Kaget

Brukk!!

Karin yang tadinya sudah menangis histeris dan pasrah dengan apa yang akan terjadi langsung saja melototkan matanya ketika ia melihat laki-laki tampan yang akan memperkosanya itu malahan ambruk di atasnya.

Karin segera menghapus air matanya lalu ia mendorong pelan tubuh laki-laki itu kemudian membaringkan di sampingnya.

Malam ini ada suatu keberuntungan bagi Karin, memang ia sempat dicium bahkan bagian tubuh nya juga sempat diraba-raba oleh laki-laki itu tetapi yang paling penting keperawanannya masih utuh, tidak diambil sama sekali oleh laki-laki yang tidak Karin kenal meskipun laki-laki itu tampan, namun tidak mungkin jika Karin hanya menyerahkan keperawanya itu hanya melihat dari ketampanan dari laki-laki, bisa saja laki-laki itu adalah seorang casanova atau laki-laki beristri yang memang sedang mencari sugar baby di hotel ini.

Dengan pelan-pelan Karin meletakkan posisi tidur Devano yang ada di sampingnya itu, kemudian menutup tubuh Devano dengan selimut.

"Astaga apa yang lo lihat Rin!!"

Tidak munafik bahwa Karin sedari tadi melihat tubuh Devano yang polos itu. Karin juga mengagumi apa yang ada di dalam tubuh Devano, otot yang kekar, badan yang muuulus, juga bentuk tubuh yang sempurna sebagai laki-laki meskipun mata Karin juga turun ke bawah melihat senjata Devano yang sudah mengecil.

Ingin rasanya Karin tertawa sejadi-jadinya manakala beberapa saat yang lalu Karin juga melihat senjata itu yang berdiri tegak tetapi kenapa saat ini malah berubah jadi kecil, namun ia mengingat jika dirinya dalam bahaya bisa-bisa Devano sedang bersama dengan komplotannya di belakang dan itu tidak aman buat Karin.

Hingga akhirnya Karin bergegas untuk memunguti pakaiannya dan segera mengganti pakaian nya itu,  lalu meninggalkan Devano sendiri di dalam kamar hotel. Untung saja kamar hotel itu hanya dikunci dan kuncinya masih berada di pintu hingga Karin dengan mudah keluar dari kamar itu.

"Sialan Susan, tunggu pembalasanku!!"

Ya gara-gara Susan menaruh minuman beralkohol itu di mejanya yang membuat Karin tidak fokus dan langsung meminumnya hingga dirinya bisa pusing seperti ini dan akhirnya diseret oleh laki-laki yang belum sama sekali Karin kenal. Untung saja laki-laki itu sebelum memperkosanya sudah ambruk, bagaimana jika itu sampai terjadi.

Dengan cepat Karin meninggalkan kamar hotel lalu ia tidak kembali ke ballroom di mana teman-temannya masih berpesta saat ini dan Karin memilih untuk pulang saja ke rumahnya karena sepertinya suasana di tempat pesta itu sudah tidak kondusif lagi, terlebih lagi kepalanya yang masih pusing untung saja Karin masih sadar sehingga ia masih bisa mengemudikan mobilnya.

***

Pagi harinya 

"Shitt!!"

Umpat Devano kesal manakala ia mendapati dirinya yang sudah berada di sebuah kamar hotel dan semakin membuat Devano tidak percaya lagi karena ia tiba-tiba sudah tidak berpakaian dan hanya tertutup selimut saja.

Devano memegangi kepalanya yang masih terasa berat dan pusing ia kemudian duduk bersandar di headboard ranjang itu dan mengingat-ngingat dengan apa yang sudah terjadi malam ini hingga membuat ia tiba-tiba sudah berada di dalam kamar hotel dengan tanpa suatu pakan apapun juga.

Devano menggelengkan kepalanya tentu saja setelah ia mengingat kejadian semalam ia benar-benar tidak menyangka jika ternyata semalam ia sudah menyeret seorang perempuan masuk ke dalam kamar hotel dan pastinya ia tahu apa yang sudah dilakukan semalam. Karena Devano masih mengingat betul bagaimana ia sudah memperlakukan perempuan itu dengan sangat buruk semalam.

"Arghhh.... mengapa semua harus seperti ini?"

Devano mengacak rambutnya asal, ia menyesal telah melakukan sesuatu itu tanpa dasar cinta dan tanpa hubungan apapun dengan perempuan itu.

