"Master, aku ingin makan burger. Kapan kita pulang?" Tanya Chikin, guardian yang terbaring lemah diatas bagian topi Seoha.
"Ck, tunggu sebentar lagi. Semenjak aku mengenalkan burger padamu kau terus merengek meminta itu" Celetuk Seoha kesal.
"Ayolah Master. Ayo pulang dan makan burger lagiii" Si kecil Chikin malah merajuk.
Rumah sederhana, lengkap dengan furniture di dalamnya. Seoha yang tiba-tiba kebanjiran uang, telah memutuskan untuk membeli sebuah rumah apartemen untuknya. Self Healing Katanya.
"Anu, permisi tuan. Kenapa anda membawa hewan berbahaya seperti itu??!! Anda tahu, itu sedikit membuatku takut" Ungkap seorang pria paruh baya, seorang pekerja Real Estat.
"Oh, Chikin? Anda tidak perlu takut, dia tidak suka makan daging mentah. Hahaha, kalau begitu, sesuatu kesepakatannya, aku akan mengambil rumah yang ini" Lanjut Seoha lalu tersenyum puas.
"Kesampingkan ular itu. Tentu, kita sudah setuju, hahahaha."
Setelah pertarungan dengan Aquilon, Chikin bilang agar Seoha tidak bertarung untuk sementara waktu karena Seoha sedang dalam masa pemulihan.
Berkat Destroyer System, Para Holocaust Hunter dibekali dengan kemampuan regenerasi dan pemulihan yang baik, karena itulah Seoha tanpa baik-baik saja keesokan harinya setelah pertarungan dengan Aquilon.
"Ah, Aku tiba-tiba kepikiran. Aquilon itu, bagaimana dia tahu kalau aku adalah Holocaust Hunter" bisik Seoha sambil menyembunyikan mulutnya dibalik sepotong burger.
"Ahh, tentu saja. Destroyer system itu cukup terkenal diantara para Bencana. Sebenarnya tidak masalah jika mereka tahu indentitas mu, Master. Tapi, lain hal nya jika para Bencana itu malah mengumbarnya ke sistem dan Hunter yang lain. Ckckck, anda mungkin akan mati sekali lagi" Jelas Chikin, sibuk mencicip burgernya.
"Aku tidak ingin mati lagi sebelum Grim Reaper benar-benar datang menjemputku".
Kembali dari Kantor Real Estate, Seoha menuruti permintaan Chikin yang mabuk burger. Di tengah kota, musim panas benar-benar terasa. Apalagi anak-anak sekolah sedang mendapatkan liburannya sekarang.
Dengan celana pendek dan baju kaos tanpa lengan, ditambah dengan sebuah topi dan kaca mata hitamnya, Seoha berjalan di antara keramaian dengan sebuah burger di tangan. Ah, itu milik Chikin sebenarnya.
"Ah, rambut ini. Aku menyukainya karena berbeda, tapi orang-orang malah memerhatikan aku tentang rambut putih ku" Ujar Seoha sambil memperbaiki letak topinya.
"Biarkan saja, Master. Mereka hanya iri dengan ketampananmu" Sahut Chikin yang bersembunyi di saku baju Seoha.
Kemudian Seoha melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya. Rumah Basement nya ada di pinggiran kota Seoul, jadi dari kota ke rumahnya itu cukup menghabiskan waktu.
"Hey, kau" panggil seseorang yang muncul tiba-tiba seakan sudah menunggu Seoha datang. Dirinya memakai sebuah masker dan topi hingga sulit untuk mengenalinya.
"Oh, aku? Kenapa?" tanya Seoha santai.
"Bukankah kau yang menyelesaikan boss Dungeon baru-baru ini?! Pria gila dengan coat di tengah musim panas" lanjutnya menginterogasi Seoha.
"Oh, siapa yang kau panggil pria gila disini?? Dasar tidak sopan pada yang lebih tua" sahut Seoha dengan tenang, mencoba menghindari pria itu.
"Master, disini panas. Ayo cepat pulang" Dengus Chikin, keluar dari kantong dan melata naik ke atas topi Seoha.
