Bsb. 17.Selin yang Kesal

Sangat terlihat jelas jika Dirga benar-benar sangat merasa kesal dan geram, Dirga melajukan mobil dengan kecepatan tinggi dengan beberapa kali mengumpat dalam hati.

Tidak menunggu lama mobil pun akhirnya sampai di halaman rumah Pak Maman tukang kebun buru-buru membukakan pintu ketika Dirga membunyikan klakson mobilnya setelah pintu gerbang terbuka Dirga segera turun dari mobil kemudian berjalan dengan sangat cepat dengan sedikit berlari menuju ke pintu.

Dengan kasar Dirga segera membuka pintu rumah dan berteriak dari luar Hal itu membuat Bibi sang pembantu sedikit terkejut dan merasa heran karena tiba-tiba Tuannya pulang dengan keadaan marah-marah.

"Selin....! keluar cepat, "

Teriak Dirga dari luar yang mana teriakan itu membuat sang Bibi sedikit terkejut dan heran dengan sedikit buru-buru sang Bibi langsung keluar dari ruang tengah di mana dia sedang membersihkan beberapa perabotan yang ada di dalam rumah.

"Den Dirga, ada apa Den kenapa berteriak begitu? "

"Mana Selin apa dia juga belum bangun? "

Dirga bertanya sambil melangkah menuju ke kamar Selin dan Sang Bibi yang juga ikut berjalan di belakangnyabelakangnya sedikit bingung karena Tuannya pulang dengan marah-marah.

Tiba-tiba Dirga menoleh ke belakang.

"Panggil Selin sekarang juga, Aku tunggu diluar. "

"Baik Tuan, "

Dengan cepat sang Bibi langsung mengetuk pintu dan memanggil Selin.

"Tok...!

" Tok..!

"Tok..!

" Non, Selin di panggil Den Dirga diluar. "

Karena tidak ada jawaban dan pintu kamar Selin tidak dikunci dengan perlahan-lahan Bibi membuka pintu kamar Selin.

Mendengar ada suara pintu dibuka dari luar Selin segera menoleh dan ketika melihat sang Bibi wajah Selin tampak kesal dan tidak suka.

"Bibi, ngapain sih kamu buka buka kamarku, " teriak Selin dengan Nada kesal dan marah, sungguh dirinya merasa sangat tidak suka melihat Sang Bibi yang tiba-tiba membuka pintu kamarnya.

Tentu saja apa yang dilakukan Selin membuat Sang Bibi sedikit bergetar ada perasaan kesal ada juga perasaan sedikit greget wajah Selin terlihat sangat memuakkan ketika marah seolah-olah dia yang paling berkuasa di Rumah ini.

"Saya hanya melakukan apa yang Den Dirga perintahkan pada Saya Non Selin sudah di tunggu di depan, "ucap sang Bibi yang kemudian langsung membalikkan badan dan melangkah pergi.

Selin membulatkan kedua bola matanya ketika sang Bibi mengatakan jika Dirga Suaminya sudah menunggu diluar.

" Hei, Bibi tunggu! "

Mendengar teriakan dari Selin terpaksa sang Bibi menoleh kebelakang dan menghentikan langkah kakinya.

"Iya Non, ada apa? "

Selin yang tadinya bicara kasar kini mulai sdikit lembut kepada sang Bibi.

"Apa benar Mas Dirga menunggu Aku diluar dan apa benar Mas Dirga sudah pulang? "

Dengan sedikit malas sang Bibi menganggukkan kepala.

"Baiklah suruh menunggu sebentar Aku akan bersiap. "

Tanpa bicara Sang Bibi menganggukkan kepala untuk yang kedua kalinya meskipun sungguh sangat malas sang Bibi menghadapi Selin yang benar-benar sangat keras dan sombong serta tidak menghargai lawan bicara.

Di dalam kamar Selin bersenandung ria dengan hati yang sangat bahagia di mana Pada akhirnya dia bisa membuat Mama mertua patuh dan menuruti semua keinginannya, terbukti baru saja Selin mengadukan tentang Dirga yang pergi tanpa bicara apapun padanya dan meninggalkan begitu saja dan Selin menginginkan Dirga bersamanya dan mengharapkan Dirga bisa kembali hanya dengan sedikit merengek dan merayu Mama mertua Selin sudah bisa mendapatkan hasilnya.

"Yess, Mas Dirga pulang dia tidak akan pernah Aku biarkan pergi untuk menemui gadis kampung itu, enak saja mau meninggalkan Aku demi gadis kampungan itu, tidak akan pernah Aku biarkan. " gumam Selin yang mulai merapikan riasan wajahnya beberapa kali Selin menggamati penampilannya.

