Chapter 4 Gangguan Anak Punk

Sopir taksi beberapa kali menengok ke arah Tantri yang terus menangis di kursi belakang melalui kaca depan. Namun sopir tersebut membiarkan, dan tidak mengganggu fokus gadis itu. Beberapa saat perjalanan, akhirnya sopir menghentikan mobil tepat di depan Starbucks.

"Non.. tujuan sudah sampai Non.. Di depan adalah outlet Starbuck.." dengan sopan, sopir memberi tahu Tantri.

"Baik pak.. terima kasih." gadis itu segera menghapus air mata dengan menggunakan tissue, kemudian melakukan scan barcode untuk pembayaran ongkos taksinya.

Tidak lama kemudian, akhirnya Tantri membuka pintu dan keluar dari dalam taksi. Gadis itu mengamati jalanan sekitar, tempatnya berdiri saat ini. Seperti dugaannya, ternyata banyak sekali anak-anak muda berkumpul, hanya sekedar nongkrong ataupun cuci mata. Mengingat jika perutnya masih kosong, gadis itu berjalan masuk ke dalam Starbucks untuk mengisi perut terlebih dahulu.

"Caramel Macchiato dan burn cheese, masing-masing satu.. Take away.." di depan cashier, Tantri memesan minuman dan makanan untuk mengisi perutnya.

"Baik kak... Rp. 146.800,.." dengan sopan, cashier memberikan tanggapan.

Tantri langsung melakukan scanning barcode QRIS untuk transaksi pembayaran, dan gadis itu duduk sambil menunggu minuman pesanannya. Dari tempatnya duduk, terlihat anak-anak muda di luar Starbucks semakin ramai. Beberapa ada yang berjalan lenggak lenggok seperti berjalan di catwalk, dan beberapa lainnya menyoraki sambil bertepuk tangan. Melihat pemandangan itu, tanpa sadar Tantri tersenyum, dan sejenak melupakan kegundahan hatinya.

"Pesanan atas nama kak Tantri.." tiba-tiba nama gadis itu dipanggil.

Tantri segera bergegas, dan mengambil pesanan di meja saji, kemudian bergegas keluar dari dalam cafe. Melihat ada tempat kosong tepat di pinggir jalan, Tantri segera menuju ke tempat tersebut, kemudian langsung duduk di atas trotoar. Gadis itu duduk berselonjor ke depan, sambil menikmati minuman melihat ke arah keramaian. Tanpa gadis itu sadari, ternyata kedatangannya di tempat itu menarik perhatian beberapa anak punk yang duduk di tempat yang tidak jauh darinya. Beberapa orang itu tampak berbisik, sambil terus memperhatikan Tantri. Namun gadis itu sama sekali tidak menyadarinya.

"Hempphh... ternyata malam ini, aku betul-betul bisa fresh, sedikit melupakan kegalauanku. Sepertinya lebih enak dan lebih tenang hidup di jalanan seperti ini, daripada berada di dalam rumah, yang jauh dari kata damai.." melihat banyaknya kaum muda yang saling beratraksi dengan free style mereka, tidak tahu sebabnya, Tantri merasa terhibur.

"Dan tampaknya jalanan ini semakin malam semakin ramai, aku bisa mencoba menghabiskan malam ini di jalanan ini saja, tidak perlu aku booking room di hotel. Banyak temannya.." melihat semakin banyak gerombolan anak muda, laki-laki dan perempuan yang datang, dan bergerombol di depannya, Tantri merasa senang.

Gadis itu merasa senasib dengan orang-orang itu, dan tidak lagi merasa kesepian. Tatapan Tantri terus menembus ke depan, melihat lalu lalang kendaraan yang lewat di depannya. Tanpa sadar, minuman dan makanan yang dibelinya dari Starbucks sudah habis. Dan ironisnya, Tantri seperti terlupakan. Karena terlalu asyik memperhatikan kendaraan yang lewat, jarum jam sudah memasuki pukul 24.15 wib, dan beberapa orang sudah mulai menyingkir dari tempat tersebut. Namun.. sedikitpun Tantri tidak sadar. tiba-tiba...

"Hey gadis... sepertinya kamu salah deh malam ini.. Ini bukan tempatmu untuk berada disini, karena ada charge untuk orang baru.." seorang perempuan dengan tatto penuh di wajah, dan ada pircing di hidungnya, berkata dengan sinis pada Tantri.

Tantri terkejut, dan mengedarkan pandangan ke sekliling. Belum hilang keterkejutan gadis itu, lima anak punk tiba-tiba sudah mengelilinginya dengan tatapan menghina.

"Siapa kalian.., aku tidak mengganggu kebebasan kalian, kenapa kalian malah menggangguku. Dan setahuku jalanan ini bebas, siapapun bisa berada di tempat ini untuk tujuan masing-masing. Kenapa kalian malah berniat memerasku.." dengan berani, Tantri memberikan tanggapan.

"Weitss... tajam juga ternyata mulutmu. Kita langsung aksi saja, jika tidak mau memberikan charge pada kita, tampaknya back pack di punggung gadis itu, bisa sebagai gantinya.." terdengar salah satu dari mereka berceletuk.

"Ha.. ha.. ha.., ide brilliant. Hey gadis... kamu dengar bukan perkataan temanku. Aku jadi berubah pikiran, kamu tinggalkan back pack di punggungmu, maka kamu bebas untuk menginap di tempat ini.." dengan tidak tahu malu, perempuan bertatto dan pircing itu malah semakin berani memeras Tantri.

Tantri memicingkan matanya, dan melihat di sekitarnya sudah mulai sepi, gadis itu menjadi agak ragu dan gelisah. Keasyikan melihat lalu lintas kendaraan, sampai melupakannya jika malam semakin larut, dan beberapa orang sudah mulai meninggalkan tempat tersebut.

"Sialan.. apa yang harus aku lakukan. Bisa jadi, ketika aku memberi mereka beberapa lembar uang, mereka malah akan merampas tas punggungku. Bagaimana aku mencari cara untuk menghindar dari mereka, dan beberapa orang yang melihat situasi ini, malah mengalihkan perhatian, pura-pura tidak tahu.." Tantri semakin galau, karena berpikir untuk menyelamatkan dirinya.

Melihat tatapan sadis anak-anak punk itu, Tantri berdiri dan mencoba untuk mengamankan tas punggungnya. Gadis itu berusaha untuk mencari celah, bagaimana bisa melarikan diri untuk mendatangi petugas security yang ada di Starbucks. Untungnya, cafe itu buka 24 jam, jadi masih ada petugas yang menunggunya.

"Apakah kamu pikir, mudah untuk meninggalkan tempat ini, tanpa memberikan apa yang kami minta. Lihatlah... apa ada yang berani memberimu pertolongan gadis..." tatapan liar dari salah satu anak punk, tampak memindai apa yang dikenakan oleh Tantri.

"Aku bisa saja berteriak, meminta bantuan orang-orang, dan mereka akan ramai-ramai untuk mengeroyokmu.." Tantri mencoba untuk mengancam mereka balik.

"Ha.. ha.. ha.., lakukanlah ja**lang.. Apakah kamu berpikir mereka memiliki kepedulian terhadapmu...?" lima anak punk itu malah tertawa terbahak-bahak.

Tantri semakin gelisah, dalam hati dirinya menyalahkan diri sendiri, karena terlalu larut dalam kesedihan, dan lupa melindungi dirinya sendiri. Lima orang itu semakin mendekat ke arahnya, dan tangan salah satu dari anak punk itu terulur, untuk menarik tas yang ada di punggung Tantri. Tapi.. tiba-tiba..,

"Broom... broom... tet.. tet..." suara klakson dan suara mesin beberapa motor tiba-tiba menuju ke tempat Tantri berdiri. Anak-anak motor itu menghalau anak-anak punk, dan mengacaukan gerombolan anak-anak punk tersebut. Dengan mesin motor yang menyala, anak-anak motor itu mengarahkan ban dan setang motor ke anak-anak punk, dan membuat mereka kacau berlarian.

Lampu motor yang menyala tampak menyilaukan mata, dan Tantri sampai mengangkat tangan untuk menutup sinar lampu yang mengenai matanya. Tapi tidak lama, ada sepeda motor yang mendekat kepadanya, dan tiba-tiba berhenti di depan gadis itu.

