Rama melepaskan ana dari dekapannya.
"jantungmu berdetak sangat kencang membuatku tidak nyaman" Ucap Rama.
Ana yang merasa kesal dengan ucapan Rama dan sangat tidak nyaman lalu Ana mendorong tubuh Rama agar menjauh dari dirinya.
"Menjauhlah manusia aneh" Ucap Ana.
"Ana, aku rasa kamu harus memeriksakan jantungmu karena detakkannya sangat kencang dan alergi pipimu yang begitu merah merona" ucap Rama dengan nada menggoda Ana.
"Rama, itu hanya sebuah detakan dan alergi karena seseorang saja semuanya akan baik-baik saja" ucap Ana Sambil mendorong Rama masuk mobilnya.
"Tunggu" ucap Rama.
"Apalagi sekarang?" tanya Ana.
"Jangan-jangan kamu sudah mulai munyukaiku" ucap Rama dengan nada penuh kemenangan.
"Sudahlah berhentilah bergurau" ucap ana.
Rama naik ke dalam mobilnya tapi sebelum mobilnya berjalan, Rama menggil ana.
"Ana, kemarilah" ucap Rama.
"Apalagi?" ucap ana kesal.
"Dipipimu ada sesuatu ana biar kubersihkan" ucap Rama.
Ana mengusap-usap pipinya, namun Rama turun dari mobilnya tiba-tiba memegang tangan Ana.
"Biar aku yang bersihkan, kamu tidak akan melihatnya" ucap Rama.
"Baiklah" ucap ana Sambil mendekatkan pipinya pada Rama.
Rama memegang pipi ana perlahan-lahan dan mendekatkan pada wajahnya, tanpa sadar tiba-tiba Rama menc*um pipi Ana. Ana yang kaget langsung mendorong tubuh Rama namun Rama lebih kuat menahan Ana.
"Rama, apa yang lakukan" ucap ana kesal tangan Ana sudah terangkat ingin men*mp"r Rama, namun tangannya ditahan oleh Rama.
"Kelak aku akan melakukan lebih ketika kamu menjadi istriku nanti" ucap Rama Sambil mengelus bibir Ana dengan tangannya.
"Masuklah, sekarang sudah malam tidurlah yang nyenyak. jangan pikirkan laki-laki lain selain aku!!" ancam Rama.
Ana hanya berjalan menuju rumah meninggalkan Rama tanpa menjawab perkataan Rama.
*kenapa laki-laki itu sangat kurang ajar sekali* guman ana dalam hati
Rama menaiki mobilnya dan meninggalkan halaman rumah ana.
"Kenapa aku bisa melakukan hal bodoh seperti tadi?pasti Ana akan berpikir kalau aku adalah laki-laki brengsek!! aduh bagaimana ini baru mulai PDKT aku sudah membuat kesalahan"guman Rama dalam hati.
Dikamar Ana.
Ana membaringkan tubuhnya ditempat tidur, malam ini sepi sekali bibi ada arisan ditempat Bi Nisa, Siska lagi ada acara kampus.
Ana membaringkan tubuhnya dikasur sambil membayangkan kejadian yang tadi.
"Bisa-bisanya manusia aneh itu mencium pipiku!! dasar laki-laki mesum, menyebalkan, tidak tau diri, bagaimana bisa kamu melakukan itu padaku kamu sangat menyebalkan" Ana berguling-guling diatas kasur sambil bicara sendiri memarah-marahi Rama.
"Sudah ku bilang aku akan memberikan ciumaku pada suamiku kelak, ini malah diambil sama laki-laki mesum yang tidak tau diri" kesal Ana Sambil marah-marah tidak jelas.
Setelah capek memaki-maki Rama dengan kata-kata kasar, Ana tiba-tiba tertidur.
Dikamar Rama.
"Kenapa aku tadi tidak meminta no ponsel gadis itu?" guman Rama Sambil memainkan ponselnya.
"Rian" ucap Rama Sambil menatap kontak nama diponselnya. iya Rian dia pasti bisa membantuku untuk mendapatkan no ponsel Ana.
"Iyalah biar bagaimanapun juga Rian adalah bos Ana" guman Rama Sambil tertawa senang dalam hati.
Akhirnya Rama menekan no ponsel Rian untuk menelponnya.
"Ana... untuk mendapatkanmu aku bisa melakukan apa saja" guman Rama dengan semangat.
Tut..Tut...tutttt
"Hallo?" ucap Rian.
"Rian, kirimkan no Ana ke ponselku" ucap Rama tanpa basa basi.
Rian sangat mengenal sahabatnya ini dia pasti tidak akan bertele-tele jika perlu bantuan nya.
