Setelah ia pikir-pikir memang benar apa yang diucapkan oleh teman-temannya itu yang mana status Devano saat ini sah sebagai suami Karina dan dia berhak mengatakan apapun juga, bahkan berhak untuk mengatur kehidupan Karina saat ini termasuk meminta Karina untuk memutuskan hubungannya dengan Rama.
Terlihat sedikit egois memang, tetapi kenyataannya seperti itu bahkan Devano sudah mempunyai prinsip jika sesuatu yang sudah menjadi miliknya tidak akan pernah ia bagi dengan laki-laki lain meskipun sebenarnya Devano lah yang merusak hubungan Karina dengan Rama, tetapi kalau tidak dengan insiden itu Devano mana mau menikahi Karina yang nyata-nyatanya memang ia belum berpikir untuk menjalin hubungan serius dengan perempuan apalagi menikah.
Hingga akhirnya setelah lama berpikir, Devano keluar dari mobilnya dan bertepatan dengan bel pelajaran berbunyi dan pagi ini ia harus mengajar di kelas Karina.
Pelajaran pertama dimulai, Devano dan Karina sama-sama tidak mengenal satu sama lain dan mereka tidak akan pernah membahas hubungannya ketika di sekolah dan menganggap jika Devano adalah seorang guru di sekolah ini begitupun juga dengan Karina yang merupakan siswi di sekolah ini meskipun sebenarnya Devano ingin sekali mengumumkan pernikahannya, namun Karina menentang dengan sangat, bahkan Karina juga mengancam jika sampai pernikahan nya bocor maka ia akan mengurus gugatan perceraian nya dengan Devano dan tidak akan meneruskan pernikahan ini.
Seperti kemarin, Karina dan Sintia duduk di depan yang pastinya itu adalah peraturan yang sudah dibuat oleh Devano di mana Karina harus duduk di depan saat pelajaran matematika. Sebenarnya Devano menginginkan jika Karina tidak hanya duduk di depan saat pelajarannya saja tetapi semua pelajaran, namun sayang sekali istrinya yang nakal dan bandel itu tidak menggubris apa yang diperintahkan.
"Kerjakan soal-soal ini selama 1 jam dan jika sudah selesai kalian boleh istirahat di kantin."
Ya ada sedikit kelonggaran jika sudah selesai mengerjakan ulangan matematika pagi ini di mana soal yang berjumlah tiga puluh itu harus diselesaikan dalam waktu 1 jam, yang entahlah bagaimana mungkin mereka semua bisa mengerjakannya kecuali bagi mereka yang pintar..
Tidak ada yang protes di sana, mereka semua mengangguk patuh .. padahal sebenarnya di dalam hati mereka juga sangat kesal kenapa harus ada soal sebanyak ini untuk dikerjakan, yang mana mereka sendiri sebenarnya tidak ingin mengerjakan soal ini dan hanya ingin menatap wajah tampan Pak Devano saja.
Namun sayang sekali mereka semua tidak bisa membantah apa yang ditetapkan oleh Devano begitu juga dengan Karina dan Sintia, jika Sintia mengerjakan dengan sungguh-sungguh yang entahlah apa nanti hasilnya, berbeda dengan Karina yang hanya mencoret-coret lembar ulangan itu dan menggambarnya dengan asal.
Hingga 1 jam kemudian semuanya sudah mengumpulkan soal ulangan nya masing-masing dan hanya tertinggal Karina yang masih ada di mejanya saat ini.
Sayang sekali bukan karena Sintia tidak mau memberikan contekan kepada Karina, tetapi sedari tadi Devano memperhatikan kedua gadis itu, di mana Karina tidak berkutik sama sekali dan tidak bisa mencontek pekerjaan Sintia, hingga akhirnya Sintia sudah lebih dulu keluar dari kelas dan tinggallah di sini Karina sendirian.
"Maka nya kalau semalam disuruh belajar yang belajar tidak malah tidur di sofa, jadi gini kan.. kamu sendiri tidak pintar dalam pelajaran matematika bagaimana bisa pintar menyenangkan aku di ranjang."
Devano berucap pelan di telinga Karina di mana ia melihat istrinya yang terlihat serius tetapi sebenarnya tidak, karena hanya menggambar asal-asalan saja dan itu membuat Devano sedikit geram dengan istrinya itu.
"Asal bapak tahu saja yang membuat aku tidak bisa belajar itu adalah pak Devano, kenapa jadi laki-laki tidak mau mengalah sedikit saja dan malah memilih untuk tidur di atas ranjang dengan tangan direntangkan, jadinya aku lebih memilih untuk tidur di sofa dan tidak mau bersama dengan Pak Devano, apa jadinya jika nanti pak Devano khilaf dan melakukannya macam-macam dengan aku sementara kita 2 tahun lagi akan berpisah."
Ya itulah Karina, di mana ia tidak mau kalah jika sedang berucap kepada siapapun terutama dengan Devano dan ucapan dari Karina itu membuat Devano langsung saja memalingkan wajahnya, padahal sedari tadi Devano melihat wajah Karina yang sangat mempesona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments