BAB 6

Rain terus menyelusuri jalanan ibukota. Demi mencari sang pujaan hati.

" Aku telah menyelusuri seluruh jalanan ibukota tapi aku belum juga menemukan mu pujaan hatiku." gumam Rain saat berada di lampu merah.

" Kemana lagi aku harus mencari mu sayang." Rain terus bergumam sendiri. Tiba tiba ia mengerutuki diri nya sendiri.

" kenapa kau sangat bodoh, Rain. mengapa kau tidak minta alamat nya pada Bunda? bodoh bodoh bodoh." Rain memukul setir mobil nya sendiri.

Sementara orang yang di cari nya sedang asyik makan bersama karyawan nya di sebuah restoran milik nya sendiri. Ya MP restoran sudah beroperasi setahun yang lalu. Dan sudah membuka cabang di beberapa daerah di Indonesia. Begitu juga dengan perusahaan MP kosmetik juga sudah membuka cabang di beberapa negara. Melati yang dulu hanya seorang gadis remaja dari desa yang punya cita-cita ingin sukses. Dengan berbekal kan tekad dan nekad ia merantau ke ibukota. Dan hanya modal kan uang 20 juta. Ternyata nasib baik menyebelahi nya. hingga dalam jangka waktu 2 tahun ia telah menjadi seorang milyarder. walaupun usaha nya sempat di ragukan oleh orang di desa nya. bermacam-macam gosip beredar dari mulut ke mulut warga desa yang mengatakan Melati kerja gak benar. Tapi Melati masa bodo saja dengan gunjingan orang orang. Melati terus berusaha membungkam mulut orang yang menggunjing nya dengan cara membuktikan bahwa apa yang orang orang katakan semua nya tidak benar. Meskipun Melati kini sudah menjadi pembisnis termuda tahun ini. Dia tetap rendah hati dan tidak sombong. Akhirnya orang orang yang menggunjing nya malu sendiri dan meminta maaf kepada Melati.

Seperti biasa setiap hari Jumat, restauran Melati akan memberikan makanan gratis pada yang tidak mampu. Seperti pengemis, anak anak jalanan, dan juga panti asuhan.

Rezeki Melati semakin berlimpah ruah berkah sedekah dan doa tulus dari mereka yang beri makanan gratis oleh Melati. Melati juga memperkerjakan orang orang yang keluarga nya kurang mampu. Tak perlu memilih sekolah pendidikan tinggi. Yang penting mau bekerja. Bahkan preman yang dulu di hajar oleh Melati sewaktu di depan super market, kini malah bekerja dengan Melati sebagai satpam. Mereka sangat berterima kasih kepada Melati karena mau memperkerjakan mereka yang dulu nya jahat sekarang berubah menjadi orang baik.

Rain tiba di mansion nya dengan perasaan lesu. Berjalan melewati kedua orang tuanya yang berada di ruang keluarga.

" Sudah pulang nak?" tanya Sofia sambil menghampiri anak nya yang terlihat tidak bersemangat.

" Rain mandi dulu ma, sebentar lagi magrib." walaupun Rain hidup di luar negeri, namun kewajiban nya pada sang pencipta tidak pernah ketinggalan. Bahkan ia sering bersujud di sepertiga malam memohon kepada Allah agar ia di jodoh kan dengan Melati.

"Ya sudah, habis shalat Maghrib turun ya, kita makan malam bersama. sudah seminggu sejak kamu pulang kita jarang kumpul bareng. padahal mama rindu loh sama anak mama ini."

Dengan langkah gontai, Rain menaiki anak tangga. padahal ada lift tapi Rain memilih naik tangga.

Rain masuk ke kamar nya dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

" Kenapa sulit sekali bertemu dengan mu sayang. Apakah ini ujian cinta ku padamu. Ya Allah ya Tuhanku. aku percaya ada pelangi setelah hujan. Ada bahagia setelah derita. Kalau memang Melati adalah jodoh ku, dekat kan lah ia. Hanya kepada mu aku serahkan hidup dan mati ku. Aku percaya Engkau tidak akan menguji umatnya di luar batas kemampuan."

