Vina akhirnya bekerja di butik milik Ibu'Veronika yang terletak di salah satu mall kenamaan di ibukota.
'Bajunya keren-keren sih, tp bukan selera saya. Baju-bajunya banyak yang kurang bahan, tapi kenapa banyak selebriti yang berlangganan di butik bu'Veronika'
Pikir Vina sambil melihat-lihat gaun-gaun dan pakaian yang dipajang.
"Vin, nanti bakal ada langganan saya yang mau ambil pesanan, tolong nanti kamu yang kasih ini ya. Saya mau ada perlu dulu, kamu tinggal kasih aja kok, untuk payment sudah beres" Ucap Bu'Veronika menjelaskan.
"Baik bu" Jawab Vina menempelkan stiker nama pemesan di plastik yang melindungi gaun dari paparan debu agar tidak tertukar.
"Maaf bu, kalau ada yang tanya ibu kemana, saya jawab apa bu?" Tanya Vina.
"Bilang aja, saya ke Rumah Sakit nengok sodara" Jawab Bu'Veronika yang sudah bersiap-siap pergi.
"Ough, temen ibu yang satu Rumah sakit dengan Beni ya bu" Jawab Vina penasaran.
Bu'Veronika menatap Vina dan tersenyum.
"Vina, kalau boleh tau gelang dan cincin yang kamu pakai itu milik kamu atau kamu beli" Tanya Bu Veronika memegang tangan Kanan Vina dan melihat gelang dan cincin yang Vina kenakan.
"Oh ini, identitas Vina bu. Kalau di cerita'in panjang ceritanya" Jawab Vina singkat.
"Ok kalau begitu, tapi lain waktu saya mau denger ceritanya. Saya berangkat dulu ya, kalau ada apa-apa kamu calling saya saja ya?" Ucap bu'Veronika segera pergi.
Dirumah sakit bu Veronika segera bergegas ke kamar sahabatnya. Karena mendapat kabar dari Rumah sakit, sahabatnya mencoba bunuh diri.
Bu'Veronika menatap sedih sahabatnya yang terbaring tak berdaya di ranjang dengan balutan kain kasa dipergelangan tangannya, lalu menghampiri sahabatnya dipegangnya tangan sahabatnya dan duduk disebelahnya.
"Cin...kenapa kamu jadi kaya gini? please kamu harus lanjutin hidup kamu, kamu jangan menyiksa diri kamu kaya gini." Ucap Bu'Veronika sedih.
Sahabatnya membuka matanya perlahan karena mendengar suara Veronika.
"Aku ngga apa-apa Ver, kamu tenang aja. Aku cuma mau berusaha nyusul anak aku disurga Ver" Ucap Cinta sahabat bu'Veronika sambil menangis.
"Ngga Cin...kamu jangan nekat. Aku udah janji bakal nemuin anak kamu, aku yakin dia masih hidup dan tumbuh cantik dan sehat" Jawab Bu Veronika memberi semangat.
"19 Tahun Ver, waktu itu bukan waktu yang sebentar. Tapi, tidak ada kabar sama sekali" Ucap Cinta sedih.
"Cin, kalau ngga salah dulu kamu pernah nyimpen gelang dan cincin dikeranjang bayi kamu kan? Kamu masih inget rupa dan ciri-ciri cincin itu?" Tanya bu'Veronika.
"Iya Ver, aku inget. aku lemes Ver, aku mau istirahat" Jawab Cinta lemah.
"Ok, nanti besok saya kesini lagi. Saya harap kamu ngga nekat lagi" Ucap Bu'Veronika lalu pamit pulang dan kembali ke butiknya.
Vina masih sibuk melayani pelanggan dan merapihkan gaun dan pakaian di butik Bu Veronika.
Bu'Veronika pun datang menghampiri Vina.
"Bagaimana Vin, ramai ngga?" Tanya bu'Veronika.
"Alhamdulillah bu, saya kira ibu bakalan lama ternyata hanya sebentar" Tanya Vina.
"Iya Vin, saya takut kamu pulang sendiri. Soalnya saya janji ke Dave mau pulang bareng kamu" Ucap Bu'Veronika mengusap rambut Vina lembut.
Vina hanya tersenyum dan menampakan wajah malu dan tak enak ke bu'Veronika, karena sudah merepotkannya.
"Padahal saya bisa pulang sendiri ko bu, saya jadi ngga enak bu" Jawab Vina.
Diperjalanan pulang Bu'Veronika menanyakan perihal Cincin dan gelang Vina.
"Maaf Vin, ibu jadi penasaran sama cerita kamu tentang gelang dan cincin yang kamu pakai" Tanya Bu'Veronika membuka suara.
"Ough ini" Jawab Vina
'Kenapa bu'Veronika ko kaya penasaran banget sama cerita saya? ' Pikir Vina penasaran.
"Ini gelang identitas saya bu" Jawab Vina singkat.
"Maksud kamu gimana? masa gelang jadi identitas...kamu lucu ya" Ucap Bu'Veronika tersenyum.
"Iya...maksud saya, gimana ya....saya bukan anak kandung mak dan abah saya bu. Saya cuma anak buangan" Jawab Vina meneteskan air matanya.
