"Duduk dulu semuanya, tidak enak jika aku cerita dengan berdiri."
Ya tadi mereka semua berdiri karena emosi mendengar ucapan dari Karina, bukannya emosi sebenarnya tetapi mereka penasaran dengan apa yang terjadi.
Dan itulah Karina, gadis cantik yang suka apa adanya.. kadang bibirnya juga pedas sepedes dengan cabe setan yang tiada tandingannya itu, tetapi di dalam hati sebenarnya Karina adalah gadis yang sangat baik dan juga penyayang, ia juga ramah dengan siapa saja termasuk dengan orang yang belum mengenalnya sama sekali.
"Oke, aku akan cerita tetapi kalian jangan memotong ucapan aku dulu."
Karena menghirup udara sebanyak-banyaknya, ia harus mengingat semua kejadian semalam yang mana memang dirinya berada di dalam kamar hotel dengan Devano, tapi sayang sekali kejadian semalam Karena tidak sempat untuk merekamnya, jangankan merekamnya ia sendiri seakan-akan sudah pasrah ketika tubuh Devano sudah mengungkungnya.
"Aku akui, semalam memang aku di hotel Pa, tetapi aku ke sana bukan untuk cek in atau bagaimana , salah satu temanku mengadakan pesta ulang tahun yang nyatanya pesta itu berada di ballroom hotel , aku memang salah tidak jujur sama Papa, tetapi kalau aku jujur sama Papa, pastinya Papa tidak akan menyetuju untuk aku ke sana."
Ya bagaimana mungkin Papa Raharja akan menyetujui Karina untuk menghadiri pesta ulang tahun temannya, yang jelas-jelas berada di dalam hotel meskipun Karina bukanlah gadis yang suka keluar masuk sembarangan hotel tetapi Papa tahu Papah Raharja tau pergaulan anak remaja saat ini bagaimana, terlebih itu adalah hotel tempat berkumpulnya sepasang anak manusia yang entahlah mereka sudah sah atau belum yang jelas bukan tempat baik-baik menurut versi Papa Raharja saat ini.
"Oke next, aku di sana tidak berniat untuk minum, tetapi entahlah mungkin tangan aku salah mengambil minuman hingga aku mengambil minuman yang beralkohol."
Papa Raharja sudah melototkan matanya, mana mungkin ia lepas pengawasan kepada Karina yang jelas-jelas dari kecil Papah Raharja sudah mewanti wanti Karina untuk tidak meminum minuman yang berbahaya itu. Dan inilah akibatnya jika Karina melanggar aturan Papanya.
"Aku sudah memuntahkan semuanya, tetapi rasa pahit itu masih saja nempel di tenggorokanku hingga akhirnya aku meninggalkan ballroom hotel dan ingin menuju ke kamar mandi, tetapi sayang sekali kepalaku yang pusing malahan membuat aku tidak jadi masuk ke dalam kamar mandi tetapi melintas ke sebuah kamar dan tiba-tiba aku diseret oleh Om itu untuk masuk ke dalam kamar."
Ucap Karina sembari menuju ke arah Devano, gadis cantik itu sama sekali tidak takut dengan pelototan mata Devano yang memang kenyataan seperti itu, apalagi memang benar jika Devano yang sudah menyeretnya untuk masuk ke dalam kamar.
"Kemudian..."
Karina melanjutkan ceritanya lagi dan kali ini membuat semua orang kembali melototkan matanya, lalu semua orang juga menggelengkan kepalanya, bingung dengan versi cerita dari Karina dan juga Devano yang mana mereka sama-sama mempunyai cerita sendiri-sendiri.
Tidak mungkin juga Papa Raharja dan Papa Tomi meminta CCTV yang ada di dalam kamar, yang nyata-nyatanya itu adalah sebuah privasi yang tidak mungkin untuk ditunjukkan oleh orang lain dan mungkin juga di sana memang tidak ada akses cctv-nya.
Brakk
Papa Raharja memukul meja hingga membuat semua orang kaget. Entahlah apa yang ada di pikiran beliau, karena saat ini sudah jelas-jelas ada laki-laki yang ingin bertanggung jawab atas perbuatannya semalam, meskipun Papa Raharja percaya kepada Karina jika Devano belum memasukkan senjatanya itu ke dalam goa Karina, tetapi sama saja Devano sudah melihat semuanya dan itu adalah aset berharga dari seorang perempuan.
"Tidak bisa Karin, kamu mau tidak mau harus menikah dengan Devano."
Papa Raharja dengan tegas mengatakan seperti itu yang membuat Karina kaget dan menggelengkan kepalanya pelan.
Ya setelah menelaah lebih lanjut akhirnya Papa Raharja masih tetap dengan keputusannya yaitu menikahkan Karina dengan Devano yang mana Papa Raharja mempunyai alasan tersendiri mengapa putrinya itu memang harus benar-benar menikah dengan laki-laki yang sudah bersamanya semalam.
"Aku nggak mau Pah, bagaimana mungkin aku menikah dengan Om itu yang jelas-jelas aku tidak mengenalnya dan aku juga sudah cerita jika aku dan Om itu tidak melakukan apapun, Om itu hanya menyeretku ke dalam kamar lalu dia juga men--"
"Dia juga mencium mu, kemudian memberikan sentuhan-sentuhan di tubuh kamu dan juga Devano sudah melihat bagaimana bentuk tubuh kamu yang polos, juga dia sudah melihat bagaimana sesuatu yang tersembunyi di daerah inti kamu? itu yang kamu mau katakan?"
Glekk
Sialan!! rupanya Om itu mau main-main dengan aku dan rupanya Om itu juga sudah menceritakan semua yang terjadi semalam kepada Papa.
Karina terdiam sesaat, ia tidak bisa mengelak lagi yang nyatanya apa yang dikatakan oleh Papa Raharja itu adalah benar . Meskipun Karina tidak jadi diperkosa oleh Devano dan juga Karina masih tetap utuh sebagai perawan, tetapi semuanya sudah dilihat oleh Devano bahkan Devano juga sudah merasakan tubuh Karina meskipun senjata Devano belum masuk ke dalam inti Karina.
"Kamu mau mengelak apalagi, mau bicara apa lagi.. mau protes apa lagi? mau tidak mau nanti malam kalian harus menikah, Papa tidak mau ada penolakan lagi. Terlebih lagi kamu, Karin ... tubuh kamu sudah dilihat oleh Devano dan Devano juga mau bertanggungjawab dengan apa yang terjadi semalam, apa kamu mau menolaknya? Apa kamu tidak malu.. Devano sudah berhasil menyentuh bagian inti kamu dan sudah merasakan semuanya meskipun ia belum mencoblos gawang perawan kamu?"
Ya bagus Om Bagus.. lanjutkan saja aku dukung untuk mendesak anak Om supaya mau menikah dengan aku.. ya ini adalah kesempatan emas buat aku, bagaimana caranya lagi aku mendapatkan calon istri dari keluarga yang baik-baik, bibit bebet dan bobotnya sudah pasti terjamin, terlebih lagi Mama sepertinya suka dengan Karina dan tidak masalah jika aku menikahinya.. dan aku akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya supaya Mama juga tidak akan memaksaku lagi untuk dijodoh-jodohkan dengan anak teman-teman Mama yang tidak aku suka itu..
Ya sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.. itulah yang ada di pikiran Devano saat ini.
Memang setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Karina, Devano sendiri merasa lega karena ia tidak berhasil merusak anak gadis orang tetapi Devano juga tersenyum penuh kemenangan karena ia sudah bertekad kuat untuk menikahi Karina sehingga Mamanya tidak akan menjodoh jodohkannya lagi dengan anak teman arisan Mamanya, yang mana Devano tidak suka .. terlebih lagi perempuan-perempuan yang akan dijodohkan dengan nya itu adalah perempuan matre yang hanya menginginkan harta kekayaannya saja, tidak benar-benar tulus menyayangi dan mencintainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
wkwkwkwk ngakak aku bacanya, Tapi walau apapun Vano tetap harus menikahi Karina, karena dia sudah melihat sepatutnya tidak noleh dia lihat dr Karina..
2023-11-20
0
Erny
ya mau gimana lagi Karin mungkin Rama bukan jodoh mu meskipun kalian saling cinta tapi dgn kehendak Arthur kamu berjodoh dgn Vano, cinta akan datang tanpa disadari 🤣🤣🤣
2023-10-20
0
Vivin L
tapi tetap aja gak ada cinta di awal, kau pasti kesulitan menaklukan calon istri mu devano 🧐
2023-06-01
0