Kilatan cahaya di langit malam ini, seakan memberi pertanda bagi para penghuni bumi jika sebentar lagi akan ada gemuruh yang datang di tengah rintik hujan yang turun membasahi bumi dengan derasnya. Hujan malam ini, membuat hawa begitu dingin, suhu udara di luar rumah, kemungkinan menyentuh angka 20 derajat celcius, sudah pasti membuat tubuh menggigil. Tetapi, hal tersebut tak berlaku bagi seorang wanita yang saat ini tengah berlari, tubuhnya basah kuyup menggigil kedinginan disertai gigi yang gemerletuk, namun tubuh kurus itu tetap menembus hujan melintasi jalanan sepi, seakan tak peduli lagi dengan hawa dingin yang menembus ke tulang.
Bagi wanita itu, yang dia tahu, dia harus pergi untuk menyelamatkan diri. Wajah cantiknya pucat, beberapa luka lebam terlihat di tubuhnya yang kurus. Bahkan, sudut bibirnya pun berdarah, membuat miris siapapun yang melihatnya. Nafas yang begitu menderu, menghasilkan embun saat beradu dengan dinginnya air hujan. Bahunya naik turun, merasa panik sekaligus takut, dia bahkan sudah tidak peduli dengan kakinya yang lecet karena berlari menyisir jalanan aspal tanpa alas kaki.
"Brengsek! Hai pencuri, di mana kau jallang? Aku akan mencincangmu! Kau pasti pencuri yang sudah sering mencuri di toko-ku kan?" Suara keras seorang pria membuatnya semakin ketakutan, tentu saja wanita itu semakin mempercepat langkah kakinya yang pendek. Sebenarnya, ingin rasanya dia meminta tolong. Tetapi, dia yakin pasti tidak ada orang yang bisa mendengar teriakannya, karena suara hujan yang turun dengan begitu deras. Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk terus berlari dan berlari agar sampai di gubuk kecil miliknya. Karena fokus melihat ke belakang, wanita itu bahkan tak menyadari jika ada mobil yang melaju dari arah kiri.
TIIIINNNNNN
Suara klakson mobil terdengar memekakkan telinga, sorot lampu membuat matanya silau. "Oh shittt!" Pengemudinya lekas menekan rem sedalam mungkin agar mobilnya berhenti.
CITTTT
Suara ban mobil yang beradu dengan aspal yang basah begitu memekakkan telinga, bersamaan dengan suara pekikan seorang wanita. Detik selanjutnya, wanita itu jatuh tersungkur ke belakang, jantungnya berdebar sangat hebat. Dia pikir, dia akan mati tertabrak mobil, tapi nyatanya tidak. Sejenak dia berpikir mungkin ada baiknya dia mati tertabrak mobil itu, daripada mati dihajar oleh pria yang menuduhnya sebagai seorang pencuri, tetapi dia teringat ada sosok yang sedang menantinya. Padahal, saat di dalam mini market, dia hanya bermaksud membeli susu formula, sialnya saat dia keluar dari mini market tersebut, alarm keamanan mini market itu berbunyi, sehingga pemilik mini market menuduhnya sebagai pencuri. Dia tak tahu kesalahhan apa yang telah dia perbuat, seingatnya saat di dalam mini market memang ada sosok yang menabrak dirinya sebelum dia menuju kasir, tetapi dia tak mau berpraduga.
Kejadian itu begitu cepat, bahkan awalnya dia pun tak tahu kesalahannya apa sampai harus menerima perlakuan seperti itu, manakalan pemilik mini market tiba-tiba menampar dan memukulnya.
Saat tengah pasrah, tergeletak di atas aspal, tiba-tiba pengemudi mobil sudah keluar dari mobilnya. Laki-laki itu, juga seakan tak peduli dengan hujan yang langsung membuat pakaiannya seketika basah kuyup. Dengan langkah cepat, dia mendekat, mencoba mencari tahu keadaan wanita yang hampir saja tertabrak mobilnya.
Saat ini, wanita itu masih merasakan panik, jantungnya berdebar, wajahnya pucat dan penuh luka. Bibirnya bergetar karena rasa dingin, pandangan matanya kosong seakan mati adalah jawaban untuk hidupnya saat ini. Sorot lampu mobil itu, menyorot di depan wajah sang wanita, memberi cahaya pada wajah suram itu.
"KAU?" teriak laki-laki yang turun dari mobil. Seketika tubuhnya pun menjauh dari wanita yang ada di depannya. "Kau lagi hah? Kenapa aku harus melihat wanita menjijikan sepertimu lagi? Aku sudah bahagia hidup dengan istriku dan dia sudah mulai melupakan kejadian dua tahun lalu. Aku tidak mau kehadiranmu mengganggu kehidupan rumah tanggaku." Wanita itu pun mendongak, melihat laki-laki yang berdiri di depannya. "Tu-tuan Sean."
"Ya, ini aku. Aku berterima kasih dua tahun lalu, setelah aku menyentuhmu kau pergi meninggalkan kami begitu saja. Tetapi kepergianmu masih meninggalkan beban karena saat itu aku belum menalakmu. Malam ini juga, kutalak kau Bunga Andita, dan tolong jangan pernah lagi hadir dalam rumah tangga kami. Aku tidak mau rumah tanggaku kembali berantakan karena ulahmu!" Sean lalu berjalan meninggalkan Bunga, saat akan membuka pintu mobilnya dia mengambil sesuatu dari dompetnya, lalu melemparkannya begitu saja pada Bunga.
"Ambil ini, dan jangan pernah usik kehidupan kami lagi!" bentak Sean, seraya melemparkan beberapa lembar uang dan sebuah debit card, setelah itu dia masuk ke dalam mobil. Melihat uang yang berceceran di depannya, Bunga terisak, sebuah isakan yang bercampur dengan rinai hujan, darah kering di wajahnya, terhapus derasnya air yang membasahi tubuhnya, berganti rasa perih yang menjalar di wajah, dan sekujur tubuh. Tetapi, rasa perih itu tak sebanding dengan sakit hatinya mendapati perlakuan Sean. Setelah cukup lama terisak, Bunga tak mau terpuruk dan mencoba kembali pada kewarasannya.
Dengan segenap tenaga, dia bangkit, lalu mengambil uang yang tercecer serta kartu debit pemberian Sean. Sebenarnya, ia enggan mengambil itu, tetapi dia tak punya pilihan lain, daripada harus kelaparan, karena ada jiwa yang harus dia pertahankan. Setelah itu, Bunga berjalan tertatih menuju ke gubuk miliknya, sebelum dia pulang, wanita itu menyempatkan diri mampir ke sebuah warung kecil di dekat gubuk miliknya.
Setelah sampai di gubuk, isak tangis sosok mungil yang ada di atas ranjang kayu terdengar. Gegas, Bunga mendekat pada sosok itu. "Sayang, maaf mama lama. Sebentar ya, mama buatkan susunya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Deviastryveads_
jiwa yg harus dia pertahankan? 🤔. anaknya bunga dan Sean kah??? 🤔🤔🤔
2023-06-15
2
Yusi Lestari
ya Allah kasian Bunga harus merawat anaknya sendiri semoga Sean segera tahu dan merasakan penyesalan yg mendalam
2023-06-14
0
Ainisha_Shanti
Astaghfirullah... Sean tak tahu yang dia juga ada anak dengan Bunga. semoga secepatnya Sean or isterinya tahu akan keberadaan anak Bunga. biar anak Bunga mendapatkan hak nya juga sebagai anak Sean
2023-06-14
0