************

Episodes
1 Chapter 1 Kekacauan
2 Chapter 2 Kejutan Siang
3 Chapter 3 Perlakuan Papa
4 Chapter 4 Gangguan Anak Punk
5 Chapter 5 Pertolongan
6 Chapter 6 We are Biker
7 Chapter 7 Sketchy
8 Chapter 8 Perkelahian
9 Chapter 9 Jejak Digital
10 Chapter 10 Rasa Ingin Tahu
11 Chapter 11 Memukul Balik
12 Chapter 12 Bertemu Zorra
13 Chapter 13 Marah
14 Chapter 14 Berpisah Tujuan
15 Chapter 15 Menghilangkan Suntuk
16 Chapter 16 Mengantar Pulang
17 Chapter 17 What, and where is the error?
18 Chapter 18 Berkelahi
19 Chapter 19 Rasa Penasaran
20 Chapter 20 Tidak Enak Hati
21 Chapter 21 Berjaga-jaga
22 Chapter 22 Merendah
23 Chapter 23 Perkelahian dengn Geng Motor
24 Chapter 24 Mendapatkan Pertolongan
25 Chapter 25 Kamu Terluka?
26 Chapter 26 Niat Balas Dendam
27 Chapter 27 Beking
28 Chapter 28 Peluang Hacker
29 Chapter 29 Guru Baru
30 Chapter 30 Salah Paham
31 Chapter 31 Mencari Tahu
32 Chapter 32 Posesif
33 Chapter 33 Hati yang Pedih
34 Chapter 34 Menyelamatkan Asset
35 Chapter 35 Memanfaatkan Peluang
36 Chapter 36 Keributan
37 Chapter 37 Perkelahian
38 Chapter 38 Aksi Siswa
39 Chapter 39 Bukti Berbicara
40 Chapter 40 Tuntutan
41 Chapter 41 Masalah Keluarga
42 Chapter 42 Menghilang
43 Chaper 43 Galau
44 Chapter 44 Konflik Internal
45 Chapter 45 Trial
46 Chapter 46 Refreshing
47 Chapter 47 Tidak Ada jejak
48 Chapter 48. Dunia Bawah
49 Chapter 49. Penyesalan
50 Chapter 50. Mengalihkan Fokus
51 Chapter 51. Terpisah
52 Chapter 52 Mencari Solusi Bersama
53 Chapter 53 Bergerak Cepat
54 Chapter 54 Mengamankan Diri
55 Chapter 55 Perlawanan
56 Chapter 56. Ada Dimana Aku
57 Chapter 57 Tokyo
58 Chapter 58 Tersadarkan
59 Chapter 59 Jalan Keluar
60 Chapter 60. Penyelesaian Masalah
61 Chapter 61. Berpisah Sementara
62 Chapter 62 Bertemu Zorra
63 Chapter 63 Salah Sangka
64 Chapter 64 Kemarahan
65 Chapter 65 Marah dan Gelisah
66 Chapter 66 Bad News
67 Chapter 67 Berbeda Pendapat
68 Chapter 68 Buronan Sementara
69 Chapter 69 Berlari
70 Chapter 70 Menyesal
71 Chapter 71 Perubahan
72 Chapter 72 Laki-laki Misterius
73 Chapter 73 Kedatangan yang Mengejutkan
74 Chapter74 Tidak Percaya
75 Chapter 75 Menyusul ke Bolshoi Ussuriysky
76 Chapter 76 Rencana Baru
77 Chapter 77 Saudara
78 Chapter 78 Kecurigaan Harry
79 Chapter 79 Peringatan
80 Chapter 80 Pertolongan
81 Chapter 81 Surprise
82 Chapter 82 Menemani Menggapai Mimpi
83 Chapter 83 Ratu di Hati
84 Chapter 84 Ingin Tahu
85 Chapter 85 Jenewa
86 Chapter 86 Kesepakatan
87 Chapter 87 Karantina
88 Chapter 88 Lingkungan Baru
89 Chapter 89 Konspirasi
90 Chapter 90 Membobol Data
91 Chapter 91 Menanti Kabar
92 Chapter 92 Pengalihan
93 Chapter 93 Kecurigaan
94 Chapter 94 Rencana Evaluasi
95 Chapter 95 Pressure
96 Chapter 96 Pendekatan Kembali
97 Chapter 97 Kejar-kejaran
98 Chapter 98 Nasi Goreng
99 Chapter 99 Gagasan
100 Chapter 100 Turun ke Jenewa
101 Chapter 101 Konflik Kepentingan
102 Chapter 102 Pressure
103 Chapter 103 Terbuka Sendiri
104 Chapter 104 Tanggung jawab Sosial
105 Chapter 105 Persiapan Uji Coba
106 Chapter 106 Berhasil
107 Chapter 107 Panik
108 Chapter 108 Sikap Marah
109 Chapter 109 Kenyataan Pahit
110 Chapter 110 Serangan
111 Chapter 111 Pertolongan Pertama
