternyata sudah ada di sana. Ia mengambil tas punggung kecilnya dan segera turun ke bawah, menghampiri Hafiz.

"Sudah ya mas, pokoknya aku mau dijemput mas saja."

"aw" Rara terjatuh dari langkahnya.

Hafiz segera berlari ke arah Rara.

"Makanya matikan dulu ponselnya." ucap Hafiz

"Ra, kamu gapapa kan?"

Rara gelapan mendengar suara mas Rangga.

"Gapapa mas, pokoknya aku mau dijemput nanti, gak ada alasan. Mas gak rindu sama aku?" tanyanya. "Sudah, aku mau ke bandara." Rara mematikan ponselnya.

Tapi raut muka Hafiz berubah menjadi kesal.

Terpopuler

Comments

Erza X Acay ItuOlla

Erza X Acay ItuOlla

cie hafiz sdh cemburu...dengr rara tlp panggil mas ke rangga

2020-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!