WSMC.8

"Bre***k!" Tiba-tiba saja Cakra berteriak dan menghempaskan ponsel miliknya hingga hancur dilantai.

Semua sahabatnya menatap Cakra dengan penuh pertanyaan dan juga keanehan, penasaran dengan apa yang terjadi dan sikap Cakra yang selalu membuat orang lain kaget.

"Kenapa dia tidak menghubungiku? Apa sulitnya untuk memohon." Celoteh Cakra yang begitu dingin.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan besar bagi sahabatnya, tidak biasanya Cakra akan bersikap seperti ini. Menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan pada yang bersangkutan, ketiga pria disana tidak melepaskan tatapan kepada yang bersangkutan.

Dengan memberanikan dirinya, Emry berniat untuk menanyakan apa yang sedang terjadi pada Cakra.

"Kau kenapa? 'Dia' siapa yang kau maksud?"

Dugh!

"Argh! Kenapa kau menendangku?!" Erang Emry disaat tulang kering kakinya ditendang oleh Cakra.

"Ini semuanya karena kerjamu yang tidak becus! Sudah hampir dua bulan lamanya, wanita itu tidak ditemukan keberadaannya."

"Kali ini, aku berikan waktu sampai esok lusa. Jika kau tidak menemukannya, aku tidak akan memberikan kesempatan sekecil apapun untuk kau bernafas." Penekan pada setiap kata yang Cakra ucapkan, seolah sedang mengancam Emry untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.

Selepas mengatakan hal tersebut, dengan arogannya Cakra beranjak dari tempatnya dan meninggalkan para sahabatnya tanpa berpamitan.

Hal tersebut membuat Eliot terperangah melihat sikap Cakra kali ini, jika dihadapkan dengan persoalan ataupun tekanan dari siapa pun. Cakra tidak akan seperti ini, benar-benar sangat aneh.

"Kau benar tidak tahu, Cakra kenapa?" Eliot mengeluarkan sikap ingin tahunya.

"Ya mana aku tahu lah, semenjak bertemu dengan wanita itu. Cakra seperti manusia aneh, jika suka ya bilang suka. Tapi ini, dia seperti pencabutan nyawa sekaligus dewa penolong." Ujar Emry yang masih mengusap kakinya.

"Wanita? Wanita cacing kepanasan itu?" Eliot semakin penasaran.

"Yang kau maksud, Celine?" Emry menegaskan ucapannya.

"Kau kira siapa? Kan hanya wanita itu yang tergila-gila dan terus-terusan menempel pada Cakra." Dengus Eliot.

"Ya Tuhan, harus bagaimana aku menjawabnya. Kau tanya sendiri pada orangnya, malas sekali."

Emry benar-benar harus menyimpan stok yang banyak kesabaran untuk menghadapi Cakra, sebenarnya ia sangat lelah menghadapi pria itu. Namun, dimana lagi ia harus menemukan pekerjaan dan bos yang seperti ini.

Dalam keheningannya, Liam masih tetap diam. Pria itu memang sangat sedikit sekali dalam bicara, akan tetapi hal tersebut membuat dirinya menjadi orang yang cukup disegani.

"Tunggu dulu, Liam. Bukankah, wanita itu pernah menjadi karyawanmu." Tatap Emry dalam pandangan kecurigaan.

"Memangnya kenapa? Bukannya kalian sudah mengambilnya?" Jawaban singkat dan tajam untuk Emry.

"Iya sih, tapi. Apa kau tidak ada sangkut paut dengan semuanya ini? aku jadi curiga. " Emry melirik tajam dari sudut matanya kepada Liam dalam mencari jawaban.

" Jika iya kenapa, jika tidak mengapa? Tuan mu itu lebih berkuasa daripada aku, Emry." Senyum devil Liam.

Masih dalam diamnya, Eliot menyaksikan kedua sahabatnya itu seperti sedang berdebat dan mencari kebenaran. Hal itu semakin membuat kepalanya pusing, apa yang sudah ia lewatkan akhir-akhir ini.