112 Chapter 112 Tindakan
113 Chapter 113 Meminta Waktu Off
114 Chapter 114 Tersadar
115 Chapter 115 Peta Masa Depan
116 Chapter 116 Bosan
117 Chapter 117 Terkejut
118 Chapter 118 Kunjungan Teman
119 Chapter 119 Keberhasilan
120 Chapter 120 Meminta Bantuan
121 Chapter 121 Menemukan Keberadaan Rheima
122 Chapter 122 Temuan
123 Chapter 123 Turun ke Divisi
124 Chapter 124 Pemeriksaan
125 Chapter 125 Berkeliling
126 Chapter 126 Kerinduan
127 Chapter 127 Invitation Letter
128 Chapter 128 Tamu Malam Hari
129 Chapter 129 Make Up Artist
130 Chapter 130 Kejutan
131 Chapter 131 Wedding
132 Chapter 132 Kehangatan Keluarga
133 Chapter 133 Harta Berharga
134 Chapter 134 Ingin Anak
135 Chapter 135 Upaya Ulang
136 Chapter 136 Diajak Bicara
137 Chapter 137 Masa Depan
138 Chapter 138 Keputusan
139 Chapter 139 Keluar dari Laboratorium
140 Chapter 140 Travelling
141 Chapter 141 Shock
142 Chapter 142 Tanggapan Remeh
143 Chapter 143 Arogan
144 Chapter 144 Rahasia
145 Chapter 145 Pengalihan Asset
146 Chapter 146 Pemilik Baru
147 Chapter 147 Aktivitas Baru
148 Chapter 148 Wanita Karir
149 Chapter 149 Rapat
150 Chapter 150 Panik
151 Chapter 151 Kelahiran Putra Pertama
152 Chapter 152 Pertanyaan
153 Chapter 153 Kedatangan Oma dan Opa
154 Chapter 154 Masa Tua
155 Chapter 155 Kamu adalah Candu
156 Chapter 156 Pemikiran Baru
157 Chapter 157 Penghargaan
158 Chapter 158 Peluang Baru
159 Chapter 159 Quality Time
160 Chapter 160 Penanggung jawab Kerja sama
161 Chapter 161 Tamu Misterius
162 Chapter 162 Kedatangan Sahabat
163 Chapter 163 TAMAT
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Chapter 1 Kekacauan
2
Chapter 2 Kejutan Siang
3
Chapter 3 Perlakuan Papa
4
Chapter 4 Gangguan Anak Punk
5
Chapter 5 Pertolongan
6
Chapter 6 We are Biker
7
Chapter 7 Sketchy
8
Chapter 8 Perkelahian
9
Chapter 9 Jejak Digital
10
Chapter 10 Rasa Ingin Tahu
11
Chapter 11 Memukul Balik
12
Chapter 12 Bertemu Zorra
13
Chapter 13 Marah
14
Chapter 14 Berpisah Tujuan
15
Chapter 15 Menghilangkan Suntuk
16
Chapter 16 Mengantar Pulang
17
Chapter 17 What, and where is the error?
18
Chapter 18 Berkelahi
19
Chapter 19 Rasa Penasaran
20
Chapter 20 Tidak Enak Hati
21
Chapter 21 Berjaga-jaga
22
Chapter 22 Merendah
23
Chapter 23 Perkelahian dengn Geng Motor
24
Chapter 24 Mendapatkan Pertolongan
25
Chapter 25 Kamu Terluka?
26
Chapter 26 Niat Balas Dendam
27
Chapter 27 Beking
28
Chapter 28 Peluang Hacker
29
Chapter 29 Guru Baru
30
Chapter 30 Salah Paham
31
Chapter 31 Mencari Tahu
32
Chapter 32 Posesif
33
Chapter 33 Hati yang Pedih
34
Chapter 34 Menyelamatkan Asset
35
Chapter 35 Memanfaatkan Peluang
36
Chapter 36 Keributan
37
Chapter 37 Perkelahian
38
Chapter 38 Aksi Siswa
39
Chapter 39 Bukti Berbicara
40
Chapter 40 Tuntutan
41
Chapter 41 Masalah Keluarga
42
Chapter 42 Menghilang
43
Chaper 43 Galau
44
Chapter 44 Konflik Internal
45
Chapter 45 Trial
46
Chapter 46 Refreshing
47
Chapter 47 Tidak Ada jejak
48
Chapter 48. Dunia Bawah
49
Chapter 49. Penyesalan
50
Chapter 50. Mengalihkan Fokus
51
Chapter 51. Terpisah
52
Chapter 52 Mencari Solusi Bersama
53
Chapter 53 Bergerak Cepat
54
Chapter 54 Mengamankan Diri
55
Chapter 55 Perlawanan
56
Chapter 56. Ada Dimana Aku