"Besok saja Ram, aku sangat lelah" ucap Rian.
"Aku mau sekerang, aku ada penting sama Ana" ucap Rama dengan nada keras.
"hahhh.. dasar bocah tengil mengganggu istirahatku saja, baiklah akan aku kirimkan no Ana padamu" ucap Rian kesal.
"Apa sekarang kau sedang kesal denganku" ucap Rama pada Rian yang tau kalau Sahabatnya ini tidak akan menolak permintaannya.
"Tidak, hanya saja aku sedikit marah padamu karena kau mengganggu tidurku, sudah ku kirim no ponselnya Ana ke no kamu Ram" ucap Rian
"Terimakasih tuan Rian Hardiyanto" ucap Rama senang dan langsung menantikan ponselnya.
"huhhh dasar Rama mengganggu orang tidur saja" guman Rian kesal.
Rama sangat senang sekali sudah mendapatkan no ponsel Ana, Rama segera menekan no ponsel Ana untuk menelponya.
Tut...Tut..Tutttt...
"Hallo, siapa yang menelpon malam-malam seperti ini?" ucap Ana dengan nada malas karena sudah tertidur dari tadi.
"Hallo gadis cantik, apa kamu sudah tidak mengenal suaraku? apa kamu lupa tadi kita baru bertemu?" ucap Rama kesal.
"Siapa yang tau kalau ini dirimu!! lagian kamu dapat no ponseku dari siapa?" tanya Ana.
"Kamu tidak perlu tau, aku bisa melakukan apa saja untuk mendapatkanmu" ucap Rama dengan nada penuh kemenangan.
"Sudah malam tidurlah, jangan menganggu orang" ucap Ana kesal.
"Aku hanya sedikit merindukanmu saja" ucap Rama yang memang ntah kenapa Sangat merindukan ana.
"Aku sangat mengantuk, kalau kamu merindukanku besok juga bertemu denganku!!" ucap ana yang memang kenyataan besok akan bertemu ketika mengantarkan makanan pesenannya.
"Baiklah, aku tunggu besok kamu dikantor, sekarang kamu tidurlah!!" ucap Rama dan langsung mematikan teleponnya.
Ana meletakkan ponselnya didekat tidurnya dan langsung menarik selimut untuk melanjutkan tidurnya.
"Gadis kecil yang cantik aku sudah ingin bertemu denganmu, aku ingin melihat pipi merahmu karena malu dan merasakan detak jantungmu karena gerogi saat kau sedang dekat denganku" ucap Rama Sambil menaruh ponselnya dimeja didekat dirinya tidur.
Rama tertidur pulas.
Keesokan harinya.
Badan Rama sangat panas, mungkin karena kena hujan kemarin, Rama tidak masuk kantor dan melanjutkan tidur untuk beristirahat.
Dikantor Rama.
"Selamat pagi nona?" ucap ana.
"Selamat pagi nona ana?" ucap Nia.
"Saya mau ngantarkan makanan pesanan tuan muda nona" ucap ana.
"Maaf Nona ana, hari ini tuan muda tidak masuk kantor, dia sedang sakit dan mengambil cutti beberapa hari nona" ucap Nia menjelaskan.
"Sakit, tuan Rama sakit apa?" tanya ana.
"kurang tau nona, mungkin tuan kelelahan" ucap Nia.
"Nia, berkas mitting hari ini sudah siap?" tanya Bagas.
"Sudah saya siapkan tuan Bagas" ucap Nia.
"Ini siapa Nia? tanya Bagas.
"Ini nona Ana tuan, dia yang suka ngantar makanan tuan muda" jawab Nia
"Ana? Anatasya bukan?" tanya Bagas pada ana.
"Iya tuan, saya anatasya" ucap Ana.
"Iya saya tau tuan tadi pagi nitip pesan kepadaku agar kamu mengantarkan makannya kerumah tuan, ini alamat rumah tuan" ucap Bagas sambil memberikan catatan alamat rumah Rama.
"Baiklah taun, saya mengerti" ucap Ana.
Bersambung🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 430 Episodes
Comments
Henny Nurhayati
lanjutkan thor 😋😋😋😋😋
2023-08-08
0
Reza Putih
cuma 1 kekurgan novel ini...g ad skertris rama yg setia....ap nnti ada solx smpe bab ini blm klihtan..dia kn ceo perusahaan terbsr..msa g ada pngwl atw sekretaris
2022-11-03
0
Iznayatiy
Bguzzz Bngttt Thorrr jngnnn Ad zLngkh2nnnnn Ya Thorrr👍👍👍👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪💪
2022-05-19
0