BAB 4

Hari hari berlalu, Melati telah di sibukkan dengan toko kuenya. Melati menyewa satu ruko yang tidak jauh dari tempat tinggal nya. Karena kue buatan Melati sangat enak sehingga banyak yang suka. Melati juga jualan secara online. Sejak kejadian hari itu di mana Melati melawan para preman, Melati jadi lebih terkenal dan banyak pengikut di Instagram. Sekarang Melati lebih suka berkecimpung di dunia Maya. Demi jualan kue online nya. Kadang Melati juga kualahan kalau banyak orderan. sehingga Melati minta bantuan pada Bu Ningsih dan ibu ibu lain nya. Kebetulan ibu ibu lagi gak ada kerjaan, lumayan kan buat tambahan uang belanja mereka.

" Alhamdulillah, syukur ku padamu ya Allah atas segala nikmat yang engkau berikan." monolog Melati mengucap syukur kepada sang pencipta.

Sehabis shalat Melati selalu berdoa untuk keberhasilan nya dan tak lupa juga mendoakan agar kedua orang tuanya di limpahkan kesehatan. Walaupun Melati tidak pernah melihat ayah kandung nya secara langsung hanya memandang Poto berukuran kecil yang selalu di bawa kemana pun ia pergi.

Poto sang ayah selalu di simpan di dalam dompet milik nya.

" Semoga suatu hari Allah mempertemukan kita ayah. Aku sangat merindukan mu, Bunda juga merindukan mu." tanpa terasa bulir air bening menetes dari pelupuk mata Melati. Akhirnya Melati tertidur di atas sajadah milik nya. Lengkap dengan mukena yang masih terpasang di tubuhnya.

Seperti biasa pukul tiga pagi, Melati sudah terbangun. Ia bersiap siap untuk membuat adonan kue yang di antar pagi ini. Karena pelanggan yang memesan kue minta di antar pagi pagi.

Setelah semua nya siap, Melati melaksanakan shalat subuh. Baru lah ia mengantar pesanan tersebut.

Untuk memudahkan pekerjaan nya Melati membeli motor matic.

Setelah mengantar pesanan, Melati langsung ke toko kuenya. Di sana sudah ada Bu Ningsih yang selalu setia membantu pekerjaan Melati.

" Assalamualaikum Bu Ningsih." sapa Melati ramah.

" Waallaikum sallam Melati." Berkat sering membantu Melati, Bu Ningsih sekarang sudah pandai membuat kue.

" Bu, kalau nanti modal ku udah cukup aku berencana buka restoran." kata Melati menyampaikan keinginan nya untuk membuka restoran kepada Bu Ningsih. orang yang sudah di anggap nya ibu nya sendiri. Begitu juga dengan Bu Ningsih sudah menganggap Melati seperti anak nya sendiri.

Greep.

Tiba tiba Melati memeluk Bu Ningsih dari belakang. Bu Ningsih sedikit kaget tapi langsung tersenyum melihat sisi manja dari seorang gadis yang baru di kenal nya beberapa bulan lalu.

" Menurut ibu gimana?" tanya Melati kembali karena merasa tidak ada jawaban dari Bu Ningsih. Karena tubuh Melati cukup tinggi, jadi Bu Ningsih sedikit mendongak menatap wajah cantik Melati.

" Betapa beruntungnya ibu di pertemukan dengan bidadari seperti kamu." kata Bu Ningsih tidak nyambung. bibir Melati mengerucut cemberut karena jawaban Bu Ningsih yang tidak nyambung. perlahan Melati melepas pelukan nya pada Bu Ningsih.

" Kok gak nyambung sih." kata Melati sambil cemberut. Bu Ningsih cengengesan melihat tingkah Melati.

" Iya, ibu sih setuju aja asal masih hal hal positif. Tapi bagaimana dengan toko kue ini? Apa gak sayang kalau mau di tinggal?" tanya Bu Ningsih yang merasa toko kue nya membawa kemajuan yang pesat dan rezeki yang terus mengalir.

" Toko kuenya masih tetap berlanjut. Tapi aku mau ibu yang jaga." jawab Melati.

" Ya terserah kamu lah, ibu sih setuju setuju saja."