57
Chapter 57 Tokyo
58
Chapter 58 Tersadarkan
59
Chapter 59 Jalan Keluar
60
Chapter 60. Penyelesaian Masalah
61
Chapter 61. Berpisah Sementara
62
Chapter 62 Bertemu Zorra
63
Chapter 63 Salah Sangka
64
Chapter 64 Kemarahan
65
Chapter 65 Marah dan Gelisah
66
Chapter 66 Bad News
67
Chapter 67 Berbeda Pendapat
68
Chapter 68 Buronan Sementara
69
Chapter 69 Berlari
70
Chapter 70 Menyesal
71
Chapter 71 Perubahan
72
Chapter 72 Laki-laki Misterius
73
Chapter 73 Kedatangan yang Mengejutkan
74
Chapter74 Tidak Percaya
75
Chapter 75 Menyusul ke Bolshoi Ussuriysky
76
Chapter 76 Rencana Baru
77
Chapter 77 Saudara
78
Chapter 78 Kecurigaan Harry
79
Chapter 79 Peringatan
80
Chapter 80 Pertolongan
81
Chapter 81 Surprise
82
Chapter 82 Menemani Menggapai Mimpi
83
Chapter 83 Ratu di Hati
84
Chapter 84 Ingin Tahu
85
Chapter 85 Jenewa
86
Chapter 86 Kesepakatan
87
Chapter 87 Karantina
88
Chapter 88 Lingkungan Baru
89
Chapter 89 Konspirasi
90
Chapter 90 Membobol Data
91
Chapter 91 Menanti Kabar
92
Chapter 92 Pengalihan
93
Chapter 93 Kecurigaan
94
Chapter 94 Rencana Evaluasi
95
Chapter 95 Pressure
96
Chapter 96 Pendekatan Kembali
97
Chapter 97 Kejar-kejaran
98
Chapter 98 Nasi Goreng
99
Chapter 99 Gagasan
100
Chapter 100 Turun ke Jenewa
101
Chapter 101 Konflik Kepentingan
102
Chapter 102 Pressure
103
Chapter 103 Terbuka Sendiri
104
Chapter 104 Tanggung jawab Sosial
105
Chapter 105 Persiapan Uji Coba
106
Chapter 106 Berhasil
107
Chapter 107 Panik
108
Chapter 108 Sikap Marah
109
Chapter 109 Kenyataan Pahit
110
Chapter 110 Serangan
111
Chapter 111 Pertolongan Pertama
112
Chapter 112 Tindakan
113
Chapter 113 Meminta Waktu Off
114
Chapter 114 Tersadar
115
Chapter 115 Peta Masa Depan
116
Chapter 116 Bosan
117
Chapter 117 Terkejut
118
Chapter 118 Kunjungan Teman
119
Chapter 119 Keberhasilan
120
Chapter 120 Meminta Bantuan
121
Chapter 121 Menemukan Keberadaan Rheima
122
Chapter 122 Temuan
123
Chapter 123 Turun ke Divisi
124
Chapter 124 Pemeriksaan
125
Chapter 125 Berkeliling
126
Chapter 126 Kerinduan
127
Chapter 127 Invitation Letter
128
Chapter 128 Tamu Malam Hari
129
Chapter 129 Make Up Artist
130
Chapter 130 Kejutan
131
Chapter 131 Wedding
132
Chapter 132 Kehangatan Keluarga
133
Chapter 133 Harta Berharga
134
Chapter 134 Ingin Anak
135
Chapter 135 Upaya Ulang
136
Chapter 136 Diajak Bicara
137
Chapter 137 Masa Depan
138
Chapter 138 Keputusan
139
Chapter 139 Keluar dari Laboratorium
140
Chapter 140 Travelling
141
Chapter 141 Shock
142
Chapter 142 Tanggapan Remeh
143
Chapter 143 Arogan
144
Chapter 144 Rahasia
145
Chapter 145 Pengalihan Asset
146
Chapter 146 Pemilik Baru
147
Chapter 147 Aktivitas Baru
148
Chapter 148 Wanita Karir
149
Chapter 149 Rapat
150
Chapter 150 Panik
151
Chapter 151 Kelahiran Putra Pertama
152
Chapter 152 Pertanyaan
153
Chapter 153 Kedatangan Oma dan Opa
154
Chapter 154 Masa Tua
155
Chapter 155 Kamu adalah Candu
156
Chapter 156 Pemikiran Baru
157
Chapter 157 Penghargaan
158
Chapter 158 Peluang Baru
159
Chapter 159 Quality Time
160
Chapter 160 Penanggung jawab Kerja sama
161
Chapter 161 Tamu Misterius
162
Chapter 162 Kedatangan Sahabat
163
Chapter 163 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!