"Maaf...saya jadi bikin kamu bersedih" Ucap bu'Veronika kasihan.
"Ngga apa-apa bu', saya kan punya mak dan abah dikampung. Karena, bagi saya mereka adalah orang tua saya" Jawab Vina mengusap air matanya dan tersenyum.
"Oya Vin, Besok kamu ada kelas jam berapa?Besok kamu mau nemenin saya nengok temen saya ngga? biar nanti pulangnya kita sekalian beli bahan" Tanya Bu'Veronika.
"Besok saya masuk pagi bu, paling siang saya ke butik ya bu?" Ucap Vina.
Akhirnya Vina dan bu'Veronika sampai di rumah, tampak Dave berdiri dipintu masuk dengan wajah khawatir.
"Lho kok kamu ngapain berdiri didepan pintu? ini kan dah malem." Tanya bu'Veronika penasaran.
"Ngga mah, Dave agak gerah. Jadi lagi cari angin aja" Jawab Dave santai.
"Ya udah mama masuk duluan ya?" Bu'Veronika segera berlalu pergi ke kamarnya.
Dave tiba-tiba memeluk Vina, karena khawatir terjadi apa-apa padanya.
"Ich...apa'an sih main peluk-peluk segala. Lepasin" Kesal Vina dan berlalu pergi ke kamar untuk segera istirahat dan tidur.
Esok hari sepulang dari kampus Dave mengantar Vina ke butik. Dan memutuskan diam dibutik mununggu Vina.
"Lho kok kamu ngga pulang, malah ngikutin saya ke butik?" Tanya Vina penasaran.
"Suka-suka gue, Gue lagi males dirumah." Jawab Dave.
Vina langsung bekerja dan Dave melihat mamah nya sibuk di meja kerjanya, dan Dave duduk di sofa ruang kerja mamah nya.
"Tumben kamu kesini, apa karena ada Vina? kamu suka sama dia ya..." Tanya bu'Veronika.
"Dave lagi males dirumah aja mah" Jawab Dave.
"Kalo kamu males di rumah, biasanya kamu jalan bareng Kevin dan Gilang? Kamu bohong sama mamah ya..." Ucap Bu'Veronika menggoda.
"Apa'an sih mamah aneh" Jawab Dave mengelak.
Lalu terdengar suara ketukan pintu dari luar, dan membuka handle pintu ternyata Vina yang datang dan segera masuk ruangan.
"Maaf bu, kira-kira apa kita jadi beli bahan"
Tanya Vina mengingatkan.
"Oh iya, Kalo gitu sekarang kita berangkat. Kamu ikut Dave, bantu mamah bawa belanja'an" Ucap Bu'Veronika tersenyum.
Diperjalanan Dave heran karena mobilnya masuk ke dalam Rumah sakit. Setau dia Beni sudah berangkat ke rumah neneknya.
" Kita jenguk temen mamah dulu ya? Dave mau ikut atau nunggu di mobil?" Tanya bu'Veronika.
"Dave ikut, ngapain dimobil sendiri" Jawab Dave mengikuti.
Akhirnya Bu'Veronika, Vina dan Dave memasuki ruangan Cinta.
"Ini kan Tante Cinta mam? Memangnya kenapa dia" Tanya Dave penasaran.
Tante Cinta terbangun karena mendengar suara Dave. Dave mencium punggung tangan Tante Cinta, begitupula Vina.
Disaat Vina mencium tangan Tante Cinta, Tante Cinta langsung duduk tegak dan memeluk erat Vina sembari meneteskan air mata.
Vina kaget, dan hanya dapat berdiri tertegun.
"Emm...maaf Tante, kita kan baru ketemu. Oya kenalin saya Vina" Ucap Vina melepas pelukan dan menjabat tangan Tante Cinta.
"Saya Cinta, panggil saya Tan...Tante Cinta." Jawab Tante Cinta berkaca-kaca.
"Oya ini sahabat saya Vin, namanya Cinta dia dulu adik kelas saya. Kaya kamu sama Dave, tapi kita sahabatan" Ucap Bu'Veronika menjelaskan.
"Ooooh, maaf Tante kita jadi belanja? takut keburu tutup toko nya" Ucap Vina mengingatkan kembali.
Akhirnya Vina dan semua pamit untuk berbelanja, bahan kain di butik. Lalu kembali ke butik, dan segera pulang karena Vina izin tak bisa terlalu malam, banyak tugas kampus menanti di rumah.
Hai readers...Jangan lupa Rate 5, Like, Comment, Jadikan bacaan Favoritmu dan juga Votenya ya...Mari kita saling mendukung para Author.
Lanjuuut.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Ev-
salam hangat ordinary life
2020-09-17
1
Ilham Rasya
lanjut
2020-09-17
1
Mei Shin Manalu
Yukkss semangat Author pejuang tulisan... Semoga gak lelah dalam menulis karya ya... 💪 Aku kasih 5 like untuk menyemangatimu, Thor... 👍
Aku juga menantikan kehadiranmu di novelku... Jgn lupa mmpir ya... Danke 😍
2020-08-25
1