Setibanya Ayara dirumah, ia dikagetkan oleh keadaan rumah yang cukup ramai dengan kedatangan dari orang-orang yang tidak ia kenal. Segera saja ia menghampiri bik Leha yang sedang menyediakan berbagai kudapan untuk tamu yang datang, tidak ada yang membantunya selain dirinya sendiri.
"Bik, ada acara apa?" Tanya Ayara yang masih penasaran.
"Bibik juga tidak tahu non, tadi nyonya Rosa cuma bilang mau ada tamu." Jawab Leha dengan apa yang ia ketahui.
Ayara hanya menganggukkan kepalanya, lalu ia membantu Bik Leha untuk menyediakan kudapan tersebut untuk disuguhkan kepada tamu yang ada.
Terlihat sekali, jika orang-orang yang hadir disana adalah dari kalangan yang cukup terpandang. Terlihat dari pakaian, perhiasan dan juga kendaraan yang mereka gunakan. Sepertinya acara tersebut adalah acara arisan, memang dimana biasanya tantenya akan pergi untuk acara itu setiap bulannya.
"Jeng Rosa, Elina mana? Sudah lama tidak kelihatan." Tanya salah satu temannya.
"Elina sedang kuliah jeng, biasalah. Dia adalah anak kami satu-satunya, jadi harus dipersiapkan dengan baik untuk meneruskan semuanya ini." Jawab Rosa dengan penuh keyakinan.
"Bener banget tuh, anakku saja dari usianya kecil hingga sampai sekarang dia sudah bisa membantu suamiku untuk memimpin perusahaan."
Terjadilah perbincangan diantara mereka yang terus-terusan tiada henti, bahkan ada juga yang menawarkan usaha dalam investasi perhiasan. Berlian, emas dan sebagainya. Dari kejauhan, Ayara dan bik Lehan hanya bisa tersenyum.
Satu hidangan penutup baru saja selesai Leha siapkan, terlihat jika dirinya sudah begitu lelah. Ayara lalu segera mengambil alih semuanya, dengan perlahan membawa baki yang berisikan hidangan tersebut untuk para tamu.
Menatanya dengan hati-hati di atas meja yang digunakan, tidak banyak makanan yang disajikan. Namun cukup berkelas dan jika harus membuatnya juga membutuhkan keahlian yang cukup, jika tidak akan memengaruhi hasilnya.
"Eh, kamu. Tolong ambilkan saya satu ya." Wanita tersebut meminta Ayara untuk mengambilkannya hidangan penutup untuknya.
Tersenyum dan menganggukkan kepalanya, lalu Ayara membawakan wanita tersebut apa yang di inginkannya. Tiba-tiba saja ada sebuah kaki yang menghalangi langkah Ayara saat akan kembali ke dapur, dengan cepat tubuh Ayara goyah dan jatuh ke lantai.
Brukh!
Ada yang tertawa dan ada pula yang menatap iba pada Ayara, namun tidak untuk Rosa. Wanita itu tersenyum penuh kelicikan dan melirik dengan sudut matanya yang tajam, sudah bisa diketahui jika pelaku dari terjatuhnya Ayara itu adalah dirinya.
Tanpa menatap dan melihat para tamu yang ada, Ayara hanya bisa menutup matanya sejenak lalu menghela nafasnya. Ia sudah tahu pelaku yang membuatnya terjatuh, lalu ia berdiri dan bermaksud untuk kembali ke dapur tanpa menghiraukan yang lainnya.
"Kamu tidak apa-apa, nak?" Sebuah tangan yang begitu halus dan terlihat begitu lembut menyentuh lengannya dan hendak membantu dirinya berdiri.
"Eee, ya nyonya. Saya tidak apa-apa, terima kasih." Ucap Ayara dan tersenyum untuk membalas kebaikan wanita tersebut.
"Tangan kami terluka, lebih baik segera di obati ya."
"Terima kasih." Kembali Ayara memberikan senyuman.
