Cara Membahagiakan Suami

"Buka mata kamu Karina!! bukankah kamu juga sudah pernah melihat semuanya? jadi tidak ada salahnya jika kamu melihatnya lagi, atau apa perlu aku membuka handukku sekarang?"

Lagi lagi Devano mengerjai Karina yang membuat gadis cantik itu mencebikkan bibirnya kesal.

Pagi-pagi moodnya sudah dibuat tidak senang oleh suaminya sendiri di mana Karina memang tidak ingin bercanda pagi ini.

"Bagaimana? apa kamu mau melihat lagi atau jangan-jangan kamu masih penasaran dengan rasanya, oh ya lupa kemarin malam kan kita belum sempat merasakannya? atau gimana kalau kita coba pagi ini, sepertinya tidak masalah jika kita bolos sekolah bersama-sama."

Devano kembali mendekat ke arah Karina, di mana istrinya itu masih tetap menutup wajahnya yang entahlah pagi ini rasanya moodnya Devano sangat senang sekali di mana ia bisa membuat Karina berteriak lalu membuat gadis cantik itu marah-marah.

"Tidak mau !! sebaiknya Om Devano minggir! aku mau mandi!!"

Karina mendorong tubuh Devano yang nyatanya kekuatannya jauh lebih besar darinya, meskipun Devano bisa disingkirkan dari hadapan Karina tetapi laki-laki itu masih tetap berada di depan Karina.

Hingga akhirnya aksi dorong-dorongan itu pun terjadi dan membuat Karina melototkan matanya manakala ia melihat sesuatu yang tidak ingin dilihatnya karena Karina tidak sengaja membuka handuk yang melilit di tubuh Devano.

"Aaaaaa...."

Karina berteriak lagi, gadis cantik itu langsung saja lari menuju ke kamar mandi setelah melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat, meskipun Devano adalah suami nya sah tetapi bagi Karina melihat sesuatu itu rasanya membuat dirinya malu.

"Karina... kamu harus bertanggung jawab, bagaimana nanti jika dia tidak mau tidur dan bangun gara-gara ulah kamu!!"

Ucap Devano dengan berteriak manakala sudah melihat istrinya yang masuk ke dalam kamar mandi. Laki-laki itu tertawa sembari mengambil handuk dan memakai kan kembali handuk itu ke bagian tubuhnya.

Senang sekali bisa mengerjai Karina dan tentu saja setiap hari ia akan memanfaatkan waktu untuk bisa membuat dirinya tersenyum dan membuat Karina jengkel.

Tidak mau menunggu Karina yang mandinya lama, Devano yang sudah siap langsung saja turun ke bawah di mana kedua orang tuanya sudah menunggunya untuk sarapan tetapi tidak dengan Karina, gadis cantik itu masih asik di dalam kamar mandi entah apa yang dilakukannya hingga ia sudah menghabiskan waktu tiga puluh menit di dalam kamar mandi.

"Mana anak mama yang cantik, kenapa tidak kamu ajak turun sekalian Van?"

"Karina masih berada di dalam kamar mandi Mah, mungkin sebentar lagi turun."

Jawaban dari Devano membuat Mama Rossa tersenyum, Mama Rossa berpikir jika sudah terjadi apa-apa semalam antara Devano dengan Karina, tentu saja perempuan cantik itu ingin segera mempunyai cucu.

"Jangan keras-keras sama Karina dan kamu harus melakukannya dengan cara lembut, tahu saja kan jika ini adalah pertama kali untuk Karina dan pastinya sulit untuk masuk ke dalam."

Ujar Mama Rosa setengah berbisik kepada Devano yang mana ia memberikan tips dan cara-cara untuk bisa menjebol gawang Karina dan pastinya cara-cara itu ampuh untuk dilakukan oleh Devano.

