Bab. 2.Mama Hebat

Dirga sungguh tidak percaya dengan apa yang dilihatnya ketika pintu sudah terbuka, Wajah Tampan nya yang tadinya cemas dan sangat khawatir menjadi merasa sangat kesal dan geram ketika mengetahui di dalam kamar ternyata Mamanya tidak dalam keadaan kritis ataupun sakit melainkan sedang duduk sambil tersenyum menunggu dirinya di mana di dalam kamar sudah penuh banyak orang yang Dirga sendiri tidak tahu apa maksud dari Mamanya sehingga mereka seperti orang yang sedang berkerumun.

"Mama..! apa-apaan ini tadi katanya Mama sedang sakit dan kritis tapi nyatanya Mama baik-baik saja kan, Aku tidak menyangka Mama membohongi Aku, " sungut Dirga dengan Wajah kesal.

mendengar keluhan dari putranya sang Mama bukannya minta maaf ataupun sedih karena merasa bersalah akan tetapi sang Mama justru mengulum senyum kemudian memerintahkan Dirga untuk segera duduk.

"Jangan banyak bicara duduklah, Mama itu tidak suka apapun yang Mama inginkan kamu tolak dan kamu abaikan, Cepat Pak penghulu Nikahkan mereka, tidak masalah jika mereka hari ini terpaksa Nikah Siri karena Aku yakin Putraku tidak menandatangani surat perceraiannya. "

"Tapi Tante Selin mau menjadi Istri yang Sah bukan cuma istri Siri saja, "

Selin bicara dengan sangat manja sambil merajuk membuat Dirga merasa sangat muak dan kesal mendengarnya Dirga yang tidak ingin terjebak dalam pernikahan yang tidak dia inginkan bangkit berdiri kemudian menuju ke arah pintu hendak keluar, tapi sayangnya pintu ruangan Rumah sakit sudah terkunci dari dalam dan yang membuat Dirga sangat kesal dan marah kunci sudah berada di tangan sang Mama.

"Mama, mengapa pintunya dikunci Dirga mau keluar Dirga tidak mau menikah Dirga mencintai Julaiha Ma, "

"Diam kau, jangan coba-coba melawan dan membantah dari semua keinginan Mama karena Mama tidak akan trima akan hal itu, "

"Tapi Ma, Dirga tidak mencintai Selin, Dirga tidak mau menikah dengannya, "

"Apa kau lupa Dirga jika dulu kamu juga tidak mencintai julehah dan lihat Apa hasilnya sekarang, kamu tergila-gila padanya, Bahkan kamu sangat mencintainya Mama tidak suka akan hal itu, Mama yakin kamu pun juga akan dengan cepat mencintai Selin, sekarang cepat menikah dan penuhi apa yang menjadi keinginan Mama, karena Jika tidak, kamu akan melihat Mamamu mati disini, kamu tidak ingin melihat mamamu mati di depanmu bukan, lihat ini lihat apa yang Mama bawa, Mama bisa nekat dan bisa melakukan apa saja, "seru sangat Mama dengan sangat tegas.

Dirga menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan, usap kasar wajahnya beberapa kali.

"Sekarang saja Mama membohongiku dia mengatakan jika dirinya kritis tetapi tidak terjadi apapun itu artinya mama berbohong dengan semua yang dia katakan dan bisa jadi apa yang dikatakan untuk saat ini mengancam diriku jika Mama ingin bunuh diri itu juga omong kosong belaka, Mama tidak akan pernah berani melakukan hal itu aku yakin itu, jadi Aku tidak perlu takut tidak perlu panik dan juga tidak perlu memperdulikannya karena Mama juga sangat takut dengan darah, tidak mungkin dia akan melukai dirinya sendiri pasti Mama hanya Mengertakku, "gumam Dirga dalam hati.

Dirga mengulum senyum kemudian menarik nafas panjang sebelum memberikan jawaban untuk sang Mama.

Dirga terkekeh kecil.

"Mama mengancamku, Dirga tidak takut lakukan saja apapun yang Mama mau tapi Dirga tetap dengan keputusan Dirga, sampai kapanpun Dirga tidak mau menikah dengan Wanita itu, "

"Dirgaaaa....!

Mama Dirga berteriak dengan sangat keras dan suaranya sangat kencang hingga seluruh ruangan seolah-olah bergetar Dirga sendiri yang tidak pernah mendengarkan teriakan Mamanya yang sangat keras dalam hati merasa bergetar karena teriakan sang Mama benar-benar sangat keras dan menakutkan, akan tetapi Dirga mencoba untuk tenang menghadapi semua ini karena dia yakin Mamanya memang sedang lagi emosi.

