WSMC.9

Mobil yang dikemudikan oleh ke empat pria tampan itu, kini berhenti di sebuah toko bunga yang sangat mereka kenali. Di sana sudah ada seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri, seakan sedang menantikan seseorang.

"Nany." Sapa Liam yang sudah terlebih dulu turun dari mobilnya dan menghampiri wanita tersebut.

"Kalian sudah tiba, kenapa tidak bilang jika kalian datangnya berempat?" Nany menepuk pundak Liam.

"Kami tidak sengaja bertemu, apa nany tidak merindukanku?" Dzacky muncul dari balik tubuh Liam.

"Kata siapa? Kau ini, selalu saja membuat nany darah tinggi. Ayo masuk. Tapi tunggu, dimana anak keras kepala itu? Dia tidak ikut?" Kedua mata nany mencari keberadaan seseorang.

Mereka pun saling bertatapan satu sama lainnya, hanya Liam yang tersenyum tipis atas pertanyaan tersebut. Gerakan bahu dari ketiganya menandakan jika mereka tidak tahu, dan orang yang dicari nany itu siapa.

"Dia sedang jatuh cinta, makanya emosinya saat ini buruk sekali. Kita bicara didalam saja, bagaimana pegawai baru nany?" Liam mengajak nany melangkah masuk ke dalam toko.

Di ikuti oleh ketiga yang lainnya, mereka saling melempar pukulan untuk menemukan jawaban atas ucapan nany dan Liam. Disaat mereka sudah berada didalam toko, pandangan semuanya teralihkan pada seorang wanita yang sedang menata sebuah bucket Mawar.

"Dia? Aku menyukainya, Aya. Mari kemari nak." Nany memanggil Ayara untuk ikut bergabung bersama

Deg!

Deg!

Mata Emry terfokus dengan wanita yang sedang berjalan menghampiri mereka, sungguh hal ini benar-benar sangat melelahkan untuk dirinya. Lalu ia menatap Liam dengan tatapan intimidasi tajam, dimana Emry rasanya ingin memukul kepala sahabatnya itu.

Sedangkan orang yang ditatap tajam oleh Emry, hanya tersenyum, penuh kemenangan. Mengabaikan tatapan itu, Liam menyapa Ayara.

"Kak Liam, tidak kerja?" Sapa Ayara yang mengetahui kehadiran Liam disana.

"Baru saja selesai, ada pesanan?" Tanya Liam yang melihat ditangan Ayara masih terdapat beberapa tangkai bunga.

"Iya kak, sedikit lagi kok. Duduk saja dulu, Aya kebelakang sebentar ya. Oh ya, nany. Tadi ada telfon untuk memesan bunga, katanya minta dikirimkan nanti sore. Alamatnya sudah Aya catat."

"Iya nak, tolong kamu tambahkan sedikit cemilan untuk mereka ya."

"Baik nany." Ayara berjalan menuju ruang di bagian belakang.

Plak!

Sebuah pukulan pelan mengenai lengan Liam, lalu Emry menarik tubuh Liam untuk berpindah tempat.

"Ternyata kau pelakunya!" Geram Emry menatap tajam pada Liam.

"Apa?" Liam berdengus pelan.

"Aku hampir saja kehilangan pekerjaan dan kau malah setenang ini, kurang kerjaan bener ni anak. Tuh, Ayara disini. Bener-bener kelewatan, pantas saja aku tidak dapat menemukan dia dimanapun." Keluh Emry.

Tanpa menjawabnya, Liam hanya tersenyum atas ucapan dari Emry yang memang benar adanya. Eliot sementara ini, ia hanya menjadi penyimak saja.

Baik Liam, Eliot dan Emry yang sedang asik berbincang-bincang bersama nany. Dari arah belakang, Dzacky menyelinap masuk. Ia melihat wanita yang sempat bertegur sapa disaat mereka datang, ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Hai, boleh bantu?" Secara tiba-tiba saja, Dzacky sudah berada didekat Ayara.

"Ah, terima kasih." Ayara yang kaget, menjadi merasa tidak enak.

Plak!

"Auw, bang Emry? Sakit, kenapa juga pakai geplak kepala?!" Dengus Dzacky yang mendapati Emry sudah ikut berada disana.

"Jangan coba-coba mendekati atau pun menggodanya, jika tidak. Kau akan berakhir berurusan dengan si keras kepala itu." Ucapan Emry seakan menahan Dzacky dari rasa penasarannya.

"Wait!! Jadi, benarkah itu?" Kedua mata Dzacky melebar seakan tidak percaya dengan apa yang Emry ucapankan kepadanya.

Disaat kedua pria disana sedang berdebat, Ayara merasa semakin bingung dengan kehadiran mereka disana. ada hubungan apa mereka semuanya dengan nany? Karena semuanya terlihat begitu dekat dan akrab sekali, hal itu membuat kepala Ayara berdenyut.

Terlihat Emry sedang berbicara melalui ponsel genggamnya, lalu dengan cepat Dzacky merebutnya dan mengambil alih percakapan. Tidak ingin berlama-lama melihat keduanya, membuat Ayara segera membawa apa yang sudah ia kerjakan dan menjauh.

"Dia akan menyusul." Ucap Emry datar.

"Aku semakin penasaran dengan apa yang terjadi." Dzacky pun berkata datar.

Terpopuler

Comments

park jum

park jum

dasar si Liam 🤣👊

2024-03-29

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah kan ketemu Emry ama Ayara..duh gimana ini??

2024-03-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aduuhh ntar Ermy tau nih kalo Ayara kerja di sini..🤦

2024-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!