Setelah itu keduanya sibuk melayani pembeli yang terus berdatangan. Terkadang juga mereka di bantu pak Nanang untuk mengantarkan pesanan. pak Nanang sudah berhenti menjadi supir taksi. karena menjadi supir taksi pendapatan nya tidak menentu.

Untuk pengetahuan semua, toko kue Melati di nama MP bakery. MP itu singkatan dari MELATI PUTIH. Jangan salah ya bukan malam pertama. hehe.

Selain itu Melati juga menciptakan produk seperti parfum, krim kecantikan, handbody, dan semua di buat dari bahan bahan alami tumbuhan. Tanpa alkohol pasti. Banyak orang yang tidak tau keistimewaan Melati, salah satunya Melati mempunyai mata batin atau indra ke 6. hanya saja ia selalu menyembunyikan keistimewaan itu. Termasuk pada Bunda nya sendiri. hanya sang kakek lah yang tau. Orang orang hanya tau Melati itu seorang yang cantik tangguh pintar dan baik hati. Melati hanya ingin hidup normal dan tidak terlalu mencolok dari orang orang.

...(Tokoh cowoknya belum keluar ya. karena belum kembali ke tanah air dan masih berkuliah di luar negeri)...

Semakin hari usaha yang Melati geluti semakin meningkat. produk kecantikan juga sudah ramai di kenal para wanita dan pria baik tua maupun muda. karena hasilnya sangat memuaskan. Para ibu ibu pun sudah banyak yang growing karena produk dari MP kosmetik. itulah nama produk Melati yang sekarang.

" Ternyata usaha tidak menghianati hasil. sekarang aku telah berhasil hidup di ibukota ini." menolog Melati pada diri sendiri.

Pandangan Melati tertuju ke depan. Saat ini Melati sedang berada di balkon kamar nya. Rumah lantai dua yang di beli beberapa waktu lalu. Melati tidak tinggal di kontrakan lagi. Toko kue nya telah ia serahkan kepada Bu Ningsih untuk mengelola nya. Dan Melati tidak menerima sepeserpun uang dari hasil jualan toko kuenya. Semua ia serahkan sepenuhnya kepada Bu Ningsih.

Tanpa terasa Melati sudah 2tahun di ibukota. sekarang umur nya sudah 19 tahun.

" Mengapa aku tiba-tiba merindukan nya?" gumam Melati.

Ya 9 tahun yang lalu, Melati menyelamatkan seorang lelaki remaja yang berusia 13 tahun. Melati ketika itu baru berusia 10 tahun.

Melati masih ingat dengan kata kata laki laki remaja itu.

Flashback on.

Melati menunggangi sepeda nya sewaktu pulang dari sekolah. Mengayuh dengan santai melewati jalan sepi. Namun tiba-tiba ada sebuah mobil melintas. Melati yang memang instingnya kuat merasakan ada yang tidak beres dengan mobil itu. Dan benar saja. Sekilas Melati melihat ada seorang anak lelaki sedang di bekap mulut nya menggunakan lakban.

Melati yang memang pada dasarnya baik langsung tergerak hatinya untuk menolong. Dari kejauhan Melati melihat mobil itu berhenti dan turun lah orang yang ada di mobil itu termasuk juga seorang anak lelaki yang di bekap tadi. Melati curiga itu adalah penculikan. Diam diam Melati mengikuti orang tersebut. orang yang berjumlah 6 orang itu yang terdiri dari laki-laki berbadan besar. Melati terus mengikuti laki laki berbadan besar itu dari jarak aman.

" Aku harus menyelamatkan anak itu." gumam Melati. Tanpa sadar ia juga anak anak. Dengan langkah pelan Melati terus mengikuti mereka. Hingga sampai di sebuah rumah kosong yang sudah lama terbengkalai. Melati sedikit kaget ternyata tempat itu di jaga dengan ketat.

" Kenapa aku baru tahu kalau di sini ada rumah? Terus bagaimana caranya aku masuk?

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

cepet juga suksesnya, top markotop kotop
🤭🤔🤣

2023-11-27

3

Iluhwid Ajha

Iluhwid Ajha

ku kirain menunggangi kuda thor😅

2023-09-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!