Ana dan Rama berpamitan dengan bibi Rani dan Siska, hari ini Rama berencana mengajak ana bertemu dengan orang tuanya.
"Ana, apakah bibimu dan saudaramu selalu berbuat jahat padamu" tanya Rama yang ingin tau apa maksud bibinya tadi waktu dirumah ana.
"Tidak, mereka selalu baik padaku buktinya bibi membesarkan ku dengan baik, kalau orang tua marah ya mungkin itu hal biasa tuan demi kebaikan anaknya" ucap ana menutup kejahatan apa saja yang dilakukan oleh bibinya dan saudaranya.
Ana, tidak mau sampe orang luar tau dengan kisah hidupnya apalagi kehidupannya yang tak bahagia selama ini yang ana jalanin dengan penuh tangisan, ana juga tidak mau Rama sampe tau ana tidak mau membuat Rama kasian mendengar cerita hidupnya.
"Rama, kita mau kemana?" tanya ana Sambil menatap wajah Rama yang sedang mengemudi.
"Kita akan bertemu dengan orang tuaku" ucap Rama dengan nada santai.
"Apa? apakah tidak terlalu cepat untuk bertemu dengan orang tua anda?" ucap ana,
dengan nada kaget dan tak percaya Rama bakal mengajak ketemu dengan orang tuanya secepatnya ini.
"Tidak, aku akan menikahimu minggu depan jadi ketemu orang tua sekarang lebih baik dan langsung bicarakan pernikahan kita" ucap Rama apa adanya.
"Apa minggu depan?" ucap ana kaget
"Kamu tidak perlu kawatir, aku akan mengurus semuanya. kamu sebutan saja pernikahan yang seperti apa yang kamu inginkan!" ucap Rama dengan nada penuh keyakinan.
"Baiklah, anda memang seorang sultan dan bisa melakukan apa saja dengan uang yang anda punya, aku hanya ingin pesta pernikahan yang sederhana namun penuh kehangatan dengan tema pesta kebun" guman ana dalam hati.
"Hey, Ana kenapa kamu bengong?" ucap Rama.
"Maaf,aku hanya masih berpikir dengan pikiran aku sendiri aku tidak menyangka aja semuanya begitu cepat" Ucap ana malu
"Katakan saja pernikahan seperti apa yang kamu mau, aku akan mewujudkan untukmu calon istriku" ucap Rama menyakinkan ana.
"Baiklah, aku hanya ingin tema pesta kebun saja, kalau masalah gaun aku akan menuruti pilihan kamu saja" ucap ana pelan.
"Baiklah sayangku, aku akan mengurus semuanya" ucap Rama Sambil mencium tangan ana.
"Hari ini akan bertemu orang tua Rama tapi rasanya ada kurang" Guman ana dalam hati.
"Rama, bolehkah kita mampir ke toko kue sebentar?" ucap ana tiba-tiba.
"Untuk apa, ana? apakah kamu lapar?" tanya Rama dengan nada kawatir.
"Tidak, saya tidak lapar. saya hanya ingin membeli untuk orang tua anda" ucap ana
"Rama tersenyum sambil mengacak-acak rambut ana, ternyata calon istriku sepolos ini" Guman Rama dalam hati.
"Baiklah kita berhenti di depan disitu tempat langganan mami aku membeli kue" ucap Rama.
"Rama, serius disini" ucap ana sambil melihat toko kue tersebut yang begitu megah.
"Pasti disini sangat mahal dan uangku tidak akan cukup, kenapa tuan Rama mengajak aku kesini aturan dia bisa cari tempat kue yang lain" Gerutu ana dalam hati.
Rama turun dari mobilnya lebih dulu, lalu menghampiri ana untuk membukakan pintu mobil.
"kalo kita beli kue disini uang saya tidak akan cukup" ucap ana Jujur.
Rama tersenyum dengan tingkah polos yang ditunjukkan oleh calon istrinya untuk kesekian kalinya. akhirnya Rama pun mengeluarkan dompet dari saku celananya dan memberikan ATM tanpa batas pemakaiannya pada ana.
"Gunakan ini untuk membeli apa saja yang kamu mau" ucap Rama sambil menyerahkan.
ATM unlimited nya.
"Tidak, nanti saya merepotkan anda" ucap ana.
Rama tersenyum sambil mencubit pipi ana Sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya kenapa ada wanita sepolos ini. padahal dulu setiap kali dia punya pacar pasti akan sangat bahagia kalo Rama memberikan benda ini pada wanita-wanita yang dulu pernah dikencaninya.
"Baiklah, aku akan menerima bantuanmu ini demi calon mertuaku" ucap ana dengan senyum polosnya.
Akhirnya ana dan Rama memasuki toko kue tersebut, ana memilih beberapa kue yang disuka sama orang tua Rama dan adeknya Rama. setelah selesai ana membawa kue pilihan ke kasir untuk membayar kue tersebut.
"Nona total semua belanjanya satu juta dua ratus ribu, untuk semua kue nona" ucap mba kasir pada ana.
Ana yang tak percaya dan merasa kaget ana bengong mendengar mba kasir menyebutkan nominal tersebut, padahal ana hanya mengambil dua macam kue doang. Rama yang sadar melihat ana bengong akhirnya Rama mengeluarkan dompet dari dari celananya lagi dan memberikan salah satu ATM nya pada mba kasir.
"Maaf ya mba" ucap Rama sambil menyerahkan ATM tersebut.
"Iya tuan tidak apa-apa" ucap mba kasir sambil menerima ATM tersebut.
setelah sudah selesai membayar, akhirnya Rama menarik tangan pelan ana untuk keluar dari toko tersebut. Rama yang paham ana pasti bakal kaget dengan harga kue ditoko ini membuat Rama tidak merasa malu, karena Rama sudah mengira kalau kejadian seperti ini bakal sering terjadi nantinya.
apalagi dengan calon istrinya yang hanya gadis dari keluarga biasa itu membuat Rama paham dengan keadaannya.
Tunggu selanjutnya yaaa.. terimakasih yang sudah membaca dan memberikan dukungan pada author, karena semua itu authornya jadi semangat nulisnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 430 Episodes
Comments
Henny Nurhayati
lanjut thor 😋😋😋😋😋
2023-08-09
0
Rosa Lina
Ayo semangat lagi Authon..seru ne..
2022-03-01
0
Nanik Surya
semakin rame
2022-02-21
0