"Hai! Sorry telat."

Kehadiran seseorang yang telah ditunggu-tunggu dan akhirnya memunculkan dirinya, setelah sekian lama menghilang seperti ditelan bumi. Dia adalah sahabat yang paling manja diantara ke empat lainnya, terlebih lagi jika berkaitan dengan Cakra. Pria itu adalah Dzacky, pengusaha yang manja nan sukses.

"Telat!!" Eliot melotot kepada Dzacky yang langsung menyeruput gelas minuman miliknya.

"Ya elah, gitu aja sewot. Dimana Cakra? Kenapa lu ada disini, kan lu jadi tongkatnya." Dzacky memainkan wajahnya pada Emry yang juga ikut menatapnya.

Suasana yang cukup tegang berubah menjadi ramai, kehadiran Dzacky memang selalu membawa perubahan tersendiri. Melihat Liam juga ada disana, timbullah sikap aslinya.

"Bang, makin tampan saja. Ngopi gratis, boleh ya." Menghampiri Liam yang sejak awal kedatangan Dzacky hanya diam.

"Tanpa menjawabnya, kau sudah mendapatkan jawaban." Liam mengelengkan kepalanya.

"Hahaha, yes." Seperti anak kecil mendapatkan hadiah, Dzacky terlihat begitu gembira.

Ke empat pria itu masih setiap duduk bersama dan berbagi cerita, hingga pada saat ponsel milik Liam bergetar. Sebuah panggilan dari seseorang, ia langsung menjawabnya.

"Hem, ..."

"Baiklah, aku akan berkunjung." Lalu pembicaraan selesai.

Beranjak dari tempatnya, membuat Dzacky mengikuti apa yang dilakukan oleh Liam. Melihat Liam dna Dzacky berdiri, lalu Emry dan juga Eliot ikut berdiri.

"Kalian mau kemana?" Tanya Eliot.

"Aku ikut bang Liam, lah. Kalian juga mau ikut?" Dzacky dengan polosnya menanyakan hal tersebut.

Baik Emry maupun Eliot saling bertatapan satu sama lainnya, seakan-akan mereka sedang berbicara melalui bahasa tubuh. Yang dimengerti hanya mereka berdua.

"Huh, kami ikut saja. Malas mau balik ke kantor." Jawab Emry dan mendapat anggukan dari Eliot sebagai persetujuan.

Betapa lucunya melihat ekpresi wajah dari keduanya, membuat Liam tersenyum dengan sikap kedua sahabatnya yang sangat tampan namun diragukan untuk pola pikirnya.

"Kalian pikir, aku akan menyetujuinya?" Begitu datar pertanyaan dari Liam.

"Hahaha, kena!" Dzacky tertawa.

Berjalan melewati kedua sahabatnya yang terdiam serta kaget setelah mendengar jawaban dari Liam, dan dengan mudahnya pria itu menganggap kedua sahabatnya seperti anak kecil yang selalu mengekor kemana saja orang dewasa pergi.

Akan tetapi, Liam berhenti tepat didepan pintu keluar. Tanpa membalikkan tubuhnya, ia mengatakan kepada Eliot dan Emry.

"Ikut atau tidak? Tidak ada untuk kedua kalinya."

Tanpa menjawabnya, baik Emry maupun Eliot langsung menyusul Liam dan Dzacky. Kerena hal itu, membuat Dzacky semakin puas untuk tertawa.

Terpopuler

Comments

Merica Bubuk

Merica Bubuk

Emg kek bgtu ya Baper'y cwo ?
Uring2an ga jls
Maka'y jgn main² sm Cw, Cw itu mahluk halus... yg bikin smua bulu, otot & otak kalianpun meremang tegang 🤣🤣🤣

2024-05-25

0

park jum

park jum

🤣🤣🤣 pencabut nyawa

2024-03-29

1

🌿🌸®i@🌸☘️

🌿🌸®i@🌸☘️

ga jelas

2024-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!