"Ah sialan, kupikir malaikat ternyata iblis."
Kim Taesan, anak konglomerat generasi ketiga datang dengan wajah angkuhnya. Menggunakan jas coklat bermerek, jam tangan dan sepatu branded, lengkap dengan dasi polkadot kuning norak miliknya.
"Oh, apa anda mengenalnya, Tuan?" tanya si pria kekar pada Taesan.
"Benar, dia teman kampusku, aku akan mengurusnya jadi kembalilah ke tugasmu" jawabnya penuh percaya diri.
Setelah petugas itu pergi, Taesan kembali pada setelan pabriknya. Sombong dan terlalu percaya diri, orang egois yang menghancurkan kehidupan kampus Seoha.
"Oh, kalau begitu aku pergi. Aku punya banyak urusan" ucap Seoha dingin, memperbaiki letak topinya lalu pergi menjauh.
"Ahaha, apa maksudmu? Hey, bukankah kita pernah berteman?" ujar Taesan menyusul Seoha.
"Tentu, kita pernah melakukan. Aku sungguh bodoh saat itu. Berhentilah mengikuti, bukankah kau sibuk? Ah, kalau begitu apakah semua kesibukan itu hanyalah kebohonganmu? Memalukan" sindir Seoha dengan tenang.
"Aishh, si miskin ini. Aku memang sibuk, apa pedulimu?" sahut Taesan menghinanya balik.
Setelah itu, Seoha tertawa tipis, sadar tentang dirinya yang membuang-buang waktunya pada omong kosong kekanakan seperti itu.
"Oy, bukankah ini Rookie terbaik bulan ini? Cheon Daejin. Hey, kenapa kau tidak menyapaku? Apa kau tidak tahu siapa aku" Taesan tiba-tiba berhenti, menyambar anak SMA yang tidak bersalah.
"Hahh? Siapa kau? Aku tidak tahu" Ungkap Cheon Daejin santai lalu melanjutkan langkahnya.
Tapi, Taesan yang kesal memutuskan untuk memperpanjang masalah. Dari belakang, Taesan mengaktifkan skill api miliknya lalu menyerang Cheon Daejin.
"Ahahaha, Apa yang kau lakukan, Taesan. Bukankah kau punya urusan denganku, astaga, ayo jangan bermain-main disini" Ujar Seoha yang tiba-tiba sudah berada di depan Taesan, menahan tangan berapinya.
"Oy, Apa-apaan kau? Lepaskan tanganku!!" Bentak Taesan. Namun, dalam keadaan seperti itu Taesan yang Rank-B tidak bisa melawan kekuatan dari seorang Irregular. "Seoha, bukankah kau Rank-F, kenapa--"
Sambil menyumpal mulut dan tangan Taesan, Seoha langsung meminta maaf pada Cheon Daejin dan menariknya paksa menjauh.
"Ah, sialan kau Taesan. Sampai saat ini pun kau benar-benar membuatku repot" seru Seoha melepaskan tangannya. "Aku sibuk, uruslah urusanmu sendiri, tuan muda."
...****************...
"Yoon Seoha" dari depan pintu ruangan tempat dilakukan tes Hunter, seorang wanita dengan kacamata memanggil Seoha.
"Yep, saya disini."
Seoha masuk ke dalam ruangan itu. Di depannya, sebuah bola Kristal yang diletakkan diatas meja mencoba untuk mengembalikan Seoha pada awal masa kehancurannya.
Berkat bola itu, tepat setelah tangannya lepas dari bola itu, hidupnya berubah dan hancur.
"Tolong letakkan tangan anda disini, tuan" lanjut salah seorang pegawai pria padanya.
Seoha hanya bisa berdiri memantung, masa lalu itu memberikannya luka dengan bekas permanen dalam hatinya.
-Anda akan baik-baik saja, Master-
Dari dalam kepalanya, Guardian yang menenangkan dirinya dengan suara yang tenang membuat Seoha mendapatkan kepercayaan dirinya lagi.
"Tentu, aku akan baik-baik saja kali ini" Sahut Seoha dengan senyuman canggung, sambil meletakkan kedua tangannya di atas bola kristal itu.
Merah berarti F, orange berarti E, kuning berarti D, hijau berarti C, biru berarti B, ungu berarti A dan putih berarti S atau SS.
"Tolong alirkan kekuatan anda secara perlahan hingga batas maksimalnya" lanjut pegawai laki-laki itu.
Seoha menutup matanya, mencoba fokus untuk mengalirkan kekuatannya ke dalam bola kristal. Kekuatannya terus mengalir dan semakin kuat, sementara itu Seoha tenggelam dalam pikirannya.