Ya Devano masih mengingat betul bagaimana wajah cantik perempuan yang sudah ditarik ke dalam kamar, bahkan Devano juga masih mengingat betapa ganasnya semalam ia mencium wajah perempuan cantik itu dan juga membuka pakaian perempuan itu satu persatu hingga terpampang nyata di depannya bahwa ia sudah melihat semuanya secara nyata dan juga apa adanya yang ada di dalam tubuh perempuan itu.

Di sana juga mengingat semalam kalau sesuatu di bawahnya juga bereaksi manakala sudah melihat bentuk tubuh dari perempuan yang sudah tidak menggunakan pakaian sama sekali dan Devano juga mengingat jika perempuan itu menangis terisak dan meminta tolong supaya ia melepaskannya.

"Siapa perempuan itu?, aku harus bertanggung jawab!!"

Devano bergegas menghubungi dua sahabatnya dan meminta keduanya untuk mencari tahu siapa perempuan yang sudah diseretnya semalam untuk masuk ke dalam kamar hotel dan pastinya meskipun Devano dalam keadaan mabuk tetapi ia masih ingat betul wajah cantik gadis yang semalam sudah ditidurinya yang membuat Devano penasaran siapa perempuan itu dan ia akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah terjadi.

Devano masuk ke dalam kamar mandi, ia sama sekali tidak memperhatikan ranjang yang semalam ia tiduri, hanya melirik sekilas kalau ranjang itu sudah acak-acakan tanpa melihat sesuatu dengan jelas di sana.

Hingga Devano yang sudah bersih langsung saja memakai pakaiannya semalam dan matanya menelisik keseluruhan siapa tahu ia bisa menemukan sesuatu yang bisa membuat ia mengetahui siapa perempuan yang dibawanya ke sini, tetapi sayang sekali tidak ada jejak apapun yang ditinggalkan oleh Karina yang membuat Devano langsung saja keluar dari kamar hotel.

"Bagaimana, kalian sudah menemukan siapa perempuan itu?"

"Sepertinya gue ketinggalan cerita tentang lo semalam."

"Kalian memang sialan! gara-gara gue undang kalian ke sini hingga akhirnya gue mabuk dan lo tahu apa yang sudah gue lakukan semalam?"

Hingga akhirnya menceritakan kepada kedua sahabatnya itu jika Devano sudah menyeret seorang gadis untuk masuk ke dalam kamar hotel dan Devano sudah memperkosa gadis itu,. Yang membuat pagi-pagi sekali ia harus menghubungi kedua sahabatnya dan mencari tahu siapa perempuan yang sudah bersamanya semalam.

Memang tidak sulit bagi kedua sahabat Devano untuk mencari tahu terlebih lagi ada CCTV yang pastinya mengetahui siapa saja yang berada di kamar hotel itu dan juga hotel itu adalah milik dari orang tua Jimmy yang mana pastinya Jimmy bisa leluasa untuk mengecek semuanya.

"Gila lo!!  kelihatannya alim tetapi sama saja kalau lihat gadis cantik... Dan sepertinya ini karma buat lo karena lo terlalu memilih dengan perempuan hingga lo akhirnya harus menikahi gadis yang usia jauh di bawah lo."

Ucap Jimmy dengan tertawa, yang mana memang ia sudah mengetahui siapa gadis yang bersama dengan Devano semalam tetapi ia tidak tahu jika Karina sudah pergi tadi malam dan di sana tidak melakukan apapun juga karena di dalam sebuah kamar itu adalah privasi jadi tidak ada CCTV yang ada di dalam kamar hotel.

"Maksud lo bagaimana, gue belum ngerti?"

"Lo minta kita-kita untuk mengetahui siapa gadis yang sudah lo perkosa tadi semalam dan dia bernama Karina, lebih tepatnya Karina Raharja, lo tahu umur dia berapa?"

Devano menggelengkan kepalanya ia tidak kenal sama sekali dengan nama Karin, tetapi mengingat-ingat nama belakang dari perempuan yang baru saja disebutkan oleh Jimmy.

"Karina Raharja, masih berusia 16 tahun dan sekarang ia masih duduk di kelas 2 SMA..."

"Shittt!! Gila bocil!!"

Seru Devano tidak percaya jika dirinya sudah memperkosa anak gadis orang terlebih lagi perempuan itu masih terlalu muda untuknya.

"Hahaha maka dari itu gue sedari tadi senyum-senyum sendiri karena gue tahu lo kena karma karena terlalu banyak memilih perempuan hingga akhirnya lo sendiri malahan bersama dengan seorang bocil... Tetapi bagaimana lagi Van, lo harus bertanggung jawab dengan semua ini, dia masih gadis bro dan tentunya tidak mudah bagi perempuan seusia dia untuk menghadapi masalah seperti ini dan Lo sudah memperkosanya berarti lo harus siap bertanggung jawab dan menikahinya.."