Itulah doa yang selalu Rain panjatkan setiap selesai shalat. Rain masuk ke kamar mandi mengguyur tubuh nya dengan air dingin. Hanya sebentar saja ia mandi karena sudah masuk waktu shalat. Selesai menunaikan shalat Rain turun ke bawah dengan baju santai nya menuju meja makan. Rain makan pun hanya sedikit karena selera makan nya berkurang. Selesai makan mereka berkumpul bersama di ruang keluarga. walaupun hanya bertiga, tapi itulah waktu yang tepat untuk mereka berkumpul.

" Bagaimana pencarian mu, Rain? " tanya sang papa.

" Belum ketemu pa."

" Mungkin kalian sudah bertemu hanya saja tidak saling kenal." Rain terdiam mencerna kata kata papa nya.

" Entah lah pa. Aku tidak tahu harus mencari nya kemana lagi?"

" Papa ada seorang gadis, beberapa tahun lalu pernah menolong papa. Papa telah memberikan nya kartu nama tapi sampai sekarang ia tidak pernah menghubungi papa. Padahal papa mau balas budi nya. Dia cantik dan masih muda. papa berniat menjodohkan nya dengan kamu. Tapi sampai sekarang papa juga tidak lagi bertemu dengan nya."

" Maaf kan Rain pa. Rain akan menolak kalau di jodoh kan. Rain sudah mencintai Melati dan selamanya di hati Rain hanya Melati. Papa gak tau, Melati lah yang menyelamatkan Rain sewaktu Rain di culik. Melati dengan berani nya melawan para penculik itu. Kalau tidak ada Melati yang menyelamatkan Rain, mungkin Rain sudah tidak akan bersama mama dan papa." Sofia hanya terdiam sambil mengelus rambut anak nya.

" Ya sudah kalau begitu, papa juga tidak akan memaksa. Semoga saja kamu di pertemukan dengan Melati secepatnya."

" Terima kasih pa , aku akan terus berusaha untuk menemukan Melati."

" Lalu bagaimana dengan perusahaan? Kapan kamu akan menggantikan papa?"

" Secepatnya pa. Aku sudah berjanji pada Melati, setelah aku menjadi CEO aku akan melamar dia."

" Bagus lah kalau begitu. Papa senang mendengar nya."

Tiba tiba ponsel Rain berdering. dengan segera Rain menjawab nya.

" Halo bro, katanya kamu sudah pulang ke tanah air.?"

" Iya bro, aku lagi di mansion nih."

" ngumpul yuk, teman teman kita sudah ada di sini "

" baik lah." Dan panggilan pun terputus.

" Kebiasaan, selalu mematikan panggilan secara sepihak." Ya yang menelpon Rain adalah Ronald sahabat karib Rain dari kecil.

mereka berlima selalu ngumpul kalau lagi senang atau lagi galau. mereka saling support bila teman mereka ada yang galau.

" Lo tadi nelpon Rain?" tanya Steven pada Ronald.

" Hmmm, ya."

"Dia mau kemari?" Tanya Frans.

" Katanya sih iya. Tapi kayaknya teman kita yang satu itu lagi galau deh." Ronald

" Tau dari mana lo." William.

" Eh, kita berteman bukan satu dua tahun. jadi gue tau lah, kapan waktunya dia happy kapan waktunya dia sedih." Tak berapa lama orang yang di bicarakan nongol juga.

" Pasti lagi gibahin aku kan? Heran deh sama kalian semua, padahal cowok tapi kok suka gibah." Rain

" Kita ngomongin lo yang baik baik doang bro, bukan ngejelekin lo." Ronald.

" Udah mending pesan minum sekarang." William.

Saat Rain hendak duduk, tiba tiba ada cewek seksi memeluk Rain dari belakang.

" Aku merindukan mu Rain."

Terpopuler

Comments

Avelina Marpaung

Avelina Marpaung

astagaaa...bener2 musti ga lanjut,bego amat ya...kan bs nanya emaknya melati no hape,bs lsg tlp jd dari situ...astagaaa,klo depanku,ngana udh ta jitak eee...gemessss

bhaaayyy....lain kali nulis yg bener ya,ato jgn nulis lg lahhh

2024-01-25

3

Dewi Dama

Dewi Dama

cerita nya gk masuk akal...gk mau baca lagi...

2023-10-07

0

Jenong Nong

Jenong Nong

siapa tuh ..😁❤🙏✌

2023-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!