Bab. 9.Kecewa

Pagi menjelang matahari muncul dari ufuk timur dengan kokok Ayam bersahut-sahutan menandakan jika hari telah pagi dan sinar mentari sudah menerobos dinding dinding jendela dari langit kamar yang terbuka.

kali ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya Ayah Nita bangun lebih awal dari sebelumnya bahkan sebelum subuh menjelang Ayah kita sudah bangun dan tidak seperti biasanya Ayah Nita yang biasanya membangunkan kedua putrinya untuk diajak salat berjamaah kali ini Ayah kita membiarkan kedua putrinya untuk salat sendiri Sementara Ayah pergi ke masjid untuk melakukan salat berjamaah di sana.

kembali dari masjid Ayani tas sedikit terkejut ketika melihat Zulaiha sudah berdiri di ruang tamu rupanya Juleha mengetahui jika ayahnya keluar rumah.

dengan bibir tersenyum Ayah Juleha menganggukkan kepala sambil bertanya.

"Kamu sudah bangun leha, bagaimana apa kamu sudah sholat subuh? " tanya sang ayah dengan sangat lirih dan penuh dengan hati-hati.

Tanpa Ayah-nya bicara Juleha merasakan jika Ayah-nya sangat aneh hari ini dia seolah-olah sedang merasakan kesedihan yang dalam yang Julaiha sendiri tidak mengetahui apa penyebabnya dan Juleha melihat pancaran dari pandangan sang ayah yang begitu kosong seolah-olah ada sesuatu yang menjadi beban pikirannya.

"Sudah, Ayah hari ini tumben sekali tidak mengajak kami untuk Sholat berjamaah dan Ayah memilih pergi ke masjid untuk sholat disana dan Ayah juga tidak membangunkan kami agar kami bisa ikut, kenapa Ayah. "

Tampak Wajah sangat Ayah memaksakan untuk tersenyum sangat terlihat jelas jika senyum itu suatu keterpaksaan.

"Ayah tidak ingin mengganggu tidur kalian itu saja, apakah kakakmu sudah bangun? "

"Sepertinya belum Ayah dari tadi Aku belum melihatnya, Ayah Aku lupa jika Aku ingin bercerita pada Ayah jika semalam Aku melihat Mbak Nita menangis, sebenarnya Leha mau membangunkan Ayah akan tetapi Leha Khawatir akan mengganggu istirahat Ayah karena hari sudah malam Mbak Nita menangis dengan sangat keras Ayah, Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya dia juga sangat marah padaku katanya semua gara-gara Aku memangnya Aku salah apa ya Yah apa Mba Nita keberatan Dan Dia tidak mau aku menginap dan tinggal di rumah Ayah? "

mendengar perkataan dari putrinya sang ayah menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan bibirnya membentuk sebuah senyuman kemudian tangannya menepuk-nepuk bahu Juleha.

" jangan suudzon itu tidak boleh dan itu tidak benar belum tentu kakakmu seperti itu mungkin dia memiliki masalah lain yang tidak bisa diceritakan kepadamu dan karena kamu ada di situ sehingga kakakmu yang kesal melampiaskan kemarahannya padamu, Sudahlah Jangan pikirkan hal itu Oh ya hari ini Ayah akan pergi ke luar kota untuk 2 hari ke depan kamu dan kakakmu baik-baik saja di rumah ya katakan sama Nita kakakmu, selalu mengerjakan apa yang ayah ajarkan kepadanya dan katakan Samawa kakakmu ayah akan segera kembali, "

" Itu artinya Ayah akan meninggalkan kami Memangnya Ayah tidak bisa mengajak kami untuk ikut atau tidak usah ayah menginap terlalu lama di kota Aku khawatir tidak bisa membuat Mbak Nita senang justru akan membuat dirinya sangat marah, '

"Jangan khawatir Ayah percaya padamu Kamu bisa mengatasi semuanya Baiklah Ayah bersiap dulu, "

Julaiha menatap punggung kepergian sang Ayah, ada keanehan disana tidak biasanya Ayahnya bilang akan pergi ke kota, Selama ini Julaiha tidak tau jika Ayahnya punya teman di kota.

Dalam kebingungan dan keheranan yang Julaiha rasakan tiba-tiba sang Ayah sudah ada didepan nya lagi dengan tas kecil berwarna hitam yang dia selempangkan di punggungnya.

"Ayah beneran mau pergi, ke kota mana Ayah pergi? "

"Bukan ke kota besar cuma ke kota kecil yang ada di desa sebelah saja, sudah Ayah pergi dulu jika semuanya lancar Malam Nanti Ayah bisa pulang, "

"Emangnya Ayah mau ngapain kok bilang lancar segala, "

"Bukan apa-apa cuma ada urusan sedikit, Ayah pergi dulu, "

tanpa menunggu jawaban sang ayah segera keluar dari rumah langkahnya terlihat sedikit tergesa-gesa seolah-olah ingin segera pergi dari rumah Hal itu membuat curhat semakin keheranan mendapati sikap ayahnya yang begitu aneh.

"Aneh sekali, tapi sudahlah mungkin sekarang pekerjaan Ayah memang terkadang harus keluar kota, " hibur Leha dalam hati.

Sudah terbiasa menyiapkan segala makanan dan sarapan pagi Julaeha segera masuk ke dapur dan menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan Nita kakaknya, sejak dulu Juleha memang mendapatkan tugas membantu di dapur karena Julaiha termasuk seorang anak yang sangat penurut dan rajin sehingga dia tidak pernah mengeluh apabila membantu Ayah-nya memasak di dapur, sementara Nita tidak menyukai kegiatan yang ada di dapur Nita lebih suka membersihkan rumah dan juga yang lainnya sehingga tugas di dalam rumah terbagi menjadi dua Julaeha bertugas membantu sang Ayah memasak di dapur sedangkan Nita bertugas membersihkan semua ruangan yang ada di rumah.

Tidak menunggu Berapa lama akhirnya Juleha sudah mempersiapkan menu sarapan pagi untuk dirinya dan kakaknya Nita dan Juleha menunggu Nita keluar dari dalam kamar, tapi sudah hampir satu jam dan masakan Julaiha mulai dingin Julaeha belum melihat tanda-tanda Nita kakaknya keluar dari dalam kamarnya Hal itu membuat Julaeha semakin cemas karena semalam kakaknya sempat terlihat sangat bersedih dan menangis untuk itu Julaeha segera menghampiri kamar Nita dan mengetuk pintu.

"Tok..!

" Tok..!

"Mba sarapannya sudah siap Ayo makan. "

Tidak ada jawaban dari dalam kamar Hal itu membuat Julaiha sedikit khawatir dan cemas untuk itu Julaiha, sekali lagi mengetuk pintu sedikit lebih keras dan memanggil nama Nita Kakaknya juga dengan cukup keras dan untuk kali ini Nita mungkin karena berisik dengan kendoraan pintu dari adiknya dan juga suara adiknya yang sangat keras hingga membuat Nita mau tidak mau membukakan pintu untuknya meskipun dengan wajah masam dan tidak suka.

"Apa sih, beisik, "

"Sarapan pagi dulu Leha sudah menyiapkan semuanya, "

"Kau makan saja dulu dengan Ayah Aku nanti saja masih malas Aku mau tidur jangan mrngagguku, "

Setelah mengucapkan itu tanpa basa-basi Nita langsung menutup pintu kamarnya bahkan sebelum Juleha menjelaskan jika Ayah-nya sudah tidak ada di rumah, dengan perasaan kecewa akhirnya Juleha kembali ke ruang makan untuk menikmati sarapan paginya sendiri.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

berisik, ya, ini?

2023-08-04

0

ethaloona

ethaloona

Nita ketus banget sama leha padahal bukan salah leha lhoo

2023-07-02

0

Neulis Saja

Neulis Saja

ehm sikapnya beda sekali dgn leha

2023-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!