Terjebak Permainan

"Tu-Tuan, apa maksud anda?" sahut Bunga dengan bibir bergetar, tak hanya bibirnya tetapi juga tubuhnya seakan dialiri listrik. Dia terus memundurkan langkahnya, mencoba membuat jarak karena Sean terus mendekat padanya, hingga tubuh itu terantuk, menempel pada dinding.

"Oh tidak, apa yang harus kulakukan," batin Bunga seraya meneguk salivanya dengan kasar. Saat ini, Bunga benar-benar merasa takut dengan Sean. Dia tak menyangka laki-laki dingin itu akan bersikap seperti itu padanya. Apalagi, saat ini tubuhnya tak bisa berkutik, ketika Sean mengungkung tubuhnya yang sudah terantuk tembok.

"DASAR GADIS SIALAN! GARA-GARA KAU, RUMAH TANGGAKU JADI BERANTAKAN! SEKARANG RASAKAN AKIBATNYA BODOH! DASAR JALLANG!" Sean mengayunkan tangannya, lalu sebuah tamparan keras, mendarat di wajah Bunga.

PLAK PLAK PLAK

Bunga yang tak menyangka akan diperlakukan begitu kasar, hanya bisa terisak. "Tuan, maafkan saya. Saya akan pergi dari hidup anda."

"MAKSUDMU, PERGI SETELAH MENINGGALKAN MASALAH BAGI RUMAH TANGGAKU, HAH? DASAR BRENGSSEK!"

PLAK PLAK PLAK

"Ampun, Tuan." Bunga mengiba agar laki-laki itu kasihan padanya, tetapi tampaknya Sean sudah tidak peduli lagi pada isakan dan rintihan Bunga. Bahkan, Sean kian menunjukkan amarahnya dengan menarik tubuh Bunga hingga terhempas di atas ranjang.

"Arg... Ah! Ampun Tuan!" Bunga begitu terkejut saat Sean semakin kasar, tetapi dia menyadari apa yang Sean lakukan karena saat ini dia sedang mabuk, dan dalam kondisi frustasi. Lebih tepatnya, frustasi karena dirinya yang sudah menghancurkan rumah tangganya. "Tuan, kenapa anda menarik saya seperti ini?"

"Diam kau, lebih baik kau turuti saja kemauanku! Bukankah ini yang kau katakan pada semua orang? Apa kau sudah lupa kalau kau mengatakan aku yang merayu dan memaksamu?" bentak Sean. "Tidak Tuan, saya sudah berbohong. Maaf.."

"Sudah terlambat bodoh!"

PLAK

Bunga terus meronta sambil memohon pada Sean agar tidak berbuat hal yang tidak-tidak padanya. Namun, tenaga Sean yang tidak sebanding dengannya membuat dirinya tak berdaya. Dia pun hanya bisa pasrah sambil terus memohon, tetapi laki-laki itu malah mengikat tangannya dengan menggunakan dasi. Tak hanya itu, Sean pun menutup wajah Bunga dengan menggunakan bantal. Seketika, Bunga pun semakin panik.

"Tuan..." lirihnya.

"Diam kataku! Aku jijik melihat wajahmu!" bentak Sean. Dia kemudian membuka pakaian Bunga. "Jangan Tuan, apa yang akan anda lakukan? Tolong hentikan," sayup-sayup suara Bunga terdengar dari bawah bantal.

"Malam ini, aku hanya mengikuti alur yang sudah kau buat, agar kau tidak terus-menerus berbohong!" jawab Sean dengan suara baritonnya yang sudah dipenuhi oleh amarah. Dia kemudian mengunci kedua kaki Bunga dengan mengapit menggunakan siku kakinya.

"Jangan Tuan." Hanya rintihan itu yang bisa dilontarkan Bunga dari bawah bantal ketika Sean berusaha menggerayangi tubuhnya dan hendak melepaskan pakaiannya secara paksa.

"Diam jallang!" bentak Sean sambil membuka pakaian milik Bunga, hingga tersisa segitiga dan bra berenda warna hitam. Setelah hampir menelanjangi tubuh Bunga, Sean membuka pakaiannya.

Sean yang sudah tak mengenakan sehelai benang pun bergegas mengungkung tubuh mungil Bunga yang hampir telanjang itu, kemudian melepaskan bra secara paksa, dan mulai memainkan bukit kenyal Bunga.

"Tuan, hentikan. Aku mohon, tolong jangan memperkosa saya, Tuan. Tolong jangan Tuan," pintanya sambil terisak. Namun, hanya ditanggapi dingin disertai raut smirk olehnya. Hingga pada akhirnya Sean mulai mengarahkan batang berurat miliknya ke liang hangat milik Bunga lalu mendorongnya dengan kasar.

"Ah, sakit!" rintih Bunga saat merasakan sakit di bagian inti miliknya yang sedang didorong paksa oleh Sean. Bunga hanya bisa menangis saat kesuciannya sudah berhasil direnggut oleh suami sirinya itu. Dia tak menyangka jika pada akhirnya, dirinya sendiri yang terjebak oleh permainan yang dibuat olehnya.

Bunga hanya bisa pasrah dengan semua sikap Sean. Tak lama kemudian, Sean pun mengerang. Dia mempercepat gerakan tubuh bagian bawahnya, hingga akhirnya cairan kental keluar dari batang keperkasaan miliknya menyembur sampai ke rahim Bunga.

Bunga pun semakin terisak, manakala merasakan tubuh Sean yang kini terkulai lemas di atas tubuhnya. Laki-laki itu, kemudian membuka bantal yang menutup wajah gadis yang sudah terlihat berantakan tersebut. Lalu menggulingkan tubuhnya ke samping Bunga. Sementara itu, Bunga bergegas meringsut mundur dan menjauh dari Sean yang saat ini terlihat kelelahan. "Ah, shhhh.., sakit," ucap Bunga saat merasakan perih di bagian inti tubuhnya ketika sedang mengenakan pakaiannya.

Beberapa saat kemudian, dengkuran halus mulai terdengar dari bibir Sean, sedangkan Bunga saat ini hanya duduk terdiam di sisi ranjang sambil menatap lekat wajah Sean yang telah tidur begitu pulas. Hatinya terasa begitu campur aduk, rasa sakit, sedih, dan hancur bergumul di dalam dada, semua menyatu dalam sanubarinya. Dia tak menyangka malam ini kesuciannya akan direnggut secara paksa oleh orang yang dia jebak.

Terpopuler

Comments

Deviastryveads_

Deviastryveads_

waduhhhh kok cepet amat sih keluarnya, kn ga seru🤣.
oh iya smoga dari kejadian ini si bunga pergi lalu hamil, setelah itu si Sean kelimpungan cari bunga karena mrasa bersalah,. dan Sean ga tau bahwa bunga hamil, dannnnn ....... lanjutkan sendiri halunya🤣🤣🤣

2023-06-13

1

Deviastryveads_

Deviastryveads_

wah batang berurat??? batang apa tuh??? 🤔. kok aku penasaran akan batang itu yah🤣

2023-06-13

0

Deviastryveads_

Deviastryveads_

waduhhh si sean main tangan😱

2023-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!