06-Dungeon 2

Berkat mulut raksasa itu, Seoha masuk ke dalam tubuh si cacing raksasa dengan mulus. Untungnya Seoha bisa lolos dari gigitan cacing itu berkat kecepatannya saat jatuh.

Cacing itu sangat besar dan lebih tinggi dari manusia. Karena itu, Seoha berpikir bahwa dia bisa masuk dan membunuhnya dari dalam.

"Ugh, didalam sini sungguh bau dan berlendir. Ahh, aku ingin muntah. Perutku mual. Sial, apakah salah untuk masuk ke dalam cacing itu??" Seperti biasa, tidak ada yang jelas dalam perbuatan Seoha.

-Apa anda masuk ke dalam sini tanpa rencana, Master?-

"Ey, apa maksudmu? Te-tentu aku punya beberapa rencana. Hahaha" sahut Seoha canggung.

-Ternyata anda tidak memilikinya. Baiklah, semoga anda tidak mati, Master. Saya juga harus bersiap mencari Master lainnya-

"Guardian sialan. Bahwa aku tidak mati setelah masuk, itu sudah cukup bagiku. Dengan begitu, ada harapan. Cacing aneh ini, aku akan menjadikannya objek percobaan skill dan stats-ku."

Selanjutnya, tanpa membuang-buang waktu. Seoha masuk lebih dalam. Siapa sangka didalam tubuh cacing itu akan terlihat seperti sebuah lorong yang sangat panjang. Tidak ada lambung atau organ lain yang ditemukan sejauh apapun dirinya berjalan.

"Semakin kesini, udara yang ada semakin menipis. Lalu, sepertinya bukan hanya aku saja yang masuk ke dalam perut makhluk ini" Ujar Seoha sambil melihat beberapa tulang belulang manusia yang tersebar di depannya.

Mengesampingkan mayat-mayat itu, Seoha kembali mengeluarkan Trisulanya dan menyerang dinding perut di cacing. Tapi, sama seperti kulitnya diluar, kulit perutnya didalam sana juga cukup kuat.

"Ini lebih rumit daripada dugaanku. Apakah karena hal itu mereka terjebak dan berakhir mati ditempat busuk ini??!!"

Tapi, masih dengan mempertahankan kewarasan dan ketenangannya, Seoha memutuskan untuk berjalan masuk lebih dalam lagi. Padahal dirinya sedang berada di dalam perut monster, namun lorong panjang ini cukup terang karena cahaya remang-remang aneh yang meneranginya.

Dinding perut yang kokoh namun penuh lendir, semakin ke dalam, lendir yang ada semakin lengket dan mengeluarkan bau busuk yang cukup pekat.

-Peringatan monster tingkat menengah dalam jumlah banyak mendekat ke arah anda!-

"Monster? Aku tidak melihat satupun" sahut Seoha, menghentikan langkahnya lalu bersiap dengan Trisula-nya.

Kwak-kwak-kwak-kwak..

Suara seperti bunyi katak mulai terdengar samar-samar dari arah depan. Seoha menelan ludahnya, memasang kuda-kuda dan mengarahkan ujung Trisula-nya ke arah depan.

"Mungkin, memang terdengar seperti suara kayak. Tapi, apa yang dilakukan katak di dalam sini??" Ungkap Seoha tidak lupa terus waspada.

Semakin lama suara kayak yang semakin banyak dan semakin dekat terus terdengar. Lorong perut yang panjang juga membuat suaranya bergema, menghasilkan suara lain yang mengambil alih perhatian.

"Astaga, sekarang aku mulai tidak yakin darimana asal suaranya. Suara yang sama sekarang juga datang dari belakangku" ujar Seoha melepaskan kuda-kudanya, dan langsung merapat ke dinding perut cacing.

Suaranya semakin keras dan semakin dekat, namun entah berapa lamanya Seoha menunggu. Makhluk yang mengeluarkan suara seperti katak itu tidak kunjung datang.

"Guardian, apa mereka benar-benar akan datang? Suaranya sungguh membuat telingaku sakit" Lanjut Seoha, dengan tubuhnya yang tidak bergerak sedikitpun setelah mendekat ke dinding.

-Aura monster-nya masih ada, Master. Tapi saya tidak tahu arahnya dari mana-

"Ini menyebalkan, apa yang harus aku lakukan? Tidak ada monster dengan suara katak yang pernah aku dengar selama ini. Ck, aku tidak boleh terbawa arusnya. Mati untuk kedua kalinya sangat dilarang" Ujar Seoha tidak patah semangat.

PLAKKK...

Seoha menampar wajahnya keras. Saking kerasnya, jejak tangannya terlihat jelas dan memerah pada pipinya. Seoha sudah membulatkan tekadnya.

"Eh?" Sejenak Seoha menyandarkan Trisula miliknya di dinding perut, Trisula-nya tiba-tiba lenyap tidak ada jejak. Di sekitarnya tidak ada jejak kaki aneh, dari langit-langit lorong tidak ada lubang semacamnya.