Devano menghembuskan nafasnya kasar tentu saja tanpa Jimmy mengatakan seperti itu, ia sudah bertekad untuk menikahi perempuan yang sudah direnggut keperawanannya dan pastinya setelah ini ia akan meminta kepada orang tuanya untuk melamar perempuan itu.

"Karina Raharja..."

Devano mengambil foto yang saat ini disodorkan oleh Jimmy kepadanya dan melihat-lihat lagi wajah cantik Karina yang terpampang jelas di depannya. Seketika ia sendiri mengingat bagaimana tadi malam ia sudah menyeret Karina dan membuang semua pakaian Karina hingga terlihat tubuh polos karena yang tidak menggunakan apapun juga.

"Ya Karina Raharja, aku yakin jika bokap lo mengenal dengan Tuan Raharja karena tuan Raharja adalah salah satu pengusaha kaya raya di kota ini... Dan gue juga yakin jika Lo meminta untuk melamarkan Karina, pastinya bukan nyokap lo akan setuju karena sesuai dengan kriteria dari nyokap lo bibit, bobot dan bebet dari Karina itu sangat terbukti jelas."

"Tapi... astaga... bagaimana mungkin gue akan menikah dengan bocil l,nlo tau sendiri dia masih 16 tahun dan gue juga 29 tahun?"

"Perbedaan umur itu tidak masalah bro, tapi yang jelas ini yang membuat lo kaget.. gue dapat informasi jika Karina adalah salah satu murid di sekolah yang lo saat ini mengajar di sana."

"Apa? jadi dia murid gue, kenapa gue tidak tahu?"

Devano tambah tidak percaya lagi bagaimana ia bisa menikahi muridnya sendiri nantinya, yang jelas jelas aturan di sana tidak diperbolehkan adanya murid yang menikah.

"Santai bro, lagian sekolah itu juga sekolah milik kakek lo dan pastinya mau lo nikahin murid sendiri juga tidak masalah.."

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ya menang banyak lah kamu..Dapat yg ory masih muda belia lagi..Tapi sayangnya di umur 16 tahun belom bisa utk di nikahin..

2025-01-01

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

2 SMA bukan nya 17 tahun ya?🤫🤫

2023-11-20

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti Vano mikirnya dia udah berhasil membobol gawang Karin kan??

2023-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Menegangkan
2 Kaget
3 Ke Rumah Karin
4 Pokoknya Aku..
5 Beda Versi
6 Pikiran Devano
7 Lusa..
8 Kenapa Ada Di Sini
9 Sudah Bikin Kesal
10 Bapak Mau Apa?
11 Awas saja!!
12 Ancaman Devano
13 Putuskan Rama
14 Sah
15 Tidak Bisa!!
16 Dikerjain
17 Cara Membahagiakan Suami
18 Ada Sedikit Rasa Cemburu
19 Tinggal Karina Saja
20 Uang Jajan
21 Merah dan Biru
22 Bicara Dari Hati ke Hati
23 Sold Out
24 Cemburu
25 Rencana
26 Kesal
27 Tidak Pamit
28 Dirgantara Mandala
29 Siapa Dia?
30 Dua Laki Laki
31 Perdebatan
32 Menagih Janji
33 Kenyataan Yang Tidak Sebenarnya
34 Perasaan Aneh
35 Isi Hati Dirga
36 Ancaman Devano Dalam Hati
37 Mengingatkan
38 Ungkapan Rasa
39 Begitu...
40 Bingung
41 Bagaimana Perasaan mu Karin?
42 Urung Uringan
43 Pukulan
44 Karina Khawatir
45 Sebuah Foto
46 Kamu Membela Dia?
47 Bersama...
48 Aku Mencintaimu
49 Ada Apa Sebenarnya??
50 Bertemu
51 Pernyataan Devano
52 Tidak Mungkin
53 Kenyataan Pahit
54 Teriak Saja
55 Gagal
56 Apa Yang Harus Aku Lakukan?
57 Janjian Dengan Rama
58 Ingin Menjelaskan
59 Penjelasan
60 Curiga
61 Ingin Berpisah
62 Kesal
63 Kesal...
64 Hanya Setengah
65 Haruskah?
66 Yang Sesungguhnya
67 Ke Rumah Karina
68 Minta Cerai
69 Ancaman
70 Minggir!!
71 Ada Apa?
72 Gagal
73 Karma
74 Berbisik
75 Permintaan Maaf
76 Pelukan
77 Kamu Jahat!!
78 Melampiaskan
79 Cerita nya Panjang
80 Lumayanlah
81 Jangan Terlalu Benci
82 Butuh Waktu
83 Masih Penasaran
84 Mengawasi
85 Ajaran Sesat
86 Diracuni
87 Waras?
88 Lagi Lagi Saran
89 Terserah
90 Penuh Cinta
91 Menjemput Karina
92 Berusaha Sekuat Tenaga
93 Aku Adalah Suami Kamu
94 Adegan Pagi Hari
95 Promo Novel Baru
96 Maksudnya Apa Apaan?
97 Tidak Perlu Dipikirkan
98 Tidak Ada Penghalang
99 Curiga
100 Tidak Mungkin
101 Tidak Mungkin
102 Mereka Mau Ke Mana?
103 Batal
104 Apa Apaan ini?
105 Kartu Tanda Pengenal
106 Alex...
107 Ke Mana?
108 Jangan!!
109 Jangan Karin!!
110 Kemana?
111 Mencari Karina
112 Rasanya Enak
113 Hukuman
114 Kedua, Ketiga
115 Sangat Apik
116 Tahan Sedikit
117 Rileks
118 Kembali Lagi
119 Shttttttt
120 Mau Apa?
121 Menjaga Karina
122 Apa Yang Dia Lakukan?
123 Membocorkan Rahasia
124 Mengingat Karina
125 Mengingat
126 Tidak Kurang Akal
127 Tentang Karina
128 Tidak Kenal
129 Aura
130 Belum Siap
131 Dapet
132 Ketar-ketir
133 Menyesal
134 Hukuman Pagi
135 Satu Kebun dan Satu Pabrik
136 Devano Cemburu
137 Coklat? Bunga?
138 Apa Yang Harus Aku Lakukan?
139 Balik Ngancam
140 Bagaimana Caranya?
141 Melihat Sesuatu
142 Gak Kreatif
143 Ancaman
144 Awas Saja Sayank
145 Kejutan
146 Bertemu Jimmy
147 Jangan Samakan
148 Malu??
149 Tidak Tahan
150 Apa Yang Mas Inginkan?
151 Tetaplah Bersama
152 Apaan Sih
153 Keterlaluan
154 Pasti Sayank
155 Sekali Lagi
156 Tidak Bisa Diucapkan Dengan Kata Kata
157 Stop!!
158 Gadis Nakal
159 Mau Apa?
160 Hukuman
161 Ngapain?
162 Prok...Prok... Prok
163 Bodo Amat
164 Promo Novel Baru
165 Malah Di Sini
166 Kerjakan Dulu
167 Enggak
168 Menghukum Karina
169 Hadiah
170 Kejutan
171 Di Culik?
172 Di Mana?
173 Eh.... eh
174 Perjanjian Akan Batal
175 Ketar Ketir
176 Hadiah
177 Nakal
178 Nyaman
179 Awas Saja
180 Biar Bertenaga
181 Tua Tua Suka nya Ngancam
182 Seperti Psikopat
183 Menangis
184 Aku Lapar
185 Kelas Baru
186 Alex Ngajakin Ketemuan
187 Berantem dengan Alex
188 Terserah
189 Tempat Menyenangkan
190 Penculikan
191 Rencana
192 Jangan Mendekat
193 Menyelamatkan Karina
194 Kondisi Alex
195 Akhir Yang Indah
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Malam Menegangkan
2
Kaget
3
Ke Rumah Karin
4
Pokoknya Aku..
5
Beda Versi
6
Pikiran Devano
7
Lusa..
8
Kenapa Ada Di Sini
9
Sudah Bikin Kesal
10
Bapak Mau Apa?
11
Awas saja!!
12
Ancaman Devano
13
Putuskan Rama
14
Sah
15
Tidak Bisa!!
16
Dikerjain
17
Cara Membahagiakan Suami
18
Ada Sedikit Rasa Cemburu
19
Tinggal Karina Saja
20
Uang Jajan
21
Merah dan Biru
22
Bicara Dari Hati ke Hati
23
Sold Out
24
Cemburu
25
Rencana
26
Kesal
27
Tidak Pamit
28
Dirgantara Mandala
29
Siapa Dia?
30
Dua Laki Laki
31
Perdebatan
32
Menagih Janji
33
Kenyataan Yang Tidak Sebenarnya
34
Perasaan Aneh
35
Isi Hati Dirga
36
Ancaman Devano Dalam Hati
37
Mengingatkan
38
Ungkapan Rasa
39
Begitu...
40
Bingung
41
Bagaimana Perasaan mu Karin?
42
Urung Uringan
43
Pukulan
44
Karina Khawatir
45
Sebuah Foto
46
Kamu Membela Dia?
47
Bersama...
48
Aku Mencintaimu
49
Ada Apa Sebenarnya??
50
Bertemu
51
Pernyataan Devano
52
Tidak Mungkin
53
Kenyataan Pahit
54
Teriak Saja
55
Gagal
56
Apa Yang Harus Aku Lakukan?
57
Janjian Dengan Rama
58
Ingin Menjelaskan
59
Penjelasan
60
Curiga
61
Ingin Berpisah
62
Kesal
63
Kesal...
64
Hanya Setengah
65
Haruskah?
66
Yang Sesungguhnya
67
Ke Rumah Karina
68
Minta Cerai
69
Ancaman
70
Minggir!!
71
Ada Apa?
72
Gagal
73
Karma
74
Berbisik
75
Permintaan Maaf
76
Pelukan
77
Kamu Jahat!!
78
Melampiaskan
79
Cerita nya Panjang
80
Lumayanlah
81
Jangan Terlalu Benci
82
Butuh Waktu
83
Masih Penasaran
84
Mengawasi
85
Ajaran Sesat
86
Diracuni
87
Waras?
88
Lagi Lagi Saran
89
Terserah
90
Penuh Cinta
91
Menjemput Karina
92
Berusaha Sekuat Tenaga
93
Aku Adalah Suami Kamu
94
Adegan Pagi Hari
95
Promo Novel Baru
96
Maksudnya Apa Apaan?
97
Tidak Perlu Dipikirkan
98
Tidak Ada Penghalang
99
Curiga
100
Tidak Mungkin
101
Tidak Mungkin
102
Mereka Mau Ke Mana?
103
Batal
104
Apa Apaan ini?
105
Kartu Tanda Pengenal
106
Alex...
107
Ke Mana?
108
Jangan!!
109
Jangan Karin!!
110
Kemana?
111
Mencari Karina
112
Rasanya Enak
113
Hukuman
114
Kedua, Ketiga
115
Sangat Apik
116
Tahan Sedikit
117
Rileks
118
Kembali Lagi
119
Shttttttt
120
Mau Apa?
121
Menjaga Karina
122
Apa Yang Dia Lakukan?
123
Membocorkan Rahasia
124
Mengingat Karina
125
Mengingat
126
Tidak Kurang Akal
127
Tentang Karina
128
Tidak Kenal
129
Aura
130
Belum Siap
131
Dapet
132
Ketar-ketir
133
Menyesal
134
Hukuman Pagi
135
Satu Kebun dan Satu Pabrik
136
Devano Cemburu
137
Coklat? Bunga?
138
Apa Yang Harus Aku Lakukan?
139
Balik Ngancam
140
Bagaimana Caranya?
141
Melihat Sesuatu
142
Gak Kreatif
143
Ancaman
144
Awas Saja Sayank
145
Kejutan
146
Bertemu Jimmy
147
Jangan Samakan
148
Malu??
149
Tidak Tahan
150
Apa Yang Mas Inginkan?
151
Tetaplah Bersama
152
Apaan Sih
153
Keterlaluan
154
Pasti Sayank
155
Sekali Lagi
156
Tidak Bisa Diucapkan Dengan Kata Kata
157
Stop!!
158
Gadis Nakal
159
Mau Apa?
160
Hukuman
161
Ngapain?
162
Prok...Prok... Prok
163
Bodo Amat
164
Promo Novel Baru
165
Malah Di Sini
166
Kerjakan Dulu
167
Enggak
168
Menghukum Karina
169
Hadiah
170
Kejutan
171
Di Culik?
172
Di Mana?
173
Eh.... eh
174
Perjanjian Akan Batal
175
Ketar Ketir
176
Hadiah
177
Nakal
178
Nyaman
179
Awas Saja
180
Biar Bertenaga
181
Tua Tua Suka nya Ngancam
182
Seperti Psikopat
183
Menangis
184
Aku Lapar
185
Kelas Baru
186
Alex Ngajakin Ketemuan
187
Berantem dengan Alex
188
Terserah
189
Tempat Menyenangkan
190
Penculikan
191
Rencana
192
Jangan Mendekat
193
Menyelamatkan Karina
194
Kondisi Alex
195
Akhir Yang Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!