Tantri dan Zorra tampak berbincang dengan serius, bahkan Tantri sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu akrab dengan anak muda itu. Menurutnya Zorra merupakan anak muda yang sangat enak untuk diajak bicara, dan tanpa dimintanya anak muda itu menceritakan tentang hobby dan kesukaannya. Tantri sengaja menutup informasi terutama tentang keluarganya, karena merasa tidak ada yang dibanggakan,
"Jika kamu mau, kapan-kapan datang ke tempat latihan skate board Tantr.. nanti kamu akan banyak bertemu dengan orang-orang baru disana. Hanya melihat orang orang meluncur, dapat menghilangkan pikiran kita yang pelik, seperti ikut meluncur pergi.." Zorra menawarkan pada Tantri untuk datang ke tempat berlatihnya di Skate Park.
"Sepertinya menarik sekali Zorra.., aku mau ke skate park kapan kapan. Tapi untuk minggu minggu ini, aku masih banyak aktivitas. Jadi belum bisa join Zorr.." karena masih ada aktivitas dengan club motor Spirit, Tantri menolak dengan halus ajakan laki-laki itu.
Zorra tersenyum, mencoba menerima apa yang dikatakan oleh gadis yang berbincang dengannya itu. Tanpa mereka berdua ketahui, dari arah belakang terlihat Harry, Antok, dan Irwan berjalan menuju ke arahnya. Tampaknya ketiga laki-laki itu sejak tadi sudah mencari Tantri, tetapi tidak menemukan di depan kelasnya. Akhirnya dari informasi yang didapatkan dari Stevie, ketiga anak muda itu mendatangi cafetaria.
"Tantri... sejak kapan kamu disini. Aku mutar mutar sekolah mencarimu sejak tadi.." tanpa permisi atau menyapa Zorra, Harry langsung duduk di samping Tantri.
Antok dan Irwan mengambil kursi dari meja di samping, kemudian mendekatkan ke tempat duduk Tantri. Zorra terkejut, dan menatap ke arah anak-anak muda yang baru datang itu dengan tatapan datar. tetapi laki-laki muda itu diam saja, dan tidak ikut menimbrung pembicaraan Tantri dengan ketiga teman laki-lakinya.
"Sebelum jam istirahat aku sudah disini. tadi kelas bu Rastrie, kebetulan memberikan perintah tanpa kesepakatan terlebih dahulu. Ya sudahlah.., aku berani untuk mengingatkan pada perempuan itu, dan aku sempat sindir dengan kejadian tadi pagi Ant.. Akhirnya bu Rastrie marah, dan memberikan latihan soal mendadak. Tidak sampai tiga puluh menit aku sudah selesai mengerjakanya, dan aku ijin untuk keluar terlebih dahulu.." Tantri menceritakan asal usul dirinya bisa sampai di cafetaria.
Tampak Zorra berpikir serius tentang cerita gadis itu terkait dengan Bu rastrie. Tetapi anak muda itu lebih banyak diam, tidak berkomentar lagi.
"Apa perempuan itu mencari masalah denganmu Tantr.. jika iya, aku akan memberi pelajaran pada perempuan itu." tiba-tiba Harry berbicara dengan ketus,
"Halah abaikan saja Harr.., tapi tadi tanpa sadar aku nyeletuk sih, dan reaksi perempuan itu tampak malu, tetapi wajahnya pucat pasi tidak bisa disembunyikan. Hanya saja, aku yakin setelah ini, pasti bu rastrie akan memperhatikanku.." dengan santai Tantri memberi tanggapan.
"Benar Tantr.. jika saja bu Rastrie berani membuat ulah padamu, aku akan membuka apa yang terjadi dengan pak Setyo di gedung belakang. Pasti mereka akan berhenti untuk menindasmu.." ANtok ikut berkomentar.
Ketika Tantri sedang berbincang dengan anak-anak muda yang baru datang ke tempat itu, tiba-tiba Zorra terlihat berdiri. Tantri terhenyak, dan ingat jika sejak tadi dirinya tidak mengajak laki-laki muda itu bicara.
"Mau kemana Zorra.. sorry aku mengabaikanmu beberapa saat.." dengan tatapan bersalah, Tantri meminta maaf.