"Sialan"

Tepat saat Seoha tahu alasannya, sebuah tentakel panjang keluar dari dalam dinding dan mulai mencekik lehernya. Seoha ditarik paksa dan membentur dinding dengan kuatnya.

Selagi tentakel itu terus menarik Seoha dan mencekiknya. Seoha menahan tentakel itu dengan tangannya sementara kakinya menapak dengan kuat dan mencoba untuk menarik tentakel itu menjauh dari dinding.

Tubuh, stamina dan kekuatan Seoha sekarang memang sudah bertambah kuat. Namun, kekuatan tarikan tentakel itu juga tidak kalah kuatnya.

"Khhggggkkhh..."

Seoha terus berjuang, wajahnya mulai memerah dan urat lehernya terlihat dengan jelas dikulitnya. Pertarungan kekuatan itu terus berlanjut, tidak jelas siapa yang akan menang.

Namun, detik demi detik, Seoha mulai kehilangan kekuatannya. Matanya ingin menutup tapi tekadnya melarang. Dalam krisis, sebuah notifikasi muncul dari Windows System-nya.

[New Skill Unlock : Hades Flame (SS)]

Melihat notifikasi itu, tanpa pikir panjang Seoha langsung mengaktifkannya.

"H-hades Fla-flamee"

Dari kedua tangannya, api merah keluar dengan membara. Karena posisi tentakel itu berada pada genggaman Seoha, skill api yang diaktifkan Seoha langsung membakarnya.

Tidak butuh waktu lama, tentakel itu mulai melemah dan layu. Seoha yang kekurangan oksigen langsung terduduk lemah. Tubuhnya mendingin dan bergetar.

"Ahhh, aku nyaris mati" Seoha berseru lega.

Tapi, pertaruangan itu masih belum selesai. Suara katak yang entah berapa banyaknya semakin terdengar agresif tidak kalah dengan gema yang dihasilkannya. Dari ujung lorong di belakang Seoha, satu persatu tentakel keluar menembus dinding. Memanjangkan dirinya dan berusaha mendekati Seoha.

Ombak tentakel terus muncul dan mendorong Seoha untuk melarikan diri. Seoha berdiri lalu mulai berlari dengan staminanya yang hampir habis.

Dengan begitu, kejar-kejaran dimulai. Ribuan, entah berapa banyak jumlah pastinya, tentakel itu terus memanjang dan terus bertambah banyak. Beberapa tentakel berhasil menyentuh Seoha, tapi berkat Skill Hades Flame miliknya tentakel itu layu dan mati.

"Kau lemah pada api ya?? Kalau begitu, aku akan membunuh kalian semua"

Seoha berhenti tiba-tiba, membalikkan badannya dan memasang wajah penuh percaya diri . Kali ini tangannya dibentangkan ke kedua sisi. Tidak butuh waktu lama, skill api itu kembali diaktifkannya. Kali ini kuantitas apinya berbeda dengan sebelumnya, api yang muncul kali ini lebih besar.

Tentakel-tentakel yang mengejarnya dengan kecepatan tinggi, langsung dilahap oleh skill api Seoha. Layu dan bertebaran di lantai.

Seoha terus memperbesar apinya, hingga bagian tubuhnya yang lain juga mengeluarkan api. Rambut putih Seoha sekarang berubah menjadi warna merah pekat, membara layaknya api.

-Peringatan! Monster tingkat tinggi datang dengan kecepatan tinggi kearah anda!!-

"Nah, aku tahu kau disana jadi cepatlah kemari. Anak-anakmu sudah mati disini, Parasite Tentackle. Sialan kau, aku benar-benar melupakanmu. Bagaimana aku bisa melupakan makhluk yang sudah membantai satu kelompok ekspedisi besar di tahun pertama kemunculan Sistem? Haha, sungguh menyebalkan" seru Seoha.

"Satu kelompok dengan sembilan anggota elite tidak keluar dari dungeon setelah tiga Minggu. Lalu pada hari terakhir di Minggu ketiga itu. Seorang Hunter dengan atribut api ditemukan selamat diatas mayat teman-temannya."

"Ini sungguh memalukan. Aku yang menghabiskan hariku sebagai Hunter rank rendah dan mencerna semua berita yang berkaitan dengan sistem agar aku bisa berhati-hati, kenapa aku malah terjebak dalam situasi ini? Sialan, kau."

Di depan Seoha, siluet hitam yang hampir setinggi langit-langit perut cacing itu terlihat mendekat dengan kecepatan tinggi. Gerakannya halus dan tidak menimbulkan getaran sedikitpun.

Semakin dekat, perawakan monster itu semakin jelas. Tubuhnya besar hampir memenuhi lebar lorong, mengkilat karena lendir dan punya empat lengan. Mirip gurita tapi bukan gurita. Tidak ada mata dan hanya ada satu mulut raksasa di wajahnya. Hijau seperti lumut dan busuk seperti kotoran. Parasite Tentackle namanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!