07

Yohan berjalan melewati koridor-koridor menuju perpustakaan. Ia akan tidur karena pelajaran sedang kosong, gurunya tak dapat masuk. Biasanya perpustakaan itu hening dan nyaman untuk tidur.

Namun ketika ia tinggal beberapa langkah lagi untuk masuk, seseorang menghadang jalannya. Perempuan berbandana dengan rambut curly kecokelatan. Matanya berbinar indah, dibalik lentiknya bulu mata itu.

"Hai," sapanya riang. "Gue Tiffany Mia. Senang bertemu dengan anak baru. Gue tau ini terlambat karena gue sibuk persiapin buat acara Minggu depan, tapi, selamat datang."

Yohan mengernyit, menatap datar padanya. Tiffany mengulurkan tangannya, namun tak digubris oleh Yohan dan membuat senyum Tiffany sempat luncur satu detik sebab setelahnya perempuan itu justru tersenyum lebih lebar. Tak menyerah di situ, Tiffany mengambil tangan Yohan dan menjabatnya.

Yohan langsung melepaskan tangan Tiffany dari tangannya. Dia mendesis dan menatap tajam Tiffany. Tiffany hanya tersenyum maklum, meyakini bahwa ia harus berusaha lebih keras.

"Kemarin-kemarin gue cuma melihat lo dari jauh karena banyak serangga-serangga nggak tau diri. Tapi sekarang gue punya banyak waktu dan bisa berada di dekat lo kapanpun." Tiffany merapikan rambutnya dengan anggun. "Jadi, kapan kita akan jalan?"

Yohan mendelik kecil, kemudian tanpa kata-kata lain lagi, segera melangkah meninggalkan Tiffany. Ia tak mau membuang waktu berharganya dengan orang asing.

Sementara itu, Tiffany yang ditinggal sendiri di koridor sepi, menarik napas kecil dan menghembusnya pelan.

"Dia nggak menolak, artinya gue bisa diterima," cetusnya percaya diri.

Kemudian ia melangkah pergi menuju toilet untuk memastikan tatanan bam puterinya baik-baik saja. Beruntung toilet kosong, jadi ia tak perlu repot-repot mendengarkan pujian-pujian dari siswi-siswi yang melihatnya ataupun membicarakannya dengan iri.

Dengan wajah seperti ini, Tiffany mudah mendapatkan apapun yang ia inginkan, juga mudah mendapatkan sesuatu yang tak ia harapkan.

Tiffany sedang membenarkan ketebalan bedaknya saat seseorang masuk ke dalam toilet dan ikut bercermin dengannya. Mata Tiffany beralih menatap pantulan wajahnya, segera menyadari sesuatu dan kini benar-benar menoleh pada wajah yang asli.

"Ily!" serunya semangat.

"Ha? Ah, apa? Ti-tiffany?" Ily langsung gegalapan dan mengepalkan tangannya di samping tubuh takut-takut. Melihat Tiffany secara langsung dan mendadak seperti ini jelas saja membuatnya terkejut sekaligus was-was. "Ke-kenapa?"

"Bantuin gue," kata Tiffany langsung. Ily adalah mantan teman sekelasnya saat kelas sepuluh dan ia ingat pernah mendapati Yohan bersama Ily. "Tolong makcomblangin gue sama Yohan."

Ily membulatkan matanya. "Apa?"

"Lo nggak denger, ya?" Tiffany maju satu langkah dan kini benar-benar membuat Ily takut.

"Gue denger, gue denger," balas Ily sedikit kesal karena merasa diremehkan.

"Gue tau lo deket sama Yohan, tapi pasti cuma teman, kan?" tanya Tiffany tak sabaran, ingin segera memastikan tebakannya benar.

Ily sedikit meringis, entah kenapa jadi resah sendiri. "I-iya, sih, tapi--"

"Bilangin kalau gue suka sama Yohan, tapi secara nggak langsung." Tiffany memotong dengan cepat, rasa bahagianya membuncah. "Pokoknya lo harus pinter-pinter cari cara supaya Yohan suka sama gue. Atau, setidaknya tertarik. Gue tunggu."

Ily ditinggalkan begitu saja setelah diberi kata-kata yang bahkan belum bisa ia cerna sepenuhnya.

***

"Yohan," panggil Ily pelan.

Yohan yang awalnya memainkan ponselnya di atas motornya kini mendongak, menatap Ily kemudian tersenyum tipis. Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan mulai membangunkan standar motornya.

"Ayo, pulang," ajak Yohan seperti biasa.

"Aku harus bilang sesuatu dulu," tahan Ily merasa tak enak. "Ini penting."

"Kita bisa bicara di rumah, di sini panas. Ayo," ajak Yohan lagi, menolak permintaan Ily.

"Ti--"

"YO, WHAT'S UP, MY CHILI?!"

Suara lengkingan bariton itu terdengar dari jauh, membuat Ily menghela napas kecil supaya sabar kemudian berbalik. Mendapati Elvan dan Eza datang menghampiri dengan wajah sok cool. Ily refleks memutar bola matanya.

"Kenapa, nih? Eh, lo lagi, bro," sapa Elvan pada Yohan yang segera turun dari motornya dan menatap bingung padanya. "Ly, ini temen lo atau apa sih?" tanyanya penasaran, kini pada Ily.

"Apa sih lo jangan ikut campur," balas Ily tak suka.

"Et dah, gitu amat." Elvan mendelik sambil mendorong badan Ily dengan bahunya. Ily mendesis tajam dibuatnya, tak suka diganggu.

"Lo mau ngapain dia, Ly? Masa pacaran, sih? Lo pake pelet, ya?" tanya Eza pada Ily yang langsung melotot tak terima dan menabok lengannya dengan kesal.

"Jangan ikut campur! Sana, pergi deh!" seru Ily marah. "Nggak ada kerjaan banget."

"Abisnya, masa cowok kayak dia mau sama cabe kering kayak lo," ledek Elvan tak puas-puas.

"Kalau Ily pake pelet sih, lumayan masuk akal," tambah Eza sejalan dengan pemikiran Elvan.

Ily menipiskan bibir. "Puas ngeledeknya?"

Elvan menepuk punggung Ily dengan cengiran lebar khasnya. "So pasti."

Ily melotot, balas menabok lengan Elvan dengan brutal. Elvan membalas menjitak kening Ily dan dibalas lagi oleh cubitan di pinggang. Berikutnya ringisannya  terus terdengar karena mereka saling membalas.

Melihat dua orang itu saling melempar serangan, Eza tertawa, tangannya terangkat untuk mengacak rambut Ily. "Belajar yang bener, ya. Nanti orang tua kecewa kalau pacaran mulu."

"Nggak mungkin mereka pacaran, kalau ada yang berani macarin Ily," kata Elvan menggantung. Ia saling melempar tatapan dengan Eza dan mengangguk dengan tatapan serius.

"Mati dia."

Elvan dan Eza berkata bersamaan. Membuat Ily melihat jiwa psikopat dalam dua orang itu. Saat mereka tertawa, lalu menatap Yohan yang sedari tadi diam, Ily masih merasa ngeri sendiri.

Hingga akhirnya kapten basket dan kapten futsal itu pergi dari hadapannya, Ily menghela napas panjang dan menunduk dengan jiwa raga yang telah lelah.

"Yohan, aku capek. Ayo pulang," kata Ily akhirnya.

Untuk pertama kalinya, mereka tak perlu berdebat untuk pulang bersama-sama.

***

"Kamu sering diejek, ya?" tanya Yohan.

Ily yang baru saja turun dari motornya, langsung mendongak dan menatap Yohan dengan senyum tipis yang setidaknya bisa menggambarkan betapa sabarnya Ily selama ini. Menyikapi sikap buruk masih dengan senyuman.

"Bukan hal baru bagiku, tidak apa-apa," balas Ily tak semangat. "Aku selalu dijahili, tapi aku juga suka membalas. Kamu tak perlu khawatir."

"Oh, ya, katamu ada yang harus dikatakan padaku. Apa itu?" tanya Yohan, lagi-lagi.

"Ah, iya," balas Ily, teringat sesuatu. "Temanku ada yang menyukaimu. Namanya Tiffany. Hebat sekali. Baru masuk lima hari dan kamu sudah dapat perhatian dari seorang Tiffany."

"Tiffany?"

"Iya, model majalah, selebgram dan YouTubers. Cantik, tinggi, langsing dan pintar. Paket komplit, kan?" Ily tersenyum miring. "Kamu juga pasti suka. Jangan munafik."

"Aku tak menyukainya," sangkal Yohan jujur.

