BAB 3

Kini Melati sudah mendapatkan rumah kontrakan berkat bantuan dari pak Nanang dan istrinya. Kontrakan kecil dan murah, ya lumayan lah buat tempat berteduh. Dan juga Melati harus pintar pintar mengatur keuangan nya demi untuk bertahan hidup di ibukota.

" Gimana nak Melati, apa kah cocok dengan tempat ini?" tanya Bu Suri pemilik kontrakan.

" Cocok Bu, saya suka dan juga sewa nya juga murah." jawab Melati tersenyum ramah.

" Kalau begitu saya pamit nak." kata bu suri setelah menerima pembayaran uang sewa untuk tiga bulan kedepan. Melati mulai membersihkan rumah kontrakan tersebut dan menata barang barang agar terlihat lebih menarik.

" Ah iya, aku belum kabarin Bunda." ucap Melati sambil mengambil handphone nya yang di simpan di dalam tas kecilnya. Melati terus melakukan panggilan video kepada sang Bunda. tak lama kemudian terpampang jelas wajah sang Bunda yang memang sedari tadi menunggu panggilan dari putri satu satunya.

" Hallo . Assalamualaikum Bunda."

" Waallaikum sallam nak. kamu sudah sampai nak."

" Sudah Bunda, sekarang Amel sudah dapat tempat tinggal."

"Alhamdulillah, syukurlah nak. Bunda dari tadi kuatir sama kamu."

" Amel." panggil teman teman Melati dengan suara lantang.

" Astaghfirullah. Ngagetin aja kalian." ucap Melati sambil mengelus dada nya.

" Maafin kita kita ya Mel, gak bisa antar kamu ke bandara." ucap Ratih, teman yang paling dekat dengan rumah Melati.

" Gak apa apa, aku ngerti kok." jawab Melati supaya membuat teman-teman nya tidak merasa bersalah.

" Kamu baik baik ya di sana. kami doakan semoga kamu benar benar sukses." Melati tersenyum mendengar doa tulus dari para sahabat baik nya.

" Aamiin. makasih doanya teman teman. aku pasti akan merindukan kalian." ucap Melati dengan mata mulai mengembun dan siap menumpahkan air dari sana. Namun sebisa mungkin ia tahan agar tidak terlihat sedih di depan para sahabat nya.

" Udah dulu ya, aku mau sholat dulu. Assalamualaikum." ucap Melati lagi.

" Waallaikum sallam. " jawab mereka serentak. Dan panggilan pun berakhir.

Selesai menunaikan shalat. Melati minta di antar sama pak Nanang untuk berbelanja ke supermarket terdekat. Pak Nanang tentu dengan senang hati mengantar Melati berbelanja. Melati berbelanja untuk keperluan harian selama satu Minggu kedepan. Setelah berbelanja bahan bahan yang di perlukan, Melati memasukkan belanjaan di bagasi mobil pak Nanang. Namun belum sempat Melati memasuki mobil, Melati sudah di dekati beberapa preman yang sering meresahkan warga di sekitar situ. Melati sedikit waspada karena mereka berjumlah 12 orang.

" Serahkan uang mu adik cantik. Kalau tidak kami akan menghabisi mu." kata salah seorang dari mereka. yang mungkin adalah ketua nya.

" Maaf ya om, apa kita saling kenal?" tanya Melati dengan nada sopan.

" Hei jangan banyak bacot kamu ya. kamu cuma seorang gadis. cepat serahkan uang mu." bentak ketua preman itu. Orang orang yang ada di sekitar situ hanya berani menjadi penonton. Tidak ada yang berani berurusan dengan preman preman itu.

" Om, kalau mau uang itu kerja. jangan bisa nya cuma minta. " Melati.

" Banyak bacot kamu ya. " ketua preman itu maju hendak memukul Melati. Namun belum sempat pukulan itu mengenai Melati. Melati lebih dulu menendang tulang kering preman itu. preman itu meringis kesakitan.

" Gila nih cewek tendangan kuat sekali." batin preman itu.

" Bos." teriak anak buah nya serentak. mereka terkejut melihat bos mereka di tendang oleh seorang gadis.

" Tunggu apalagi hajar cewek itu." perintah sang bos. mereka pun maju secara serentak dan mengepung Melati dari segala arah. Melati hanya menyeringai tipis.