"Anda selesai, tuan." Suara tenang pegawai toko menyadarkannya. "Warnanya biru, Rank baru anda adalah B. Setelah melakukan pemeriksaaan data, lisensi anda akan langsung dikeluarkan."
BRUUKK...
Bukannya berbahagia, tubuh yang mengaku sebagai pria sejati itu malah terduduk di tempatnya. Topi dan kacamatanya jatuh ke lantai, sementara itu wajahnya yang setengah terkejutnya dan setengah menangis itu terekspos dalam keadaan terburuknya.
-Apa yang tengah anda lakukan, Master? Berdirilah, banyak orang yang mengantri-
"Ahh, mohon maafkan aku. Kekuatan terserap begitu banyak, hahaha" jelas Seoha penuh kebohongan. Selagi tangan kanannya memungut topi dan kacamata, tangan kirinya sibuk mengatasi air hujan di wajahnya.
Seoha sering terlihat seperti orang yang tidak tahu malu, egois, tidak punya harga diri, dan mudah terpengaruh. Tapi sejatinya dia adalah..
"Aku memang pria sejati. Rank-B, itu sudah lebih dari cukup bagiku. Hahahaha"
...pria bodoh dengan hati paling baik dan lembut.
...****************...
-Apa anda sebegitu bahagianya, Master?-
"Hmm, begitu--, ah tidak, aku sudah menyadari hal itu. Aku tersenyum karena aku harus bersyukur. Iya begitulah, tidak ada alasan lain lagi" jawab Seoha dengan ogahnya.
-Saya ikut bersyukur bersama anda, Master-
"Tentu, kau memang harus melakukan itu" Puji Seoha.
-Peringatan Destroyer System. Bencana terdeteksi, Dungeon Break akan dimulai dalam dalam tiga detik-
"Eh tiba-tiba? Bencana? Dimana?" Seoha yang tadinya memasang wajah bahagia kini berubah menjadi wajah bingung dan kaget.
Di tengah keramaian kota, dirinya dengan Coat coklat di musim panas sudah mencuri perhatian. Di tambah lagi dengan gerakan canggung dan mencurigakannya. Celingak-celinguk kanan dan kiri, melihat sana sini, mencari tempat Si Bencana akan muncul.
-Ini tugas pertama anda, Master. Hancurkan pemilik Dungeon Bencana ini-
Tiga, dua, satu..
Sebuah portal hitam, Gate Dungeon baru kembali terbuka tepat di belakang Seoha. Sebuah arus angin dengan kecepatan tinggi keluar dari dalam dan menarik tubuh Seoha secara paksa.
"Sialan, ini terjadi lagi."
Sementara itu, keadaan diluar Gate Dungeon cukup kacau. Ini adalah Dungeon Break, karena ini warga kota berlari menjauh dan mencari tempat untuk berlindung.
"HEYYY, ADA ORANG GILA YANG TERSEDOT MASUKKK" Seorang pegawai kantoran yang berada di lokasi, tiba-tiba berteriak setelah melihat orang gila-Seoha masuk tersedot ke dalam Dungeon.
"Apa anda mengenalnya, tuan?" tanya salah seorang Hunter yang baru saja datang dengan kelompoknya.
"Tidak, dia terlihat gila. Aku tidak mempunyai seseorang seperti dirinya diantara kenalanku. Aku harus pergi, aku serahkan padamu, Hunter Pahlawan Negeri" jawabnya pegawai kantoran itu lalu mengacungkan jempolnya.
...****************...
"Woah-ahh-woahh-ooahh"
Teriakan penuh dengan hormon adrenalin terdengar dari Seoha. Terbang dihanyutkan oleh angin ke seantero Dungeon hingga akhirnya jatuh di salah satu area di dalamnya.
"Astaga, kepalaku pusing. Itu sebenarnya, .... benar-benar menyenangkan. Hahahahah, tak kusangka tugasku punya bagian mengasikkan begini, hahahaha"
Ekhem, Seoha sudah kembali.
-Tidak ada cedera terdeteksi. Anda baik-baik saja, Master-
"Euhm, tentu saja aku baik-baik saja. Lain kali aku akan melakukannya lagi, Hahaha"
Tidak habis pikir, entah bagaimana pola pikirnya saat ini, Seoha benar-benar dalam keadaan yang baik.
"Oke, sekarang aku berada di.... kutub Utara? kenapa tempat ini penuh dengan salju dan balok es sementara diluar sana sedang panas-panasnya?"
-Anda sedang berada di Kastil Boreas, Master. Dewa angin utara dan pembawa musim dingin-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments