Ayah Juleha meninggalkan Julaiha sendiri membersihkan kamar di Ruang Tamu yang akan ditempati oleh dirinya sementara sang Ayah segera mencari Nita kakak tiri dari Juleha ke dapur, karena di dapur tidak melihat Nita akhirnya Ayah Julaiha pergi ke kamar Nita dan terlihatlah Nita sedang tiduran sambil mendengarkan musik.
Selalu mengajarkan sopan santun dan juga tata krama dalam kehidupan Ayah Juleha tidak langsung masuk ke dalam kamar Putrinya, meskipun pintu kamar Nita terbuka sedikit, Ayah Juleha memilih mengetuk pintu kamar Nita dengan perlahan.
"Tok..!
" Tok.. !
"Tok...!
" Nita, Apa Ayah boleh masuk, "
Nita yang mendengarkan musik tidak mendengarkan seruan dari sang ayah untuk itu sang Ayah kembali mengulang pertanyaannya kepada Nita, kali ini dengan Sedikit keras agar Nita yang mendengarkan musik bisa mendengarnya.
"Nitaa, apakah Ayah boleh masuk? "
karena panggilan Ayah kali ini Sedikit keras Nita yang kala itu juga sedang menatap ke pintu melihat kehadiran sang ayah langsung melepaskan handset yang dia kenakan di telinga kanan dan kiri kemudian buru-buru turun dari ranjang.
"Ada apa? kenapa Ayah kesini mencari Nita, jangan bilang Ayah mau paksa Nita untuk membantu Julaiha Nita tidak mau itu, " ucap Nita dengan nada suara yang dingin.
" Tidak, Ayah tidak meminta kamu untuk membantu Juleha, Ayah cuma minta siapkan makan malam untuk kita bersama nanti Bukankah setiap hari kamu juga menyiapkan makan malam jadi untuk kali ini kamu tambah porsinya karena Adikmu sudah datang kau mengerti kan, "
Dita menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan Dasar sebelum menganggukkan kepala,
laki-laki Tua paruh baya yang tak lain adalah Ayah Juleha tidak mempersoalkan sikap Nita yang begitu dingin dan Acuh ketika dirinya diminta untuk membantu karena Ayah Juleha memahami jika Nita tidak terlalu menyukai adik tirinya.
Dengan perlahan-lahan Ayah Juleha meninggalkan kamar Nita dan pergi ke ruangan tempat pribadinya di mana setiap sore sang Ayah selalu berdiam diri di ruangan itu.
Ayah Julaiha menghabiskan waktu dengan membaca Alquran serta berdzikir yang setiap harinya baru bisa selesai setelah menjelang adzan maghrib.
Nita yang sudah mengetahui kebiasaan dari Sang Ayah, dengan perlahan-lahan berjalan menuju ke kamar Julaiha yang hari ini tidur di Ruang tamu.
Tanpa mengetuk pintu Nita segera membuka pintu kamar Julaiha dengan kasar, yang kala itu Julaiha sedang sibuk pembersihkan ruangan kamarnya, Julaiha terkejut dengan Apa yang dilakukan oleh Nita membuat Julaiha menoleh spontan Juleha menghentikan aktivitasnya menoleh ke arah pintu karena pintunya tiba-tiba terbuka,
"Mba Nita? "
"Kenapa kerjamu lelet sekali sih Leha, masak dari tadi belum juga beres lo membersihkan kamar, "
"Maaf, mba Ini sudah mau selesai kok, "
"Cepat ini sudah sore karena kamu sudah datang jadi kamu yang harus memasak apa kamu mengerti? "
"Ya, Mba leha mengerti. "
"Baguslah ingat cepetan di selesaikan itu habis itu masak dan semua harus selesai sebelum magrib. "
"Ya, Mba, "
Merasa puas dengan jawaban Julaiha, Nita segera keluar dari dalam kamar julehah kemudian kembali masuk ke dalam kamarnya dan Mengunci pintu dengan rapat.
