Didalam kamar, Vina segera masuk ke kamar mandi.
" Waw...ada bathtub. Biasanya aku cuma liat di tivi, senengnya ini ada didepan mata aku" Gumam Vina senang,
" Tapi...gimana cara makenya ya?ah aku tau, kalau ngga salah kaya ditivi-tivi, isi air dulu terus nanti di kasih sabun kali ya..." Ucap Vina menggaruk-garukan kepalanya yang tak gatal, sibuk bicara dengan dirinya sendiri.
' Aduuuh Daripada aku ribet dan lama, langsung mandi pake shower aja deh'
pikir Vina dan segera bergegas mandi.
Setelahnya Vina pun segera bergegas keluar kamar untuk sarapan. Disaat Vina berjalan menuju ruang makan, tiba - tiba ada suara pria yang Vina kenal memanggil namaNya.
"Vina...itu kamu kan? " Tanya seseorang ditangga.
Vina pun menoleh ke arah tangga, dilihatnya Dave dan Rangga sedang berjalan bersama menuruni anak tangga.
"Rangga? " Ucap Vina heran.
Rangga segera berlari kearah Vina, dan memeluk Vina karena saking senangnya bertemu dengan Vina. Sedangkan Vina hanya berdiri tertegun, karena tak percaya Rangga berada didepan nya dan berada di rumah Dave pula.
Dave yang melihat Vina dipeluk oleh Rangga segera manarik Vina karena tak suka dengan acara pelukan Vina dan Rangga.
" Apa-apa'an sih kalian, pake acara peluk - pelukan segala?" Ucap Dave ketus dan menarik tubuh Vina dari pelukan Rangga.
"Ih, tapi kan dia sahabat aku. Aku kan kangen banget sama Rangga." Ucap Vina dan berusaha menggenggam tangan Rangga tapi tak bisa karena tarikan Dave.
"Ah udah, ayo kita sarapan" Jawab Dave dan menarik Vina ke ruang makan.
Sedangkan Rangga tak dapat berbuat apa-apa karena sadar kalau dirinya hanya tamu, dan hanya mengikuti langkah Dave dan Vina dari belakang.
Diruang makan semua orang sudah berkumpul, ada Papa Dave (Om'Daniel), Bu Veronika, Kak Heri, Rangga, kedua Orang tua Rangga, Kak Mikha, Vina dan Dave.
Vina merasa canggung, karena tak biasa sarapan di meja makan besar dan suasana yang kaku. Dave pun melihat tingkah Vina yang terlihat tak nyaman.
" Mam- pah, Dave ke kampus dulu. Dave baru inget ada tugas yang musti Dave urus ke perpustakaan" Ucap Dave berdiri dan menarik tangan Vina untuk segera mengikutinya.
"Eh, apa-apa'an sih narik-narik mulu. Aduh aku belum salim dan pamit sama mereka duuh." Ucap Vina melirik ke semua orang di belakangnya lalu berusaha menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap mereka.
" Maaf Semua nya saya pamit berangkat ke kampus dulu" Ucap Vina membungkukan badanNya.
Iya hati-hati " Jawab bu'Veronika tersenyum.
Selepas kepergian Dave, Bu'Veronika menceritakan tentang Vina yang bisa sampai ada di rumahnya pada semua yang ada di meja makan.
Akhirnya Vina masuk mobil Dave dan duduk disamping Dave dengan muka cemberut.
"Kamu tuh ih, ngga ada sopan-santunnya banget main pergi aja. Memang ngga pernah salim dan pamit ke orang tua apa? maen nyelonong pergi aja" Ucap Vina panjang lebar dan kesal.
" Kita ke kos'an kamu dulu, atau langsung ke kampus?" Tanya Dave mengalihkan pembicaraan.
'Aduuh kalo ke kos'an kira-kira dua tuyul gede itu masih disana ngga ya? sedangkan buku-buku, laptop dan baju masih disana. huh...ada-ada aja.' Lirih Vina dalam hati.
"Hey, ditanya ko malah ngelamun? " Tanya Dave mengagetkan lamunan Vina.
"Iya, soalnya aku bingung. Takutnya dua tuyul gede itu masih disana, gimana dong? sedangkan buku-buku sama laptop masih disana. Pokoknya buat kebutuhan kuliah dan sehari - hari saya gimana? ahh...pusing." Jawab Vina bingung.
"Kalo gitu sekarang kita coba kesana, kaya nya gue yang turun duluan. Nanti kalau situasi aman, gue telepon lo. Gimana kalo gitu? tapi lo bawa buku dan keperluan kuliah hari ini aja dulu, biar cepat " Ucap Dave menjelaskan.
"Emm...boleh, ide bagus tuh. Tapi ngomong-ngomong, kamu kan ngga punya nomer ponsel aku?" Jawab Vina mengiyakan dan balik bertanya.