"Sempurna Aku rasa ini sudah cukup Aku harus keluar, Aku tidak mau Mas Dirga marah karena lama menunggu kedatanganku. "

Dengan sedikit terburu-buru Selin segera membuka pintu kamarnya kemudian berjalan menuju ke ruang tamu terlihatlah olehnya Dirga sedang duduk sambil bersilang kaki di mana di tangannya terdapat sebuah koran yang sedang dia baca, Selin mengulum senyum ketika melihat Dirga sedang duduk menunggu dirinya,

"Selamat pagi Mas? "

mendengar perkataan dan sapaan dari Celine Dirga segera menutup Korannya kemudian menatap ke sumber suara kemudian dengan sedikit kesal Dirga bangkit dari duduknya.

" Aku sudah menunggu kamu dari tadi ngapain saja sih di dalam kamar lama amat, Cepat ayo pergi Mama sudah menunggu, "seru Dirga pada Selin.

Dirga sama sekali tidak memandang penampilan dari Selin Dirga segera membalikan badan kemudian berjalan menuju ke pintu, Hal itu membuat hati selling sangat kesal dan geram Karena dia sudah bersusah payah merias wajah dan mempercantik diri akan tetapi Dirga sama sekali tidak mau peduli jangankan untuk peduli menatap dan melihatnya pun Dirga tidak melakukan hal itu sungguh membuat Selin merasa sangat geram dan kesal.

"Ciiih, sombong sekali sih, Aku sudah bersusah payah berias Mas Dirga justru tidak mau melihat dasar cowok dingin Awas saja jangan pernah sebut nama-Ku Selin jika Aku tidak mampu menaklukkan hatimu, tunggu saja waktunya akan segera tiba." gumam Selin dalam hati.

Dirga yang tidak mau tahu dan tidak mau peduli dengan apa yang Selin pikirkan dengan cepat masuk ke dalam mobil kemudian menunggu Selin membuka pintu mobil dan duduk di sampingnya ketika Selin sudah membuka pintu dan duduk di sampingnya tanpa menunggu Selin menggunakan sabuk pengaman Dirga melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Hal itu membuat Selin sedikit terkejut sehingga Selin berteriak meminta pada Dirga untuk sedikit mengurangi kecepatan mobilnya.

"Mas jangan kencang kencang Aku belum memakai sabuk pengaman. "

Seolah tuli Dirga tidak mempedulikan perkataan dan teriakan Selin kala itu Dirga terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi Dirga sudah sangat bosan, dan muak berada di ruangan yang sama dengan orang yang sangat menyebalkan seperti Selin dan Dirga ingin segera sampai di rumah sakit agar dirinya bisa cepat bertemu dengan ibunya kemudian Dirga bisa segera pergi ke desa itulah yang menjadi harapkan Dirga sehingga Dirga melajukan mobilnya dengan sangat kencang.

Sementara Selin yang tidak didengarkan ucapannya menggerutu dan mengumpat dalam hati sungguh dirinya tidak pernah menyangka jika Dirga memiliki sikap dan sifat yang sangat keras kepala dan sulit untuk dikendalikan bahkan sampai saat ini Selin juga belum bisa membuat Dirga menuruti apa yang dia inginkan.

Dirga selalu saja memutuskan segala sesuatu dengan keinginannya sendiri hal itu semakin membuat Selin kesal dan geram bahkan Selin bertekad akan memberikan pelajaran karena sikap Dirga yang sangat menyakitkan.

"Lihat saja Mas Aku akan balas semua perbuatanmu ini waktunya memang bukan sekarang akan tetapi Aku pastikan Aku melakukannya karena Aku tidak pernah mau diriku direndahkan ataupun dibantah, tunggu saja, " geram Selin sambil melihat keluar jendela gimana berlalu Lalang mobil dan motor yang terlihat di sampingnya .

Terpopuler

Comments

ethaloona

ethaloona

heran sama Selin demi kekayaan dia nyampe begitu

2023-07-09

0

HiaTus

HiaTus

hais selin2 kamu itu memanglah

2023-06-28

0

Neulis Saja

Neulis Saja

tdk mau direndahkan sementara kamunya saja merendahkan diri utk uang apa itu bukan rendahan atau kampungan. yang yg harga dirinya tinggi itu leha walau dari kampung tapi tdk kampungan sepertimu yg dimatamu hanya ada materi dan uang

2023-06-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!