"Ma, Aku bisa membuka pintu ini dengan cara Aku dobrak jika Mama engan untuk memberikan kuncinya padaku."

"Kamu tidak mau mendengarkan perintah Mama dan tetap ingin pergi? baik, rupanya kau benar-benar ingin melihat Mamamu ini mati disini, baik akan Mama buktikan sekarang jika Mama tidak main main dengan ucapan Mama. "teriak Mama Dirga dengan sangat keras.

Dirga hanya tersenyum tipis mendengarkan ancaman dari Mamanya, dengan santai dan tenang Dirga membalikkan badan, mulai melangkah menuju ke pintu.

" Tante, jangan lakukan itu, Selin mohon Tante berikan pisaunya pada Selin, "

Karena Mama Dirga tidak mengubris perkataan Selin yang melarang dirinya Selin mulai panik.

"Mas Dirga Tante bisa Nekad tolong mengertilah, "

Dirga menghentikan langkah kakinya tanpa menoleh kebelakang, bibirnya tersenyum miring.

"Dasar Wanita licik, kau pasti juga ingin membohongi Aku jangan harap Aku akan percaya dengan kelicikanmu, " degus Dirga kesal sambil bergumam sendiri.

Selin semakin panik ketika Dirga tidak memperdulikan ucapannya.

"Mas Dirga apa kamu tidak kasian dengan Tante, "

"Sudahlah Selin, pergilah kau biarkan Aku mati, Anak itu tidak pernah menyayangi Ibunya. "

"Jangan Tante Aku mohon, Mas Dirga lihat Tante berdarah, "

Mama Dirga yang emosi dengan sikap Putranya yang tidak mau mendengarkannya, menorehkan pisau tajam berkilap putih di pergelangan tangannya.

"Mas, Dirga tolong Tante darahnya sudah keluar banyak, "

"Nyonya.... kau baik-baik saja..!

" Nyonya...!

Melihat semua yang berada di ruangan itu berlari mendekati Ranjang Mama Dirga, sontak saja hal itu membuat Dirga menoleh dan tampaklah olehnya sang Mama sedang terkulai lemas.

"Mama....!

Dirga berlari menghambur Naik keatas Ranjang dan merampas pisau yang masih dengan kuat berada dalam genggaman tangan Mamanya.

" Ma, apa yang kau lakukan? "

"Biarkan Aku mati, Aku mau memiliki menantu seperti Selin kamu tidak mau mengabulkannya jadi untuk apa Mama hidup, Mama mau mati saja, "

"Ma, jangan bicara begitu, "

"Aku sudah tidak memiliki semangat hidup lagi karena putraku tidak pernah menuruti apa yang Aku minta, biarkan Aku mati...!

" Mama jangan begitu, baiklah Dirga mau, Dirga mau menikah dengan Selin secara siri tapi dengan satu syarat Dirga tidak akan menceraikan Julaiha, dia tetap akan menjadi Istri Dirga. "

"Kalau begitu buktikan dan cepatlah Nikahi Selin sekarang juga, "

"Baik, Ma, Mari Pak Penghulu silakan mulai acara pernikahannya. "

Hari itu juga akhirnya Dirga menikah dengan Selin secara Agama, dan hari itu juga status Dirga resmi memiliki dua Istri.

Senyum penuh kemenangan tersungging di bibir sang Mama sementara Wajah Dirga sayu dan kusam seolah tak ada cahaya kebahagiaan disana.

Berbeda dengan Selin yang bahagia pada akhirnya dan mmemeluk sang Mama mertua setelah tangan Mama Dirga dirawat dengan diberikan perban disana.

"Bagaimana, Actingku, keren kan? "

Mama Dirga bertanya pada Selin dengan suara lirih.

"Mama sungguh hebat, tapi Apa itu tidak sakit Ma. "

"Sangat sakit, tapi demi suatu keberhasilan Mama rela, "

Senyum keduanya mengembang penuh kemenangan tanpa sepengetahuan Dirga yang terduduk lesu di luar Ruangan kamar.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

keren 😍

2023-08-02

0

ethaloona

ethaloona

amit-amit punya mertua kayak gini ya Allah
bener julaiha kabur ajaaa jangan mau
Dirga juga gak tegas jadi suami berat ke ibunya yang sinting

2023-06-29

0

ethaloona

ethaloona

gatel banget si Selin woy

2023-06-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!