" Aduuh...ya kita tuker nomer sekarang. Oya, nih lo ketik nomer lo di ponsel gue. Terus langsung lo misscall aja." Ucap Dave menyerahkan ponselnya.
Vina pun segera mengetik nomer ponselnya, lalu misscall ke ponselnya.
"Ini udah, oya bisa ngga kalo kamu ngobrol sama aku jangan pake lo dan gue. tapi aku dan kamu aja, aku ngedengernya berasa gimana gitu. Es balok ko ngomongnya lo dan gue, huuh" Ucap Vina sambil memonyongkan bibirnya.
" Idiih suka-suka gue lah, mo ngomong kaya gimana. Ko lo yang repot sih?" Jawab Dave kesal.
"Ya udah kalo gitu, terserah!" Ucap Vina mendekatkan bibirnya ke telinga Dave seperti berbisik.
Degh...Hembusan nafas Vina berasa seperti setruman ke tubuh Dave, dan detak Jantungnya berasa Dag-dig-dug tak menentu.Tapi Dave berusaha bersikap biasa saja.
Akhirnya Dave dan Vina sampai ke depan gang kos'an Vina, setelah Dave mendapat arahan menuju rumah kos'an Vina, yang ternyata tidak jauh dari mulut gang, dan terselang oleh 3 rumah. Lalu setelah diyakininya suasana aman Dave menelepon Vina.
Nada dering Lagu Republik Sandiwara cinta terdengar di ponsel Vina.
" Ya hallo, gimana Es balok aman ngga?" Tanya Vina di telepon.
"Iya aman Vin, cepetan kesini. Jangan lupa pake Topi dan kacamata yang sudah disiapin." Jawab Dave.
Akhirnya Vina bergegas ke Kos'an nya dan mengambil buku-buku keperluan kuliah dan beberapa pakaian dan dalaman untuk ganti seperlunya. Dan segera bergegas ke luar untuk pergi ke kampus.
"Gila...bawa'annya banyak banget sih? tapi ngga apa - apa deh, sini aku bantuin" Ucap Dave membantu membawa bawa'an Vina.
Vina melirik ke arah Dave sambil tersenyum karena Dave tadi mengucapkan AKU bukan GUE .
Vina dan Dave pun akhirnya sampai di kampus, karena perjalanan yang tidak jauh dari lokasi kampus.
"Vin, kamu duluan aja. Aku parkirin mobil dulu" Ucap Dave menghentikan mobilnya di halaman kampus.
" Oke, kalau gitu saya duluan ya. Thanks ya..." Ucap Vina tersenyum.
'Aduuh please jangan senyum, senyumnya kamu itu terlalu manis, gue takut diabetes.'
Gumam Dave dalam hati lalu berlalu pergi ke area parkir.
Vina segera ke kelas dan menceritakan kejadian yang menimpanya pada teman-teman'nya.
"Ough, pantesan tadi gue lewat tempat kerja kamu ada line police di luar" Ucap Bella.
"Kalau gitu nanti pulang kampus kita rame-rame ke kos'an kamu, buat bawa semua barang-barang kamu" Jawab Doni sambil melirik kearah teman-temannya meminta persetujuan.
" Iya Vin, sekalian nanti kita ajak juga Dave sama teman-temanNya, kali aja teman-temanNya Dave mau bantu, kan secara ngga langsung Dave sudah terlibat. Jadi, jangan nanggung-nanggung bantunya" Ucap Riska menjelaskan.
"Emmh...ko aku jadi ngerepotin kalian semua. Aku takut nanti kalian kebawa-bawa sama masalah aku?" Jawab Vina murung dengan mata berkaca-kaca.
"Please don't sad baby, kita kan teman. Jadi sudah seharusnyasaling membantu,tapi untuk sementara kamu harus sabar, tinggal di rumah Dave dulu. Sampai kita nemu tempat kos baru buat kamu" Ucap Riska lalu memeluk Vina.
"Tapi, barang kamu banyak ngga? kalau banyak nanti orang tua Dave keberatan gimana? " Tanya Bella.
"Ngga kok, baju aku cuma 2 koper paling buku sekitar 2 dus gitu. Untuk lemari, meja dan kasur itu sudah disedia'in sama kos'an, jadi itu punya ibu kos'an lah" Jawab Vina.
"Ok kalau gitu, siiip." Jawab Doni.
Akhirnya Dosen pun masuk, tetapi Vina kurang konsentrasi dalam belajarnya. Karena pekerjaan yang baru 2 bulan iya jalani, harus kandas, dan memikirkan nasib ekonominya nanti.
Hai readers...Jangan lupa Rate 5, Like, Comment, Jadikan bacaan Favoritmu dan juga Votenya ya...Mari kita saling mendukung para Author.
Lanjuuut.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Rena Karisma
Suka😍😍😍
2020-10-05
0
Erlina Khopiani
mampir
2020-09-28
0
Ev-
aku datang dengan like ku
2020-09-17
1