Devano hanya tersenyum dan mengangguk, ia tahu apa yang dipikirkan oleh Mamanya tetapi ia juga tidak ingin menanggapi pikiran pikiran yang tidak benar dari Mamanya itu, biarkanlah Mama Rossa berpikir yang tidak-tidak antara dirinya dan juga Karina, itu juga sah sah saja karena ia dan Karina sudah menikah.

"Selamat pagi, maaf aku terlambat turun Mah, Pa."

Devano yang melihat Karina sudah berada di ruang makan menggelengkan kepalanya pasalnya ia menatap ke arah istrinya yang pagi ini terlihat cantik sekali terlebih lagi dengan pakaian yang dikenakan oleh Karina.

"Pagi sayankku, cantik banget anak Mama. Pagi-pagi begini sudah keramas, pasti Devano tadi mainnya kasar banget ya Rin, hingga kamu kelelahan seperti itu, lain kali ingatkan Devano jangan main yang terlalu kasar dan jangan lupa, berikan servis yang memuaskan untuk Devano."

Mama Rossa tersenyum ketika melihat menantunya yang rambutnya masih terlihat basah sepertinya Karina memang terburu-buru dan tidak sempat untuk mengeringkan rambutnya hingga Mama Rossa semakin berpikir yang tidak tidak tentang Karina dan juga Devano.

"Mama jangan menggoda Karina, lihatlah menantu Mama yang cantik itu malu-malu mendengar apa yang Mama ucapkan."

Sepertinya Devano malahan mengikuti apa yang diucapkan oleh Mamanya, hingga membuat Karina melototkan matanya, padahal semalam tidak terjadi apa-apa antara dirinya dengan Devano tetapi mengapa Devano seakan-akan malah mengiyakan apa yang baru saja diucapkan oleh Mamanya.

"Tidak masalah sayank, berhubungan suami istri itu wajib dan juga wajar saja bahkan tidak wajar jika istrinya tidak mau disentuh sama sekali oleh suaminya yang ada nanti suaminya malah mencari perempuan yang lain lagi karena istrinya tidak bisa memuaskannya, kamu tidak mau kan sayank jika itu terjadi pada Devano?"

Ya bukan untuk menakut-nakuti Karina tetapi perjalanan hidup Mama Rossa yang sudah panjang jangan berliku-liku dan juga sudah banyak pengalamannya membuat ia hafal betul dengan sifat laki-laki jika sang istri tidak bisa mendapatkan kepuasan di rumah maka laki-laki akan mencari kepuasan di luar rumah dan itu jangan sampai terjadi kepada anak dan menantunya.

Karina hanya menganggukkan kepalanya ia bingung harus menanggapi apa yang diucapkan oleh mertuanya itu, di satu sisi memang benar jika apa yang dikatakan oleh Mamah Rosa, tetapi di sisi lain ia dan Devano belum sama-sama mencintai. Apakah mungkin akan terjadi hubungan yang romantis dan juga saling memiliki ataupun malahan bisa saling cemburu jika keduanya sama-sama menjauh dan bersama dengan pasangannya masing-masing.

"Dan juga sayank, pakaian kamu diganti ya .. Aku tidak mau jika kamu ke sekolah dengan menggunakan pakaian yang ketat seperti itu."

Ya dari tadi itu yang menjadi pusat perhatian Devano, mungkin saja jika Karina menggunakan itu di dalam rumahnya di depannya sendiri, maka Devano tidak akan protes tetapi ini adalah di sekolahan,ndi mana Karina pasti bertemu dengan teman-temannya laki-laki dan pastinya sebagai seorang laki-laki, Devano paham dengan arti tatapan teman-teman Karina yang seolah-olah ingin memangsa Karina dan sebagai suami dari Karina Devano tidak mengizinkan ada laki-laki lain yang memandang istrinya dengan penuh damba.

"Aku setiap hari memakai pakaian seperti ini Om dan tidak ada pakaian lagi selain ini di sini."