Sudah menjadi kebiasaan Julaiha ketika di rumah dulu dirinya sering memasak sehingga tidak sulit bagi julehah untuk memasak dan dalam waktu 1 jam semua hidangan untuk makan malam sudah siap di atas meja, Juleha melakukan semua itu senang hati dan tanpa beban.
Nita yang ketiduran di dalam kamar terperat kaget ketika mendengar bunyi alarm yang sengaja dia hidupkan agar tidak kebablasan tidur sampai malam.
"Astaga sudah pukul 5,30 apa Leha sudah selesai masak apa belum, jika belum bisa gawat ini, leha kan sudah terbiasa hidup dikota pasti segalanya yang mengerjakan pembantunya dan pasti masak sendiri akan lama atau bisa jadi tidak bisa, Aku harus cepat ke dapur untuk melihat nya jangan sampai Ayah lebih dulu datang dan melihat semua ini, "
Nita segera melompat dari tempat tidur berlari menuju ke dapur dan ketika melihat diatas meja Ruang makan sudah berjajar berbagai makanan, Nita bernapas lega.
"Syukurlah semua sudah siap, kalau begitu Aku bisa bersantai. "
Nita kembali berlari masuk ke dalam kamarnya, tentu saja Nita segera membersihkan tubuhnya, kurang lebih 20 menit Nita melakukan ritual mandi, setelah menganti baju kotornya dengan baju bersih Nita segera keluar dan langsung duduk di Ruang makan menunggu Ayahnya datang seperti yang biasa Nita lakukan setelah memasak.
Adzan magrib berkumandang sang Ayah segera memanggil kecuali putrinya untuk segera melakukan Sholat berjamaah setelah itu barulah mereka akan makan bersama.
"Nita panggil adikmu untuk Sholat Ayah tunggu, "
"Baik Ayah, "
Nita segera bangkit dari duduknya dan pergi kedalam kamar Julaiha.
"Hei, leha cepat sudah di tunggu Ayah. "
"Iya, Mba.
Kurang lebih tigapuluh menit Julaiha beserta keluarganya melakukan Sholat berjamaah kini tiba saatnya Julaiha, Kakak dan Ayahnya akan menikmati makan malam bersama.
" Ini enak sekali apa ini masakan kamu leha? "
Entah memiliki indra ke berapa sang Ayah langsung saja berpikir jika masakan yang dia makan adalah hasil dari masakan Zulaiha dan ketika Julaiha hendak menjawab bibirnya hanya bisa terbuka ketika melihat tatapan Nita yang sangat horor kepadanya tatapan tajam penuh dengan ancaman.
Juleha baru menyadari jika dirinya mengiyakan apa yang ditanyakan oleh sang Ayah maka akan sangat ketahuan jika yang masak hari ini adalah dirinya dan tentu saja hal itu akan membuat kakaknya Nita tidak suka karena sudah pasti akan mendapatkan teguran dan amarah dari sang Ayah meskipun Ayah mereka hanya sekedar menegur dengan kata-kata biasa tanpa nada yang keras dan tanpa membentak tapi hal itu cukup membuat Julaiha dan Nita kakaknya gentar dan takut.
"Bukan, itu masakan Mbak Nita Ayah, leha tidak memasak. "
Mendengar jawaban dari putrinya Ayah Juleha menganggukkan kepala sambil menatap Julaiha dengan pandangan mata yang Intens membuat Julaiha menundukkan kepala.
Sungguh Julaiha tidak akan mampu bersitatap dengan sang Ayah yang mana meskipun tanpa bicara tatapan mata dari sang Ayah seolah-olah sedang mengintrogasi dirinya dan tentunya Juleha tidak mampu melawan tatapan itu dikarenakan Julaiha memang sedang berbohong dan tanpa bicara Sebenarnya apa yang Julaiha sembunyikan Ayah-nya pun tahu.
Meskipun Ayah Juleha tidak pernah tahu jika sebenarnya Juleha melakukan semua itu terpaksa, demi sang Kakak dia berbohong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yukity
Nyimak kelanjutannya👍
2023-06-30
0
ethaloona
jahat banget nita
2023-06-30
0
HiaTus
kakak tiri kenapa judes amat
2023-06-21
0