Bab 12. Prinsip Hebat

Yurvi tidak senang Bina bermalam di rumahnya. Bukan karena ia benci melihat Bina di rumahnya. Namun karena ia merasa bahwa Bina sudah dihina oleh Hebat.

"Vi, kamu jangan marah-marah dong!" Bina berusaha menghentikan Yurvi yang terus mengomel-ngomel di depannya mengenai Hebat yang keterlaluan padanya.

"Gimana aku nggak emosi Bi. Hebat udah keterlaluan banget loh sama kamu. Mentang-mentang dia kaya, punya segalanya, terus dia perlakukan kamu kayak orang yang nggak ada artinya. Oke, dia nikah sama kamu bukan karena cinta tapi karena situasi tapi dia nggak harus begitu dong. Masa dia usir kamu supaya dia bisa senang-senang sama pacarnya di apartemen yang kamu tinggalin sama Hebat."

Bina yang berdiri sembari memperhatikan Yurvi membuat makan malam, hanya terdiam. Ia tak tahu harus bicara apa pada sepupunya yang marah-marah.

“Kamu tahu Bi. Hebat itu takut sama Papaku karena papa orang kepercayaan Om Alister. Jadi aku bakal kasih tahu papa tentang kelakuan Hebat, dan papa pasti bakal kasih tahu Om Alister mengenai Hebat yang bawa perempuan lain ke apartemennya.” Yurvi sungguh benci dengan Hebat yang memperlakukan Bina seenaknya hingga ia berencana melaporkan sikap Hebat pada papanya.

“Vi, aku udah nikah sama Hebat. Kami menjadi suami istri dimata hukum dan agama. Tapi … kami nggak saling cinta Vi. Apalagi sebelum menikah sama aku, Hebat udah bertunangan dengan Nona Heniya, bahkan mereka hampir menikah. Semuanya berubah karena kejadian di hotel itu. Jadi wajar kalau Hebat membenciku!”

Yurvi makin kesal setelah mendengar ucapan Bina yang seolah membela Hebat. Ia menghentikan kegiatannya dan hanya menatap Bina. “Bi  bukannya kamu nggak terima dengan kejadian itu. Kamu bahkan menangis  saat pernikahan itu terjadi tapi kenapa sekarang kamu belain Hebat. Kamu sadar nggak sih Bi. Hebat lah yang hancurin kamu. Dia juga memperlakukan kamu seperti pelayan hanya karena kamu nggak kaya seperti Heniya.”

“Dia menjadikanku sebagai pelayan karena dia mengira aku lah yang menjebaknya malam itu. Aku masih membencinya karena menuduhku. Aku juga membencinya karena setelah meniduriku, dia tidak minta maaf tapi malah ,menyalahkanku karena gagal menikah dengan tunangannya. Tapi Vi, aku sadar. Aku orang ketiga dalam hubungan dia dengan Heniya. Karena itu, aku nggak masalah kalau dia masih berhubungan dengan Heniya. Dia berhak bersama orang yang dia cintai dan dia berhak bersenang-senang dengan tunangannya itu. Kalau dia menyuruhku pergi dan aku tetap di sana, itu cuma buat aku makin dianggap murahan.”

“Aku marah sama dia bukan karena aku mau kamu tetap di sana menyaksikan dia sama pacarnya tapi aku nggak suka dia ngusir kamu karena Heniya, Bi. Dia suami kamu. Kamu tegas dong sama dia.” Yurvi bicara begitu tegas dan ia pun memandang Bina dengan serius.

Bina tersenyum miring mendengar ucapan Yurvi yang memaksanya bersikap tegas pada Hebat. “Kamu marah tanpa tahu situasiku. Aku ini orang asing yang tiba-tiba menikah dengan dia. Lalu setelah menikah, aku harus bersikap seorang istri yang berhak atas dia. Vi, dimata dia. Aku cuma seorang pelayan yang tiba-tiba muncul dan menghancurkan masa depannya bersama Heniya. Aku punya hak apa di mata dia. Kamu tahu, kalau bukan karena ancaman dia. Aku nggak akan menuruti Hebat. Aku nggak akan biarin dia mengendalikan hidupku tapi bagaimana kalau aku memberontak? Kamu harus pikirin itu sebelum kamu desak aku untuk bersikap layaknya seorang istri yang punya hak sama seperti dia.”

Yurvi seketika kasihan setelah mendengar ucapan Bina. Apalagi melihat mata Bina yang berkaca-kaca. Ia pun segera mendekati Bina dan langsung memeluk sepupunya itu. “Maafkan aku! Aku cuma nggak tega kamu diusir sama Hebat, Bi. Padahal dia yang salah dan kamu adalah korban.”

Bina tidak bisa menahan untuk mengeluarkan kesedihannya hingga ia menangis dalam pelukan Yurvi. Bahkan ia menangis dengan suara kencang, mengeluarkan semua tekanan yang selama ini tertahan dalam hatinya.

