"Permisi, maaf mau pesan apa ya?" Tanya Vina seperti biasa sambil memegang buku kecil untuk catatan pesanan pembeli.
Dave tidak langsung menjawab, berpikir sejenak sambil melihat daftar menu yang disodorkan Vina.
" Saya pesan Chocolatte classic satu plus Kentang gorengnya satu" Jawab Dave.
" Emm sorry, biasanya kamu bertiga seperti trio kwek - kwek, ko Tumben ini sendiri ?" Tanya Vina tersenyum dan penasaran.
Dave hanya menatap tajam dan tidak menjawab sepatah katapun.
" Sorry...sorry, aku bawa pesenannya dulu ya? harap ditunggu" Ucap Vina berlalu, karena ngeri melihat tatapan tajam Dave tadi.
Huft...dasar Es balok, ditanya gitu doang, pake acara masang muka serem gitu!
Gerutu Vina dalam hati, sambil melirik ke arah Dave yang sedang asyik main telepon genggam.
" Permisi...ini pesanan kamu, silahkan dinikmati." Ucap Vina terpaksa tersenyum dan tak berani menatap wajah Dave.
Dave hanya terdiam tak peduli kedatangan Vina, karena masih asyik dengan ponselnya. Vina pun segera pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.
'Itu orang ngga ada sopan santunnya banget sih, dasar Es balok!'
Lirih Vina dalam hati.
Tak terasa waktu sudah pukul Setengah sepuluh malam, dan Coffee Shoop segera tutup. Tetapi Dave belum beranjak pulang juga.
sepertinya Dave sedang ada masalah deh, karena dari tadi Dave hanya terdiam dan memandangi ponselnya.
Pikir Vina melihat jam tangan lalu melihat ke arah Dave.
Beni pun menghampiri Dave dan memberi tahu bahwa Coffee shop akan segera tutup.
Dave pun segera beranjak dari tempat duduknya, lalu mengurus pembayarannya dan segera keluar dari toko. Meskipun kondisi di luar sedang hujan, Dave pun berlari menuju mobilnya.
" Aduuuh...gimana nih. Di luar hujan, mana sudah malam lagi" Gumam Vina bingung.
" Vin, kenapa lo belum pulang? keburu tambah malam gih" Tanya Beni.
" Nah kamu sendiri kenapa belum pulang?" Tanya Vina balik.
" Kalo gue nunggu Ibu Dina, gue kan yang pegang kunci" Jawab Beni.
" Ough....oya Ben, di sini ada payung nganggur ngga?" Tanya Vina pada Beni.
" Ada tuh di belakang pintu ruang karyawan" Jawab Beni menunjuk pintu karyawan.
Vina pun bergegas mengambil payung itu, karena takut terlalu malam.
" Ben, aku pulang duluan ya..." Ucap Vina dan keluar dari coffee shop.
" Ok, hati - hati ya?" Jawab Beni.
Vina pun berjalan menggunakan payung..
'Aduuh, gimana nih. di dompet cuma ada 5rb, mana ngga ada counter ATM lagi. **** banget sih, tadi kok aku ngga ngambil uang dulu, mana angkot susah banget lagi '
Pikir Vina bingung sambil mencari-cari counter ATM.
Tiba-tiba Vina terkaget oleh suara klakson mobil, yang sepertinya sengaja di tujukan padanya.
'Ach cuek'in aja.'
Pikir Vina dan tetap terus berjalan.
Dan tiba-tiba mobil berhenti di depan Vina, lalu Dave keluar dari mobil menghampiri Vina. Lalu langsung menarik tangan Vina untuk mengikutinya dan membuka' kan pintu mobil lalu mendorong Vina agar masuk dan duduk juga menutup pintu mobil.
" Eh, ini apa-apa'an sih Es balok" Ucap Vina kesal.
" Heh Es balok, kamu mau nyulik saya? Saya teriak nih, buka'in pintunya ngga? Saya mau pulang tau, se'enak jidat mu aja main tarik-tarik anak orang" Celoteh Vina kesal.
'Ini cewek dapat dari mana ngatain gue Es Balok, dasar Cewek aneh' Gerutu Dave dalam hati kesal.
" Gue anter lo balik, dimana alamat lo?" Jawab Dave santai.
" Idiiih...aku ngga mau di antar sama kamu, pokoknya turunin saya sekarang juga!" Teriak Vina yang mulai emosi.
" Ngga!" Jawab Dave tetap dengan nada santai.
" Kamu tinggal sebutin alamat kamu, atau saya bawa kamu ke hotel " Ucap Dave mengancam.
" Apa...hotel? kamu mau mesum ya? amit-amit aku masih perawan, dan aku anak baik-baik ya. Awas kalo kamu macam-macam" Jawab Vina yang sudah mulai panik.
" Di mana alamat kamu, biar saya antar?" Tanya Dave kembali.
" Ok deh, di jalan.XX gang AA" Jawab Vina terpaksa, dari pada dia di bawa ke hotel sembari bergidik ngeri.
Diperjalanan Vina dan Dave hanya terdiam, hingga akhirnya mobil berhenti tepat di depan gang Kos'an Vina.
" Udah sampe, sekarang kamu boleh turun" Ucap Dave membuka kunci pintu mobil.
Vina pun segera turun, dan melihat Dave langsung melajukan mobilnya tanpa sepatah kata pun.
'Dasar gila tuh orang, tapi ngga apa-apa deh yang penting ada tumpangan gratis,hehe.'
Pikir Vina dalam hati dan tersenyum.
Sesampainya di kamar, Vina segera membersihkan diri dan istirahat. Karena besok pagi harus lebih cepat datang ke kampus untuk mengurus tugas dari Ibu Memey.
Hai...Readers
Jangan lupa like, komentar, dan Vote nya ya...
Lanjuuut.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Rena Karisma
lanjut
2020-10-04
0
💐Novi_Naira💐
masih like💐
2020-09-30
0
Erlina Khopiani
semangat
2020-09-19
1