Memang seperti itu Karina, bahkan tidak mempunyai pakaian yang sedikit longgar, pakaiannya selalu ngepas di badan dan bisa dibilang pakaian kurang bahan.

Sebenarnya kedua orang tua Karina sudah mengingatkan Karina untuk membuang semua pakaian-pakaian yang kecil tetapi sayang sekali, Karina tidak memperdulikannya bahkan ia cuek dengan apa yang diucapkan oleh kedua orang tuanya.

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

lanjut othor..💪💪💪

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Menegangkan
2 Kaget
3 Ke Rumah Karin
4 Pokoknya Aku..
5 Beda Versi
6 Pikiran Devano
7 Lusa..
8 Kenapa Ada Di Sini
9 Sudah Bikin Kesal
10 Bapak Mau Apa?
11 Awas saja!!
12 Ancaman Devano
13 Putuskan Rama
14 Sah
15 Tidak Bisa!!
16 Dikerjain
17 Cara Membahagiakan Suami
18 Ada Sedikit Rasa Cemburu
19 Tinggal Karina Saja
20 Uang Jajan
21 Merah dan Biru
22 Bicara Dari Hati ke Hati
23 Sold Out
24 Cemburu
25 Rencana
26 Kesal
27 Tidak Pamit
28 Dirgantara Mandala
29 Siapa Dia?
30 Dua Laki Laki
31 Perdebatan
32 Menagih Janji
33 Kenyataan Yang Tidak Sebenarnya
34 Perasaan Aneh
35 Isi Hati Dirga
36 Ancaman Devano Dalam Hati
37 Mengingatkan
38 Ungkapan Rasa
39 Begitu...
40 Bingung
41 Bagaimana Perasaan mu Karin?
42 Urung Uringan
43 Pukulan
44 Karina Khawatir
45 Sebuah Foto
46 Kamu Membela Dia?
47 Bersama...
48 Aku Mencintaimu
49 Ada Apa Sebenarnya??
50 Bertemu
51 Pernyataan Devano
52 Tidak Mungkin
53 Kenyataan Pahit
54 Teriak Saja
55 Gagal
56 Apa Yang Harus Aku Lakukan?
57 Janjian Dengan Rama
58 Ingin Menjelaskan
59 Penjelasan
60 Curiga
61 Ingin Berpisah
62 Kesal
63 Kesal...
64 Hanya Setengah
65 Haruskah?
66 Yang Sesungguhnya
67 Ke Rumah Karina
68 Minta Cerai
69 Ancaman
70 Minggir!!
71 Ada Apa?
72 Gagal
73 Karma
74 Berbisik
75 Permintaan Maaf
76 Pelukan
77 Kamu Jahat!!
78 Melampiaskan
79 Cerita nya Panjang
80 Lumayanlah
81 Jangan Terlalu Benci
82 Butuh Waktu
83 Masih Penasaran
84 Mengawasi
85 Ajaran Sesat
86 Diracuni
87 Waras?
88 Lagi Lagi Saran
89 Terserah
90 Penuh Cinta
91 Menjemput Karina
92 Berusaha Sekuat Tenaga
93 Aku Adalah Suami Kamu
94 Adegan Pagi Hari
95 Promo Novel Baru
96 Maksudnya Apa Apaan?
97 Tidak Perlu Dipikirkan
98 Tidak Ada Penghalang
99 Curiga
100 Tidak Mungkin
101 Tidak Mungkin
102 Mereka Mau Ke Mana?
103 Batal
104 Apa Apaan ini?
105 Kartu Tanda Pengenal
106 Alex...
107 Ke Mana?
108 Jangan!!
109 Jangan Karin!!
110 Kemana?
111 Mencari Karina
112 Rasanya Enak
113 Hukuman
114 Kedua, Ketiga