Sementara Hebat kini bersama dengan Heniya di apartemennya. Pria itu sedang memasak makan malam untuk ia makan bersama Heniya. Sesekali, ia melirik Heniya yang duduk di depan meja dapur, tepat di depannya. Dan ia tersenyum setiap kali ia bertatapan mata dengan Heniya.

Heniya pun tersenyum jika memandang langsung mata kekasihnya dan tampak diwajahnya yang senang memperhatikan Hebat memasak di depannya. “Sayang, harusnya kamu nggak usah usir pelayan itu.”

Hebat mengerutkan keningnya melihat Heniya. “Kenapa? Bukannya kamu nggak senang kalau ada dia?”

“Ya aku memang nggak suka lihat dia. Apalagi kalau dia terus-terusan dekat sama kamu tapi kalau ada dia, kamu nggak susah-susah masak begini. Kita tinggal suruh dia. Dan kita tinggal nonton bareng sambil nunggu makanannya jadi,” jelas Heniya.

Hebat diam dengan muka datarnya. Ia hanya fokus memasak tanpa berniat menanggapi ucapan Heniya. Karena jujur, ia tidak suka jika ada orang yang mengganggu kebersamaannya dengan Heniya.

Setelah masak, mereka makan malam bersama lalu duduk bersantai di depan Tv sambil menonton film romantic yang sejak kemarin diinginkan Heniya.

“Sebulan lagi, kita akan hidup bersama selamanya seperti di film itu.” Heniya berucap setelah film yang ia tonton bersama Hebat selesai.

Hebat menoleh sembari tersenyum melihat Heniya.

“Pasti sayang. Sebulan itu adalah waktu yang sebentar. Dan ini sudah seminggu sejak aku menikah dengan Bina, jadi tinggal tiga minggu lagi. Sabar ya,” ujar Hebat sembari mengelus belakang kepala Heniya.

Heniya mengangguk kemudian berdiri sembari memegang tangan Hebat, dan menariknya. “Ayo kita tidur!”

Hebat berdiri lalu menggendong Heniya masuk ke kamar. Sampai di kamar, Hebat menurunkan Heniya di kasur lalu memutar tubuhnya untuk pergi.

Namun tiba-tiba Heniya menarik tangannya. “Kamu mau ke mana?”

“Tidur di sofa.”

“Kasurnya kan, luas? Kenapa kamu nggak tidur sama aku aja di sini?” tanya Heniya sembari mengerutkan keningnya, heran melihat Hebat yang tidak ingin tidur bersamanya. Padahal ia sudah mengajak Hebat tidur bersamanya.

“Hen, kita belum menikah. Nggak pantas kalau aku tidur bareng kamu. Apalagi aku menghormati kamu. Aku nggak mau menyentuh kamu sebelum kita menikah. Itu prinsipku. Dan kamu sudah tahu itu.” Hebat menghormati dan menghargai Heniya sebagai wanita yang ia cintai. Dan bentuk sikapnya yang menghargai Heniya, ia tidak ingin menyentuh Heniya sebelum mereka punya ikatan pernikahan. Awal mereka menjalin hubungan, Hebat sudah menjelaskan hal itu pada Heniya dan Heniya paham.

Namun Heniya tiba-tiba punya keinginan itu karena ingin membuat Hebat tak pernah memikirkan wanita lain selain dirinya.

“Nggak masalah sayang. Kita saling mencintai!”

Hebat duduk di tepi kasur sembari memegang kedua tangan Heniya. “Sayang, aku udah janji sama kedua orang tua kamu kalau aku akan selalu menghargaimu. Jadi walau aku ingin sekali tidur sama kamu, aku nggak bisa. Aku tetap harus memikirkan tindakanku itu. Maaf!”

"Kamu nggak mau tidur sama aku tapi kenapa kamu tidur dengan wanita lain? Dan itu pun saat kita mau menikah." Heniya malu mendengar penolakan Hebat. Apalagi ini pertama kalinya ia mengajak Hebat tidur dengannya. Karena itu, ia mengungkit kejadian itu.

"Itu terjadi karena aku mabuk Heniya. Aku nggak sadar kalau ada dia di kamarku." Hebat tidak ingin berdebat dengan Heniya yang akan membuat hubungannya hancur hanya karena masalah itu. Oleh sebab itu, Hebat berdiri setelah membalas ucapan Heniya.

Melihat Hebat berdiri, membuat Heniya berpikir bahwa Hebat marah. "Maafkan aku karena bicara begitu!"

"Nggak apa-apa." Hebat mencium pucuk kepala Heniya, "tidurlah!" Lalu keluar dari kamar itu.

Terpopuler

Comments

istripak@min

istripak@min

aku bacanya hernia

2023-06-29

0

Denita Precilla

Denita Precilla

jijik gue sama Heniya. dih murahan lu

2023-06-11

0

Ucie Indria

Ucie Indria

lebih gak ada harga diri si heniya,ngajak tidur laki org,kata nya wanita terhormat

2023-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!