Jendral Perang Pedang Dewa Kematian
Di sebuah Area pemakaman seorang remaja umur 20 tahun lebih bernama Mao Liu sedang menangis di dekat dua kubur, itu adalah kuburan kedua orang tuanya yang meninggal akibat perang melawan kerajaan tetangga.
Mao Liu pulang malam hari menuju ke tempat kediaman kekaisaran di Kerajaan Bintang, Tak lama Mao Liu sampai di sebuah ruangan kekaisaran dan di sana ada kursi kebesaran kaisar dan kursi kebesaran Ratu.
"Apa maksud paman dan Bibi dengan duduk di kursi itu setelah kematian kedua orang tuaku"teriak Mao Liu melihat Paman dan Bibinya yang duduk di kursi kebesaran kekaisaran dan masih banyak orang yang duduk di kursi kiri-kanan Jalan menuju kursi kebesaran itu, mereka semua memandang Mao Liu dengan jijik.
"Seperti yang kau lihat, Aku menggantikan Ayahmu dan Bibi mu menggantikan Ibumu, Raja baru di kerajaan Bintang ini"Jawab Si Liu atau pamannya Mao Liu
"penjaga penjaga penjaga usir mereka dari kursi itu"Teriak Mao Liu Tapi tidak ada satu penjaga di sana berani bergerak.
hahaha
hahaha
hahaha
hahaha
hahaha
hahaha
hahaha
Tawa semua orang di ruangan itu sambil memandang Mao dengan jijik.Tak lama Si Liu turun dari tahta menuju kearah Mao yang tak jauh darinya. dan melemparkan 1 koin emas ke arah Mao.
"Puh aku tidak butuh 1 koin emas darimu di kamarku masih banyak koin emas yang aku miliki"kata Mao sambil meludahi pakaian Si Liu.
baaaammmmmmm
Perut Mao di hantam oleh Si Liu dengan keras dan Mao terlempar sekitar lima meter lebih.
"puh"Liu memuntahkan seteguk darah segar dari mulutnya.
"Penjaga keluarkan dia dari sini dan jangan biarkan dia masuk ke wilayah kekaisaran lagi"Kata Si Liu Menyuruh penjaga. Mao di bawa keluar dan di lemparkan dari gerbang kekaisaran.
"Sialan jendral-jendral itu dan paman kedua sudah setuju dengan paman pertama sebagai Raja, sebaiknya aku menuju akademi pedang "gumam Mao sambil memandang Wilayah kekaisaran dan berjalan pergi ke menuju akademi pedang yang terlihat sepi kalo sudah malam, tak lama jauh dari sana Mao sudah sampai di depan kamarnya sendiri dan ingin membuka pintu kamar dan t
baaaammmmmmm
pukulan mendarat lagi di wajah Mao dan tersungkur ke lapangan.
"sampah tidak berguna masih berani menginjakkan kakinya di sini"kata orang yang meninju wajah Mao.
dia adalah saudara sepupu dan anak pamannya Lin Liu
"sudah jangan seperti itu adik seperguruan"kata seseorang yang membantu Mao sedang berdiri yang bernama Xin Xiang
"Kalo Kak Xin tidak ada di sini aku sudah membunuh mu sampah tak berguna "kata Lin Liu menunjuk ke arah Mao dan langsung pergi dari sana
"Pangeran Mao, jendral guru dan kepala akademi sudah menunggu mu di aula pertemuan, mari kita ke sana"kata Xin Xiang menatap Li dengan serius.
"Jangan panggil aku panggil aku pangeran Lagi kak Xin aku Bukan pangeran dari kekaisaran lagi"kata Mao menentang perkataan Xin Xiang
Mereka berdua berjalan menuju aula pertemuan yang tak jauh dari tempat itu. setelah sampai di depan pintu xin menyuruh Mao masuk sendiri dan dia di luar menunggu.
Mao masuk dan memberi hormat kepada dua petinggi akademi itu.
"Ada maksud apa guru dan kepala akademi memanggil saya ke sini"tanya Mao yang masih berdiri
"Kau sudah tidak ada gunanya Lagi bagi akademi, jadi kami dari pihak akademi sudah memutuskan buat mengeluarkan mu dari akademi ini, dan silahkan keluar."Kata kepala akademi dan memandang jijik kepada Mao dan guru yang biasa mengajarkan Mao tidak bicara apa-apa dan memandang jijik juga terhadap Mao.
"Baiklah Kalo itu keputusan akademi"kata Mao sambil berdiri dan keluar dengan air mata di wajahnya.
setelah keluar Pintu Mao melihat Xin yang masih berdiri di sana.
"kenapa kak Xin masih di sini, tidak ada lagi yang bisa kak Xin harapkan dari orang terbuang sepertiku "kata Mao mendekati Xin yang masih di depan pintu.Mao masih mengeluarkan air mata yang membasahi wajahnya.
"Sabarlah pangeran Mao, Ini ada sedikit rezeki buatmu"kata Xin sambil memberikan sebuah kantong berisi 10 keping koin emas kepada Mao.
"Aku akan membalas semuanya, bagaimana mereka memperlakukanku. Maaf telah merepotkan kak Xin, sepertinya aku tidak bisa tinggal lagi di kerajaan dan kota-kota di sini, suatu saat aku akan membalas kebaikan kak Xin"Kata Mao sambil berjalan menuju jalan keluar akademi
"Hati-Hati pangeran"Teriak Xin.
keluarga Xiang sendiri termasuk keluarga besar Di kerajaan Bintang dan banyak anggota keluarganya menjadi jendral tapi Tidak ada satupun dari mereka mau jadi Jendral di wilayah kekaisaran dan lebih memilih menjaga wilayah-wilayah Lain.
saat ini Mao keluar menyusuri jalan kota itu. banyak hinaan yang dia terima
"sampah yang di buang
pangeran tidak berguna
Bajingan Kecil yang gak punya akhlak masih bisa berjalan di jalan ini"kata-kata orang yang melihat Mao berjalan di jalanan kota
Mao terus berjalan dan keluar dari wilayah kerajaan dan melewati kota-kota kecil, Mao berjalan terus masuk ke dalam hutan, tanpa melihat kebelakang Mao sudah ada di dalam hutan yang sangat lebat dan mengikuti jalan seukuran Dua ban mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Derajat
Semoga bagus kelanjutanya
2023-10-24
0
Panjul
Marga dibelakang ya ?
2023-08-19
0
Dewo Bumi
Sampah biasanya di usia 8 tahun,ini 20 tahun,apa gak ketuuan Thor
2023-07-09
0