Melati telah tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta. Dengan langkah gontai ia menuju tempat parkir, sedang mencari taksi.
Haah. Melati menghela nafas lega.
" Akhirnya aku tiba di ibukota. Aku gak tau arah tujuan ku. Dan ini adalah pertama kalinya bagiku." Karena Melati gadis jenius, jadi ia tidak kesulitan hidup di ibukota yang besar ini. berkat bantuan google maps.
Tak berapa lama ada sebuah mobil menghampiri nya.
" Mau kemana neng? " tanya seorang bapak bapak yang di yakini Melati, dia seorang supir taksi.
" Bisa antar kan saya mencari kontrakan, pak!" jawab Melati.
"Oh bisa neng bisa. Mari neng." supir taksi itu pun bergegas memasukkan koper penumpang nya.
" Bapak tahu rumah kontrakan yang murah?" tanya Melati.
" Kebetulan dekat kontrakan bapak ada yang murah neng. kalau neng mau bapak bisa antar kesana."
" Terima kasih pak."
" Neng bukan orang sini ya?" tanya pak supir taksi.
" Iya pak, saya datang dari desa mencoba mengadu nasib di ibukota." jawab Melati sambil tersenyum.
" hidup di ibukota keras loh neng. Kalau tidak pandai bawa diri maka kita akan salah jalan."
" Iya pak, terimakasih atas nasehat bapak. Bapak sudah lama kerja jadi supir taksi?" tanya Melati lagi.
" Lumayan lama neng. bapak tidak sekolah tinggi, jadi kerja seperti ini saja yang bisa bapak lakukan."
" Tidak apa-apa pak. Kerja apa saja yang penting halal pak. Untuk memberi anak istri makan harus yang halal pak, walaupun harus kerja banting tulang."
" Iya neng, benar sekali."
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, di tengah perjalanan Melati melihat seseorang seperti sedang di rampok.
" Pak berhenti pak."
" Kenapa neng?"
" Itu seperti orang kena rampok pak. Kasihan bapak itu pak." kata Melati. Pak supir pun menghentikan mobilnya.
" neng sebaiknya kita jangan ikut campur, sebaiknya kita pergi aja neng. bapak takut."
" Bapak tunggu di dalam mobil ya, saya mau tolong orang itu dulu."
" Neng jangan neng, bahaya."
" Bapak tenang ya. saya mau nolongin orang itu. kasihan pak, kita sebagai manusia harus tolong menolong."
" Tapi bahaya neng." Namun Melati tidak menggubris perkataan bapak supir taksi itu. Melati terus berjalan menghampiri orang yang menghajar bapak tersebut.
" Permisi." Sapa Melati sopan. Para penjahat pun menoleh dan menghentikan aksinya.
" Wih ada cewek cantik bos." kata salah satu anak buah penjahat itu.
" Heh Bonang, liat yang bening bening aja jelalatan mata mu." jawab si bos.
" Sayang bos kalau di lewat kan. jarang jarang kita ketemu yang beginian." kata yang lain pula.
" Heh cewek, mau apa lo kemari?" tanya si bos.
" Saya mau nolongin bapak itu." jawab Melati santai.
" Hahaha. Gak salah Lo?" tanya si bos preman itu.
" Memang nya kenapa ?" bukan nya menjawab, Melati malah tanya balik.
Hahaha. semua preman tertawa terbahak bahak. Tanpa mereka sadari, Melati mengambil batu kerikil di dekat kaki nya. Melati melempar batu kerikil itu tepat kemulut ketua preman itu. Tiba tiba tawa mereka berhenti karena bos mereka keselek batu kerikil tersebut.
" Bos!" panggil anak buah preman itu.
"Hahaha." sekarang giliran Melati yang tertawa.
" Makanya punya mulut jangan di buka lebar lebar kalau ketawa." Melati masih terus tertawa.
" Sial, belum tau dia siapa kita?"
Melati menghentikan tawanya. bapak yang di keroyok tadi sudah babak belur.
" Hiiaatt." penjahat mulai menyerang Melati. Melati yang memang jago ilmu bela diri tidak sulit baginya mengalahkan preman preman itu. Dengan keahlian yang di milikinya, Melati menendang meninju dan memelintir tangan penjahat itu. Merasa kalah, para penjahat itu mengeluarkan pisau lipat yang mereka simpan di balik saku celana masing-masing. Melati bukan nya takut malah terlihat senang meladeni mereka. Berkat ilmu Kanuragan yang di pelajari dari kakek nya, membuat Melati menjadi gadis yang tangguh.