Hanya tawa yang menyambut kejujurannya. Ily tertawa dengan sisa-sisa kekesalannya. Ia menatap Yohan tak suka dengan tawa yang tiba-tiba lenyap. "Bohong."

"Terserah jika kamu tak mau percaya," kata Yohan tak peduli banyak. "Aku jelas tak suka wanita agresif. Mau secantik apapun dia, mau sepintar apapun dia, atau apapun itu. Aku yang menentukan wanitaku. Bukan wanita yang memilihku."

Ily tertegun lama, kemudian bertepuk tangan dengan sisa tenaganya. "Selamat. Kamu yang seperti ini, sangat membuat Tiffany tertarik."

"Memangnya dia orang yang seperti apa?" tanya Yohan akhirnya penasaran juga.

"Sudah aku sebutkan tadi. Dia nyaris sempurna. Tapi, dia egois." Ily menggangguk yakin. "Segalanya harus sesuai dengan apa yang dia inginkan."

"Apakah dia seburuk itu?" Yohan penasaran pada bagaimana jika keadaannya tak seperti yang diinginkan Tiffany terjadi. "Apa yang akan terjadi jika segalanya berbanding terbalik dengan inginnya?"

Ily tersenyum tipis. Ia mengalihkan pandangannya pada langit senja, membayangkan sebuah tragedi tahun lalu sambil menahan tangis. "Seseorang akan menjadi korban."

Tubuh Yohan membatu, tak mengira dampaknya akan serumit itu. Namun ia juga tak mau menjadi korban, Yohan menunduk. Memikirkan berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalahnya. Kemudian ia menatap Ily dengan sorot penuh harap.

"Ilyssa," panggilnya pelan.

"Hm?"

"Kapan kita akan belajar bahasa gaul?" tanya Yohan, tiba-tiba mengangkat topik yang tak diduga. Membuat Ily menatapnya dengan mata membulat.

"Apa?"

"Besok hari Sabtu. Haruskah kita mulai besok?"

Ily menimang-nimang dengan berat. Biasanya ia berada di rumah untuk tidur, namun jelas ia tak bisa menolak karena telah terikat oleh benang transparan. Yang mengikatnya begitu saja.

"Oke."

Senyum Yohan terulas. "Ya sudah, dah," katanya, melambaikan tangannya. Mengisyaratkan pada Ily untuk masuk ke rumahnya.

Ily mengangguk, kemudian berbalik dan melangkah menuju rumahnya saat Yohan kembali memanggil namanya. Ily berbalik kembali dengan wajah bingung.

"Ada sesuatu di punggungmu," kata Yohan memberitahu.

Mata Ily membulat, segera meraba punggungnya dan merasakan ada secarik kertas menempel di sana. Napas Ily mulai memburu sambil membaca tulisan dalam kertas itu.

Diri ini ABK, hati-hati

Ily menipiskan bibirnya. *** kertas itu dengan kuat-kuat. Mengembuskan napas panjang, kemudian tersenyum dan menoleh pada Yohan.

"Terimakasih telah memberitahu," katanya dengan rahang yang mulai mengeras saking besarnya gejolak amarah yang ditahan.

Yohan hanya mengangguk dan Ily langsung saja melanjutkan langkahnya menuju rumah.

Dilihatnya perempuan itu sampai masuk, Yohan mengacak rambutnya frustasi. Dua laki-laki tadi pasti pelakunya. Merasa kasihan pada Ily, namun ia tak bisa apa-apa.

Ah, Tidak. Tepatnya, belum melakukan apa-apa.

***

Terpopuler

Comments

Irsyanazdka Aldricramadhani

Irsyanazdka Aldricramadhani

kios 6l

2020-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 p r o l o g
2 01
3 02
4 03
5 04
6 05
7 06
8 07
9 08
10 09
11 10
12 11
13 12
14 13
15 14
16 15
17 16
18 17
19 18
20 19
21 20
22 21
23 22
24 23
25 24
26 25
27 26
28 27
29 28
30 29
31 30
32 e p i l o g
33 pengumuman
34 Dari Korea 2 01
35 Dari Korea 2 02
36 Dari Korea 2 03
37 Dari Korea 2 04
38 Dari Korea 2 05
39 Dari Korea 2 06
40 Dari Korea 2 07
41 Dari Korea 2 08
42 Dari Korea 2 09
43 Dari Korea 2 10
44 Dari Korea 2 11
45 Dari Korea 2 12
46 Dari Korea 2 13
47 Dari Korea 2 14
48 Dari Korea 2 15
49 Dari Korea 2 16
50 Dari Korea 2 17
51 Dari Korea 2 18
52 spesial; spoiler
53 Dari Korea 2 19
54 Dari Korea 2 20
55 Dari Korea 2 21
56 Dari Korea 2 22
57 Dari Korea 2 23
58 Dari Korea 2 24
59 Dari Korea 2 25
60 Dari Korea 2 26
61 Dari Korea 2 27
62 Dari Korea 2 28
63 Dari Korea 2 29
64 Dari Korea 2 30
65 Dari Korea 2 31
66 Dari Korea 2 32
67 Dari Korea 2 33
68 Dari Korea 2 34
69 Dari Korea 2 35
70 Dari Korea 2 36
71 Dari Korea 2 37
72 Dari Korea 2 38
73 Dari Korea 2 39
74 Dari Korea 2 40
75 Dari Korea 2 41
76 Dari Korea 3 42
77 Dari Korea 2 43
78 Dari Korea 2 44
79 Dari Korea 2 45
80 Dari Korea 2 46
81 Dari Korea 2 47
82 Dari Korea 2 48
83 Dari Korea 2 49
84 Dari Korea 2 50
85 Dari Korea 2 51
86 Dari Korea 2 52
87 Dari Korea 2 53
88 Dari Korea 2 54
89 Dari Korea 2 55
90 Dari Korea 2 56
91 Dari Korea 2 56
92 Dari Korea 2 57
93 Dari Korea 2 58
94 Dari Korea 2 59
95 Dari Korea 2 60
96 Dari Korea 2 61
97 Dari Korea 2 62
98 Dari Korea 2 63
99 Dari Korea 2 64
100 Dari Korea 2 65
101 Dari Korea 2 Last Part
102 Sebelum Extra Part
103 Extra Part 1 : Kotak Pizza
104 Extra Part 2 : Besok Kamu Kosong?
105 Extra Part 3 : Bukan Cuma Empat Tahun Lagi
106 Extra Part 4 : Jodoh Pada Pandangan Pertama
107 The Cast of WABBL
108 WABBL - PROLOG
109 WABBL - 1
110 WABBL - 2
111 WABBL - 3
112 WABBL - 4
113 WABBL - 5
114 WABBL - 6
115 WABBL - 7
116 WABBL - 8
117 WABBL - 9
118 WABBL - 10
119 WABBL - 11
120 WABBL - 12
121 WABBL - 13
122 WABBL - 14
123 WABBL - 15
124 WABBL - 16
125 WABBL - 17
126 WABBL - 18
127 WABBL - 19
128 WABBL - 20
129 WABBL - 21
130 WABBL - 22
131 WABBL - 23
132 WABBL - 24
133 WABBL - 25
134 WABBL - 26
135 WABBL - 27
136 WABBL - 28
137 WABBL - 29
138 WABBL - 30
139 WABBL - 31
140 WABBL - 32
141 WABBL - 33
142 WABBL - 34
143 WABBL - 35
144 WABBL - 36
145 WABBL - 37
146 WABBL - 38
147 WABBL - 39
148 WABBL - 40
149 WABBL - 41
150 WABBL - 42
151 WABBL - 43
152 WABBL - 44
153 WABBL - 45
154 WABBL - 46
155 WABBL - 47
156 WABBL - 48
157 WABBL - 49
158 WABBL - 50
159 WABBL - 51
160 WABBL - 52
161 WABBL - 53
162 WABBL - 54
163 WABBL - 55
164 WABBL - 56
165 ice breaking
166 WABBL - 57
167 WABBL - 58
168 WABBL - 59
169 WABBL - 60
170 WABBL - 61
171 WABBL - 62
172 WABBL - 63
173 WABBL - 64
174 WABBL - 65
175 WABBL - 66
176 WABBL - 67
177 WABBL - 68
178 WABBL - 69
179 WABBL - 70
180 WABBL - 71
181 WABBL - 72
182 WABBL - 73
183 WABBL - 74
184 WABBL - 75
185 WABBL - 76
186 WABBL - 77
187 WABBL - 78
188 WABBL - 79
189 WABBL - 80
190 WABBL - 81
191 WABBL - 82
192 WABBL - 83
193 WABBL - 84
194 WABBL - 85
195 WABBL - 86
196 WABBL - 87
197 WABBL - 88
198 WABBL - 89
199 WABBL - 90
200 WABBL - 91
201 WABBL - 92
202 WABBL - 93
203 WABBL - 94
204 WABBL - 95
205 WABBL - 96
206 WABBL - 97
207 WABBL - 98
208 WABBL - 99
209 WABBL - 100
210 WABBL - 101
211 WABBL - 102
212 WABBL - 103
213 WABBL - 104
214 WABBL - 105
215 WABBL - 106
216 WABBL - 107
217 WABBL - 108
218 WABBL -109
219 WABBL - 110
220 WABBL - 111
221 WABBL - 112
222 WABBL - 113
223 WABBL - 114
224 WABBL - 115
225 WABBL - 116
226 WABBL - 117
227 WABBL - 118
228 WABBL - 119
229 WABBL - The Last Chapter
230 break page
231 LSF - 1
232 LSF - 2
233 LSF - 3
234 LSF - 4
235 LSF - 5
236 LSF - 6
237 LSF - 7
238 LSF - 8
239 LSF - 9
240 LSF - 10
241 LSF - 11
242 LSF - 12
243 LSF - 13
244 LSF - 14
245 LSF - 15
246 LSF - 16
247 LSF - 17
248 LSF - 18
249 LSF - 19
250 LSF - 20
251 LSF - 21
252 LSF - 22
253 LSF - 23
254 LSF - 24
255 LSF - 25
256 LSF - 26
257 LSF - 27
258 LSF - 28
259 LSF - 29
260 LSF - 30
261 LSF - 31
262 LSF - 32
263 LSF - 33
264 LSF - 34
265 LSF - 35
266 LSF - 36
267 LSF - 37
268 LSF - 38
269 LSF - 39
270 LSF - 40
271 LSF - The Last Chapter
272 Extra: Langit Meets Lami
273 SEKUEL WABBL
Episodes

Updated 273 Episodes

1
p r o l o g
2
01
3
02
4
03
5
04
6
05
7
06
8
07
9
08
10
09
11
10
12
11
13
12
14
13
15
14
16
15
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24
23
25
24
26
25
27
26
28
27
29
28
30
29
31
30
32
e p i l o g
33
pengumuman
34
Dari Korea 2 01
35
Dari Korea 2 02
36
Dari Korea 2 03
37
Dari Korea 2 04
38
Dari Korea 2 05
39
Dari Korea 2 06
40
Dari Korea 2 07
41
Dari Korea 2 08
42
Dari Korea 2 09
43
Dari Korea 2 10
44
Dari Korea 2 11
45
Dari Korea 2 12
46
Dari Korea 2 13
47
Dari Korea 2 14
48
Dari Korea 2 15
49
Dari Korea 2 16
50
Dari Korea 2 17
51
Dari Korea 2 18
52
spesial; spoiler
53
Dari Korea 2 19
54
Dari Korea 2 20
55
Dari Korea 2 21
56
Dari Korea 2 22
57
Dari Korea 2 23
58
Dari Korea 2 24
59
Dari Korea 2 25
60
Dari Korea 2 26
61
Dari Korea 2 27
62
Dari Korea 2 28
63
Dari Korea 2 29
64
Dari Korea 2 30
65
Dari Korea 2 31
66
Dari Korea 2 32
67
Dari Korea 2 33
68
Dari Korea 2 34
69
Dari Korea 2 35
70
Dari Korea 2 36
71
Dari Korea 2 37
72
Dari Korea 2 38
73
Dari Korea 2 39
74
Dari Korea 2 40
75
Dari Korea 2 41
76
Dari Korea 3 42
77
Dari Korea 2 43
78
Dari Korea 2 44
79
Dari Korea 2 45
80
Dari Korea 2 46
81
Dari Korea 2 47
82
Dari Korea 2 48
83
Dari Korea 2 49
84
Dari Korea 2 50
85
Dari Korea 2 51
86
Dari Korea 2 52
87
Dari Korea 2 53
88
Dari Korea 2 54
89
Dari Korea 2 55
90
Dari Korea 2 56
91
Dari Korea 2 56
92
Dari Korea 2 57
93
Dari Korea 2 58
94
Dari Korea 2 59
95
Dari Korea 2 60
96
Dari Korea 2 61
97
Dari Korea 2 62
98
Dari Korea 2 63
99
Dari Korea 2 64
100
Dari Korea 2 65
101
Dari Korea 2 Last Part
102
Sebelum Extra Part
103
Extra Part 1 : Kotak Pizza
104
Extra Part 2 : Besok Kamu Kosong?
105
Extra Part 3 : Bukan Cuma Empat Tahun Lagi
106
Extra Part 4 : Jodoh Pada Pandangan Pertama
107
The Cast of WABBL
108
WABBL - PROLOG
109
WABBL - 1
110
WABBL - 2
111
WABBL - 3
112
WABBL - 4
113
WABBL - 5
114
WABBL - 6
115
WABBL - 7
116
WABBL - 8
117
WABBL - 9
118
WABBL - 10
119
WABBL - 11
120
WABBL - 12
121
WABBL - 13
122
WABBL - 14
123
WABBL - 15
124
WABBL - 16
125
WABBL - 17
126
WABBL - 18
127
WABBL - 19
128
WABBL - 20
129
WABBL - 21
130
WABBL - 22
131
WABBL - 23
132
WABBL - 24
133
WABBL - 25
134
WABBL - 26
135
WABBL - 27
136
WABBL - 28
137
WABBL - 29
138
WABBL - 30
139
WABBL - 31
140
WABBL - 32
141
WABBL - 33
142
WABBL - 34
143
WABBL - 35
144
WABBL - 36
145
WABBL - 37
146
WABBL - 38
147
WABBL - 39
148
WABBL - 40
149
WABBL - 41
150
WABBL - 42
151
WABBL - 43
152
WABBL - 44
153
WABBL - 45
154
WABBL - 46
155
WABBL - 47
156
WABBL - 48
157
WABBL - 49
158
WABBL - 50
159
WABBL - 51
160
WABBL - 52
161
WABBL - 53
162
WABBL - 54
163
WABBL - 55
164
WABBL - 56
165
ice breaking
166
WABBL - 57
167
WABBL - 58
168
WABBL - 59
169
WABBL - 60
170
WABBL - 61
171
WABBL - 62
172
WABBL - 63
173
WABBL - 64
174
WABBL - 65
175
WABBL - 66
176
WABBL - 67
177
WABBL - 68
178
WABBL - 69
179
WABBL - 70
180
WABBL - 71
181
WABBL - 72
182
WABBL - 73
183
WABBL - 74
184
WABBL - 75
185
WABBL - 76
186
WABBL - 77
187
WABBL - 78
188
WABBL - 79
189
WABBL - 80
190
WABBL - 81
191
WABBL - 82
192
WABBL - 83
193
WABBL - 84
194
WABBL - 85
195
WABBL - 86
196
WABBL - 87
197
WABBL - 88
198
WABBL - 89
199
WABBL - 90
200
WABBL - 91
201
WABBL - 92
202
WABBL - 93
203
WABBL - 94
204
WABBL - 95
205
WABBL - 96
206
WABBL - 97
207
WABBL - 98
208
WABBL - 99
209
WABBL - 100
210
WABBL - 101
211
WABBL - 102
212
WABBL - 103
213
WABBL - 104
214
WABBL - 105
215
WABBL - 106
216
WABBL - 107
217
WABBL - 108
218
WABBL -109
219
WABBL - 110
220
WABBL - 111
221
WABBL - 112
222
WABBL - 113
223
WABBL - 114
224
WABBL - 115
225
WABBL - 116
226
WABBL - 117
227
WABBL - 118
228
WABBL - 119
229
WABBL - The Last Chapter
230
break page
231
LSF - 1
232
LSF - 2
233
LSF - 3
234
LSF - 4
235
LSF - 5
236
LSF - 6
237
LSF - 7
238
LSF - 8
239
LSF - 9
240
LSF - 10
241
LSF - 11
242
LSF - 12
243
LSF - 13
244
LSF - 14
245
LSF - 15
246
LSF - 16
247
LSF - 17
248
LSF - 18
249
LSF - 19
250
LSF - 20
251
LSF - 21
252
LSF - 22
253
LSF - 23
254
LSF - 24
255
LSF - 25
256
LSF - 26
257
LSF - 27
258
LSF - 28
259
LSF - 29
260
LSF - 30
261
LSF - 31
262
LSF - 32
263
LSF - 33
264
LSF - 34
265
LSF - 35
266
LSF - 36
267
LSF - 37
268
LSF - 38
269
LSF - 39
270
LSF - 40
271
LSF - The Last Chapter
272
Extra: Langit Meets Lami
273
SEKUEL WABBL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!