"Emmmppphh... tidak masalah tantri. Kebetulan aku ada sedikit urusan, dan akan kembali ke kelas sekarang juga.." setelah berpamitan, anak muda itu menjatuhkan skate board ke kon block, kemudian meluncur pergi meninggalkan tempat tersebut. Pandangan Tantri terus melihat ke punggung Zorra, sampai anak muda itu tidak terlihat dari pandangan matanya.
********
Beberapa saat kemudian...
Harry tampak terdiam, ketika melihat Tantri tampak mengawasi Zorra yang sudah meluncur dari tempat mereka berkumpul. Beberapa saat tidak ada pembicaraan di antara anak-anak muda itu. Tetapi tidak lama kemudian..
"Dari mana kamu mengenal anak baru itu Tantr.." tiba-tiba Harry bertanya tentang Zorra.
"Zorra maksudmu Harr... kebetulan tadi pagi, aku hampir jatuh karena tersandung. Untungnya Zorra pas melintas dengan skate boardnya, dan anak itu menolongku sehingga aku tidak terjatuh. Dan kenapa kita bisa bertemu di cafetaria ini, terjadi tanpa sengaja. Kebetulan aku dan dia sama-sama diijinkan guru untuk keluar kelas.." sambil menyeruput minuman dari botol menggunakan straw, Tantri memberikan tanggapan.
"Hempphh.. ke depan lebih hati-hati Tantr.., Jangan terlalu mudah mengenal orang asing, akan bisa berdampak buruk padamu sendiri nantinya.." Tantri terkejut dengan tanggapan Harry.
Bahkan Antok dan Irwan saling berpandangan, dan berpikir jika boss mereka sedang cemburu dengan anak skateboarder itu. Sedangkan Tantri terdiam tidak memberikan tanggapan, dan malah menyeruput habis minuman dari botolnya. Tiba-tiba..
"Guys... aku tidak bisa lama-lama berada di cafetaria, cause aku harus kembali ke kelas. Jika ada informasi yang perlu untuk disampaikan padaku, chat via whattsapps saja ya. Aku duluan.." Tantri langsung berdiri, dan berpamitan dengan ketiga anak muda itu.
Kali ini Harry yang terkejut melihat Tantri yang berjalan meninggalkannya. Selama ini, hampir semua cewek di sekolah ini sangat mengidolakan, dan bahkan sering mencuri foto darinya. Namun dengan santainya, Tantri malah meninggalkannya tanpa beban.
"Brakkk..." tiba-tiba genggaman tangan Harry memukul meja dengan keras. Rahang laki-laki itu terlihat mengeras, dengan tatapan mata marah melihat ke tempat kosong.
Untungnya Antok dan Irwan tanggap, segera memegangi botol bekas minuman dan piring yang baru saja digunakan oleh Tantri dan Zorra. Bahkan beberapa siswa yang sedang makan di cafetaria, juga melihat ke arah mereka.
"Ada apa lihat-lihat, apakah aku perlu mengingatkan kalian, dengan menyiramkan bubuk cabe ke mata kalian semua.." Harry menjadi bertambah emosi, karena melihat para siswa lain memperhatikannya..
"Tidak Harr... kami hanya tidak sengaja saja. Maaf, maaf.." dengan cepat para siswa segera meminta maaf pada laki-laki itu.
"Kita sebaiknya kembali ke kelas saja Harr.. atau kembali ke base camp. Sepertinya tidak baik untuk terus berada di tempat ini, kita bisa membuat kekacauan, dan tidak akan bagus untuk kita." Antok yang sudah hafal dengan perangai Harry, segera berdiri dan menarik tangan sahabatnya itu untuk meninggalkan cafetaria.
Irwan juga berdiri, dan berjalan memberikan pengawalan pada Harry dan Antok. Anak muda itu mengedarkan pandangan dengan menatap tajam pada orang-orang yang melihat kepada mereka. Para siswa yang tanpa sengaja melihat ke arah mereka, segera menundukkan kepala ke bawah. Ke tiga anak muda itu terus berjalan ke arah luar, namun tidak ke kelas mereka melainkan berjalan menuju ke parkiran motor.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
abdan syakura
Tantri ma Zorra aja lah,Kak...
Tampaknya si Harry Temperamen...
2023-06-22
0