115 Sangat Apik
116 Tahan Sedikit
117 Rileks
118 Kembali Lagi
119 Shttttttt
120 Mau Apa?
121 Menjaga Karina
122 Apa Yang Dia Lakukan?
123 Membocorkan Rahasia
124 Mengingat Karina
125 Mengingat
126 Tidak Kurang Akal
127 Tentang Karina
128 Tidak Kenal
129 Aura
130 Belum Siap
131 Dapet
132 Ketar-ketir
133 Menyesal
134 Hukuman Pagi
135 Satu Kebun dan Satu Pabrik
136 Devano Cemburu
137 Coklat? Bunga?
138 Apa Yang Harus Aku Lakukan?
139 Balik Ngancam
140 Bagaimana Caranya?
141 Melihat Sesuatu
142 Gak Kreatif
143 Ancaman
144 Awas Saja Sayank
145 Kejutan
146 Bertemu Jimmy
147 Jangan Samakan
148 Malu??
149 Tidak Tahan
150 Apa Yang Mas Inginkan?
151 Tetaplah Bersama
152 Apaan Sih
153 Keterlaluan
154 Pasti Sayank
155 Sekali Lagi
156 Tidak Bisa Diucapkan Dengan Kata Kata
157 Stop!!
158 Gadis Nakal
159 Mau Apa?
160 Hukuman
161 Ngapain?
162 Prok...Prok... Prok
163 Bodo Amat
164 Promo Novel Baru
165 Malah Di Sini
166 Kerjakan Dulu
167 Enggak
168 Menghukum Karina
169 Hadiah
170 Kejutan
171 Di Culik?
172 Di Mana?
173 Eh.... eh
174 Perjanjian Akan Batal
175 Ketar Ketir
176 Hadiah
177 Nakal
178 Nyaman
179 Awas Saja
180 Biar Bertenaga
181 Tua Tua Suka nya Ngancam
182 Seperti Psikopat
183 Menangis
184 Aku Lapar
185 Kelas Baru
186 Alex Ngajakin Ketemuan
187 Berantem dengan Alex
188 Terserah
189 Tempat Menyenangkan
190 Penculikan
191 Rencana
192 Jangan Mendekat
193 Menyelamatkan Karina
194 Kondisi Alex
195 Akhir Yang Indah
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Malam Menegangkan
2
Kaget
3
Ke Rumah Karin
4
Pokoknya Aku..
5
Beda Versi
6
Pikiran Devano
7
Lusa..
8
Kenapa Ada Di Sini
9
Sudah Bikin Kesal
10
Bapak Mau Apa?
11
Awas saja!!
12
Ancaman Devano
13
Putuskan Rama
14
Sah
15
Tidak Bisa!!
16
Dikerjain
17
Cara Membahagiakan Suami
18
Ada Sedikit Rasa Cemburu
19
Tinggal Karina Saja
20
Uang Jajan
21
Merah dan Biru
22
Bicara Dari Hati ke Hati
23
Sold Out
24
Cemburu
25
Rencana
26
Kesal
27
Tidak Pamit
28
Dirgantara Mandala
29
Siapa Dia?
30
Dua Laki Laki
31
Perdebatan
32
Menagih Janji
33
Kenyataan Yang Tidak Sebenarnya
34
Perasaan Aneh
35
Isi Hati Dirga
36
Ancaman Devano Dalam Hati
37
Mengingatkan
38
Ungkapan Rasa
39
Begitu...
40
Bingung
41
Bagaimana Perasaan mu Karin?
42
Urung Uringan
43
Pukulan
44
Karina Khawatir
45
Sebuah Foto
46
Kamu Membela Dia?
47
Bersama...
48
Aku Mencintaimu
49
Ada Apa Sebenarnya??
50
Bertemu
51
Pernyataan Devano
52
Tidak Mungkin
53
Kenyataan Pahit
54
Teriak Saja
55
Gagal
56
Apa Yang Harus Aku Lakukan?
57
Janjian Dengan Rama
58
Ingin Menjelaskan
59
Penjelasan
60
Curiga
61
Ingin Berpisah
62
Kesal
63
Kesal...
64
Hanya Setengah
65
Haruskah?
66
Yang Sesungguhnya
67
Ke Rumah Karina
68
Minta Cerai
69
Ancaman
70
Minggir!!
71
Ada Apa?
72
Gagal
73
Karma
74
Berbisik
75
Permintaan Maaf
76
Pelukan
77
Kamu Jahat!!
78
Melampiaskan
79
Cerita nya Panjang
80
Lumayanlah
81
Jangan Terlalu Benci
82
Butuh Waktu
83
Masih Penasaran
84
Mengawasi
85
Ajaran Sesat
86
Diracuni
87
Waras?
88
Lagi Lagi Saran
89
Terserah
90
Penuh Cinta
91
Menjemput Karina
92
Berusaha Sekuat Tenaga
93
Aku Adalah Suami Kamu
94
Adegan Pagi Hari
95
Promo Novel Baru
96
Maksudnya Apa Apaan?
97
Tidak Perlu Dipikirkan
98
Tidak Ada Penghalang
99
Curiga
100
Tidak Mungkin
101
Tidak Mungkin
102
Mereka Mau Ke Mana?
103
Batal
104
Apa Apaan ini?
105
Kartu Tanda Pengenal
106
Alex...
107
Ke Mana?
108
Jangan!!
109
Jangan Karin!!
110
Kemana?
111
Mencari Karina
112
Rasanya Enak
113
Hukuman
114
Kedua, Ketiga
115
Sangat Apik
116
Tahan Sedikit
117
Rileks
118
Kembali Lagi
119
Shttttttt
120
Mau Apa?
121
Menjaga Karina
122
Apa Yang Dia Lakukan?
123
Membocorkan Rahasia
124
Mengingat Karina
125
Mengingat
126
Tidak Kurang Akal
127
Tentang Karina
128
Tidak Kenal
129
Aura
130
Belum Siap
131
Dapet
132
Ketar-ketir
133
Menyesal
134
Hukuman Pagi
135
Satu Kebun dan Satu Pabrik
136
Devano Cemburu
137
Coklat? Bunga?
138
Apa Yang Harus Aku Lakukan?
139
Balik Ngancam
140
Bagaimana Caranya?
141
Melihat Sesuatu
142
Gak Kreatif
143
Ancaman
144
Awas Saja Sayank
145
Kejutan
146
Bertemu Jimmy
147
Jangan Samakan
148
Malu??
149
Tidak Tahan
150
Apa Yang Mas Inginkan?
151
Tetaplah Bersama
152
Apaan Sih
153
Keterlaluan
154
Pasti Sayank
155
Sekali Lagi
156
Tidak Bisa Diucapkan Dengan Kata Kata
157
Stop!!
158
Gadis Nakal
159
Mau Apa?
160
Hukuman
161
Ngapain?
162
Prok...Prok... Prok
163
Bodo Amat
164
Promo Novel Baru
165
Malah Di Sini
166
Kerjakan Dulu
167
Enggak
168
Menghukum Karina
169
Hadiah
170
Kejutan
171
Di Culik?
172
Di Mana?
173
Eh.... eh
174
Perjanjian Akan Batal
175
Ketar Ketir
176
Hadiah
177
Nakal
178
Nyaman
179
Awas Saja
180
Biar Bertenaga
181
Tua Tua Suka nya Ngancam
182
Seperti Psikopat
183
Menangis
184
Aku Lapar
185
Kelas Baru
186
Alex Ngajakin Ketemuan
187
Berantem dengan Alex
188
Terserah
189
Tempat Menyenangkan
190
Penculikan
191
Rencana
192
Jangan Mendekat
193
Menyelamatkan Karina
194
Kondisi Alex
195
Akhir Yang Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!