Setelah beberapa menit makanan pesanan Rama dan Ana sudah datang, mereka menikmati makanannya dengan tenang.
"Tuan Rama" panggil ana.
"hmm, apa?" jawab Rama malas.
"Kenapa tuan Rama ingin menikahiku?" tanya ana tiba-tiba.
"Karena aku menyukaimu sejak awal aku melihatmu" jawab Rama.
"Waktu saya dipanti asuhan?" tanya ana.
"Bukan, sebelum ketemu kamu dipanti aku sudah pernah melihatmu" jelas Rama.
\*Waktu itu.
Iya waktu itu aku pulang dari kantor dan sedang hujan sangat lebat, pertama kali aku melihatmu. kamu itu sedang berteduh disebuah halte bus namun aku hanya memandanginya saja dari dalam mobilku. cerita singkat pertama kali melihat ana*
Ana yang mendengarkan cerita Rama, ana mengangguk paham dengan cerita singkat Rama.
"Saya sudah selesai makan tuan" ucap ana.
"ini kedua kalinya kita makan bersama, aku yakin kamu pasti sangat bahagia bisa makan bersama laki-laki tampan sepertiku ini" ucap Rama dengan penuh kebanggaan.
"Tuan anda terlalu PD untuk mengatakan semua itu" sahut ana yang merasa kesal dengan ucapan Rama.
"Kita sudah selesai makan, ayo cepet pulang tuan" renggek ana.
"Iya baiklah ayo kita pulang" ucap Rama.
Setelah selesai membayar semua makanannya, Rama dan ana keluar dari restauran mereka menuju mobil setelah sampe dimobil Rama membukan pintu mobil buat ana.
"Saya bisa sendiri tuan" ucap ana.
"Naiklah" ucap Rama singkat.
Akhirnya ana naik ke dalam mobil yang disusul Rama juga naik ke dalam mobil dengan tiba-tiba Rama membalikkan badannya menghadap wajah ana, membuat ana kaget.
"Tuan, mau apa?" tanya ana.
Rama tersenyum dan lebih mendekatkan wajahnya pada ana membuat ana gugup dan merasa deg deg gan.
"Tuan" ucap ana lirih.
"Diamlah, aku hanya ingin memasangkan sambuk pengaman" ucap Rama dengan senyum nakalnya yang membuat ana malu dan pipi ana langsung menjadi merah, membuat Rama makin senang untuk menggodanya.
"Tuan, saya bisa sendiri" Ucap ana.
"Sudahlah, ini sudah selesai aku pasang" ucap Rama.
Ana hanya tersenyum dan berusaha tenang untuk menyembunyikan perasaannya yang semakin tidak jelas dan wajahnya yang terlihat merah merona karena malu.
Diperjalanan hanya ada keheningan diantara mereka, sampe akhirnya sampe didepan rumah ana yang sederhana tidak seperti rumah Rama yang begitu megah dan mewah.
Rama turun dari mobilnya untuk membukakan pintu mobil buat ana.
"Turunlah" ucap sama sambil menyodorkan tangannya untuk ana pegang.
"Terimakasih tuan Rama" ucap ana.
"Ana, muka kamu sangat merah, apakah itu tandanya kamu sudah mulai ada perasaan denganku?" canda Rama yang membuat ana gugup dan tidak tau harus bilang apa.
"Mungkin ini hanya alergi makanan saja tuan makanya tiba-tiba merah" sahut ana dengan nada kesal.
"Pulanglah tuan, sekarang sudah malam" ucap ana.
"Apa kau sedang mengusir calon suamimu?" ucap Rama kesal.
"Tuan Rama, berhentilah menyebut anda sebagai calon suamiku" ucap ana kesal, sambil memukul-mukul dada Rama.
"Lalu aku menyebut diriku ini apa? apa aku harus bilang kalo kamu istriku?" ucap Rama sambil menahan tangan ana yang memukul dadanya.
Rama yang ntah mengapa Sangat kesal dengan perkataan ana, akhirnya Rama menahan tangan ana dan menariknya sampe tubuh ana bersandar ke mobil Rama. Rama mendekatkan wajah Rama ke wajah ana.
"Apakah aku harus melakukannya sekarang pada bibirmu yang mungil ini" ancam Rama
"Jangan tuan, ini ciuman pertama saya jangan tuan ambil. aku hanya ingin melakukan dengan suamiku kelak tuan" ucap ana memohon pada Rama agar tak melakukannya.
Akhirnya Rama dan ana.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 430 Episodes
Comments
Henny Nurhayati
sy suka dgn karakter Rama yg ceplas ceplos ....😄😄😄😄😄
2023-08-08
0
Iznayatiy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦
2022-05-19
0
Manshur
Tuan gada ahklak🤣🤣
2022-04-09
0