"Apa lantai itu begitu menarik untukmu?!" Perkataan tegas Cakra yang mulai terlihat kesal.
Tersadar dengan ucapan tersebut, membuat Ayara segera menaikkan wajahnya dan menatap lawan bicara. Tidak ada kesan kaget ataupun terpesona akan wajah Cakra saat itu, dan itu membuat Emry menahan tawanya yang sudah siap meledak kapan saja.
"Eh, ada apa tuan." Jawab Ayara yang merasa tidak bersalah.
Dari tatapan yang Cakra perlihatkan, ia merasa begitu kesal dan seperti direndahkan. Biasanya lawan bicara yang berhadapan dengan dirinya akan langsung terpikat akan wajahnya, tapi kali ini. Pertama kalinya ia diperlakukan seperti itu.
"Huh! Emry, jelaskan padanya." Menyandarkan punggungnya pada kursi kerja, Cakra menutup kedua matanya sejenak.
Mendapati hal tersebut, Emry sungguh benar-benar ingin tertawa. Seakan ia sedang mendapatkan kejutan yang luar biasa, menarik Ayara untuk duduk bersama dan menjelaskan poin-poin yang sudah tertulis pada berkas karyawaan.
"Bagaimana? Apa anda tertarik dengan penawaran yang kami berikan?"
"Tapi tuan, sebenarnya saya bekerja sebagai apa ya? Karena, dari tadi saya tidak mendengar hal itu. "
"Ya Tuhan, jadi dia tidak menjelaskannya?!" Emry kaget, menatap Cakra dengan tajam.
"Benar, apa saya salah?" Ayara menatap keduanya.
Beranjak dari tempatnya, Cakra menghampiri keduanya dan menarik berkas yang masih berada di tangan Emry. Membacanya kembali, dan benar saja disana tidak tertulis posisi kerja yang akan Ayara terima.
Plak!
"Hei!" Erang Emry karena kepalanya terkena pukulan dari berkas ditangan Cakra.
"Perbaiki sana! Dasar kau ini!" Seringai Cakra dan mengusir Emry keluar dari ruangannya.
Hanya bisa berdengus kesal dengan sikap Cakra, Emry mengumpatnya sambil menjauh untuk memperbaiki berkas tersebut. Sedangkan Ayara, ia merasa risih jika berada disana.
"Saya akan menunggu di luar saja tuan." Saat hendak berdiri dari tempatnya, tangan Cakra sudah terlebih dahulu menahan lengan Ayara.
"Duduklah, tunggu saja disini."
"Tapi tuan, ti..."
"Duduk!" Suara tinggi Cakra membuat Ayara kaget dan terdiam.
Menyadari akan apa yang sudah ia lakukan, Cakra menarik tangannya dari lengan Ayara. Perasaan aneh yang Cakra rasakan saat berhadapan dengan Ayara, membuat dirinya tidak bisa menahan perasaan aneh tersebut.
"Tidak perlu menunggu berkas dari Emry, kamu bisa langsung bekerja saat ini juga." Ucap Cakra memecah kesunyian.
"Tapi tuan..."
"Aku bilang tunggu, ya tunggu!" Tingginya suara Cakra benar-benar menunjukkan karakter aslinya.
Bagi Ayara, ia saat ini berada dalam situasi yang tidak baik. Tiba-tiba saja di pecat, pindah haluan pekerjaan dari Cafe menjadi perusahaan, tidak tahu posisi kerja dan berhadapan dengan pria aneh yang selalu membuatnya bingung.
"Cukup! Anda sudah membuat saya bingung, kalau memang mau memberikan pekerjaan. Tolong dari awal itu yang jelas, bukannya seperti ini. Ini sama saja anda mempermainkan saya, dan sayangnya hal itu berhasil. Puas!" Ucap Ayara dengan menahan emosi yang masih belum tuntas untuk ia ungkapkan.
Mendapatkan perlawanan dari wanita dihadapannya, membuat Cakra cukup kaget. Keberanian apa yang sudah wanita itu lakukan pada dirinya, apakah wanita itu tidak mengenalnya? Bahkan, takut pun tidak.
"Jaga ucapanmu!" Teriak Cakra dengan mengeraskan rahangnya, menatap tajam Ayara yang sudah berani berkata keras padanya.
Menyadari jika dirinya bukanlah orang yang mudah berbuat kasar pada orang lain, membuat Ayara harus menghela nafas panjangnya dan menurunkan egonya.
"Terserah anda saja tuan, pekerjaan ini sangat menguras semuanya. Saya menolaknya, berikan saja pada orang lain yang lebih membutuhkannya." Menunduk berpamitan, Ayara segera keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan perusahaan besar yang telah membuatnya pusing.
Mendapati dirinya mendapatkan penolakan dan juga bantahan dari seorang wanita, membuat Cakra tidak habis pikir. Biasanya dirinya akan selalu dipuja-puja oleh banyak wanita, bahkan tidak ada yang berani untuk menolak maupun berkata kasar dan tidak sopan padanya. Dan kali ini, semuanya itu ia dapatkan.
"Permisi, ini berkas nya tuan." Emry yang hadir kembali dalam ruangan tersebut menatap hampir setiap sudut ruangan.
"Kemana perginya wanita itu?" Berjalan sembari memeriksa kembali ruangan.
Pada saat itu, Cakra sedang bergelut dengan isi kepalanya sendiri akan apa yang ia terima hari ini. Benar-benar tidak pernah ia duga, Cakra juga tidak menyadari jika Emry sudah berada dihadapannya.
"Kamu kenapa? Kemana wanita tadi?" Pertanyaan Emry membuat Cakra memijat keningnya.
"Wanita itu sudah begitu tidak sopannya menolak pekerjaan dariku, lihat saja. Dia tidak akan bisa bekerja dimana pun, dan kau pastikan itu." Kalimat Cakra penuh penegasan.
Dimana sebelumnya, Cakra begitu semangat membuat Ayara untuk berada dalam genggamannya. Dengan membuat Liam memecat dan mengalihkan pekerjaannya, begitu juga dengan riwayat yang ia baca dari informasi didapatkan mengenai Ayara. Sebelumnya, ada rasa penasaran dan juga iba kepada wanita itu. Namun setelah kejadian saat ini, isi kepala Cakra berubah.
"Dasar wanita keras kepala, lihat saja nanti." Dengan seringai menyeramkan, Cakra berdecak.
Dari kejauhan, Emry hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap Cakra yang seperti ini. Benar-benar tidak bisa ditebak sama sekali.
...Pria ini, selalu saja membuat perkara yang tidak jelas. Untung saja pintar, kaya dan tampan. Jika tidak, aku akan menendangnya untuk menjadi bunglon. Dasar aneh....
Meninggalkan semuanya, selama dalam perjalanan dari perusahaan Cakra. Ayara terus berpikir untuk mencari pekerjaan lain, agar dirinya bisa bertahan hidup untuk kedepannya nanti.
Berharap dari hasil gaji dan pesangonnya yang diberikan Liam, benar-benar dalam jumlah yang sangat fantastis bagi dirinya. Langsung saja Ayara memasukannya ke dalam tabungannya melalui mesin setor tunai, menyisihkan sedikit untuk keperluan ya dalam beberapa hari ke depan. Jika semuanya tidak ia sembunyikan, maka akan berakhir dengan keluarga pamannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Emry kamu dtg kali ini menghantar nyawa..Tuh boss kamu lagi berasap..
Ingat ya Cakra,Gak semua cewek itu pada lebay kek cewek yg kamu sebutkan di luar sana itu..
2024-03-27
2