" Aku harus cepat cepat menyelesaikan pertempuran ini." gumam Melati. Para penjahat kembali menyerang. Namun dengan gesit Melati menangkis dan membalas memukul mereka. Hingga dalam sekejap para penjahat yang berjumlah 6 orang itu sudah terkapar di tanah. Sedangkan bos mereka masih sibuk mengeluarkan batu kerikil yang masih nyangkut di tenggorokan nya.
Tidak berapa lama bos mereka pingsan karena merasakan sesak untuk bernafas. pria paruh baya yang di keroyok tadi hanya bengong menyaksikan aksi Melati yang begitu keren melawan para penjahat.
" Bapak sudah selamat. sebaiknya bapak dengan supir bapak kerumah sakit." kata Melati.
" Terima kasih nak. kalau tidak ada kamu mungkin bapak sudah tewas."
" Tidak perlu berterima kasih pak. Sudah kewajiban kita sebagai manusia saling tolong menolong."
" Oh ya nak, siapa nama mu?"
" Saya Melati pak."
" Ini kartu nama bapak. Kalau butuh apa apa silahkan hubungi nomor ini. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih karena telah menolong saya."
" Iya pak sama sama."
"Kalau begitu kami permisi nak."
" silahkan pak. saya juga mau jalan."
Akhirnya bapak itu pun pergi dari hadapan Melati bersama dengan supir nya. Melati membaca kartu nama yang di berikan oleh bapak tadi.
" Alexander Lemos. hmmm bapak tadi seperti orang bule." gumam Melati. Karena bengong pak supir taksi tidak menyadari kalau Melati sudah ada di dalam mobil.
" Jalan pak."
" Eh iya neng." supir taksi pun menjalankan mobil nya.
" Aku tidak menyangka ternyata Eneng yang aku bawa pandai berkelahi." kata pak supir taksi dalam hati.
" ngomong ngomong nama bapak siapa ya?" Tanya Melati.
" Nama saya Nanang, neng. kalau eneng siapa ya?" tanya pak Nanang balik.
" Saya Melati pak." jawab Melati.
" Wah nama yang cantik secantik orang nya. Nak Melati seperti bukan orang Indonesia."
" Saya orang Indonesia pak. Memang nya kenapa pak?" tanya Melati merasa heran.
" Wajah dan mata nak Melati seperti warga negara asing."
" hahaha. bapak bisa aja." Tak terasa mereka sudah sampai ketempat tujuan.
" Kita sudah sampai nak."
" Oh iya pak. nih pak ongkos nya." Melati pun membayar ongkos taksi tersebut.
" Ini kebanyakan nak. tidak ada uang kembalian nya. "
tidak apa-apa pak, ambil aja kembalian. untuk jajan anak bapak."
" Mari nak mampir dulu ke kontrakan bapak. nanti baru cari kontrakan untuk nak Melati. Nak Melati pasti capek habis perjalanan jauh dan berkelahi tadi. "
" Baiklah pak, terima kasih." Melati pun berjalan mengikuti pak Nanang. Sesampainya di rumah kontrakan pak Nanang. pak Nanang di sambut oleh bocah laki laki sekitar umur 5tahun dan gadis kecil umur 10tahun.
" Bu, bapak pulang!" Teriak gadis kecil anak nya pak Nanang. Istri pak Nanang bernama Ningsih bergegas menghampiri pak Nanang.
" Itu siapa pak?" tanya Ningsih pada suaminya.
" Kenalkan Bu, ini Melati baru datang dari desa dan ingin ngontrak di sini." jawab pak Nanang.
" Ayo masuk dulu nak."
" Terima kasih Bu."
" Bu, nanti antar nak Melati menemui pemilik kontrakan di sini ya Bu."
"Baik pak nanti saya antar menemui Bu Suri."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Julia Juliawati
🤣🤣🤣🤣🤣
2025-04-19
1
Sulaiman Efendy
MMG ORG ASING, BAPAK NYA ORG DUBAI...
2024-08-16
2
Sulaiman Efendy
BRRTI PENCAK SILAT NI, KRN KLO DIDESA ATAU KAMPUNG IDENTIK DGN PENCAK SILAT..
2024-08-16
2