" Menyerah lah nona. kamu tidak akan mampu melawan kami. karena kami berkuasa di daerah sini."

" Aku akan menyerah kalau kalian bisa mengalahkan ku." ucap Melati dengan lantang.

Tanpa aba aba para preman pun menyerang Melati secara bersamaan. Orang orang yang menonton perkelahian tersebut hanya diam melongo melihat seorang gadis melawan para preman seorang diri.

" Gadis itu benar benar hebat bisa bertarung dengan sangat gesit." kata si A.

" Iya, sudah hebat cantik lagi." jawab si B.

" Apakah dia seorang bidadari dari surga?" Tanya si C. Dan yang lain nya pada takjub melihat Melati. Bahkan ada yang merekam secara live. Dalam sekejap video Melati melawan 12 preman langsung di tonton jutaan orang. Sedangkan Melati yang masih melawan para preman itu tidak tahu kalau dirinya sudah menjadi viral. Melati terus saja menghajar menendang dan memukul preman itu hingga semua nya jatuh tersungkur tak berdaya. Bahkan sampai ada yang tidak sadar kan diri.

" Ampun nona ampun. kami menyerah." ucap bos preman sambil berlutut.

" Ingat. kalau kalian masih mengganggu di tempat ini atau di mana pun maka aku tidak akan segan segan menghancurkan kalian. bola mata biru milik Melati menyorot tajam ke arah preman preman itu.

" Baik nona, kami tidak akan melakukan nya lagi." Tanpa bicara lagi Melati terus pergi dari tempat itu bersama pak Nanang si supir taksi. pak Nanang tidak mampu berkata kata tentang kehebatan Melati. walaupun ini bukan yang pertama kali ia melihat nya, namun ia masih tetap takjub dengan Melati yang sangat hebat bertarung untuk ukuran seorang gadis.

Orang orang yang tadi menyaksikan pun masih belum percaya bahwa ada seorang gadis yang sehebat itu. Melati jadi perbincangan para netizen. komentar komentar tentang kehebatan Melati begitu banyak di perbincangkan lewat postingan seorang Yutuber yang melakukan siaran langsung tadi.

Melati tiba di kontrakan nya dan membayar ongkos pada pak Nanang.

" Terimakasih ya pak." ucap Melati tulus.

" Sama sama nak Melati." balas pak Nanang dengan tersenyum. beruntung Melati bertemu dengan orang orang baik seperti pak Nanang. walaupun Melati baru menginjak kan kaki di ibukota ini setidaknya ia tidak merasa kesulitan. Melati berencana ingin membuka usaha kue kecil kecilan. Demi menyambung hidup di ibukota yang besar ini.

Pak Nanang masuk ke dalam rumah nya dan di sambut heboh oleh anak dan istri nya.

" Pak. bapak tidak apa apa?" tanya Ningsih.

" Bapak tidak apa apa Bu. memang nya ada apa? " pak Nanang balik bertanya.

" Itu tadi Melati. Melati jadi viral loh pak." pak Nanang hanya melongo karena ia memang tidak tahu.

" Melati keren ya pak, bisa melawan para penjahat." kata Ningsih lagi. orang orang di komplek itu pun pada heboh dengan aksi Melati melawan penjahat yang selama ini meresahkan warga. Para ibu ibu tukang gosip berkumpul di depan rumah Bu Suri pemilik kontrakan. mereka semua bergosip tentang Melati. Akhirnya mereka sepakat untuk mendatangi kontrakan Melati untuk mengucapkan terima kasih dan memberi hadiah untuk Melati karena berhasil menumpas penjahat itu. Walaupun Melati berusaha untuk menolak namun ibu ibu tetap bersikeras untuk memberi Melati hadiah, walau berupa makanan. Akhirnya Melati tidak kuasa untuk menolak dan menerima dengan ikhlas hati.

...Wah Melati keren ya. makin banyak yang senang....

Terpopuler

Comments

Lamsiah Lamsiah

Lamsiah Lamsiah

good joob cewek tangguh hwbat pertahankan

2023-12-25

4

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

wanita yang kuat dan hebat

2023-12-18

2

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

wanita tangguh💪👍

2023-11-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!