Pokoknya Aku..

"Apa menikah? tidak mungkin?"

Karina tentu saja kaget mendengar apa yang diucapkan oleh kedua orang tuanya itu pasalnya sore-sore begini kedua orang tuanya tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan tentu saja langsung meminta Karina untuk menikah.

"Dan maksud Papa dan Mama apa? bukankah aku masih sekolah..Papah ada-ada saja, lagi pula Rama juga tidak melamarku, kami hanya pacaran saja tidak berniat untuk menikah."

Belum ada jawaban dari kedua orang tuanya hingga akhirnya Karina meneruskan ucapan nya dan Karina berpikir kalau ia akan dinikahkan dengan Rama, padahal sama sekali baik dirinya maupun Rama tidak berpikir untuk menikah di usia muda, memang Rama sudah serius dengannya, bahkan akan melamarnya.. namun tidak sekarang ini , masih ada beberapa tahun lagi supaya bisa sama-sama untuk mengejar cita-cita dan sama-sama dewasanya.

"Bukan dengan Rama tetapi dengan Devano."

Ujar Papah Raharja yang akhirnya buka suara, beliau sudah gemas sekali dengan putrinya itu yang nyatanya sudah berbohong semalam.

"Devano? Devano siapa Pah, Aku tidak kenal dengan nama itu. Papa jangan mengada-ngada .. ini bukan zaman Siti Nurbaya, Papa jangan menjodohkan aku dengan laki-laki lain yang aku tidak kenal."

Ya yang ada di pikiran Karina adalah kalau dirinya akan dijodohkan dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya, karena ia sama sekali tidak mengenal dengan nama yang baru saja disebutkan oleh Papanya.

"Devano, laki-laki yang sudah tidur dengan kamu semalam."

Deg

Laki-laki yang sudah tidur dengan aku .. astaga apa-apaan ini...

Karina kaget setengah mati dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Papanya, belum lagi tadi iya sok mengenai dirinya yang tiba-tiba mau dinikahkan dengan laki-laki lain, eh nyatanya saat ini Papanya malah mengucapkan jika semalam ia tidur dengan Devano.

"Jangan pura-pura tidak tahu Karin, Papa tahu semuanya kalau semalam kamu sudah tidur dengan seorang laki-laki."

"Dan kamu tega-teganya membohongi kedua orang tua kamu, bilang kalau ada acara pesta di rumah teman sekolah kamu tetapi nyatanya kamu malah pergi ke hotel."

Lanjut Papah Raharja yang saat ini geram dengan putri tunggalnya itu yang mana memang Karina kemarin sore meminta izin untuk menghadiri acara ulang tahun temannya, tetapi Karina tidak mengatakan tempat acara itu di mana yang nyatanya memang tempatnya di sebuah ballroom hotel.

"Pah, aku tidak bohong. Kemarin aku memang datang ke acara ulang tahun temanku, di hotel Pah, memang acaranya di sana, dan bukan tidur dengan laki-laki lain dan apa tadi .. mengapa Papa menuduh aku sudah tidur dengan laki-laki lain, ceritanya bukan begitu Pah..."

Jelas saja Karina membela diri yang nyatanya memang ia tidak tidur dengan laki-laki itu di mana ia juga hampir diperkosa oleh Devano, tetapi nyatanya Karina bisa berhasil karena sebelum melakukan itu Devano tiba-tiba pingsan dan tidak sadarkan diri.

"Papa tidak menuduh kamu Rin, tetapi kenyataan seperti itu laki-laki yang sudah tidur dengan kamu itu ada di bawah dan Papa minta malam ini kamu segera menikah dengannya . Papa tidak mau jika aib keluarga kita tercium kemana-mana apalagi sampai di telinga klien Papa, yang nantinya akan membuat citra keluarga kita menjadi buruk."

Oh tidak apa-apaan ini dan kenapa laki-laki itu bisa berada di sini, siapa dia dan bukannya semalam tidak terjadi apa-apa? mengapa laki-laki itu mengatakan kalau sudah tidur dengan aku...

Karina diam sesaat, ia bingung harus menanggapi apa yang barusan diucapkan oleh Papanya itu yang nyata nyatanya memang tidak terjadi apa-apa, tetapi entah mengapa malahan laki-laki semalam sudah berada di bawah dan dari mana laki-laki itu mendapatkan alamatnya.

"Jangan katakan seperti itu. Kamu sudah salah, lebih baik nanti malam segera persiapkan dirimu , Papa akan menikahkan kamu dengan Devano, lagipula Devano itu adalah anak dari klien Papa dan pastinya Papa sudah tahu bagaimana seluk beluk dari keluarganya, mereka berasal dari keluarga baik-baik dan Papa setuju untuk menikahkan kamu dengannya."

"Tapi aku tidak setuju Pah, aku punya pacar.. bagaimana dengan Rama?'

Tentu saja Karina menolak pernikahan ini, di samping ia memang tidak melakukan apa-apa semalam ia juga mempunyai pacar yang Karina juga Rama sama-sama saling menyayangi, entahlah bisa mengatakan jika itu adalah cinta monyet tetapi setidaknya ia tidak mempermainkan perasaan, dan begitu juga dengan Rama yang begitu tulus mencintainya.

"Rama, kamu bisa menjelaskan kepadanya jika kamu sudah tidur dengan laki-laki lain. Papa percaya pasti dia akan mau menerima semuanya ini."

"Tidak bisa Pah, aku tidak mau menikah dan asal Papa tahu, aku tidak tidur dengannya."

Akhirnya Karina mengatakan itu kepada orang tuanya meskipun ia belum menceritakan secara lengkap tetapi dengan kode ini ia berharap Papanya akan paham.

"Tidak percaya, jelas-jelas Devano mengatakan kalau dia sudah menidurimu semalam. Sudahlah Karin, lebih baik kamu turun ke bawah dan temui calon suami dan juga calon mertua kamu, Papa sudah setuju terlebih lagi Devano mau bertanggung jawab dengan semuanya meskipun Papa kecewa."

Papa dan Mamanya Karin meninggalkan Karina kemudian gadis cantik itu menggelengkan kepalanya apa yang akan terjadinya jika ia benar-benar menikah dengan laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali.

Padahal semalam ia tidak melakukan apapun dengan laki-laki itu tetapi entah mengapa hari ini tiba-tiba laki-laki itu datang ke sini dan mengatakan jika dia sudah tidur dengannya semalam.

Apa-apaan ini bagaimana aku menjelaskan kepada Papah dan Mama jika tidak terjadi sesuatu tadi malam dan bagaimana jika aku sampai menikah dengan laki-laki itu. Aku tidak mengenalnya dan tidak mungkin menikah tanpa adanya rasa cinta... Pokoknya aku tidak setuju, aku tidak setuju menikah dengan dia.