"....KKYAAAAAAAAAA, ADA ULAR DI KEPALAMU!!" hening sebentar, namun berteriak lantang setelahnya. Tubuhnya yang bergetar ketakutan secara otomatis mengaktifkan skill-nya.
Gelombang air melayang keluar dari tangannya, sementara itu pria itu mengarahkan tangannya ke arah Seoha berniat untuk menyerang.
"Wo-woy, jangan tembak. Dia ini peliharaanku, dia tidak suka daging mentah jadi tenanglah dulu" Seru Seoha panik.
...****************...
Cheon Daejin, bukan pria melainkan seorang remaja laki-laki. Menunggu Seoha pulang dari pusat kota selama tiga jam hanya untuk menanyakan beberapa hal yang tidak pasti.
"Dasar bocah, apa yang kau inginkan padaku??" tanya Seoha yang berakhir membawanya ke rumahnya karena Daejin yang terkena shock cukup berat. Dia benci dengan hewan melata terutama ular.
"Aku hanya ingin menanyakan itu? Selama ini tidak ada Dungeon Break yang berhenti sendiri. Setelah Dungeonnya tiba-tiba menjadi normal, aku mengawasi lingkungan sekitar. Tapi, saat itu aku malah melihat seseorang yang penuh dengan luka berjalan keluar dari kerumunan dengan terburu-buru" jelas Daejin bersungut-sungut.
"Ahh, yang jelas itu bukan aku. Kalau sudah merasa baikan pulanglah. Aku sibuk harus pindahan" Ujar Seoha menolak mengakui.
"Ck, kau jelas sekali berbohong. Ku dengar kau Rank-F, kau sangat mencurigakan jadi aku akan terus mengawasi mu. Sudahlah aku pulang" gerutu Daejin lalu memutuskan untuk pulang. "Aku akan datang lagi!!"
"haahh, ini melelahkan. Apakah bocah itu cenayang? Kenapa dia bisa tahu secepat itu??" Ujar Seoha sambil membaringkan tubuhnya diatas kasur.
"Dia terlihat cukup kuat, Master. Selama dia tidak tahu identitasmu yang sebenarnya, itu tidak masalah, Master" Sahut Chikin, keluar dari setelah beberapa saat dikurung secara tidak adil.
...****************...
Empat hari setelah kemunculan Cheon Daejin, Seoha sudah pindah rumah dan menikmati kehidupan barunya. Waktu pemulihannya sudah usai, jadi Seoha sedang sibuk dalam mencari Dungeon baru yang akan dimasukinya.
"Dungeon Break yang terjadi pada xx-xx-xxxx telah diambil alih oleh Guild Phantom, sebagai Guild pertama yang datang dan masuk ke dalamnya. Setelah kemunculan System, Dengeon break tidak pernah menjadi normal dengan sendirinya, karena itu kelompok masyarakat menuntut penjelasan tentang--"
Suara Tv dari ruang tengah rumah Seoha yang baru terdengar, membahas peristiwa Dungeon Break yang tiba-tiba menjadi normal tanpa perlu untuk melakukan ekspedisi. Namun, bukan itu yang terjadi.
"Oh, ternyata begitu ya" Pria bodoh yang sedang mengupil inilah pelaku yang menjinakkan Dungeon Break itu. Bersandar santai di sofa empuk nya dengan secangkir kopi di atas meja.
"Master, sudah waktunya. Ayo berangkat" Seru Chikin keluar dari rumah barunya. Seoha membelikannya sebuah rumah mainan hanya karena Chikin iri tentang masternya yang punya rumah baru.
"Oh, ayo pergi. Setelah libur cukup lama, aku bersiap untuk Dungeon baru kali ini. Hahahah."
Seoha melangkah keluar rumah dengan penuh semangat. Bersama dengan Chikin, guardian polos dan lucu.
Setelah menutup dan mengunci pintu, Seoha yang penuh semangat tiba-tiba memasang wajah kesal dengan tinju terkepal.
"Kenapa kau ada disini, hahh?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments