Senyum kebahagiaan terpancar dari raut wajah Selin dan Mama Dirga yang mana Keinginan mereka berdua kini sudah terpenuhi, Selin sudah menjadi istri Dirga meskipun mereka hanya menikah secara Agama yang mana belum sah di mata hukum dan Negara, akan tetapi untuk selanjutnya Mama Dirga yakin selin bisa mengatasi.
Di luar Dirga yang kesal dan tubuhnya terasa lemas dan lesu merasa lelah memilih untuk tiduran di kursi depan kamar sang Mama yang di rawat di Rumah sakit.
Beberapa kali Dirga mengusap kasar Wajahnya, hati dan pikirannya sangat resah memikirkan bagaimana keadaan Julaiha di Desa.
Dirga yang bersandar pada kursi dengan memejamkan kedua bola matanya akan tetapi Dirga tidak tidur karena hati dan pikirannya memikirkan Julaiha yang kini sudah berada di desa.
Andai saat ini Dirga tidak dipaksa oleh Mamannya dan tidak dijebak Mungkin dia juga sudah sampai di desa dan mungkin istri dan dirinya bisa berkumpul dan bersama.
Dirga tersenyum kecut mengenang semua itu Di mana kini dirinya harus menghadapi sang Mama yang nekat ingin bunuh diri dan kini karena tindakan konyolnya membuat sang Mama harus dirawat di rumah sakit dan juga dirinya kini sudah berstatus memiliki dua istri meskipun pernikahan kedua tanpa izin istri pertamanya.
Terlalu sibuk memikirkan Juleha yang berada di kampung halaman membuat Dirga tidak menyadari jika Selin membuka pintu dan sudah berdiri di sampingnya di mana Selin melihat Dirga yang tidur di kursi dengan bersandar.
Selin tidak menyadari jika Dirga sebenarnya belum tidur dia hanya memejamkan kedua bola matanya dengan angan dan pikirannya sedang memikirkan Juleha istri pertamanya.
"Mas, dicari Tante maksdku Mama, " seru Selin dengan perlahan Selin sengaja memanggil Dirga dengan suara pelan karena dia tidak ingin membuat Dirga terkejut. Tapi rupanya apa yang dikatakan Selin tidak didengar oleh Dirga dikarenakan Dirga sedang melamun dan tidak fokus dengan keadaan sekeliling.
Selin menggigit Bibir bawahnya karena merasa sedikit kesal karena panggilannya tidak didengarkan oleh Dirga akan tetapi Selin menyadari jika Dirga sedang tidur dan mungkin karena rasa capek yang dialami sehingga Selin berusaha untuk memahami hal itu, Selin kembali masuk ke dalam tanpa Dirga bersamanya.
Sang Mama yang menunggu kedatangan Dirga dan melihat Celine hanya datang seorang diri mengeryitkan dahinya pandangan matanya lurus ke belakang menatap punggung belakang Selin berpikir jika Dirga berjalan di belakangnya akan tetapi sampai Selin berjalan mendekat ternyata Dirga tidak ada dibelakangnya membuat sang Mama menjadi penasaran dan bertanya.
"Dirga mana? '
" Mas Dirga diluar Ma. dia sedang tertidur dikursi, tadi Aku udah memanggilnya tapi sepertinya Mas Dirga sangat lelah dan tidurnya sangat pulas makanya Aku tidak mau membangunkannya lagi kasian. "
"Oh, begitu, Selin kalau Dirga bangun kamu dan Dirga pulang ke rumah kalian nikmati malam pengantin kkalian, bukankah ini malam pertama kalian jadi pulanglah ke rumah tidak perlu mengkhawatirkan Mama ataupun menunggu Mama di sini Mama baik-baik saja karena di sini sudah ada perawat yang akan menemani Mama Jadi kalian bisa pulang."
"Iya, Ma Selin akan menunggu Mas Dirga bangun baru Nanti Selin akan ajak pulang, tangan Mama bagaimana apa sudah enakan, "
"Sudah, tangan Mama tidak apa-apa hanya nyeri sedikit, "jawab Mama Dirga sambil tersenyum hatinya benar-benar merasa senang dan lega hingga rasa sakit yang ada di pergelangan tangannya tidak dia rasakan.
Disisi lain di sebuah Desa yang cukup padat penduduk, Julaeha yang baru saja pulang dari Jakarta dengan menggunakan kereta api dan turun di stasiun kota dan pulang ke desanya dengan menyewa Ojek kini telah sampai di halaman sebuah Rumah sederhana yang cukup luas.
Setelah memberikan uang kepada sang Ojek, Julaeha segera turun dari dalam taksi, tidak lupa Juleha mengucapkan terima kasih kepada bapak sopir taksi kemudian berjalan dengan menyeret koper dengan tangan kirinya memasuki halaman rumah berpagar bambu setinggi 1 meter.
Juleha Berhenti sejenak di depan pintu Kemudian dengan perlahan-lahan tangan halusnya yang berwarna kuning langsat mengetuk pintu dengan pelan.
"Tok....!
" Tok..!
"Tok..!
Tidak lama kemudian terdengar suara Kaki melangkah menuju pintu dan beberapa saat kemudian suara pintu dibuka dari dalam, kini pintu yang ada di depannya sudah terbuka, Julaiha langsung mengucapkan salam sambil mencium tangan sosok laki-laki tua paruh baya yang ada di depannya.
bibir Julaiha segera mengembang mendapati Siapa yang telah membukakan pintu untuknya rasa rindu yang dalam selama beberapa bulan tidak bertemu membuat Julaiha tidak bisa menahan rasa Rindunya, dengan penuh haru Julaiha memeluk dan mencium tangan sang Ayah.
"Ayah, selamat sore lLeha rindu sekali dengan Ayah. "
"Ayah juga Rindu denganmu Nak, Oh ya mana Suamimu apa dia masih di luar, suruh masuk saja, " tanya sang Ayah yang langsung keluar Rumah untuk melihat.
"Leha mana Suamimu dan kamu pulang dengan apa mana mobil yang mengantarmu? "
seolah-olah ada sesuatu yang mengganjal dalam kerongkongan Juleha sehingga dia tidak mampu berkata apa-apa selain kedua bola matanya yang mulai berkaca-kaca melihat hal itu sang ayah merasa sangat khawatir dan cemas.
"Julaiha katakan Nak, ada apa kenapa kau datang sendiri? "
"Bagaimana dia tidak datang sendiri Ayah, pastilah Suaminya sudah Bosan dan membuangnya, "
Sebuah suara yang tiba-tiba muncul dari dalam dengan sangat keras dan menyakitkan hati, bahkan telinga Julaiha seolah terkena sengatan api ingin marah tapi fakta dan kenyataannya memang benar apa yang dikatakan kakak tirinya Nita.
"Nita... jaga ucaoanmu, Adikmu baru datang kamu sudah membuatnya sedih, ayo cepat kau minta maaf. "
"Ayah ngapain Ayah menyuruh Nita untuk minta maaf apa yang Nita katakan itu semua benar, coba tanya kepada anak kesayangan Ayah ini apakah yang Aku katakan itu semua salah. "
"Nita, diam kau cepat bersihkan kamar tamu biar leha bisa cepat beristirahat. "
"Apa, Ayah menyuruh Aku untuk membersihkan kamar buat Leha, ogah banget Ayah sejak kapan Leha mau jadi Ratu di Rumah ini, biarkan dia sendiri yang kerjakan toh dia yang akan menempati untuk tidur kan, enak saja nyuruh-nyuruh Aku, Ogah, "
tampak laki-laki tua paruh baya itu menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan sangat terlihat jelas jika di wajahnya timbul rasa kecewa dan marah akan tetapi dirinya tidak bisa memaksa agar kita mau menuruti semua perkataannya dikarenakan kita sudah berlari masuk ke dalam tanpa memperdulikan adiknya.
"Leha, maafkan kakakmu ya, dia memang akhir-akhir ini sering marah-marah jangan dimasukkan hati, pasti Suami kamu sedang sibuk dan kamu di minta untuk pulang dengan Naik taksi kan, sekarang ayo masuk dan rupanya kamu harus membersihkan sendiri kamar ini kakakmu pemalas sekali dan dia tidak maumau membantumu, "
"Tidak apa-apa Leha bisa kok Ayah tidak perlu khawatir, Ayah boleh pergi biar leha yang membersihkan kamar ini, "
"Baiklah, Ayah masuk ke dalam dulu, kamu yang sabar, "
"Ya, Ayah, "
Julaiha mulai membersihkan kamar tamu yang akan dia tempati dikarenakan kakaknya Nita tidak mau membantu sedikitpun bahkan kehadiran Juleha terlihat tidak disukai oleh Nita Kakak tirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
ethaloona
udah punya mertua yang keji, ternyata punya saudara tiri yang jahat
2023-06-29
0
HiaTus
leha dah smpe kampung halamanny
2023-06-21
0
Rina_Ibnu_Hajar
Dirgaaa gak dengar apa kata selin
2023-06-17
0