"Kamu ini, kerja begini saja tidak becus. Nyonya Damendra, maaf atas kelakuan dari pelayan saya ini. Dia memang selalu teledor akan pekerjaannya." Rosa menghampiri keduanya dan membuat drama.
"Maafkan saya nyonya, Permisi." Ayara harus segera berlalu dari sana, jika tidak ia akan menerima hukuman dari bibinya.
Kepergian Ayara tak luput dari pandangan wanita yang telah membantu dirinya sebelumnya, perhatiannya itu telah membuat Rosa tidak suka. Ia takut jika Ayara akan membuat rencananya gagal.
Acara tersebut kembali berjalan dan selesai tak lama kemudian, tanpa diketahui dan disadari oleh Rosa. Dimana ia sedang asik memilih perhiasan yang ditawarkan kepadanya, seorang wanita berhasil masuk ke dalam dapur.
"Permisi, boleh saya minta tolong sedikit?" Ujar wanita tersebut dan tersenyum.
"Ya nyonya, ada yang bisa kami bantu?" Ujar Leha dan Ayara yang berdiri disisinya.
"Saya hanya minta tolong untuk kamu, jangan lupa untuk mengobati luka ditanganmu ya nak. Jangan lupa untuk diingatkan ya." Senyum wanita itu kepada Leha dan Ayara.
"Terima kasih nyonya."
Keduanya merasa kebingungan dengan kehadiran wanita tersebut, sangat lemah lembut dalam bicara dan juga beribadah sekali. Luka pada tangan Ayara tidak terlalu besar, hanya saja terlihat oleh mata dang mengeluarkan darah.
Semua tamu telah pulang, kembali tugas Ayara dan Leha untuk membereskannya. Disaat bersamaan, Rosa menghampiri Ayara yang sedang berada didapur mencuci perlengkapan yang telah digunakan.
"Arkh! Sakit!" Teriak Ayara, saat rambutnya ditarik secara paksa.
"Hampir saja acaraku berantakan, kenapa kamu selalu saja membuatku marah! Dasar anak sialan." Bentak Rosa dan semakin kuat menarik rambut Ayara.
"Ma maafkan Aya bi, Aya tidak sengaja." Begitu lirih suara Ayara menahan rasa sakit pada kepalanya.
Tanpa diduga, Rosa menekan kedua telapak tangan Ayara pada gelas kaca yang berada dalam wastafel cuci piring begtiu kuat. Dan itu menyebabkan beberapa gelas pecah, pecahannya itu membuat kedua telapak tangan Ayara terluka.
Bisa saja Ayara melawan bibinya, namun ia masih berpikir panjang. Karena itu akan membuat dirinya berada dalam posisi tidak baik disana, hanya bisa menahan semua rasa yang ada dengan tanggisan tanpa suara.
"Non Aya! Nyonya hentikan, saya mohon hentikan nyonya." Leha yang baru mengetahui hal tersebut, merasa begitu kaget.
"Makanya, tahu diri kalau masih mau tinggal disini dengan percuma." Rosa melepaskan tangannya dari Ayara dan menghilang.
Bik Leha memapah Ayara untuk duduk dan mengobati luka itu, luka pada tangan Ayara cukup banyak. Raut wajah khawatirdalam menatap Ayara, Leha meneteskan airmatanya.
"Kenapa non tidak lawan, bibik sedih jika mereka memperlakukan mon Aya seperti ini terus-terusan. " Tidak ada tanggapan apapun yang Ayara berikan, hanya air mata yang menetes dalam diamnya.
Luka itu telah terobati, dengan cekatanya Leha merawat Ayara. Membawanya untuk berisitirahat di dalam kamarnya, agar Ayara bisa tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Mariana Frutty
✔️
2024-06-01
0
Rianti Dumai
aQ gak suka klok peran cewek'a lemahh,,,
2024-04-29
1
meMyra
hadeh kenapa diam aja sih wahai ayara
2024-04-02
0